Innocent Kid - Bab 830 Jangan Biarkan Dia Melarikan Diri

Leon Fu naik ke mobil dengan ekspresi yang datar, seakan-akan masih belum memaafkan sikap Catherina sebelumnya.

Cahaya matahari cukup menusuk mata, Leon Fu mengenakan kacamata hitamnya bukan untuk menutupi cahayanya.

Ia hanya tidak ingin membiarkan Catherina melihat matanya yang kembali berkaca-kaca.

Leon Fu memejamkan matanya, lalu bersandar pada kursi dengan kelelahan.

Pikirannya terus mengenang kembali setiap kejadian yang terjadi selama tiga tahun itu, saat turun dari mobil, Leon Fu menenangkan suasana hatinya terlebih dahulu dan bersikap datar seperti biasnaya.

Setelah Theo Jin mendapatkan kembali identitas dirinya, ia pun membawa Scarlett Jiang pulang.

Di tengah perjalanan, Scarlett Jiang akhirnya tidak dapat menahan emosinya lagi, lalu menangis tanpa menahan diri.

Walaupun ia sudah menghadapinya, bahkan memutuskannya, namun perasaan Scarlett Jiang tetap saja lembut.

Ia akan mengingat setiap kali Leon Fu melidnunginya, ia tidak akan pernah bisa melupakan kebaikan Leon Fu terhadap dirinya.

Ketika teringat kembali akan tatapan terakhir Leon Fu, perasaan bersalah mulai mmeenuhi dan melukai hatinya.

Theo Jin menghela nafasnya ketika melihat wanita kecil itu menangis terseduh-seduh, lalu menghentikan mobilnya di pinggir jalan.

Ia kemudian mengulurkan tangannya dan menariknya ke dalam pelukannya, lalu membujuknya dengan lembut,”Tidak apa-apa, menangislah jika kamu ingin menangis, kita akan segera pulang.”

Scarlett Jiang menangis sejenak di dalam pelukan Theo Jin, hingga ia akhirnya menenangkan perasaannya, mengangkat kepalanya dan tersenyum,”Aku baik-baik saja, ayo pulang.”

Ia tidak ingin membuat Theo Jin khawatir karena dirinya.

Theo Jin tersenyum manis kepadanya, lalu mengulurkan tangan dan menghapus air mata pada pipinya, mengelus kepalanya, perlahan membungkukkan tubuhnya dan mencium dahinya.

Lalu akhirnya berkendara pulang.

Setelah tiba di rumah, Theo Jin langsung menelepon Alex Gu dan berkata.”Pesankan dua tiket pesawat pulang dengan jadwal yang paling awal sekarang juga.”

Alex Gu terdiam sejenak dan tidak menjawab apa-apa.

“Ada apa?” Theo Jin merasakan ada yang kurang tepat, Alex Gu yang selalu efisien dalam menyelesaikan masalah kini tiba-tiba terdiam, pasti ada masalah yang muncul.

“Kita sepertinya tidak akan bisa pergi meninggalkan tempat ini, sistem internal perusahaan baru saja diserang oleh hacker yang tidak bernama, sehingga akhirnya mengalami kebocoran besar, banyak sekali dokumen yang hilang dan berpengaruh terhadap perusahaan......”

Alex Gu langsung mengucapkannya dalam satu tarikan nafas, suaranya bahkan terdengar semakin mengecil.

Walaupun mereka diserang, tetapi ini berarti perlindungan terhadap sistem mereka belum cukup kuat dan membuat lawan mereka mendapatkan kesempatan.

Ia tahu usaha yang dilakukan oleh tuan mudanya selama ini, semua itu hanya untuk membawa nyonya pulang kembali.

Mereka tidak bisa menyelesaikannya karena mereka tidak mempunyai identitas dirinya sebelumnya, setelah kini mempunyai identitas dirinya, perusahaan kembali mengalami masalah.

Scarlett Jiang melihat ekspresi Theo Jin semakin menegangkan, sehingga ia pun merasa khawatir dan bertanya,”Ada apa?”

“Tidak apa-apa,”Theo Jin berpaling dan menenangkannya sejenak, lalu berkata kepada Alex Gu,”Laporkan semua dokumen tersebut kepadaku sekarang juga, lalu kirimkan satu set kemari.”

Theo Jin duduk di depan laptopnya, lalu menggenggam ponselnya sambil mengecek setiap dokumen yang Alex Gu kirimkan.

Scarlett Jiang juga menebak sepertinya perusahaan baru saja mengalami masalah, ia kemudian berdiri di sisinya dan perlahan berkata,”Selesaikan permasalahan perusahaan terlebih dahulu, kita tidak harus terburu-buru pulang pada saat seperti ini.”

Theo Jin menganggukkan kepalanya dan merasa sangat bersalah.

Lett selalu ingin sekali pulang, namun tiba-tiba muncul masalah pada saat seperti ini.

Scarlett Jiang sepertinya tahu ia merasa bersalah, sehingga ia kemudian menenangkan perasaan Theo Jin,”Selama ada dirimu, semua tempat akan terasa seperti rumah. Selesaikan pekerjaanmu dengan perasaan yang tenang.”

Setelah mendengar ucapannya, Theo Jin langsung menenangkan dirinya dalam sekejap, ia menengkan dirinya, lalu membaca setiap dokumen yang dikirimkan oleh Alex Gu.

Ia sepertinya sudah menaruh virus dalam sistem internal perusahaan ketika ia berhasil memasuki sistem internal perusahaan.

Ekspresi wajahnya terlihat semakin menegangkan, jarinya yang panjang terlihat mengetik dengan sangat cepat, ia bahkan mencegat beberapa dokumen yang masih sedang dalam proses transmisi dan menariknya kembali.

Namun, ada beberapa dokumen yang sudah keluar, yang pasti sudah tidak bisa digunakan lagi.

Tetapi mereka masih belum kehilangan dokumen yang paling penting, sehingga mereka masih mempunyai kesempatan untuk menyelamatkannya.

Tangannya sepertinya tidak pernah berhenti bergerak, ia kemudian memerintahkan Alex Gu dengan sistematis,”Beritahu kepada semua departemen untuk berhenti menggunakan semua dokumen rahasia yang sudah hilang. Kamu urusi saja yang lainnya.”

“Baik, Tuan Muda.”

Alex Gu mengiyakannya.

Theo Jin mulai melacak posisi lawannya dengan sepenuh hatinya, ia terus mengikutinya, pada saat ia hampir mendapatkannya, pihak lawannya berhasil melarikan diri lagi.

Ia yakin lawannya pasti sedang mempermainkan dirinya, namun ia tidak gugup, ia perlahan bersandar pada kursinya, tatapannya tertuju kepada layar laptopnya dengan setajam tatapan elang, bibirnya kemudian terlihat tersenyum dinin.

Ia baru saja mengisntal perangkat lunak untuk melawan pelacakan, dalam sekejap, posisinya muncul di layarnya.

Kafe disamping Milan Cathedral!

Ia langsung mengirimkan posisinya ke Alex Gu, lalu menyuruhnya membawa orang untuk pergi mengitarinya.

“Baik!”

Alex Gu menerima perintahnya, lalu langsung bergegas secepat kilat menuju Milan Cathedral.

Kafe tersebut dilengkapi dengan sisi yang berupa kaca di salah satu sisinya, setelah tiba di dekatnya, Alex Gu menyuruh beberapa dari mereka untuk berhenti, lalu memperhatikan orang yang berada dalam kafe tersebut, karena mereka tidak tahu apakah lawannya itu sudah melarikan diri atau belum.

Dalam sekejap, tatapan Alex Gu terlihat menajam, ia melihat seorang lelaki yang sedang mengenakan jaket hitam dan kacamata hitam kini sedang duduk di salah satu sudut yang terpencil, jarinya terlihat sedang mengetik sangat cepat.

Alex Gu berpaling dan melambaikan tangannya, lalu mulai memastikan orang tersebut.

Namun, pada saat mereka hendak masuk, lawannya yang sensitif itus epertinya menyadarinya, ia langsung menyimpan laptopnya, berlari melalui pintu samping dengan cepat, lalu naik ke sebuah mobil dengan nomor plat yang tertutup.

“Kejar! Kalian harus segera mengikutinya, jangan biarkan ia melarikan diri!”

Alex Gu melambaikan tangannya, menyuruh beberapa orang untuk pergi mengejarnya dan menahan mobil tersebut, ia kemudian menetap untuk melihat apakah masih ada jejak lainnya.

Ekspresinya terlihat sangat menegangkan, ia bergegas berjalan masuk ke dalam kafe, lalu berhenti di samping tempat duduk lelaki itu sebelumnya, ia memperhatikan semua keadaan di sekeliling mejanya, ia tidak meninggalkan barang lainnya selain daripada cangkir kopinya.

Ia sudah menghabiskan setengah dari secangkir kopi tersebut, namun lawannya itu sepertinya cukup teliti hingga ia tidak meninggalkan sidik jarinya.

Ponselnya tiba-tiba berdering, ia mengeluarkannya dan melihatnya, lalu mengerutkan alisnya.

Itu adalah panggilan dari bawahannya.

Berapa menita yang baru saja berlalu? Tetapi mereka sudah meneleponnya, ini pasti bukanlah kabar baik.

Alex Gu menjawab panggilannya, orang di sisi lain panggilannya terdengar terengah-engah dan berkata,”Kita kehilangan dirinya, merkea benar-benar sangat berhati-hati, sepertinya mereka sudah mencari kesempatan untuk mengganti mobil mereka.”

Hal yang sudah berada dalam dugaannya.

Alex Gu menganggukkan kepalanya dan tidak menyalahkan mereka.

Lawannya ini jelas sekali sudah mempunyai persiapan, jika mereka dapat tertangkap semudah itu, ia mungkin semakin khawatir bahwa itu adalah sebuah jebakan.

“Setelah pihak lawan mengganti mobilnya, apakah kalian melihat plat mobilnya? Ada? Cepat laporkan nomor plat mobilnya kepadaku, aku akan segera menemui boss.”

Perintah Alex Gu kepada orang yang berada di sisi lain panggilannya tersebut.

Di sisi lainnya, Theo Jin juga sudah menyelesaikan sederet kode, ia kemudian menghela nafasnya, lalu menyuruh Alex Gu untuk pergi ke perusaahaan dan menunggunya.

Pada saat ini, Scarlett Jiang yang baru saja turun ke bawah untuk mengambil segelas susu berjalan masuk,

Ketika meliaht tatapan Theo Jin menajam dan dingin, ia pun merasa sedikit khawatir,”Theo, apakah kamu sudah menyelesaikannya?”

Setelah mendengar pertanyaannya, Theo Jin tersenyum sambil mengelus kepalanya, lalu menenangkannya dan berkata,”Sudah tidak apa-apa lagi, aku akan pergi ke perusahaan sejenak.”

Setelah baru saja selesai berbicara, Theo Jin langsung mencium dahinya sejenak, lalu berpaling pergi.

Novel Terkait

Ten Years

Ten Years

Vivian
Romantis
4 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
4 tahun yang lalu
Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
4 tahun yang lalu
Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
4 tahun yang lalu
My Cute Wife

My Cute Wife

Dessy
Percintaan
4 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
4 tahun yang lalu