Innocent Kid - Bab 478 Kamu Akan Menjadi Ayah

Hidangan makan malam yang sangat bervariasi, hanya melihat Scarlett Jiang sambil memandang hidangan tersebut, tapi ia tidak memiliki nafsu makan sama sekali.

Karena pilih kasih Theo Jin kepadanya, lauk daging sebagian besar ada di sebelah meja Scarlett Jiang.

Hari ini dia merasa tidak memiliki nafsu makan, ia hanya makan beberapa suap lauk sayuran saja, ia merasa makanan-makanan tersebut tidak begitu berasa.

Theo Jin melihat Scarlett Jiang yang terlihat seperti orang sakit, ia pun merasa khawatir.

“Kenapa? Lett, lauk malam ini tidak cocokkah? Aku lihat kamu sepertinya tidak makan apa-apa.”

Scarlett Jiang menggeleng-gelengkan kepala, lalu sambil tersenyum kepada Theo Jin, “Tidak kenapa-napa, mungkin hari ini aku merasa sedikit lelah, jadi tidak memiliki nafsu makan, dan juga merasa sedikit mual.”

Theo Jin juga tidak berpikir banyak, hanya berkata padanya dengan perhatian: “Kalau sudah lelah naik ke atas untuk beristirahatlah, kalau nanti malam kamu merasa lapar, ingat suruh pengasuh untuk menyiapkan makanan untuk kamu.”

Scarlett Jiang menganggukkan kepala, ia meletakkan sumpit dan naik ke atas untuk beristirahat.

Ngomong-ngomong terasa aneh juga, hidangan enak yang terlihat enak di meja makan itu, Scarlett Jiang hanya merasakan urusnya terus bergulir, dan rasa mual yang tak terhentikan.

Namun sekarang setelah berbaring, rasa mual itu pun hilang.

Mungkin karena akhir-akhir ini dia sudah terlalu manja, Scarlett Jiang tetap merasa kurang enak badan, ia pun memejamkan mata dan tidur dengan lelap.

Namun setelah beberapa hari, gejala sebelumnya sepertinya tidak membaik, malah semakin parah.

Seharian ini Scarlett Jiang tidak memiliki nafsu makan, ia hanya makan dengan sangat sedikit, sekali melihat lauk daging saja ia merasa mual.

Theo Jin akhirnya sadar kalau Scarlett Jiang terlihat sedikit aneh, ia menyentuh keningnya dan suhunya normal, dengan khawatir Theo Jin bertanya.

“Wajah kamu terlihat sedikit pucat, apakah kamu merasa tidak enak badan? Aku bawa kamu ke Rumah sakit ya.”

“Tidak apa-apa Theo, aku tidak kenapa-napa.”

Scarlett Jiang melambaikan tangannya, sambil menekan-nekan kepalanya.

“Mungkin karena aku tidak istirahat dengan baik, beberapa hari lagi harusnya akan membaik.”

Kali ini Theo Jin tidak mau mendengarkan dia lagi.

“Beberapa hari yang lalu kamu juga berkata seperti demikian, tapi juga tidak membaik bukan? Aku akan membawa kamu ke Rumah sakit.”

Belum tunggu Scarlett Jiang mengatakan sesuatu, Theo Jin langsung menggendongnya dan pergi.

Mobil berkendara sampai ke rumah sakit, dan menarik perhatian banyak orang.

Scarlett Jiang duduk di lorong rumah sakit sambil menunggu hasil laboratorium, lalu ia menghela nafas.

“Theo, kamu kalau ada yang harus kamu urus kamu sibuk saja terlebih dahulu, tidak apa-apa, kamu terus menemani aku seperti ini, hati ku merasa tidak enak.

Scarlett Jiang berkata dengan merasa bersalah.

Theo Jin mendengarkan kata tersebut, ia langsung mengerutkan kening, tampak sedikit tidak senang.

“Lett, kamu sedang memikirkan apa, kita ini adalah keluaga, kamu merasa tidak enak badan, seharusnya kamu langsung memberitahu aku, biar aku yang menemani kamu ke Rumah sakit.”

“Kamu tidak memberitahu aku dan kamu memaksakan diri untuk bertahan, ini yang membuat kamu bersalah kepada aku, paham tidak?”

Mendengar kata-kata tersebut, hati Scarlett Jiang merasa sangat hangat, dan tersenyum kepada Theo Jin.

Pintu laboratorium dibuka dengan cepat, dan perawat kecil pun keluar dengan setumpuk hasil tes laboratorium dan ia menyebutkan nama dengan satu per satu, dan yang terakhir baru sampai ke Scarlett Jiang.

Perawat kecil melihat gaya Theo Jin, tatapannya pun langsung menjadi cerah, dan semangat.

“Apakah kamu suami dari Scarlett Jiang? Selamat.”

Ke Rumah sakit apa yang harus diberi selamat? Apakah itu berarti bahwa Rumah sakit berpikir kalau pasien datang ke Rumah sakit untuk memberi uang kepada pihak Rumah sakit itu adalah hal yang baik?

Saat mereka berdua terlihat bingung, perawat kecil tersebut sambil menunjuk hasil tes laboratorium dan sambil berkata: “Selamat kepada Anda berdua, Nona, Anda hamil, Tuan kamu akan segera menjadi seorang Ayah?”

“Apa?”

Theo Jin langsung merebut hasil tes laboratorium tersebut, dan melihat hasil dari tes tersebut.

Dengan wajah yang bahagia: “Lett, kamu hamil!”

Scarlett Jiang melihat wajah Theo Jin yang senang itu, dia pun tersenyum, ujung matanya terlihat sedikit tangisan kebahagiaan.

Theo Jin terlihat jauh lebih bahagia daripada yang ia bayangkan, gaya biasanya yang dingin itu, sekarang pun terlihat sedikit berbeda dengan biasanya.

Berdua pulang ke rumah dengan mobil, walaupun Theo Jin tidak berkata apa-apa, namun ia mengetahuinya, kalau suasana hati Theo Jin sangat bagus.

Tiba di rumah, Ace sedang duduk di sofa sambil melihat buku gambar cerita.

Terdengar suara buka pintu, Ace pun bangun dengan senang, hendak ingin lari ke dalam pelukkan Scarlett Jiang, namun langsung di gendong oleh Theo Jin dengan satu tangan.

“Ace, jangan nakal.”

“Ace tidak nakal, Ace pengen peluk mami!” Ace menyandar di bahu Theo Jin dan sambil berkata.

Dia mengendong Ace ke sofa, lalu ia menopang Scarlett Jiang kemari, dan membiarkan dia duduk di sofa.

Gerakannya begitu lembut, takut menyakiti Scarlett Jiang.

Ibu Jin sekarang pun turun dari tangga, dan melirik ke Theo Jin, merasa cukup terkejut.

“Kok senang sekali habis dari Rumah sakit? Lett tidak apa-apa?”

“Ada hal yang bagus.”

Theo Jin sambil ngomong, dan meminta pengasuh untuk menyiapkan beberapa suplemen.

Lalu dengan sangat senang ia berkata: “Ibu, Lett bukan sakit, tapi sedang hamil.”

“Benarkah! Benar-benar bagus sekali!”

Ibu Jin mendegar kabar tersebut pun langsung terlihat bahagia, buru-buru ia mendekati Scarlett Jiang dan memberikan perhatian kepadanya.

Sekeluarga terlihat harmonis, terasa sangat hangat.

Dan disaat itu juga, Ace berjalan kemari, dan masuk ke dalam pelukan Scarlett Jiang. “Mommy, apakah sudah memiliki adik laki-laki atau adik perempuan?”

“Iya!” Scarlett Jiang sambil tersenyum, dan membiarkan Ace duduk disampingnya.

“Kamu senang tidak?”

“Tentu saja senang! Ace sampai mimpi pun ingin memiliki seorang adik laki-laki atau adik perempuan untuk menemani Ace bermain!”

Ace yang nakal pun membungkukkan badannya, dan menempelkan telinganya ke perut Scarlett Jiang, terlihat seperti orang yang siap-siap bertempur, membuat orang yang melihatnya pun ingin tertawa.

Ibu Jin melihat dia seperti gitu, pun bertanya: “Ace, apa yang kamu lakukan?”

“Sshuuuu, aku sedang berbicara dengan adik kecil yang ada di perut Mommy!”

Kepala kecil Ace pun sambil menempel dengan manja di perut Scarlett Jiang, rambut lembutnya pun menutup setengah dahinya.

Dengan wajah yang serius ia berkata: “Mereka sedang memanggil aku Abang loh!”

Sekeluarga sambil melihat gaya Ace yang comel itu, mereka pun tidak menahan diri untuk tertawa.

Anak ini datang dengan terlalu tiba-tiba, bahkan Scarlett Jiang pun merasa sedikit terkejut.

Tapi ia melihat keluarga besar ini begitu perhatian kepada dirinya, hati Scarlett Jiang pun merasa tenang.

Setelah hamil dia pasti akan idam, dan malam ini, dia pun langsung berbaring lebih awal.

Setelah Theo Jin kembali ke kamar ia langsung mandi, lalu ia langsung memeluk Scarlett Jiang dari belakang.

Tiba-tiba punggungnya terjatuh dalam dada yang hangat, membuat Scarlett Jiang terasa hangat di dalam hatinya.

Ia menggenggam tangan yang merangkul di pinggangnya, bersama-sama menyentuh perutnya.

“Sudah pulang?”

“Iya.” Theo Jin memejamkan mata, dagunya menyentuh kepala Scarlett Jiang dan memeluknya ke dalam pelukan dengan erat.

Walaupun sekarang bayi di dalam perutnya Scarlett Jiang belum berbentuk, tapi Theo Jin dapat merasakannya dengan tersamar-samar.

Sekarang di dalam perut tersebut mengandung seorang anak kecil, anaknya sendiri.

Suara dia sangat lembut, dan rendah itu terdengar disamping teling Scarlett Jiang.

“Terima kasih, Lett.”

Saat ini, ia sambil memeluk Scarlett Jiang, Theo Jin hanya merasa dirinya sangat bahagia.

Ia ingin berterima kasih kepada Scarlett Jiang bisa datang ke sisinya, dia berterima kasih kepada Tuhan telah memberikan seorang anak kepada mereka, membiarkan dia bisa memiliki sebuah keluarga yang lengkap.

Novel Terkait

Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
4 tahun yang lalu
Cutie Mom

Cutie Mom

Alexia
CEO
4 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Cantik Terlihat Jelek

Cantik Terlihat Jelek

Sherin
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
4 tahun yang lalu