Innocent Kid - Bab 297 Kamu Jelas Mengasihani Wanita Murahan Itu

Selesai makan, Theo Jin dan Scarlett Jiang bergandengan tangan berjalan keluar dari hotel.

" Aku pergi bawakan mobil kemari. "

" Baik. "

Melihat Theo Jin berjalan ke tempat parkir, sepasang tangan Scarlett Jiang dimasukkan kedalam jaket, menundukkan kepala menatap jari kaki dengan kebosanan.

" Berhenti ! "

Edward Lan berfokus mengemudi, samping telinga tiba - tiba terdengar suara, membuat dirinya terkejut tanpa sadar menginjak rem.

(Suara keras) Chi -----

Suara ban mobil bergesekan dengan lantai.

" Kamu sedang apa ? " Edward Lan memutarkan kepala, menatap marah ke Bella Jiang yang duduk dikursi penumpang depan.

Bella Jiang tidak melihat kemarahan Edward Lan, melainkan menatap lekat keluar mobil.

" Kamu sedang lihat apa ? "

Edward Lan melihat mengikuti arah pandang Bella Jiang.

Saat melihat orang yang berdiri disamping jalan, berkata tanpa sadar, " Lett ? "

Bella Jiang setelah dengar, sejenak tanpa henti mulai berkata tidak puas, " Bagus kamu Edward Lan, jarak segitu jauh dan kamu masih bisa mengenalinya, katakan ! Apakah dalam hati kamu masih memikirkan jalang itu ? "

" Apa yang kamu bicarakan ? " Edward Lan sedikit tidak sabar.

" Edward Lan, apa - apaan sikap kamu ini ? " Bella Jiang seketika menanggis, " Aku lihat kalau kamu masih memikirkan jalang itu, jika tidak kenapa sekarang begitu tidak sabar terhadap aku ! "

Edward Lan seketika merasa sakit kepala, Bella Jiang belakangan tidak tahu karena hamil atau bagaimana, perubahan suasana hati sangat cepat, bilang nanggis langsung nanggis, selalu berkata dirinya masih tidak bisa melupakan Scarlett Jiang.

Sekali dua kali Edward Lan masih sabar untuk membujuknya, setelah banyak kali, hanya merasa Bella Jiang tanpa alasan membuat masalah, sangat mengesalkan.

Edward Lan menarik napas dalam, menahan hatinya yang penuh kekesalan, membujuk : " Bella, kamu bisa tidak jangan pikir sembarangan ? Kita sudah akan menikah, anak juga sudah mau lahir, kamu sebenarnya masih takut apa ? "

Bella Jiang berkata dengan suara terisak, " Aku takut kamu kembali lagi kesamping jalang itu. "

Selesai berkata, cara yang digunakan selalu membuat orang tidak tenang.

" Aku bagaimana bisa kembali lagi ke sampingnya ? "

Walaupun Edward Lan ingin, juga harus melihat Scarlett Jiang bersedia tidak.

" Benarkah ? " Bella Jiang berhenti menanggis, menatap Edward Lan.

" Benar. "

Takut Bella Jiang masih belum percaya, Edward Lan mengangkat tangan, bersumpah, " Aku jika berkata bohong, aku ..... "

" Aku percaya sama kamu. " Bella Jiang takut Edward Lan membuat sumpah yang berbahaya, segera menutup mulut Edward Lan.

Setiap kali harus menggunakan cara seperti ini untuk membuat Bella Jiang menghilangkan rasa curiganya.

Hati Edward Lan sedari awal sudah sangat lelah, tapi wajahnya masih harus tertawa dan berkata : " Kedepannya tidak boleh berpikir sembarangan lagi, melihat kamu nanggis, hati aku juga sedih. "

" Baiklah. "

Bella Jiang baru berhenti dengan hati yang puas, tetapi masih tetap sama menatap Scarlett Jiang yang berada ditempat tidak jauh.

" Scarlett Jiang kenapa dia kembali ? "

Karena Scarlett Jiang hilang, Oscar Jin menyuruh orang memukul ayahnya, bahkan membuat ayahnya tidak bisa turun dari ranjang selama satu minggu.

Sampai sekarang kadang - kadang masih akan merasa tidak nyaman.

Ini semua berkat jalang itu.

Bella Jiang semakin memikirkan semakin marah, dirinya memutarkan kepala berkata ke Edward Lan : " Kita kesana. "

" Kesana untuk apa ? " Edward Lan tidak ingin membuat masalah lagi, dirinya benar takut keluarga Jin.

" Aku menyuruh kamu kesana ya kesana. "

Bella Jiang mulai bersikap seenaknya lagi, Edward Lan mengerakkan mulutnya ingin berkata sesuatu, tapi pada akhirnya tidak berkata apapun.

Sedang bersiap melakukan sesuai yang diminta Bella Jiang, mengemudikan mobil kesana, tiba - tiba sebuah mobil datang berhenti disamping Scarlett Jiang.

" Sialan. "

Melihat Scarlett Jiang sudah naik kemobil, Bella Jiang mengutuk.

Edward Lan akhirnya sudah tidak tahan lagi, " Bella, jangan lupa kamu sedang hamil, perhatikan perkembangan janin. "

Nada bicara Edward Lan tidak terlalu lembut, terdengar sedang menegur.

Bella Jiang seketika merasa tidak puas. Mulai membuat keributan lagi : " Edward Lan, kenapa ? Aku cuma marah sedikit ke manusia rendah itu kamu langsung sakit hati ? "

" Kamu bisa tidak jangan mengaitkan semua masalah dengan Scarlett Jiang ? " Jawab Edward Lan menahan amarah.

" Kamu lihat kamu jelas menyayangi manusia rendah itu ! "

Bella Jiang mulai menanggis lagi, seolah Edward Lan melakukan hal yang bersalah terhadap dirinya.

Edward Lan ingin meluapkan amarah, ingin marah, tapi teringat anak dalam perut, pada akhirnya tetap menahan, membujuk Bella Jiang dengan suara lembut.

.....

" Bawa kamu pergi kesuatu tempat. "

Scarlett Jiang baru naik mobil, Theo Jin langsung berkata.

" Pergi kemana ? " Scarlett Jiang tanpa sadar bertanya.

" Setelah pergi nanti kamu akan tahu sendiri. "

Mobil hitam melaju keluar kota, melaju di atas jalan pesisir.

Scarlett Jiang melihat pemandangan luar jendela, memutarkan kepala melihat laki - laki yang duduk di kursi pengemudi, " Apakah mau pergi ke pantai ? "

Theo Jin tidak langsung menjawab, melainkan berkata : " Setelah tiba kamu akan tahu. "

Ini sudah sangat terlihat jelas, Theo Jin kenapa masih membuat penasaran ?

Scarlett Jiang tertawa tak berdaya, juga tidak bertanya lagi.

Tepat seperti yang dikatakan Scarlett Jiang, mereka memang datang ke pantai, hanya saja sedikit berbeda.

Mobil berhenti didepan sebuah villa dekat pantai, Scarlett Jiang mengeluarkan kepala melihat - lihat, alis tipisnya sedikit mengernyit.

Theo Jin turun mobil terlebih dahulu, lalu berjalan kesisi satu lagi membantu Scarlett Jiang membuka pintu.

Scarlett Jiang setelah turun dari mobil, matanya terus menatap ke villa terang benderang didepannya.

" Ini dimana ? " Scarlett Jiang memutarkan kepala melihat ke Theo Jin.

Theo Jin tidak berkata apapun, mengandeng tangan Scarlett Jiang dan berjalan masuk ke dalam villa.

Scarlett Jiang mengikutinya dengan bengong.

Villanya sangat besar, dibangun di tepi laut, gaya dekorasi sederhana dan elegen, bersih dan cerah.

Scarlett Jiang sekali melihat langsung suka.

" Apakah ini juga rumah kamu ? " Tanya Scarlett Jiang.

" Bukan. "

Jawaban diluar dugaan.

Scarlett Jiang cemas, " Jika bukan kenapa membawa aku masuk kemari ? Ini adalah penerobosan diam - diam ke rumah pribadi orang. "

Sambil berkata, Scarlett Jiang mau menarik Theo Jin keluar.

" Lett. " Theo Jin malah menahan Scarlett Jiang.

Scarlett memutarkan kembali kepala, melihat bingung ke Theo Jin.

Theo Jin menatapnya dalam, sudut bibir tersenyum tipis, berkata : " Ini adalah rumah kamu. "

Mata Scarlett Jiang pelan - pelan melotot besar, merasa aneh, rumahnya ?

" Suka tidak ? " Tanya Theo Jin.

" Bukan. " Scarlett Jiang sedikit masih belum meresponnya, " Sekarang bukan masalah aku suka apa tidak, melainkan apa yang terjadi dengan rumah ini ? "

Scarlett Jiang tidak mampu membeli rumah seperti ini, apakah .....

" Kamu memberikannya ke aku ? " Tanya Scarlett Jiang.

Theo Jin tertawa dan tidak berkata.

" Aku tidak bisa menerimanya. " Jawab Scarlett Jiang, " Aku tahu kamu ada uang, tapi kamu juga tidak boleh menghamburkan uang, sembarang membeli sebuah villa kasihkan ke orang lain. "

" Kamu adalah calon istri aku. "

Satu kalimat ini langsung membuat Scarlett Jiang seketika tidak bisa berkata - kata.

Theo Jin melihat serius ke Scarlett Jiang, berkata demi kata : " Lett, tempat ini milik kamu dan aku, dan juga Ace serta rumah anak - anak kedepannya. Daripada dikatakan aku memberikan ke kamu, lebih baik menyebutnya rumah yang ingin aku bangun dengan kamu. "

Ingin nanggis.

Sejak kecil ayah ibu sudah bercerai, ibunya sakit parah dan hanya berbaring di ranjang, Scarlett Jiang sangat menginginkan sebuah kebahagiaan, kebahagiaan miliknya sendiri.

Perkataan Theo Jin, tertancap sempurna di hatinya Scarlett Jiang tempat yang lemah ini.

Scarlett Jiang menoleh, mengerut rapat ujung bibir, senegap tenaga menyimpan kembali air mata, membuat sebuah senyuman, dan bercanda : " Apakah kamu sedang melamar ? "

" Benar. "

" Kalau begitu terlalu tergesa - gesa. " Scarlett Jiang sengaja berpura - pura membuat bentuk seperti tidak puas, " Tidak ada bunga, tidak ada cincin, sama sekali tidak termasuk melamar. "

" Kamu ingin bunga ? Ingin cincin ? "

" Tentu saja. Kan melamar, harus sedikit formal. "

" Kalau begitu baik. " Theo Jin mengeluarkan hp.

" Apa yang kamu lakukan ? " Scarlett Jiang segera bertanya.

" Menyuruh orang mengantarkan bunga kemari. "

Theo Jin sambil berkata sambil menelpon.

" Tidak perlu. " Scarlett Jiang menahan tangan Theo Jin, tertawa berkata : " Aku suka rumah ini. "

Novel Terkait

Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
4 tahun yang lalu
My Enchanting Guy

My Enchanting Guy

Bryan Wu
Menantu
4 tahun yang lalu
Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Shuran
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
5 tahun yang lalu
Be Mine Lover Please

Be Mine Lover Please

Kate
Romantis
4 tahun yang lalu
Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Tiffany
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
4 tahun yang lalu