Innocent Kid - Bab 26 Siapa Yang Memukulnya?

‘Pak pak——’

Suara yang begitu nyaring, terdengar mengelegar di lorong.

Di sekitar masih terdapat pelanggan dan pelayan yang berlalu lalang, semuanya terkejut ketika melihat kejadian ini.

Bella Jiang yang duluan bereaksi, berjalan mendekat ke sisinya Edward Lan, berkata: "Kak Edward, kamu tidak kenapa-napa bukan?"

Natasha Qin juga mulai mendekat, melihat wajah putranya sendiri terdapat dua jejak tamparan besar, raut wajahnya langsung murung, "Scarlett, kamu bahkan berani memukul putraku, aku pukul kamu!"

Setelah mengatakannya, dirinya hendak menyerbu kemari, dengan sikap yang ingin mencabik-cabik Scarlett Jiang.

Scarlett Jiang tidak sempat menghindarinya, ketika melihat dirinya hampir dipukul, tepat pada saat ini, sebuah lengan yang panjang dan bertenaga, tiba-tiba terulur dari belakangnya, dengan tenang menghalangi hempasan tangan Natasha Qin.

"Ada apa?"

Scarlett Jiang mendengar sebuah suara yang dingin dari belakangnya, terkandung amarah yang sulit untuk disadari di balik suaranya.

Lalu, sebuah aroma yang familiar telah menyelimutinya.

Itu adalah aroma yang hanya dimiliki oleh Theo Jin, sebuah aroma yang ringan, juga sejuk.

Selanjutnya, Scarlett Jiang merasakan sebuah sandaran dada yang begitu lebar di punggungnya, dengan suhu yang sedikit panas, menjalar melewati lembaran baju yang tipis.

Seketika, sebuah perasaan yang tenang telah menyelimutinya, membuat hidungnya tanpa sadar telah merasa nyeri.

Scarlett Jiang tak tertahankan untuk memalingkan kepala melihatnya, dengan kelopak mata yang sedikit merah menanyakannya: "Kenapa kamu keluar?"

Theo Jin menurunkan pendangan matanya untuk melihatnya, hendak menjawab, tapi saat pandangan matanya tertuju pada jejak tamparan besar yang membengkak di wajahnya itu, dirinya seakan-akan telah tebakar.

Sebuah api amarah yang pekat membara dari balik matanya, sikap lembut yang awalnya ada ketika berhadapan dengan Scarlett Jiang, malah menghilang dalam sekejab, dan digantikan oleh sebuah aura yang mengerikan.

Theo dengan perlahan mengangkat kepalanya, melihat orang-orang di depan.

Pandangan matanya begitu dingin, tak berperasaan, membuat orang yang menatapnya menjadi ketakutan!

"Siapa yang memukulnya?" Theo Jin menanyakan.

Keenam orang di depan, tidak peduli apakah Edward Lan, Branson Jiang ataupun Morgan Lan, semuanya merupakan tokoh politik yang hebat, semuanya bukanlah orang yang lemah bagaikan hanya memakan vegetarian, tapi pada saat ini, mereka bahkan merasakan sebuah perasaan bagaikan terjatuh ke dalam jurang es.

Yang paling kaget adalah Bella Jiang, sama sekali tidak menyangka akan muncul seorang pria yang akan melindungi Scarlett Jiang.

Dia dengan kebingungan mengamati sang pria.

Begitu tampan bagaikan seorang dewa, auranya sangat terhormat, sepasang busana tuxedo menyelimuti tubuhnya, berdiri dengan tubuh yang tegak dan tinggi, setiap pergerakannya memancarkan keeleganan, dirinya bak seorang raja terhormat yang keluar dari masa zaman bahari, seketika membuat Edward Lan yang berada di sampingnya menjadi tak sebanding, juga meredupkan kilauan sinarnya!

Bella Jiang sangat kaget juga kesal.

Dia awalnya mengira, Scarlett Jiang melewati hidupnya dengan begitu sengsara beberapa tahun ini, bahkan masih terus merindukan kak Edwardnya.

Tapi sungguh tidak disangka bahwa wanita ini begitu hebat, bahkan masih bisa memikat seorang pria yang seunggul ini.

Atas dasar apa dia!

Seorang wanita rendahan yang pernah melahirkan anak untuk pria lain, bagaimana mungkin dia pantas?!

Dia seharusnya hidup dengan terus bersembunyi di kegelapan sudut seumur hidup ini!

Tepat ketika dirinya merasa sangat iri sampai hampir gila, Scarlett Jiang dengan tenang dan datar mengatakan, "Aku tidak masalah, hanya sekedar dicakar oleh seekor anjing."

Dia memalingkan kepala secara perlahan, melihat ke arah Edward Lan, pandangan matanya seakan-akan telah dilapisi dengan es.

Edward Lan baru saja ditampar dua kali, lalu dikatakan sebagai seorang anjing di hadapan orang banyak, raut wajahnya semakin memburuk, berkata sambil menggertakkan gigi: "Scarlett jiang, kamu cari mati?"

Scarlett Jiang dengan tajam melihatnya, berkata: "Edward, dulu tidak melakukan apapun terhadapmu, itu karena aku tidak ingin mengotori tanganku, tapi bukan berarti aku mudah untuk dianiaya. Dari dua tamparan ini, satunya untuk membalas pengkhianatanmu enam tahun lalu. Jangan kira aku tidak tahu, kamu telah berselingkuh dengan 'adikku yang baik' di belakangku dari awal, tapi malah dibuat seakan-akan akulah yang telah mengkhianatimu! Terus berakting setelah melakukan suatu kesalahan, semua orang ikut pura-pura bodoh, saling nyanyi bersama, aku sungguh telah membuka mata kepalaku dengan jelas."

Satu tamparan lagi, adalah untuk sikapmu yang keterlaluan. Aku Scarlett Jiang tidak berhutang padamu, dan lebih tidak berhutang pada kalian semua seorangpun. Dulu telah memilih untuk memutuskan hubungan satu sama lain, kalau begitu anggaplah sebagai orang asing jika bertemu di luar, meskipun aku telah tidak mendapatkan perlindungan dari keluarga Jiang, tetap saja bisa hidup dengan baik-baik saja. Makanya, semoga kalian bisa mengingatnya, lain kali kalau bertemu, jangan berbicara padaku sekali pun, karena...... aku merasa sangat jijik!!!"

Setelah selesai melontarkannya, Scarlett Jiang tidak menunggu reaksi dari mereka, langsung menarik Theo Jin, membalikkan badan hendak pergi.

Tepat pada saat ini, Branson Jiang tiba-tiba berkata: "Scarlett, berani untuk mencoba melangkah sekali lagi? Kalau berani, seumur hidup ini jangan pernah kembali lagi ke rumah."

Mendengar nada bicara seperti ini, sepertinya terkandung sedikit perasaan memohon.

Scarlett Jiang tertawa sinis, sangat menyindir, tidak memalingkan kepalanya, dan langsung menarik Theo Jin menghilang ke balik pintu.

......

Pintu ruangan restoran terhantam keras, Scarlett Jiang dengan perlahan melepaskan Theo Jin, dirinya bagaikan telah menghadapi sebuah perang besar, seakan-akan hampir tumbang.

Meskipun dirinya tadi terlihat tidak begitu memiliki rasa takut, juga sangat dingin, tapi hatinya tetap saja akan merasa sakit.

Orang yang paling dekat dengannya di dunia ini, malah tidak senang melihatnya bisa hidup dengan baik, terus ingin mempermalukannya, membuatnya sengsara.

Dirinya selama ini bahkan tidak pernah melakukan kejahatan apapun, tidak pernah bersalah terhadap siapa pun, tapi kenapa harus memperlakukannya seperti ini?

Theo Jin bisa merasakan suasana hatinya yang sedang murung saat ini, pandangannya menjadi semakin mendalam, terdapat sebuah hasrat untuk menghancurkan semuanya.

Hanya saja dia telah menyembunyikannya dengan sangat baik, nada bicara yang keluar, juga sangat lembut, "Tidak kenapa-napa bukan?"

"Tidak apa-apa." Scarlett Jiang tersenyum dengan begitu pahit, berkata: "Mohon maaf, telah memperlihatkan lelucon padamu."

Saat mengatakan hal ini, Scarlett Jiang tidak berani untuk mengangkat kepala memandang mata Theo Jin.

Terlihat kejadian menyedihkan seperti ini olehnya, bagaikan sedang membuka kembali bekas luka dan ingatan yang jelek diri sendiri, lalu memaparkannya di bawah sinar matahari.

Scarlett Jiang takut Theo Jin akan mengetahui hal tentang dirinya, yang pernah menjadi seorang perantara untuk menggantikan orang melahirkan anak demi uang.

Dirinya yang seperti ini, begitu kotor sampai-sampai begitu tidak pantas untuk berdiri di sampingnya, apalagi, untuk menyentuh si Ace.

Anak itu begitu bersih dan suci, dan begitu menyukai dirinya, kalau sampai dia tahu bahwa dirinya telah menelantarkan anaknya sendiri demi uang, akan seberapa kecewanya dia nantinya?

Ketika berpikir seperti ini, jantung Scarlett Jiang seakan-akan sedang diremas, merasa tidak bisa terus berada di sini lagi, dengan panik pergi ke dekat meja mengambil tasnya, berkata terhadap Theo Jin: "Kita akhiri saja malam ini sampai disini, aku merasa sedikit tidak enak badan, aku pulang dulu. Terima kasih atas makan malanya."

Tante Scarlet, ada apa denganmu, mau pergi ke dokter tidak?"

Sang anak merasa khawatir dan pergi mendekat, ingin pergi memeluk kakinya.

Siapa sangka, dirinya yang dulunya selalu memenuhi setiap keinginan sang anak, kali ini bahkan dengan panik mundur ke belakang beberapa langkah.

Tangan si Ace melayang di tengah udara, dan melongo.

Scarlett Jiang berkata: "Aku...... aku minta maaf, Ace, aku...... aku tidak sengaja...... aku minta maaf."

Setelah mengatakannya, dia tidak menunggu reaksi dari sang anak, berjalan melewati Theo Jin, bagaikan sedang kabur.

Theo Jin dengan ekspresi yang sangat murung melihat pintu ruangan yang terbuka lebar, menjalar sebuah perasaan yang meluap-luap di balik pandangannya, membuat orang lain tidak mampu untuk mengerti suasana hati di baliknya.

Akhirnya si Ace kembali sadar dari melamun, melangkahkan kaki mungilnya berlari ke luar, "Tante Scarlett......"

Tapi mana mungkin masih bisa terlihat sosok bayangan Scarlett Jiang lagi?

Matanya seketika menjadi merah, memalingkan kepala melihat Theo Jin, butiran air mata yang besar mengalir keluar dari kelopak matanya, "Daddy...... apakah tante Scarlett, telah membenciku?"

Novel Terkait

Cinta Yang Dalam

Cinta Yang Dalam

Kim Yongyi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
5 tahun yang lalu
Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
4 tahun yang lalu
The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
4 tahun yang lalu
Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milea Anastasia
Percintaan
4 tahun yang lalu
Get Back To You

Get Back To You

Lexy
Percintaan
4 tahun yang lalu