Innocent Kid - Bab 563 Siapapun Dipanggil Daddy

Karena perasaan yang terlalu sedih dan sedang kemudian ditambah tidak makan dengan benar juga rasa khawatir semalaman ini membuat tubuhnya tidak dapat menahan semua ini.

Sebenarnya kekuatan ini telah habis setelah mendengar kabar bahwa bocah ini baik-baik saja, kemudian tubuhnya merasa lega dan tubuhnya menjadi lemah.

Setelah melangkahkan kakinya beberapa langkah kemudian terjatuh.

“Scarlett!”

Leon melihat Scarlett terlihat begitu lemah dan terjatuh.

Hatinya berdegup dengan segera dia menopang Scarlett.

“Scarlett kamu kenapa?”

Dia melihat wajah Scarlett terlihat cemas seluruh tubuhnya tidak berdaya.

Ibu Fu yang berada disampingnya segera menarik putranya dan berkata : “Leon kenapa masih bengong segera antarkan kerumah sakit!”

Leon memeluk Scarlett dan membawanya kemobil.

Dengan kecepatan yang cepat dia membawanya kerumah sakit terdekat.

Setelah sampai dirumah sakit, Leon ikut mendorongi troli pasien dan berkata : “Dokter bagaimana keadaannya kenapa dia terjatuh pingsan?”

Dokter yang diteriaki olehnya ini merasa telinganya bergetar, dia mengira Scarlett terserang penyakit fatal maka itu dengan segera mendorongnya.

Setelah melewati pemeriksaan, dia dapat memastikan jika Scarlett baik-baik saja kemudian dengan tidak bisa apa-apa dokter berkata : “Pasien hanya pingsan karena kelaparan tidak perlu khawatir, berikan makanan dan istirahat yang cukup, kalian para orang muda ini tidak perlu seperti itu.”

Setelah mendengar perkataan dokter, Leon yang khawatir ini mulai merasa lega.

Dia duduk dikursi panjang dengan nafas leganya.

Melihat putranya yang terkejut seperti ini ibu Fu segera mendatanginya sambil mengelengkan kepalanya.

Kembali mengingat Nesya masih berada ditempat orang lain dengan segera berkata : “Sudahlah Leon sekarang Scarlett tidak kenapa-napa, kamu segera keperusahaan tersebut dan membawa Nesya kembali, jangan lagi mengundur jika tidak ketika Scarlett sadarkan diri dia akan merasa khawatir lagi.”

Leon yang mendengar ini kemudian merasa perkataan ibunya ini bernar : “Ma aku akan pergi sekarang.”

Setelah merapikan pakaiannya, Leon kemudian keluar dari rumah sakit.

Mobil yang berada dijalanan ini segera menuju kearah JS Corp...

Disisi lain JS Corp, Theo melihat bocah yang bermain dengan bahagia itu, dimatanya terlihat sebuah ketidak relaan.

Dia menyukai bocah ini jika bisa dirinya ingin dia berada disampingnya.

Tetapi pada akhirnya tetap anak orang lain.

Karena ayah ibunya telah datang mencari dia harus mengembalikan orang ini, si kecil ini sungguh membuat orang lain merasa tidak rela.

Tatapan matanya memperlihatkan perasaannya kemudian Theo mengeluarkan tangannya kearah Nesya : “Sini.”

Bocah ini tidak merasa ada yang salah lalu segera berada didalam dekapannya, tangan kecilnya itu memegang tangan yang besar ini.

Dan kepalanya melihat kearah Theo dan tersenyum dengan manis.

Theo melihat kewajah kecilnya itu seketika merasa terkejut.

Lalu dengan tangan satu lagi memegangi bagian belakang kepalanya.

Memegang tangan bocah yang lembut ini dia membawanya kebawah.

Angka dilift ini terus bergerak, Theo menundukkan kepalanya melihat kearah bocah ini dengan tatapan tidak rela.

Perasaan yang tidak rela ini membuat Theo merasa tidak nyaman.

Tetapi hal ini sungguh tidak disangka karena mereka baru bertemu dalam waktu yang singkat.

Ketika berada dibawah, ternyata ada seorang pria besar yang menunggu tatapan matanya terlihat bingung dan terus melihat kearah dalam.

Mungkin ini adalah ayah dari bocah ini.

Melihat pria ini, membuat hati Theo merasa tidak nyaman.

Dengan perasaan tidak nyaman dia berjalan kesana kemudian bertanya : “Kamu adalah keluarganya Nesya?”

