Innocent Kid - Bab 470 Aku Bersedia

Setelah itu, tubuh ini terasa mengelap lalu ada sebuah tubuh yang tinggi berjalan kearahnya.

Aroma parfum yang masuk kehidungnya ini, membuat kepala Devina terasa pusing dan dirinya tahu siapa orang yang datang ini.

Dia memutarkan tubuhnya, dan menebalkan wajahnya itu berkata : “Kenapa kamu bisa berada disini?”

Oscar tidak mempedulikannya, sepasang mata yang selalu memberikan senyuman itu seketika memberikan wajah yang dingin melihat kearah pria ini.

Wajah pria itu penuh dengan kekacauan, melihat kearah Oscar lalu kembali melihat Devina dan berkata : “Apa hubungannya kalian?”

“Dia adalah pacarku, jadi menurut kamu apa hubungan kita?”

Oscar mengeluarkan tangannya, sambil membawa Devina kedalam pelukannya dan juga mengangkat dagunya itu.

Seluruh tubuhnya seperti memperlihatkan auranya yang mahal itu.

Devina membelalakkan matanya, mereka tidak seperti itu dan dia malah berkata seperti itu.

Semua orang di restoran ini telah menarik perhatiannya dan membuat semua orang menolehkan kepalanya.

Devina merasa canggung, walaupun pria ini memiliki kehebatannya tetapi mereka hanya datang untuk melakukan perjodohan saja, jika tidak menyukai lain ceritanya tetapi sekarang malah memiliki cerita yang lain.

“Itu, kami...”

“Ayo.” Oscar tidak mengizinkan dia untuk berbicaea kepada pria itu, sambil menarik bahunya dan membawa dia pergi dari tempat ini.

Devina yang memberontakkan diri ini tidak bisa menghindari.

Dia menaikkan kepalanya melihat kearah Oscar, terlihat dingin dan tidak berekspresi.

Oscar sedang marah.

Diotaknya terus berputar sesuatu membuat hatinya mejadi berantakan.

Oscar yang dia temui itu selalu penuh dengan canda tawa, dia tidak pernah melihat dia seperti ini.

Bagaimana ini dia tidak mungkin memukul akukan.

Devina sendiri merasa takut dengan pemikirannya itu, ketika melihat Oscar terus membawa dia pergi jauh ini membuat hatinya tidak bisa tenang dan dengan sekuat tenaga untuk memberontak.

“Ingin pergi seperti itu saja?” Oscar melepaskannya dan berkata dengan dingin.

Devina melangkah mundur dan merasakan bibirnya itu.

“Aku tidak ingin pergi.”

Oscar memajukan sudut bibirnya dan senyumannya itu tidak bisa mengenai matanya.

“Kamu menyukai pria itu? Terlihat tidak bagaimana, botak, dengan wajah pas-pasan, terlihat berumur 40 tahun.”

Devina membuka mulutnya melihat kearah Oscar.

Orang itu baru berumur 29 tahun, darimana kelihatan 40 tahunnya.

Devina yang melihat dia terlihat dengan kacau itu, “Dia baru berumur 29 tahun.”

Oscar tidak peduli berapa umurnya itu, dia yang melihat Devina berbicara kepada orang itu membuat dia marah.

“Wajahnya itu terlihat seperti bencana.”

Devina tidak bisa menahan tawanya lalu, tersenyum dan segera menyembunyikan senyumnya itu kembali.

Karena dia mengetahui jika Oscar terlihat sedang tidak senang, sambil melirik kewajah pria ini terlihat sangat jelek.

Devina mulai terlihat tidak tenang, dirinya sendiri tidak pernah melewati hal seperti ini dia sungguh tidak tahu bagaimana cara mengurusi ini.

Hati oscar terasa panas karena dirinya yang sedang makan dengan para staff itu bermain hingga terlalu heboh dan membuat dia ingin menenangkan diri.

Siapa sangka dia malah melihat Devina dan didepannya itu dihadapkan dengan seorang pria dengan wajah yang sangat terlihat jelek.

Hati Oscar yang terlihat marah itu, dia mulai merasakan ragu akan ketampanan didalam dirinya.

Dirinya dan kepala botak itu, Devina lebih memilih menjalani perjodohan dengan pria botak itu, aku tidak rela bersama dengannya!

Hatinya terasa sakit dan tidak tahu pemikiran dari mana ini.

Membuat pembicaraan disini terlihat canggung, pria ini mulai memperlihatkan sesuatu.

Perkataan ini membuat Devina tidak bisa mengerakkan bibirnya itu, membuat dia terasa marah dan membuat dia terduduk disana tanpa ingin bergerak.

Oscar tidak dapat menahan dirinya lalu menarik wanita ini dan wanita ini terlihat tidak senang!

“Hari ini jika aku tidak keluar, mungkinkah kamu akan bersama dengan dia? !” Oscar memberikan wajah yang dingin.

Devina mengelengkan kepalanya, “Tentu saja tidak, sebenarnya aku tidak menyukai dia.”

Dirinya yang mendengar perkataan Devina ini, perasaan Oscar terlihat membaik.

Dia juga berkata, pria seperti itu tidak pantas untuk bersama dengan Devina.

Tetapi ketika mendengar Devina menolak ini, hatinya Oscar terasa membaik.

“Apakah kamu menerima perjodohan begitu saja dan tetapi tidak rela menerima aku, apakah kamu begitu membenci aku?” Oscar merasa marah.

Suara ini terdengar seperti anak kecil.

Devina terdiam bagaimana caranya dia harus berkata kepada Theo, perjodohan ini bukanlah kehendak dia tetapi kehendak ibunya.

Beberapa saat yang lalu ibunya mengalami sakit yang parah, setelah mendapatkan perawatan dari rumah sakit, hampir saja tidak bisa melewati semua ini.

Karena hal ini membuat ibu Devina merasa panik dan meminta Devina untuk menerima perjodohan ini.

Tubuhnya yang sedang sakit itu membuat dia berfikir kapan saja dia bisa pergi begitu saja, dan meninggalkan putrinya tinggal sebatang kara, hingga membuat dia merasa tidak tenang.

Karena alasan sakit ini membuat dia terus membujuk Devina untuk mencari pasangan hidupnya.

Devina yang tidak ingin ibunya khawatir itu hanya bisa mengikuti hal ini saja.

Tetapi hatinya tetap merasa tidak nyaman, tetapi dia juga tidak tahu sejak kapan perasaan ini datang.

Oscar yang melihat Devina menundukkan kepalanya itu dan tidak berkata juga tidak melihat kearahnya.

Dia seketika merasa tidak bertenaga, tidak jauh dari sana ada sebuah kotak dan ada beberapa wanita yang iri kepadanya.

Hanya cukup dia berkata saja, dia pasti akan mendapatkan seorang pacar.

Tetapi dia tidak ingin, karena orang-orang disana bukanlah orang yang di inginkan.

Yang dia inginkan hanya seseotang yang sedang tidak memberikan muka untuknya ini.

“Aku ingin pergi.” Devina tidak menjawab dan ingin pergi meninggalkannya.

Sebuah tembok daging ini menahannya, membuat Devina terasa bingung dan seketika memegang tangannya dengan erat.

“Kamu ingin melarikan diri lagi?” Tatapan mata Oscar penuh dengan amarah.

Tatapan Devina menghindari dia, “Aku tidak...”

“Aku bertanya kepadamu, apakah kamu rela menjadi pacarku, katakan sekarang jika kamu bersedia, jika tidak katakan dengan keras jika kamu menolak aku.”

Oscar sungguh tidak memberikan kesempatan untuknya untuk mundur.

Detak jantung Devina seketika berdetak dengan kencang, melihat wajah Oscar yang serius.

Dia dan Oscar memiliki perbedaan yang jauh, dia adalah tuan muda kedua dikeluarga Jin, menguasai kedudukkan teratas.

Dirinya hanya seorang gadis yang biasa saja.

Oscar, tidak sedang mempermainkan aku bukan?

“Katakan!” Oscar berkata.

Devina berkata dengan terburu-buru : “Pertanyaan aku belum dijawab.”

Oscar sedikit tercenggang lalu berpikir dan berkata dengan hangat : “Devina, aku menyukai kamu dan maukah kamu jadi pacarku.”

“Aku akan baik kepadamu, menyayangi kamu dan Oscar yang mengatakan ini menemani janjinya.”

Hati Devina semakin berdetak, perkataan yang biasa seperti ini membuat dirinya mabuk kepayan.

Oscar berkata jika menyukainya! Dia mengatakan jika dia menyukainya!

Devina mengangkat kepalanya dengan suara yang bergetar : “Kamu tidak berbohong kepadaku!”

Oscar menaikkan alisnya berkata dengan tidak senang : “Bahkan kepada ibuku sendiri aku tidak pernah berkata dengan serius seperti ini, dan kamu masih beranggapan aku berbohong kepadamu?”

Devina melihat kearahnya, seketika sepasang matanya yang bulat itu berbinar, seperti ada sebuah barang yang berkilau.

“Devina, kamu belum menjawabnya.”

Pemikirannya dan perasaannya bergumul, membuat Devina dapat melihat hatinya dengan jelas.

Dengan seiurs dia melihat kearah Oscar dan berkata : “Aku bersedia!”

Novel Terkait

Harmless Lie

Harmless Lie

Baige
CEO
5 tahun yang lalu
Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
4 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
4 tahun yang lalu
My Cute Wife

My Cute Wife

Dessy
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Enchanting Guy

My Enchanting Guy

Bryan Wu
Menantu
4 tahun yang lalu
Gadis Penghancur Hidupku  Ternyata Jodohku

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu
His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu