Innocent Kid - Bab 469 Mengapa Dia Bisa Disini?

Disisi lain, sebuah restoran.

Devina duduk disebuah meja yang berisi dua orang, berhadapan dengan seorang pria sekitar 30 tahun dan dia menatap dengan tatapan yang cerdas.

Kedua orang ini tidak berbicara dan duduk dalam ketenangan yang mengerikan.

“Hmm mari kita pesan makan terlebih dulu.” Pada akhirnya Devina mencairkan suasana yang canggung ini.

Pria ini mengatakan oh lalu mengambil menu makanan lalu memesan beberapa makanan tanpa bertanya kepada Devina, kemudian meletakkan menu makanan itu kembali.

Devina : “...”

Devina terlihat tenang, jika memang datang untuk melakukan perjodohan maka kita semua harus saling mengenal terlebih dulu.

Dia menarik nafasnya dan baru saja ingin berkata pria itu terlebih dulu membuka pembicaraan, “Marah?”

“Apa?” Devina merasa aneh.

Pria ini memiliki kepekaan yang tinggin dan hanya memikirkan diri sendiri dan berkata : “Baguslah jika tidak marah, wanita itu tidak perlu berpikiran sempit, barusan aku sengaja tidak meminta kamu untuk memesan makanan agar tidak menghabiskan waktumu, kalian para wanita ini selalu mengerjakan segala sesuatu dengan lambat.”

Devina yang hampir marah ini tertawa, perkataan dari mana ini dan juga saling mengenal tetapi telah menghina lawan bicara.

Kemudian dia berkata, “Tuan Zhao tidak tahu dari mana asal pengetahuanmu itu, tetapi aku dapat katakan kepadamu jika semua pemikiranmu itu salah dan juga tidak semua orang wanita seperti itu. Dan juga aku merasa setidaknya mempunyai dasar dari sebuah kesopanan, sebelum memesan makanan sepertinya harus bertanya dulu kepada lawan bicaramu, tetapi kamu sama sekali tidak melakukan hal ini, sepertinya ini adalah pertemuan pertama kita, apakah kamu tidak merasa ini sedikit tidak cocok dikondisi seperti ini?”

Perkataan yang banyak ini membuat orang yang mendengarkan merasa tidak nyaman.

Pria ini terkejut melihat kearahnya lalu memberikan tatapan yang lebih lembut sambil menganggukkan kepalanya : “Sepertinya aku yang kurang memikirkan semua ini.”

Lawan bicaranya yang baik ini membuat Devina tidak lagi membahasnya.

Pada saat ini makanan telah dihidangkan, Devina yang melihat ini sungguh tidak berselera makan dan dengan sopan dia tetap memakannya.

“Kamu Devina bukan?” Setelah memakannya pria ini baru bertanya nama dari Devina ini.

Dengan pertanyaannya itu membuat Devina menganggukkan kepalanya.

Pada saat ini Devina sungguh tidak tertarik kepada orang ini.

Mengapa dia memilih tidak pergi karena alasan menghormati lawan bicaranya.

“Aku dengar kamu seorang suster, gajinya pasti kecil bukan dan apakah cukup untuk membiayai dirimu sendiri?” Pria ini bertanya dengan kasar.

Devina yang mendengar ini seperti ingin tersenyum dan tidak : “Terimakasih atas perhatianmu, setidaknya aku hidup dengan baik-baik saja.”

Pria ini tidak mengerti tentang perkataan ini lalu bertanya kembali : “Jawaban Nona Devina tidak sesuai dengan pertanyaan yang dilontarkan, aku tidak bertanya apakah kamu hidup dengan baik-baik saja atau tidak.”

“Oh, aku salah mendengarnya.”

Pria ini sedikit merasa tidak puas dengan jawabannya Devina.

Tetapi tidak tahu mengapa dia tetap menahannya lalu berkata : “Sebenarnya tidak peduli apa pekerjaanmu, wanita itu yang terpenting itu memiliki kelembutan dan baik, memiliki pengetahuan juga membuat pria bahagia, ini adalah pekerjaan terbesar mereka.”

Devina menundukkan kepalanya dengan malas dia mendengar ini.

Pria ini dengan tidak senang berkata : “Kenapa kamu begitu tidak sopan, aku sedang berbicara dan kamu seharusnya melihat kearahku, hal seperti ini ketika kamu sedang makan bersama bosmu pasti kamu akan dipecat.”

“Oh.” Devina menjawabnya dengan malas.

Pria ini mengira dia telah mendengar perkataannya lalu memberikan tatapan dengan baik dan berkata : “Orang yang memperkenalkan aku ini pasti telah mengatakan kondisinya aku, aku sekarang sedang bekerja sama dengan sebuah perusahaan, gaji tahunan memiliki 9 nol, ketika jabatan aku naik maka dominal ini akan bertambah banyak, aku yang berkata seperti ini kepadamu, karena aku merasa kamu terbilang tidak buruk, membuat aku merasa cocok walaupun pekerjaanmu tidak terbilang bagus tetapi berdasarkan pekerjaanku aku tidak peduli dengan gajimu.”

Devina yang mendengar ini hati kecilnya seperti memiliki sebuah gelombang dan bahkan dia ingin tertawa.

Dengan angka 9 nol dibelakang membuat dia bisa sesombong itu, apakah dengan seperti ini bisa mendaftarkan diri disurga?

Tolonglah, jangan menganggap aku terbilang oke.

“Kenapa kamu tidak berbicara?”

Pria ini melihat kearah Devina dengan tidak puas.

Dari luarnya terlihat cantik, kenapa tidak memiliki pandangan seperti ini, juga bibirnya tidak bisa berbicara sedikit pun.

Devina mengangkat kelopak matanya, dengan serius dia berkata : “Tuan Zhao begitu hebat hingga membuat aku tergoncang dan tidak bisa berkata-kata. Orang yang bisa sehebat kamu itu tidak banyak sekarang, sungguh jika ada alkohol disini aku akan bersulang denganmu.”

Pria ini seketika menegang walaupun perkataan ini seperti sedang memuji dirinya tetapi dia merasa ada yang aneh.

Tetapi dia tidak bodoh, hingga kepokok permasalahan sepertinya akan dipermalukan.

Dia mendengus dan berkata : “Memuji itu terlalu tajam.”

Devina seakan tidak mendengarkannya, lalu menuangkan air kegelasnya.

Pria ini berkata, seperti mencarikan panggung untuk dirinya sendiri.

“Biasanya dalam 3 atau 5 hari aku akan pergi kebeberapa acara party, mungkin akan minum dengan banyak, aku juga berharap kamu tidak perlu memperdulikan aku apalagi ini adalah pekerjaanku, tidak dapat dihindari.”

Dia terdiam sejenak, melihat Devina yang tidak bereaksi ini kemudian berkata : “Dan juga mungkin akan dipenuhi oleh beberapa wanita, pada saat itu ketika ada aroma bir dan lispstic yang menempel dibajuku itu adalah hal yang normal, kamu tidak perlu bertanya juga tidak perlu marah.”

Berkata hinggat disini, wajah pria ini seketika menjadi tidak menyenangkan.

“Aku paling benci pria yang seperti ini, sebaiknya kamu tidak perlu seperti itu jika tidak aku pasti akan memilih untuk putus denganmu.”

Devina yang melihat dia berbicara dengan sendirinya, membuat dia merasa sedikit kagum dengan keahlian berbicaranya itu.

Sejak kapan dia ingin menjadi pacarnya, dan hal yang tidak bisa diterima adalah dirinya itu tidak bisakah memberi nilai untuk diri sendiri?

Tetapi dirinya memilih untuk tidak berbicara tetap melihat dia berakting sendiri.

Berkata seperti ini, seperti Devina adalah orang yang telah mengurusi hidupnya, tatapannya melihat kearahnya dari atas kebawah.

Pada saat ini hati Devina merasa sangat jijik, dia pehatikan secara keseluruhan oleh orng ini.

Banyak yang berkata jika sedang melakukan perjodohan seperti ini pasti akan bertemu dengan orang yang aneh, tetapi dirinya tidak percaya dan sekarang dia sungguh percaya tentang ini.

Pria ini masih melihatnya, Devina dengan sengaja menaruh gelas ini diatas meja tanpa memperdulikan lagi kesopanan ini dan berkata : “Permintaan tuan Zhao ini tidaklah tinggi.”

“Aku belum selesai berkata.” Pria ini berkata.

Sambil mengecilkan pandangannya itu, “Setelah menikah, kamu tidak boleh terlalu sering keluar, tujuan aku menikahimu adalah untuk memberikan aku sebuah keturunan dan menjaga orangtuaku, kamu hanya perlu menjadi dengan manis saja dan yang paling penting jangan terlalu sering untuk keluar, juga jangan memberikan penampilan yang tidak baik, aku mencari nafkah untuk menghidupi kamu bukan untuk kamu perlihatkan kepada pria lain, aku rasa semua ini dapat kamu lakukan.”

Devina seketika merasa, pandangannya kepada dia telah hancur, selanjutnya semua ini boleh dihancurkan.

“Semua ini adalah permintaanku kepadamu, apakah kamu telah mengingatnya?” Pria ini berkata dengan tingginya.

Pria yang narsis ini sungguh membuat dia merasa jijik.

Devina menarik nafas dengan dalam, lalu berpikir bagaimana caranya memberikan pelajaran kepada pria ini.

Pada saat ini sebuah suara yang membuat gatal ini terdengar, “Permintaan apa, coba katakan padaku.”

Mendengar suara ini, membuat Devina menegang dan tidak berani membalikkan kepalanya.

Diotaknya dipenuhi dengan pemikiran, mengapa dia bisa berada disini?

Hatinya sedikit merasa bingung, seperti sedang melakukan sebuah kesalahan dan seperti sedang tertangkap basah.

Novel Terkait

The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
5 tahun yang lalu
That Night

That Night

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu
Cinta Yang Dalam

Cinta Yang Dalam

Kim Yongyi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
Mata Superman

Mata Superman

Brick
Dokter
4 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
5 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu