Innocent Kid - Bab 853 Aku Katakan Kepadamu, Tidak Ada!

Setelah makan malam, ketika orang ini masih berbincang, lalu George mengkhawatirkan kondisi tubuh kakek Fang, lalu ingin membawa dia untuk kembali.

Kali ini kakek Fang pun merasa tidak rela untuk berdiri, ketika Scarlett memopoh dia dikiri dan George memopoh dia di kanan, sambil berjalan ke arah luar.

Scarlett kemudian membawa kakek Fang kedalam mobil.

Sebelum pergi, kakek Fang menurunkan mobil kacanya, lalu berkata kepada Scarlett : “Scarlett, ketika kakek ulang tahun nanti, kamu bawalah Theo untuk ikut.”

Sebenarnya, walaupun kakek Fang telah mengetahui jika Scarlett hidup dengan baik tetapi dirinya tetap ingin bertemu secara langsung kepada Theo.

Dirinya ingin melihat langsung apakah dia memang baik kepada Scarlett.

Mungkin ingin melihat gerakannya.

Tetapi memang orangtua itu seperti itu.

“Kakek tenanglah, aku pasti akan membawa Theo.” Scarlett menganggukkan kepalanya.

Sebelum George memijak gasnya, dia mengeluarkan kepalanya dan bertanya : “Scarlett, apakah kamu memang tidak perlu diantar?”

“Kakak tidak perlu, aku akan meminta Theo untuk menjemputku.”

Scarlett dengan tersenyum menolak, George sendiri juga tidak memaksanya, lalu memijaknya gas dan pergi.

Tatapannya melihat mobil itu pergi, lalu mengambil teleponnya dan menghubungi Theo.

Dalam beberapa detik Theo telah mengangkat teleponnya, dan mengetahui jika Scarlett telah menyelesaikan makan malamnya.

Dengan lembut dia berkata “tunggu aku”, setelah meninggalkan pekerjaannya kemudian menjemput Scarlett.

Scarlett menaikan kepalanya sambil melihat keartas, perasaannya terasa lebih membaik.

Melihat langit yang luas ini, jika dibandingkan perasaannya seperti tidak perlu diungkit lagi.

Sepertiyang dikatakan Theo, semua hal harus dipikirkan ke arah yang lebih baik.

Dengan segera, sebuah mobil hitam berhenti dibelakangnya, ketika dia melihatnya sebuah pintu mobil telah terbuka.

Theo berjalan turun dari mobilnya, dengan tubuh yang lurus dia berdiri didepannya sambil tersenyum : “Halo nona, apakah aku berhak mengantarkan kamu pulang?”

Scarlett pun tidak dapat menahan senyumannya, lalu dia pun ikut memerangi perannya, “Tentu saja boleh, maaf telah merepotkan.”

Kemudian Theo membuka kursi penumpang, dan memberikan isyarat dia untuk naik ke mobil.

Ketika kedua orang ini tiba dirumah, orang-orang dirumah telah tertidur.

Setelah Scarlett mandi lalu merebahkan tubuhnya didalam dekapan Theo, tanpa menunggu Theo bertanya Scarlett telah menceritakan tentang pertemuan dirinya dan kakek Fang.

“Ketika berasa di sana, aku sangatlah merasa gugup, aku takut jika kakek akan sangat tegas atau tidak menyukai aku, tetapi kakek terlihat berbeda dia terlihat ramah dan juga baik!”

Theo dengan sabar mendengar dia cerita, terkadang juga menjawabnya.

Scarlett tetap berada didalam dekapannya, berkata dengan gemasnya.

Scarlett sambil berkata dan seketika teringat dengan kakek Fang, sambil mengangkat kepalanya dan melihat Theo, “Oh ya Theo, kakek berkata dihari ulang tahunnya nanti, dia berharap kita sekeluarga untuk hadir, bolehkah itu?”

“Dasar bodoh, kemana kamu pergi tentu saja aku akan pergi.”

Sambil mengelus hidungnya, sambil berkata dengan manja.

Scarlett yang mendengar ini, memberikan sebuah senyuman yang puas, lalu memasukan wajahnya kedalam dekapannya Theo, “Dihari ulang tahun kakek tentu saja kita akan memberikan dia kado, apakah kamu bisa menemani aku berbelanja besok?”

Scarlett yang melihat keatas sambil melingkarkan tangannya di lehernya.

Seperti jika dia tidak menjawabnya maka dia tidak akan melepaskan tangannya.

“Tentu saja.”

Theo dengan pelan tersenyum sambil mengelus kepalanya Scarlett, “Besok ajaklah aku memilih di tempat kakek!”

Scarlett memberikan sepasang mata yang berkilau.

Ditempat kakeknya Theo yang bertempatkan dengan barang-barang berharga mempunyai semua barang yang mahal dan bagus.

“Baik.”

Setelah keduanya saling bermesraan, kemudian terlelap.

Keesokkan harinya.

Pintu kamar seketika terbuka, sosok Nesya yang kecil masuk kedalam, “Daddy mommy, cacing besar! Bangunlah!”

Suara yang mengemaskan itu seketika masuk kedalam kamar, dan membuat suasan disana menjadi penuh keributan.

Scarlett dengan pelan mengelus matanya, Theo yang diganggu ini pun tidak bisa berbuat apa-apa.

Kedua orang yang mendapatkan pengawasan dari Nesya ini pun akhirnya bangun dan mandi.

Kemudian turun dan berada di ruang tamu, ayah Jin dan ibu Jin dengan berpakaian rapi sambil membawa kopernya.

Ace yang melihat mereka, lalu berkata dengan wajah yang bersemangat : “Daddy mommy, kata kakek dan nenek mereka akan membawa aku dan adik untuk berlibur!”

Scarlett yang sambil mengandeng Nesya sedikit merasa terkejut, “Berlibur?”

“Kami telah berjanji dengan kedua anak ini, dan menggunakan waktu kepulangan kalian, juga sekarang kami mempunyai waktu maka dari itu bisa berkeliling.”

Ibu Jin sambil membawa tangan Nesya lalu merapikan rambut kecil yang berantakan kebelakang telinganya dan berkata.

Scarlett dan Theo tentu saja tidak menolak hal ini, hanya meminta mereka lebih menjaga keselamatannya.

Setelah menunggu ibu Jin dan ayah Jin membawa Ace dan Nesya keluar, seketika suasana rumah ini menjadi lebih tenang.

Karena telah terbiasa dengan suasana rumah yang ramai, ketenangan dirumah ini membuat Scarlett merasa tidak terbiasa.

Untung saja, hari ini dirinya perlu memilih kado untuk kakek Fang, maka dari itu dia tidak berpikir dengan lama.

Setelah menyelesaikan sarapannya bersama Theo, kedua orang ini menuju ke tempat kakek.

“Kakek!”

Belum terlihat tubuh Scarlett yang berada disana, suaranya telah memasuki ruangan kuno ini.

Mendengar suara yang jernih ini, kakek yang sedang menikmati teh nya segera tersenyum.

“Kalian kedua orang ini akhirnya mengingat kakek?”

Kakek tersenyum sambil melihat ke arah kedua orang ini, dengan sangat bahagia.

Kemudian, perkataan Theo membuat wajah kakek berubah.

“Kakek, apakah kamu mempunyai kado ulang tahun yang bagus?”

Wajah kakek yang tersenyum tadi seketika berubah.

Astaga, dirinya memang sudah tahu, jika pria ini datang maka tidak ada hal yang baik.

“Bocah ini apalagi tujuanmu? Aku katakan kepadamu, tidak ada!”

Kakek dengan suara yang tidak senang berkata, wajah itu terlihat sangat mengemaskan sekali.

Scarlett yang melihat ini pun tidak dapat menahan senyumannya.

Perkataan ini, membuat kakek marah sambil memutarkan bola matanya lalu melihat kearah Theo, “Setiap kali kamu datang kesini, selalu saja memilih sesuatu yang bagus, lihatlah tempatku ini, masih adakah barang yang bisa kamu bawa pergi!”

Walaupun barang-barang kuno dia disini sangatlah banyak, tetapi dia tidak bisa melawan cucu beruangnya ini!

“Kakek bukan aku.”

Theo tersenyum, “Istri cucumu ini yang ingin memilihnya, dia ingin memberikannya pada orang lain, bagaimana jika aku menemani anda untuk bermain catur, bagaimana menurut anda?”

Kakek yang mendengar Scarlett yang ingin memilih barang, hatinya terasa tidak tega.

Setelah mendengar perkataan Theo yang terakhir dia pun tersenyum

Dirinya yang sendiri juga merasa bosan, jika ada seseorang yang menemani dia bermain catur, tentu saja ini adalah yang menyenangkan.

“Kakek kakek, Scarlett tahu jika anda itu paling baik.”

Scarlett sedikit membungkukkan tubuhnya, lalu merangkul lengannya kakek, dan berkata dengan lembut kepada kakek.

Kakek sendiri mana bisa menahan perkataan yang manja dari keturunannya ini, seketika hatinya melembut.

Theo yang berada disamping tersenyum melihat wajah istrinya yang manja itu.

Novel Terkait

Someday Unexpected Love

Someday Unexpected Love

Alexander
Pernikahan
5 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
5 tahun yang lalu
Pernikahan Kontrak

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
5 tahun yang lalu
Awesome Guy

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu