Innocent Kid - Bab 856 Dengan Sengaja

Didalam ruangan yang besan, terlihat begitu mewah, dengan lampu yang bergantung di langit dinding, lampu yang menyala terlihat berkilau, dengan bayangan yang terlihat membuat orang yang melihat terasa terpesona.

Ditambah dengan alunan musik disini.

Para hadirin yang hadir memiliki identitas berkelas.

Para wanita yang mengenakan perhiasan, juga pria-pria tampan, angun dan bernamapun berkumpul disini, dengan suasana yang meriah.

Kakek Fang mengenakan baju berwarna biru, dengan tangannya yang memegang tongkat juga ditemani oleh George, sedang menyambut para hadirin.

Para hadirin disini pun memberikan doa untuk kakek Fang.

“Tuan Fang, selamat ulang tahun.”

“Kakek Fang, semoga anda berumur panjang, hidup dengan bahagia...”

Kakek Fang memberikan senyuman sambil melihat kepada orang yang mengucapkan.

“Terimakasih telah tiba disini.”

George menganbil sebuah gelas teh dari seorang pelayan, lalu memberikannya kepada kakek Fang.

“Kakek, minumlah sedikit teh ini.”

Kakek Fang mengambil gelas itu lalu meneguknya dan berkata, “George, kapan Scarlett akan datang?”

“Kakek, tiba perlu terburu-buru, adik akan segera tiba.”

Belum sempat George menyelesaikan perkataannya, tiba-tiba terdengar ‘ting’.

Secara perlahan pintu lift terbuka.

Kemudian terlihat jelas Scarlett sekelurga, keluar dari lift itu.

“Anda lihatlah, Scarlett telah tiba.”

Kedua tangan George terbuka dan tersenyum kearah mereka.

Scarlett mengandeng tangannya Ace, lalu tangan mengandeng lengannya Theo.

Nesya berada didalam dekapannya Theo.

Sekeluarga ini berhenti didepannya kakek Fang.

Pada saat yang bersamaan, pada hadirin disini terpana melihat ini.

Keluarga ini sungguh terlihat berkelas.

Pria yang tampan, dan wanita yang cantik, juga kedua anaknya yang terlihat mengemaskan membuat hati ini menjadi luluh.

Ditambah lagi dengan pakaian ayah dan putranya juga ibu dan putrinya, semakin menarik perhatian orang lain.

“Siapa keluarga ini? Sungguh cantik dan tampan.”

“Lihatlah gadis kecil itu! Begitu mengemaskan! Seperti boneka!”

Orang-orang di sekeliling mulai berbincang.

Kakek Fang yang melihat Scarlett, wajahnya semakin tersenyum lalu berkata, “Scarlett kamu telah datang!”

“Membuat kakek menunggu terlalu lama.”

Scarlett tersenyum, dengan rambut kecil yang berada didekat telinganya terlihat begitu mengemaskan.

Kemudian membawa Nesya yang berada didekapan Theo turun, sambil membawa seorang bocah yang berada ditangannya.

Sambil berkata kepada mereka : “Ini adalah kakek buyut kalian, menyapa lah!”

Ace yang mendengar ini, segera tersenyum lalu melihat kearah kakek Fang : “Kakek buyut, Ace mengucapkan selamat ulang tahun, semoga anda selalu sehat dan hidup dengan panjang umur!”

Seorang bocah yang terlihat seperti orang dewasa, dengan ucapan ini membuat dia terlihat begitu mengemaskan.

Nesya memutarkan matanya lalu mengikuti perkataan kakaknya, “Kakek, kakek buyut, Nesya mengucapkan selamat ulang tahun, semoga anda selalu sehat dan... dan... hidup dengan panjang umur...”

Bocah kecil yang belum bisa mengatakan kalimatnya dengan benar, dengan nada terbata-bata.

Hal ini terlihat begitu mengemaskan, hal ini semakin membuat kakek merasa senang.

Senyuman kakek Fang tidak bisa dihindari, “Bagus bagus bagus!”

Perkataannya ini, jika dilihat seperti mengambarkan suasana hatinya.

“Kakek buyut senang melihat kalian datang.”

