Innocent Kid - Bab 225 Perbedaan Perlakuan Terlalu Besar

Theo Jin mengernyitkan dahinya, dengan dingin dia mengatakan: “Tidak usah.”

Selena Qi melihat sikapnya dengan jelas, teringat kalau beberapa hari ini dia dan Scarlett Jiang juga tidak jelas melakukan apa, dia tentu kesal, dia pun mengingatkannya kembali: “Aku melakukan ini demi kebaikanmu, dan Ace, apa kamu ingin dia terus-terusan tidak memiliki ibu?”

Theo Jin jelas-jelas terlihat kehilangan kesabaran.

Dia kemudian melihat jam tangannya, dia tidak berpikir untuk menghabiskan waktu lebih lama.

Melihat pemandangan ini membuat Selena Qi, semakin membenci Scarlett Jiang.

Wanita itu, seberapa banyak ramuan yang telah diminum Theo Jin, sampai putranya yang tidak suka mendekati perempuan, tergila-gila padanya seperti ini?

“Ibu, jika ini yang ingin kamu bahas denganku, maka aku pergi dulu, masih ada hal yang harus kukerjakan.”

Mengatakan hal itu, Theo Jin kemudian bangkit dan berpikir untuk meninggalkan tempat itu.

Selena Qi kemudian marah, dengan ketus dia mengatakan, “Kamu jangan kemana-mana!”

Dia biasanya anggun dan berwibawa, terhadap putranya yang biasanya sangat berhati-hati dan serius dalam segala urusan, dia selalu mentolerirnya, ini adalah kali pertama dia marah padanya.

Teguran dari ibunya, membuatnya kemudian berhenti melangkah, dia melihat ibunya.

“Theo Jin, kamu tidak muda lagi, tidak peduli bagaimana pun, kamu harus menikah.”

Selena Qi sekuat tenaga menahan amarahnya, dia menasihatinya, “Kamu harus memikirkan Ace, jangan lagi sia-siakan waktumu.”

Raut wajah Theo Jin berubah serius.

Dia selalu serius menjalin hubungan dengan Scarlett Jiang, dia juga tidak akan menyia-nyiakan waktu.

Dengan susah payah dia akhirnya bisa membujuk Scarlett Jiang agar kembali, dia tidak membiarkan hal-hal kecil, membuat wanita itu kembali meninggalkannya.

“Ibu, aku tidak pernah menganggap yang kulakukan selama ini adalah buang-buang waktu belaka.”

Theo Jin tidak berniat menentang ibunya, dia pun mengatakan: “Urusan pernikahan, aku punya pendirianku sendiri, kamu tidak perlu khawatir.”

“Pendirian? Seperti apa pendirianmu?”

Raut wajah Selena Qi sangat serius, “Kamu sekarang hanya bersama dengan Scarlett Jiang, inikah yang kamu maksud dengan pendirian?”

Setelah memarahinya, dia berpikir, dan melanjutkan dengan tegas: “Kamu pikir kami tidak tahu? Scarlett Jiang adalah wanita yang kotor, dia pernah bersama dengan pria lain! Wanita seperti ini, tidak peduli bagaimana pun aku tidak akan mengizinkanmu menikahinya!”

Mendengarkan hal ini, wajah Theo Jin berubah ketat.

Hatinya bertanya-tanya bagaimana ibunya bisa mengetahui hal ini.

Jika tidak salah, dia telah mengunci rapat-rapat informasi ini, dia bahkan memberitahu Oscar Jin, tidak boleh membocorkan hal ini.

Bagaimana dia bisa tahu tentang hal ini?

Ketika dia sedang berpikir keras, Selena Qi kemudian mengambil foto-foto tersebut dan menyerahkannya padanya: “Kuberitahu, aku bisa menuruti semua keinginanmu, tapi ini tidak bisa. Oleh karena itu, kamu pilih salah satu yang kamu sukai, kalau tidak aku yang akan memilih.”

Selesai mengatakannya, dia meninggalkan villa dengan tidak senang.

Theo Jin melihat punggung Selena Qi, kembali melihat foto-fot ditangannya, kemudian membuangnya ketempat sampah.

Sebetulnya siapa yang telah memberinyan info ini, dia harus mencari tahu kebenarannya!

Setengah jam kemudian, Theo Jin mengendarai mobilnya kembali ketempat Scarlett Jiang.

Melihatnya, Scarlett Jiang pun dengan perhatian bertanya, “Mengapa terburu-buru, apa ada hal yang begitu penting?”

Theo Jin menjawab seolah tidak terjadi apapun: “Tidak ada apa-apa, hanya urusan kantor, sudah selesai.”

“Baguslah kalau begitu.”

Scarlett Jiang mengangguk menjawab, meskipun dia tidak banyak memperlihatkan reaksi, tapi hatinya sangat khawatir.

Ibunya sebelumnya tidak pernah memperdulikan urusan kantor, mengapa begitu sibuk memanggilnya kembali, mungkinkah telah muncul sesuatu yang rumit?

Apa ada hubungannya dengan dirinya?

Scarlett Jiang paham, ibunya sudah lama tidak menyukainya, dia pulang, mungkinkah harus menghadapi semuanya seorang diri?

Mungkin Theo Jin menyadari perubahan sikapnya, dia pun menariknya dan memeluknya.

Sesaat Scarlett Jiang berontak dalam dekapan pria itu, wajahnya merah padam: “Cepat lepaskan aku, jika sampai kelihatan Ace tidak akan bagus.”

“Apanya yang tidak bagus, tante Lett, daddy memelukmu, Ace juga memelukmu.”

Seperti bola, Ace dengan cepat bergabung dengan mereka, dan memeluk kaki Scarlett Jiang dengan erat, seolah-olah takut jika Scarlett Jiang akan pergi didetik berikutnya.

Sesaat kemudian Scarlett merasa tersentuh, matanya pedih, dia menjulurkan tangannya menggendong Ace, kemudian mengecup keningnya.

Theo Jin yang berada disamping melihat semua ini, ada ketidakpuasan dalam matanya, mengapa perlakuan yang diterima olehnya dan Ace begitu berbeda?

Ace memicingkan matanya, dia tertawa: “Daddy, apa kamu cemburu? Tante Lett menciumku.”

Theo Jin menukikkan bibirnya, dia mencubit pipi Ace, dengan suara kecil mengatakan: “Sepertinya aku harus mengirimmu ketempat kakek dan nenek.”

Ace segera melepaskan diri dari cubitan Theo Jin, dia merebahkan kepalanya di dada Scarlett Jiang, dengan manyun mengatakan: “Aku tidak mau, aku ingin bersama dengan tante Lett. Tante Lett……jangan biarkan daddy mengusir Ace ya?”

Melihat lelucon ayah dan anak itu, kekhawatirannya barusan, menghilang, dengan tersenyum dia menjawab: “Ace tenang saja, tante Lett pasti tidak akan membiarkannya mengusirmu.”

Theo Jin memanyunkan bibirnya, tiba-tiba dia menjulurkan tangannya, kemudian memeluk keduanya, berikutnya, mata Ace pun ditutup.

Dia menunduk dan mencium bibir Scarlett Jiang.

Aroma yang hanya dimiliki olehnya, langsung muncul.

Scarlett Jiang kaget dibuatnya.

Ace berusaha melepaskan diri, “Daddy apa yang sedang kamu lakukan?”

Theo Jin pun berhenti, melepaskannya, bibirnya terlihat tersenyum.

Wajah Scarlett Jiang memerah, “Kamu……”

Ace dengan kesal melihat daddy, “Mengapa menutup mataku.”

Theo Jin tidak membalas, dia diam-diam memperhatikam wanita yang malu-malu didalam dekapannya.

Scarlett Jiang tidak enak hati diperhatikan seperti itu, dia segera menggendong Ace, dan kabur.

Ketika sudah agak larut, Scarlett Jiang pun menidurkan Ace, melihat lampu yang masih menyala, dia pun berjalan keluar melihat-lihat.

Dia melihat tubuh tegap pria itu, bediri diteras, menopang pada rel besi, dan menggenggam anggur, disebelahnya masih ada satu gelas lagi.

seperti memang dibuat khusus untuknya.

Scarlett Jiang berjalan mendekatinya.

Theo Jin bertanya, “Mau minum?”

Scarlett Jiang mengangguk, “Baiklah.”

Dia mengangkat gelasnya, kemudian menyisip sedikit anggur didalamnya.

Dia tidak bisa minum, tapi gerakannya sangat indah, terlebih lagi bibir merahnya yangm diterpa sinar rembulan, memantulkan cahaya karena basah, membuat orang tidak tahan dan ingin melumatnya.

Gejolak dihatinya lebih lambat dibandingkan dengan gerakannya.

Setelah meneguk anggurnya, diapun menarik Scarlett Jiang dalam dekapannya, dengan lembut dan penuh cinta mengangkat dagu Scarlett Jiang, kemudian menciumnya.

Berikutnya, anggur hangat, masuk kedalam mulut Scarlett Jiang.

Scarlett Jiang menahan nafasnya, membiarkan lidah pria tersebut masuk kedalam mulutnya, dan menari didalamnya.

Novel Terkait

Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
My Charming Lady Boss

My Charming Lady Boss

Andika
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Baby, You are so cute

Baby, You are so cute

Callie Wang
Romantis
3 tahun yang lalu
Cantik Terlihat Jelek

Cantik Terlihat Jelek

Sherin
Dikasihi
4 tahun yang lalu