Innocent Kid - Bab 32 Nasi Telah Menjadi Bubur

Theo Jin sepertinya bisa mengerti pemikirannya, berkata: "Tenang saja, topik pembicaraan tadi, tidak akan kuungkit lagi, tapi aku rasa, pemikiranku ini tidak akan berubah dalam beberapa waktu dekat, kalau kamu berubah pikiran, bisa mengatakannya padaku kapan pun. Lalu selimut itu...... kemarin baru saja di cuci, kamu boleh tidur disana dengan tenang. Anggap ini demi Ace, maaf merepotkanmu."

Scarlett Jiang seketika tidak bisa berkata-kata lagi.

Kalau Theo Jin terus membuatnya tetap tinggal menggunakan topik tadi, dia pasti akan lari sampai tak terlihat bayangannya lagi.

Tapi Theo Jin malah menggunakan Ace, dia sama sekali tikak bisa menolak.

Oleh karena itu, Scarlett Jiang hanya bisa menebalkan muka, dan menyetujuinya, berkata: "Baiklah."

Theo Jin menghela nafas lega, berkata: "Kalau begitu, kamu istirahatlah, aku berada di sebelah, jika ada sesuatu, boleh memanggilku kapan saja."

"Baik, selamat malam."

"Hmm, selamat malam."

Setelah mengatakannya, Theo Jin membalikkan badan dan pergi.

Di dalam kamar, hanya tersisa Scarlett Jiang seorang, malam ini telah terjadi begitu banyak hal, dan telah membuatnya lelah setengah mati, jadi setelah Theo Jin pergi tidak seberapa lama, dia langsung memanjat ke ranjang, dan dengan cepat tertidur lelap di samping Ace.

Pada saat tengah malam, Scarlett Jiang tiba-tiba terbangun akibat sebuah rasa yang sangat panas.

Dalam keadaan yang belum sepenuhnya sadar berusaha membuka mata, tanpa sadar langsung mencari dari mana sumber rasa panas ini, akhirnya, tangannya telah menyentuh tubuh sang anak yang panas membara itu.

Dia kaget, dan langsung terbangun sepenuhnya, dengan cepat bangun dan menyadari, ternyata Ace memang menjadi demam.

Suhu ini, setidaknya bersuhu 39 derajat ke atas.

Dia dengan panik bangun, berlari ke sebelah dan mengetuk pintu kamar di mana Theo Jin berada.

Mata Theo Jin masih terlihat kantuk, di tubuhnya terpakai bathrobe yang longgar, mungkin karena baru saja bangun, di tambah dengan rambut yang berantakan, sekujur tubuhnya memancarkan aura yang liar dan sexy.

Hormon sang pria menyerbu ke Scarlett Jiang, hawa itu terasa begitu berapi-api dan anggun.

Pandangan Scarlett Jiang menjadi terpana sesaat, lalu kembali normal, berkata terhadap Theo Jin: "Ace telah demam."

Ekspresi Theo Jin menjadi murung, mencoba menenangkan Scarlett Jiang, "Jangan panik, aku pergi memanggil pengurus rumah ke sini."

Scarlett Jiang menganggukkan kepala, melihat Theo Jin memanggil pengurus rumah dengan tidak begitu panik, menyuruhnya untuk pergi menghubungi dokter. Lalu pergi mengambilkan kotak obat, mengeluarkan obat penurun demam dan membuat Ace meminumnya, lalu memerintahkan pembantu membawa air hangat, untuk mengelap tubuh Ace, dan mengompres keningnya menurunkan panas.

Di tengah-tengah proses, Ace dengan samar-samar bergumam, berkata: "Tante Scarlett, ingin tante Scarlett......"

Scarlett Jiang bergegas mendekat dan memeluknya, menghiburnya, "Ace anak yang baik, tante Scarlett berada di sini." Dalam waktu yang bersamaan, dia terpukau dengan firasat Theo Jin sebelumnya.

Setelah sibuk untuk sepanjang malam, sampai hari telah pagi, baru keadaan sang anak kembali membaik.

Scarlett Jiang merasa sangat kantuk sampai matanya tidak mampu untuk terbuka lagi.

Theo Jin berkata: "Kamu tidurlah dengan memeluk Ace, aku akan menjaga di samping."

"Tidak apa, aku bisa." Scarlett Jiang berkata sambil berusaha membuka matanya, tidak lama kemudian, kelopak matanya kembali tertutup kembali.

Theo Jin merasa lucu melihatnya, berkata: "Kamu sebaiknya tidurlah sejenak, sekarang demamnya telah menurun, nanti kalau demamnya kembali naik, aku akan memanggilmu bangun."

"Oh, boleh juga, kalau begitu aku tidur dulu, kamu harus memanggilku."

Scarlett Jiang dengan hati yang tenang berpesan padanya.

Theo Jin menganggukkan kepala, lalu melihatnya, berbaring dengan penurut, lalu kembali mengulurkan tangan, untuk memeluk Ace.

Satu orang dewasa dan satu anak kecil, kedua kepala mereka tidur bersama dengan saling berdekatan begitu mesra, sangat tenang juga indah.

Theo Jin berada di samping melihat mereka sampai melamun, badannya secara tanpa sadar menurun, dan memberikan sebuah ciuman di kening mereka berdua.

Rasa yang lembut, telah melelehkan hati yang biasanya selalu dingin.

Bibirnya yang tipis mendekat ke samping telinganya, berbisik: "Scarlett, kamu tidak akan bisa kabur!"

......

Kali ini, Scarlett Jiang tidur dengan begitu lelap, ketika kembali bangun, hari telah mencapai pagi hari jam 8.

Demam Ace telah reda, sedang duduk di ranjang memakan bubur yang disuapi Daddynya, melihat Scarlett Jiang telah bangun, langsung menyerbu ke dirinya, "Tante Scarlett, kamu telah bangun?"

Scarlett Jiang diserbu sampai seluruh wajahnya tertutup, bergegas memeluknya, berkata sambil tersenyum ceria: "Benar, sudah bangun, bagaimana keadaanmu? Sudah membaik?"

Sambil berkata, sambil pergi menyentuh keningnya.

Theo Jin berkata: "Sudah baik, waktu telah siang, bangun dan pergilah mandi, lalu makan sarapan."

Scarlett Jiang melihatnya dengan sedikit kesal, "Kenapa kamu tidak memanggilku bangun lebih cepat."

Theo Jin tersenyum melihatnya: "Dia setelah itu tidak demam lagi, makanya tidak memanggilmu."

Sang anak dengan manja bergerak di pelukannya Scarlett Jiang, berkata dengan suaranya yang imut: "Ace semalam tidur bersama dengan tante Scarlett, sangatlah hangat."

Scarlett Jiang mendengarnya, senyumannya menjadi semakin cemerlang.

Pada saat ini, Oscar Jin dengan kaki yang pincang berjalan masuk dari luar, langsung terlihat gambaran bagaikan satu keluarga yang terdiri dari tiga orang itu, seluruh dirinya menjadi melamun, "Kalian...... situasi apa ini?"

Kenapa calon kakak iparnya, bisa tidur di atas ranjang kakaknya?

Apa yang telah terjadi di selang waktu ketika dirinya pergi berlutut di depan altar para leluhur??

Jangan-jangan...... dia telah menjadi begitu buas, langsung menyerbu mangsanya???

Tuan kedua keluarga Jin dengan ekspresi yang sangat sulit untuk percaya melihat kakaknya, penuh dengan ekspresi yang seakan-akan sedang mengatakan, 'tidak kusangka kamu adalah orang seperti ini'.

Theo Jin dalam sekilas langsung tahu, bahwa pemikirannya telah berlebihan, berkata dengan sedikit kesal: "Kenapa kamu masih di sini?"

Oscar Jin merasa sedih, "Aku...... Aku hanya datang untuk memanggilmu turun memakan sarapan. Akan segera pergi setelah makan."

Setelah mengatakannya, pandangannya kembali berpaling melihat Scarlett Jiang, seakan-akan ingin mencoba mencari apakah ada tanda-tanda 'nasi telah menjadi bubur' dari tubuhnya, pandangannya begitu terus terang, sama sekali tidak disembunyikan!

Scarlett Jiang menjadi resah karena pandangan ini, sangat merasa malu, bergegas melepaskan Ace, berkata: "Aku pergi mencuci muka."

Selanjutnya langsung menyerbu ke kamar mandi.

Theo Jin dengan dingin melihat adiknya, pandangan matanya sangat mengerikan.

Hati Oscar Jin menjadi gemetaran akibat pandangan kakaknya, khawatir kakaknya akan kembali menjadi gila dan menganiaya dia, segera tersenyum canggung: "Hmm, itu, aku turun dulu."

Lalu, langsung kabur tanpa memalingkan kepala sama sekali.

......

Setengah jam kemudian, setelah Scarlett Jiang selesai makan sarapan bersama sepasang ayah dan anak itu, dia bersiap-siap untuk pergi.

Dia hari ini harus pergi ke perusahaan baru untuk melapor, tidak boleh terlambat.

Theo Jin tidak menghentikannya, hanya mengatakan sebuah kalimat, "Nanti aku akan pergi mengantarmu."

Awalnya Scarlett Jiang ingin menolak, tapi melihat waktunya, takut tidak sempat, makanya setuju.

Pagi hari jam 9, Scarlett Jiang tiba di Internasional Building, dengan mengikuti petunjuk arah, telah sampai ke Jade Corp. di lantai 28 untuk melapor.

Ketika tiba di sana, ada orang yang akan menjemput, membawanya pergi menemui manager HR, membicarakan hal tentang pekerjaan, termasuk dalam hal gaji, juga tentang perencanaan pengembangan perusahaan kedepannya.

Setelah Scarlett Jiang sudah mengerti, menyadari walaupun perusahaan ini adalah perusahaan baru, tapi perkembangan pada masa depan sangatlah meyakinkan, beberapa proyek yang sedang dikerjakan saat ini, semuanya sangat besar.

Sumbernya juga sangat berlimpah, sama sekali tidak terlihat lebih lemah dari merek Corp. yang telah lama berdiri.

Apalagi, orang di sini, semuanya merupakan orang berbakat.

Scarlett Jiang sangat puas, langsung melakukan proses untuk masuk bekerja.

......

Pada saat ini, di kantor pusat CEO Jin's Corp., dalam kantor kepala manager.

Oscar Jin menerima panggilan dari penanggung jawab Jade Corp., Susan. Melaporkan kondisi tentang Scarlett Jiang, "Tuan kedua, proses masuk bekerja Nona Jiang telah selesai, sekarang sudah mulai resmi bekerja, semuanya sangat lancar."

Oscar Jin berkata: "Sangat bagus, jaga dia baik-baik, jangan sampai ada kesalahan. Tentu saja, jangan dilakukan dengan begitu terlihat jelas, dan sampai membocorkan tanda-tanda."

Susan dengan hormat menjawab: "Mengerti."

"Kalau tidak ada hal lain lagi, tutup dulu." Oscar Jin segera memutuskan panggilan, lalu menyampaikan kabar ini ke kakaknya yang berada di lantai atas, "Kak, pekerjaan calon istrimu telah beres."

Theo Jin hanya membalas, "Hmm."

Oscar Jin cemberut, lalu kembali mengirimkan pesan padanya: "Aku baru saja menerima kabarnya, orang yang bermarga Lan itu, telah pergi menuju Zoey Centuri Corp., sepertinya ingin pergi membahas hal tentang akuisisi, aku berencana untuk ke sana menemuinya."

Theo Jin membalas, "Pergilah. Lakukan dengan baik, jangan lupa terhadap liburanmu selama 3 bulan."

Oscar Jin berkata: "Tidak akan lupa, kamu lihat saja."

Setelah mengatakannya, dia menghentikan komunikasi, dengan semangat membara pergi meninggalkan kantor, menuju Zoey Centuri Corp.

Novel Terkait

You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
4 tahun yang lalu
The Break-up Guru

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
4 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
5 tahun yang lalu
Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
4 tahun yang lalu