Kakek Fang membungkukkan tubuhnya lalu mengelus kepala dari kedua anak ini.

Melihat mereka berdua, sungguh membuat dia merasa sangat bahagia.

Ini adalah keturunan yang mengalirkan darahnya keluarga Fang, bisakah dia tidak senang?

Scarlett juga merasa bangga bisa memiliki kedua bocah yang membuat orang lain merasa senang.

Kemudian dia menunjuk ke arah George, sambil mengenalkan kepada mereka : “Ace Nesya, ini adalah om kalian.”

“Halo om.”

Ace dengan sopan menundukkan kepalanya ke arah George.

Nesya tersenyum kearah George sambil menutup mulutnya dan tersenyum

“Om, sungguh tampan!”

George bukanlah orang yang tidak pernah dipuji dengan ketampanannya, tetapi ini adalah kali pertamanya dirinya dipuji oleh seorang bocah dan hal ini membuat dia tercengang.

“Nama Nesya ini seperti orangnya, mulutnya begitu manis.”

Kakek Fang ikut tersenyum.

“Nesya begitu mengemaskan, Ace begitu pintar.”

George juga tersenyum, sambil menundukkan tubuhnya dam mengelus kepala kedua bocah ini.

Scarlett penuh dengan senyuman, lalu mengandeng lengannya Theo.

Kemudian dengan serius mengenalkannya kepada kakek Fang.

“Kakek, ini adalah Theo ayah dari anak-anak.”

“Kakek, dipertemuan pertama kita, semoga anda bisa sehat-sehat dan hidup bahagia.”

Theo yang biasa bertemu dengan orang lain penuh dengan kedinginan, kali ini dia tersenyum.

Pria yang sehebat ini, tetap memperlakukan kakek Fang dengan sopan.

Ditambah lagi dengan kekuatannya itu, semakin membuat kakek Fang merasa puas.

“Keluarga Jin mempunyai dua orang anak, dan masing-masing sangat hebat, jika hari ini dilihat sepertinya memang begitu.”

Kakek Fang memujinya.

Theo mengangkat bibirnya, lalu berkata dengan lembut : “Terimakasih atas pujian dari kakek.”

Scarlett yang melihat kakek menyukai Theo, wajah tersenyum dengan dalam.

Semakin memegang lengannya dengan erat, seperti orang yang sedang mengumumkan sesuatu.

“Sudah-sudah, jangan hanya berdiri disini saja, George bawalah Scarlett pada untuk masuk kedalam.”

Kakek Fang sangat puas dengan pilihannya Scarlett.

Tanpa perlu untuk dilihat lagi, dengan melihat cara Theo melihat Scarlett saja, telah terlihat jika ada sebuah rasa kasih sayang disana, dirinya tahu jika keduanya ini saling mencintai.

George yang mengiyakan, segera menjulurkan tangannya kepada Nesya dan Ace, “Ace dan Nesya masuk bersama om?”

Keduanya pun mengiyakan, dan berada di samping kiri dan kanan George : “Baik.”

Kemudian sebelum masuk, dengan sopannya dia berkata kepada kakek Fang : “Kakek buyut, sampai bertemu nanti.”

“Kakek buyut sampat bertemu nanti!”

George mengandeng keduanya ini, sambil membawa Scarlett pada masuk kedalam.

Sekeluarga ini cukup menarik perhatian, setelah mereka pergi, tatapan tetap tertuju kepada mereka.

Dan ditengah-tengah mereka, ada banyak yang berbicara tentang mereka.

Yang pertama, karena keluarga ini terlalu menyakiti mata mereka.

Yang kedua, tentu saja karena sebelum mereka masuk, mereka sempat berbincang sejenak dengan kakek Fang.

Hal ini semakin membuat orang lain menjadi penasaran.

Apalagi di mata mereka, kakek Fang bukanlah orang yang ramah.

Scarlett yang peka dengan semua ini.

Kemudian dengan sengaja melihat ke arah mereka.

Novel Terkait

Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu
Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
3 tahun yang lalu
Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Tiffany
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Love and Trouble

Love and Trouble

Mimi Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
3 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu