Innocent Kid - Bab 706 Datang Dari Mana Pemutusan Persahabatannya

Sheren He melihat gerakannya pun hanya menyeringai dan tidak mengatakan apa-apa.

Levita Zi dengan suara kecil berkata, “Ketua.”

“Tolong jangan panggil aku seperti itu. Aku bukan ketuamu,” kata Sheren He dengan nada dingin.

Sheren He sebelumnya masih mempercayai Levita Zi, lagi pula itu karena wanita seperti dia sangat dikit. Namun hari ini tidak ada ruang lagi untuk belas kasihan dengannya.

Levita Zi menggigit bibirnya, lalu wajahnya pun kembali tenang.

Tidak perlu dikatakan lagi bahwa Levita Zi segera mengambil tindakan duluan.

Mereka berdua pun saling bertarung.

Tinjuan Levita Zi sangat lincah dan sangat kuat kuat.

Namun yang dijumpainya adalah Sheren He.

Asalkan kalian tahu, Sheren He sebelumnya telah memenangkan berbagai jenis penghargaan pertempuran.

Selain itu, berat badan pria dengan wanita juga memiliki perbedaan, makanya Levita Zi seketika terjatuh ke bawah.

Levita Zi menjadi sangat cemas. Dia tidak rela dirinya langsung tertangkap. Dia pun segera membuka mulutnya dan berkata, “Ketua, bagaimana kalau kamu melepaskanku untuk kali ini saja. Lain kali jika ada kesempatan aku pasti akan membalasmu.”

Sheren He tidak sekejam Theo Jin. Sebagai seorang kapten, Sheren He biasanya juga sangat memperhatikan anggota tim-nya.

Levita Zi pun memegang sedikit harapan. Dia berharap bahwa Sheren He dapat seperti biasanya, berbelas kasihan, dan membiarkannya pergi untuk kali ini saja.

Mendadak wajah Sheren He menjadi suram. Sheren He tidak membalas Levita Zi, sebaliknya pukulan Sheren He menjadi semakin cepat.

Levita Zi yang berusaha menghindarinya pun perlahan-lahan merasa tertekan.

Belati di tangannya tidak digenggam erat dan terjatuh di tanah.

Levita Zi ingin pergi memungut belatinya, namun malah ditendang oleh Sheren He.

Melihat belatinya menjauh, Levita Zi pun merasa putus asa dan terpaksa harus kabur lagi.

Namun, Sheren He meninju perut Levita Zi, dimana membuatnya terhuyung beberapa langkah.

Levita Zi yang sulit untuk berdiri tegap mendengar Sheren He berkata, “Ikut aku pulang bertemu tuan muda.”

Raut wajah Levita Zi berubah begitu mendengar nama Theo Jin. Levita Zi menggertakkan giginya dan berkata, “Tidak mungkin!”

Levita Zi masih memiliki kesempatan untuk hidup diluar. Jika dia kembali, maka salah satu jalannya hanyalah kematian.

Levita Zi paling mengenal cara Theo Jin.

Tidak ada ruang bagi Levita Zi untuk kembali begitu dia melakukan hal seperti itu.

Sheren He tidak lagi berbicara begitu mendengar Levita Zi menolak untuk kembali. Sheren He mengangkat kakinya dan menendang Levita Zi.

Tendangan ini sangat keras. Levita Zi bahkan dapat mendengar suara tulangnya patah. Darah seketika mengalir keluar dari hidungnya.

Sheren He berbalik untuk memungut belati tersebut, lalu dia perlahan-lahan berjalan ke arah Levita Zi.

“Apakah kamu ingin membunuhku?” Levita Zi mendongak kepalanya. Wajahnya terlihat pucat sambil menatap takut Sheren He.

Hidup paling menyedihkan bagi Levita Zi itu semua dikarenakan Theo Jin. Levita Zi pun sangat membencinya.

Sheren He pun tidak menjawab, melainkan bertanya, “Apakah aku tidak seharusnya membunuhmu?”

Levita Zi terdiam. Lalu dia tertawa pahit sambil berbisik, “Kamu tidak tahu apa saja yang pernah telah kulewati. Kamu hanya memikirkan melalui posisimu dan menyalahkanku. Apakah ini adil?”

“Untuk apa masih membahas keadilan setelah kamu mengkhianati tuan muda.” Sheren He tidak terpengaruhi dengan perasaan Levita Zi dan membalasnya dengan nada dingin.

Levita Zi pun terdiam begitu mengetahui bahwa Sheren He tidak akan melepaskannya. Lalu dia mendongak kepalanya dan berkata, “Kalau begitu bunuhlah aku.”

“Aku tidak akan membunuhmu,” kata Sheren He sambil menggelengkan kepalanya.

Theo Jin ingin Levita Zi hidup, jadi Sheren He tidak akan membunuhnya.

Wajah Levita Zi memucat begitu mendengarkan jawaban Sheren He. Levita Zi jelas tahu alasan mengapa Sheren He tidak membunuhnya bukan karena dia merasa kasihan kepada Levita Zi, melainkan karena perintah dari Theo Jin.

Levita Zi menunduk kepalanya dan terdiam. Dia tampak seakan telah menyerah.

Tapi ketika Sheren He mendekati Levita Zi, Sheren He tiba-tiba terloncat keluar karena Levita Zi telah menonjok dadanya!

Reaksi Sheren He sangat cepat. Dia pun segera mundur ke belakang.

Levita Zi mengambil kesempatan ini untuk kabur, namun Levita Zi telah meremehkan kekuatan Sheren He.

Dalam sekejap mata, Sheren He telah berhasil mengejar Levita Zi.

Sheren He pun menarik Levita Zi dan membuatnya terjatuh ke tanah.

Napas Levita Zi terengah-engah. Dia pun menatap benci Sheren He.

Sheren He memutar pinggangnya dan mengambil belati itu, lalu Sheren He segera menggores patah salah satu kaki tendon Levita Zi.

Levita Zi segera merasakan kesakitan yang parah, dimana saking sakitnya air matanya mengalir keluar.

Sheren He juga tidak menghentikan tindakannya. Dia pun menusuk pagian arteri pahanya. Darah seketika bercucuran keluar.

Sakit sekali!

Levita Zi menggertakkan giginya agar suara rintihannya tidak keluar. Sekujur tubuh Levita Zi pun bergemetaran

Sheren He diam-diam menatap Levita Zi. Sheren He juga tidak akan melakukan hal itu kepada Levita Zi jika bukan karena kelicikannya.

Segala kesengsaraan yang didapatkan Levita Zi pada hari ini juga karena dia pantas mendapatkannya.

Levita Zi memeluk kakinya dan bergelinding cukup lama di lantai. Kesakitan yang dirasakannya sedikitpun tidak reda.

Air mata Levita Zi terpaksa keluar dari matanya, sehingga pandangannya pun menjadi buram. Levita Zi melihat Sheren He yang berdiri di depannya sedang menatapnya datar.

Pandangan mata itu seperti sedang melihat seekor semut, dimana telah membuat Levita Zi merasa sakit.

Levita Zi menggigit bibirnya agar tidak dapat menunjukkan kebenciannya.

Namun Sheren He dari awal sudah dapat melihat pandangan mata Levita Zi. Dia pun menghela dalam hatinya.

Tidak heran mengapa Levita Zi dapat melakukan hal yang membahayakan tuan muda.

Ternyata di dalam hatinya selalu terpendam kebencian.

Betapa lelahnya harus hidup seperti ini.

Namun Levita Zi tidak mengetahui apa yang sedang dipikirkan Sheren He. Levita Zi pun mengerahkan seluruh tenaganya dan berkata, “Sheren He, kamu telah melumpuhkan kakiku. Apakah persahabatan diantara kita selama bertahun-tahun ini langsung putus begitu saja!”

Levita Zi mengalami kesulitan untuk berkata, makanya dirinya tampak mengatakan satu kata setiap saat.

Sheren He menyeringai kesal. Pandangan matanya pun terlihat seakan mengasihani dan juga mengejek Levita Zi.

Persahabatan kita putus?

Jujur saja, mereka adalah anggota Pengawal Rahasia. Yang terpenting bagi mereka adalah setia kepada tuan muda.

Levita Zi telah mengkhianati Pengawal Rahasia. Selain itu, dirinya telah bekerja sama dengan orang luar untuk berurusan dengan tuan muda. Jadi bagaimana mungkin mereka masih ada perasaan sebagai rekan kerja.

Sheren He dengan datar berkata, “Aku tidak memiliki teman, jadi datang dari mana pemutusan persahabatannya.”

Levita Zi terengah-engah sambil terisak-isak.

Levita Zi dapat melihat pandangan jijik pada Sheren He. Hati Levita Zi pun terasa sakit seketika.

Setelah itu, suasana kembali henang tanpa ada ganggu sedikitpun.

Levita Zi telah membuang segalanya semenjak dia meninggalkan Pengawal Rahasia.

Jadi bagaimana dengan pandangan hina itu? Apakah yang dideritanya masih tidak cukup?

Pada saat ini, dia hanyalah Levita Zi, orang yang hanya ingin membalas dendam ke Theo Jin saja.

Sheren He tiba-tiba membuka mulutnya dan berkata, “Apakah kamu tahu? Karena kamu, tuan muda mematahkan lengan Vaness Bai dan bahkan mengurungnya.”

Levita Zi mundur hingga ke tepi dermaga. Dia pun berusaha untuk bangkit berdiri.

Levita Zi yang mendengarkan perkataan Sheren He pun terdiam, lalu dia tersenyum sinis dan berkata. “Jadi apa hubungannya denganku?”

Sheren He seketika marah begitu melihat Levita Zi tampak tidak peduli, dia pun meraung marah ke Levita Zi. “Dia telah membantumu kabur.”

“Oh.”

Levita Zi tampak seakan sedang mendengar hal yang tidak ada hubungan dengannya dan sama sekali tidak berperasaan.

Pada saat ini, Sheren He juga telah memutuskan untuk tidak banyak berbicara dengan Levita Zi.

Orang yang jahat seperti ini sama sekali tidak pantas untuk diladenin.

Sheren He melangkah besar ke depan dan bersiap-siap untuk membawa pergi Levita Zi.

Levita Zi tiba-tiba berteriak sambil tertawa gila. “Ketua, aku mendoakanmu semoga dapat bertahan lama berada di sisi Theo Jin. Kamu akan selamanya digunakannya dan menjadi anjingnya paling setia, tapi aku tidak akan menemanimu!”

Setelah selesai mengatakannya, Levita Zi megesot kakinya yang terluka. Lalu dia mengerahkan seluruh tenaganya untuk meloncat ke laut.

Tempat ini berada di tepi laut. Gerakan Levita Zi juga cepat. Ketika Sheren He tersadar kembali, Levita Zi sudah terjun ke dalam laut.

Ternyata alasan mengapa dia berpura-pura lemah sebelumnya itu untuk menyimpan tenaganya demi waktu ini.

Novel Terkait

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Jasmine
Percintaan
4 tahun yang lalu
Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
3 tahun yang lalu
Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
3 tahun yang lalu
Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
4 tahun yang lalu
Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu
The Serpent King Affection

The Serpent King Affection

Lexy
Misteri
4 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
3 tahun yang lalu