Leon melihat dan melihat kearah bocah ini dengan bersemangat dia menganggukkan kepalanya.

“Benar benar, aku adalah orang yang meneleponmu tadi, aku adalah ayahnya Nesya, terimakasih dua hari ini anda telah menjaganya.”

Theo melihat Leon, pria ini terlihat sangat tampan tetapi bocah ini tidak mirip dengannya.

Demi keselamatan dia menundukkan tubuhnya lalu bertanya kepada Nesya : “Ini adalah daddymu?”

Setelah mendengar ini bocah ini seperti baru tersadarkan lalu berjalan kearahnya.

Dengan suara yang lucu dia memanggil : “Daddy!”

Leon membuka kedua tangannya untuk memeluknya dia seperti kehilangan sebuah permata, “Jangan takut daddy sudah datang.”

Theo yang melihat hal ini, hatinya merasa kosong, Theo tidak ingin melihat hal ini lebih lama lagi.

“Sekarang kalian berdua telah bertemu, maka aku kembali dulu.”

Leon seketika tersadar lalu menaruh putrinya, tetap memeganginya dan berkata terimakasih.

“Terimakasih kepada anda, jika bukan anda aku tidak tahu kemana mencari bocah ini.”

Melihat Nesya yang penuh dengan senyuman juga tubuhnya yang tetap bersih.

Terlihat tidak ketakutan dan kesusahan, jika dilihat tuan ini menjaganya dengan baik.

Theo melambaikan tangannya : “Tidak apa-apa, Nesya membuat orang lain menyukainya, Ace juga sangat menyukainya.”

Setelah beberapa lama dia berkata, “Aku juga menyukainya.”

Leon tersenyum : “Dia sangat nakal, maaf telah merepotkanmu jika kamu tidak keberatan aku ingin mengundang anda untuk makan, untuk mengucapkan terimakasih.”

“Tidak perlu, bawalah dia pulang.” Theo tersenyum dengan datar, tatapannya melihat kearah bocah ini ingin mengatakan sampai jumpa kepadanya.

Siapa sangka, bocah ini berjalan kearahnya sambil memeluk kakinya Theo.

Dengan wajah kecilnya dia berkata : “Sampai jumpa daddy.”

Leon yang berdiri disampingnya mendengar Nesya berkata seperti itu membuat dia merasa canggung.

Bocah ini, tidak sembarangan memanggil orang lain daddynya.

Karena takut Theo marah dengan segera Leon berkata : “Maaf anak kecil ini tidak mengerti, anda jangan memasukkannya dalam hati.”

Theo dengan pelan mengelus rambut bocah ini, wajah yang dingin ini terlihat sangat lembut, seperti angin dimusim semi.

“Tidak apa-apa, bocah ini mengemaskan, seperti seseorang yang aku kenal.” Theo membawa sebuah rindu, dari tatapan matanya terlihat sedih.

Leon tercenggang, jika dilihat pria yang berhasil ini seperti terlihat mengalami kesedihan dimasa lalu.

Tetapi hal ini bukan yang perlu dia khawatirkan.

Setelah mengucapkan terimakasih, Leon membawa bocah ini pergi.

Theo melihatnya sejenak lalu memutarkan tubuhnya kembali kekantor.

Setelah melihat semua ini, kantor tetaplah kantor tetapi seperti kekurangan sesuatu.

Kurangnya bocah itu, kantor ini terasa sangat sepi.

Dari tidak terbiasa diganggu oleh orang lain, dia mulai merasa tidak terbiasa.

Setelah dia melamun sejenak dia kembali kepekerjaannya.

Tidak tahu sudah berapa lama, seketika pintu kantor ini kembali terbuka dan muncul seseorang yang bersemangat.

Setelah dia masuk lalu bertanya : “Daddy dimana adik kecil itu?”

Ace yang tidak menemukan orangnya nadanya terdengar penuh tanda tanya.

Kemudian dia terkejut, karena daddynya mengeluarkan sebarang rokok.

Hampir menghidupinya, karena melihat dia yang masih berada disana dia kembali meletakkan rokok dan mancisnya.

Ace segera berlari kearah Theo dengan terburu-buru dia bertanya : “Daddy, dimana adik kecil itu, kemana adik kecil itu pergi?”

Novel Terkait

Mata Superman

Mata Superman

Brick
Dokter
3 tahun yang lalu
Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
4 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Tiffany
Pernikahan
4 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
Suami Misterius

Suami Misterius

Laura
Paman
3 tahun yang lalu
Innocent Kid

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu
Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu