Innocent Kid - Bab 566 Hal Mana Yang Tidak Perlu Dikatakan

Awalnya hatinya Ace sedikit merasa tidak nyaman, tetapi jika dilihat sekarang semuanya menyukai kedatangannya, maka pemikiran itu pun menghilang.

“Acenya nenek, nenek sungguh merindukanmu sini biar nenek bisa melihat kamu dengan jelas.”

Setelah itu ibu Jin meminta Ace untuk berputar, ingin sekali melihat Ace dari atas hingga bawah.

Melihat perubahan Ace yang lebih terlihat gagah sekarang dan wajahnya tidak bisa diluputi oleh sebuah senyuman.

Ayah Jin berjalan kemarin kemudian berdiri didepan Theo anak dan ayah ini tidak berkata hanya memberikan sebuah pelukan.

Tanpa berkata, pelukan ini seperti memberikan isyarat kepada mereka berdua.

Setelah satu jam kemudian Oscar dan Devina yang mendapatkan kabar ini pun segera menuju kemari.

Setelah mereka masuk, mereka melihat semuanya duduk diruang tamu semua orang mengelilingi kedua orang ini.

Ace lebih menikmatinya dia tiduran disofa dan ibu Jin menyuapinya.

Setelah bunyi pintu itu terdengar, Ace terlebih dulu menyadari yang masuk itu adalah Oscar dan Devina, kemudian berjalan kearahnya.

“Paman, tante Devina!”

Oscar yang merasakan Ace yang ingin dipeluknya itu segera memeluknya, tetapi seketika dia merasa berat dan tidak kuat juga merasa sedikit terkejut.

Dia melihat Ace dengan seksama, dia merasa bocah ini telah tumbuh besar begitu juga dengan berat badannya.

Bukan bocah dulu yang kapanpun ingin dia angkat.

“Merindukanku?” Ace yang bersemangat itu bermain alis kepada Oscar.

Oscar memutarkan bola matanya dengan datar dia berkata : “Ayolah, tidakkah kita bertemu setiap hari?”

Ace menjulurkan lidahnya, kemudian melihat kearah Devina lalu memberikan wajah yang lain.

“Tante Devina ahh bukan sekarang harus dipanggil bibi, kamu tetap begitu cantik! Tidak benar lebih cantik dari dulu, seorang peri.”

Devina yang mendapatkan pujian itu tersenyum dan panggilan itu membuat pipinya merona.

Dia menyentuh hidungnya Ace dan berkata : “Terimakasih Ace menjadi lebih tampan.”

Pada saat ini Theo datang dan berkata dengan pelan : “Ace turunlah jangan tidak sopan seperti ini.”

Melihat daddynya sendiri Ace turun dengan sendirinya.

Oscar yang melihat Theo itu hidungnya terasa asam.

Dia maju terlebih dulu menjulurkan tangannya, kedua kakak adik ini terdiam saling memberikan tinjunya.

“Kak, selamat datang untuk kalian.” Dia berkata dengan penuh penyesalan.

Theo melihat kearah Oscar dan Devina dan dengan tulus dia berkata.

“Iya, selamat untuk kalian berdua, akhirnya playboy dirumah ini menikah juga.”

Mendengar ini Oscar memegang kepalanya dan merasa sedikit sungkan.

Mendengar ini Devina sedikit menyenggol Oscar.

Oscar segera memberikan wajah kasihannya kepada Devina dan berkata : “Kak itu maaf ya, sepertinya aku akan menikah duluan, awalnya masih ingin menunggu kakak ipar kembali... ah!”

Belum selesai dia berkata, kepala Oscar telah dipukul, Oscar berteriak penuh kesakitan.

Setelah dia melihat dia ingin membuat perhitungan kepada orang yang memukul ketika dia melihat itu adalah ibu Jin semua itu seperti sirna.

“Ma, kenapa memukulku?”

“Meminta kamu untuk tidak mengungkit hal yang tidak perlu, kenapa jika memukulmu?”

Ibu Jin melihat kearah Theo dengan wajah yang khawatir.

Oscar yang seketika mengerti seperti tersambar petir, lalu menutup mulutnya.

“Tidak apa-apa.” Theo memberikan wajah yang berbeda lalu tersenyum.

Setelah melihat Theo tidak kenapa-napa hati sekeluarga ini baru merasa lega.

Disisi lain Oscar yang melihat Theo tidak kenapa-napa itu segera berkata kepada ibu Jin.

“Ma, lihatlah kakak tidak kenapa-napa kalian tidak perlu seperti itu dan juga jangan memukul aku seperti itu, aku juga seorang direktur keluarga Jin, jika orang lain mengetahui hal ini pasti akan memalukan!”

“Kenapa jika seorang direktur? Aku ini ibunya direktur kan? Kenapa, tidak ingin dipukul? Setelah menikah akan kubiarkan Devina yang memukulmu.”

Setelah ibu Jin berkata kemudian dia memberikan sebuah tatapan kepada Devina kemudian Devina menganggukkan kepalanya.

“Devina setelah ini kamu tidak perlu berbelas kasihan, jika memang perlu dihajar maka hajar saja, orang ini terkadang merasa gatal jika sehari saja tidak diberikan pukulan dia merasa tidak puas.”

Setelah ibu Jin berkata dia menaruh tangannya dipinggang, tidak merasa ada yang salah.

“Astaga sungguh tidak dipahami! Istriku mereka menjahatiku!” Oscar berkata dengan penuh kesakitan, kemudian melaporkan hal ini kepada Devina.

Melihat ini Devina mengetuk kepalanya Oscar dan mengancamnya : “Kita lihat saja jika kamu tidak mendengarkannya, maka aku akan dengan sangat baik untuk mengajarimu.”

Mendengar perkataan Devina, Oscar berteriak dengan keras.

Theo yang melihat keluarga seperti ini membuat hatinya merasa lebih baik.

Setelah kembali kerumah dia merasa keberanian ini tidak begitu berat, barulah seluruh dirinya merasa lebih membaik.

Hari ini, ibu Jin membuatkan sebuah penyambutan untuk Theo.

Oscar tentu saja tidak merasa ada yang aneh.

Ibu Jin lalu berkata ingin membawa Ace keluar, setelah mendengar ini dengan sangat bahagia dia menarik tangan Devina untuk ikut bersamanya.

Devina tersenyum sambil mengelus kepalanya Ace, hatinya terasa ada ribuan penyesalan.

Dia bisa bertemu dengan satu keluarga ini sangatlah beruntung.

Hingga malam tiba, ibu Jin Devina dan Ace barulah kembali dari luar.

Setelah berada dirumah, Ace berada diatas sofa.

Dia mengira akan sangat bahagia untuk berjalan-jalan keluar, tetapi dia lupa dengan kekuatan wanita untuk berbelanja.

Ibu Jin berkata dia dan daddy baru kembali maka dirumah akan membutuhkan banyak barang.

Dia hanya merasa waktu siang harinya dihabiskan untuk mengelilingi seluruh mall di kota Bei.

Pada saat ini, keluarga Jin penuh dengan kesibukkan ayah ibu Jin tidak bisa menahan senyumannya.

Disamping ada Oscar yang menyuapi Devina makan, tanpa hentinya memijit kakinya.

Theo yang melihat kehangatan ini membuat hatinya sangat tenang.

Beberapa tahun ini, Oscar menjadi seseorang yang penting di Jin Corp, bahkan dirinya terdiam didalam sana.

Mendengar ibu Jin berkata, dirinya ingin mengakhirinya.

Hanya Devina yang berada disampingnya, cintanya mereka menarik perhatian semua orang.

Oscar pria yang suka menebar pesona ini akhirnya menjadi lebih benar.

Mungkin Devinalah yang mengajarinya.

Walaupun mereka berdua melewati semua ini dengan lama akhirnya membuahkan hasil.

Ini adalah hasil yang dinginkan, ini juga adalah sebuah harapan dari keluarga Jin, mereka merasa bahagia karena ini.

Ketika mempersiapkan makanan, Ace makan dan minum dengan bahagia.

Sekeluarga yang penuh dengan kesibukan ini, terlihat sangat indah, tetapi keindahan ini adalah sebuah hal yang tajam dimasa lalu.

Hal ini menarik perhatiannya Theo.

Awalnya disisinya ada seorang wanita.

Dengan bahagia dimelingkarkan tangannya dan tersenyum seperti bunga...

Dia menurunkan matanya, Oscar tersenyum lalu menekan perasaan ini.

Dia kembali kekamarnya kemudian membuka jendela lalu membuka sebuah botol wine.

Dia menundukkan kepalanya untuk merasa wine ini, wine yang masuk kedalam tenggorokannya ini tidak terasa apa-apa.

Tetapi dia semakin merasakan sebuah senyuman Scarlett disana...

Scarlett kamu dimana!

Theo memejamkan matanya, merasakan kesakitan ini sambil memikirkannya.

Novel Terkait

Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Star Angel
Romantis
4 tahun yang lalu
Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
4 tahun yang lalu
The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
4 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
3 tahun yang lalu
Wanita Pengganti Idaman William

Wanita Pengganti Idaman William

Jeanne
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Perjalanan Selingkuh

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
4 tahun yang lalu