Innocent Kid - Bab 604 Dia Adalah Putrinya.

Tangan Scarlett Jiang melambai di udara, setelah merasakan dirinya hanya menangkap udara, Ia bangun dan langsung terduduk di tempat tidurnya.

Baru kemudian menyadari bahwa dirinya sedang bermimpi.

Dia bernafas dengan terengah-engah, hatinya berangsur-angsur merasakan kehampaan yang menyebar, kehampaan itu seperti ingin menimpa Dia.

Mata menatap ke arah langit-langit kamar, lengannya terangkat dan menyeka butiran keringatnya.

Memalingkan kepalanya untuk melihat Nesya di sisinya, ketakutan di matanya perlahan-lahan menghilang.

Sinar matahari jatuh pada kulit Nesya yang halus, mulut kecilnya maju beberapa senti, mengisap ibu jarinya dengan senang.

Terlihat sangat lucu, seketika menghilangkan segala kegelisahan Scarlett Jiang.

Senyuman muncul di wajah Scarlett Jiang, Dia mengeluarkan ibu jari Nesya.

Gelembung yang di keluarkan dari mulutnya meletus di udara.

Alis Nesya berkerut, dengan mengantuk membuka matanya, matanya masih setengah tertutup, dengan kurang sadar menatapnya.

"Nesya, bangun, kita ke rumah sakit untuk melihat kakakmu mau tidak?"

Scarlett Jiang berbicara sambil memeluk Nesya.

"Baiklah!"

Awalnya ia merasa tidak senang, tapi begitu mendengarkan akan bertemu dengan kakaknya, matanya langsung berputar-putar, menendang selimut kecilnya kemudian berdiri, terlihat sangat bersemangat

Kemudian, Scarlett Jiang turun ke bawah untuk memasak bubur, gadis kecil itu tidak bisa menunggu lagi dan mendesaknya untuk bergegas pergi.

Ia menyisir rambut gadis kecil itu menjadi ekor kuda, Scarlett Jiang membawa makanan sambil mengandengnya keluar bersama.

Ketika Dia tiba di rumah sakit, membuka pintu ruang rawat, gadis kecil itu memasukan kepalanya terlebih dahulu.

Melihat Ace berbaring di tempat tidurnya, matanya tiba-tiba bersinar.

"Kakak! Aku datang, apakah kamu merindukanku?"

Nesya berteriak dan melompat sambil berlari ke dalam.

Teriakan itu mengganggu ayah dan anak yang sedang berada di ruang rawat itu, Theo Jin memperhatikan sosok tubuh berukuran besar dan kecil menghampirinya.

Matanya melirik keduanya secara berurutan, pupil matanya sedikit membesar, Dia tertegun sejenak.

Hari ini, ibu dan anak perempuan itu mengikat rambut dengan model yang sama, rambut Scarlett Jiang diikat, memperlihatkan lehernya yang putih.

Dalam sinar cahaya, wajahnya terlihat lebih indah.

Dan gadis kecil itu mengikuti penampilannya, alis melengkung dan matanya bibir kecilnya berwarna seperti buah persik, saat tersenyum, matanya seperti bulan sabit, sangat manis.

Hanya saja, kelicikan di mata itu benar-benar berbeda dari Scarlett Jiang.

Dia naik ke tempat ranjang dan menempelkan wajahnya dengan wajah Ace.

Diantara mereka berdua, Theo Jin terkejut menyadari bahwa mata gadis kecil itu dan mata Ace sangat mirip.

Hal ini menyentuh hatinya, mungkinkah...

Merangkak ke ranjang, gadis kecil itu melihat Ace sedang di infus.

Teringat pengalaman tragisnya saat mendapat suntikan sebelumnya, matanya memerah, Dia berkata kepada Ace dengan serius.

"Kakak, suntikannya sakit ya, Nesya akan meniupnya sehingga tidak sakit."

"Terima kasih Nesya."

Saat Ace melihat Scarlett Jiang datang bersama Nesya, hatinya merasa sangat senang.

"Nesya, turun, kamu menekan selang infus kakakmu."

Scarlett Jiang menurunkan termosnya dan menengok sambil menyuruh gadis kecil itu.

Gadis kecil itu mengangguk dengan cerdik dan mengulurkan tangannya ke arah Theo Jin, "Daddy peluk."

Tersenyum hingga matanya menyipit, tubuhnya penuh dengan semangat.

Theo Jin menatap mata Nesya dalam waktu yang cukup lama, hatinya dari awal sudah berdetak dengan cepat.

Setelah Ia menghitung waktu, menyadari bahwa anak yang waktu itu berada di perut Scarlett Jiang seharusnya sudah sebesar Nesya.

Setelah mendapatkan pemikiran ini, semakin dilihat Ia semakin merasa bahwa Nesya adalah putrinya.

Jakunnya bergerak sedikit, darah di seluruh tubuh Theo Jin dalam sekejap bergelonjak.

Ujung jarinya bergetar, Ia berusaha mencoba untuk menahan kegembiraan di hatinya, takut jika Ia takut dapat menakuti kedua orang ini.

Melihat tangan gadis kecil itu terulur padanya, hati Theo Jin bergetar.

Dia dengan hati-hati memeluk Nesya, matanya bersinar karena kegembiraan.

Detik Ia menyentuh Nesya, hatinya menjadi melembut, ada perasaan yang sangat aneh muncul di sana.

Jari-jarinya sedikit menegang, hatinya merasa senang, memandang Nesya dan matanya sedikit memerah.

Tidak salah lagi, Nesya pasti putrinya!

Memasukinya dalam pelukannya, Theo Jin seketika tidak mau melepaskannya, Dia sangat menyukainya.

Nesya juga sangat menyukai Theo Jin, saat di pelukannya, Dia seperti binatang bradypus, Ia bergerak dengan nyaman di pelukan Theo Jin.

Matanya berputar-putar, mencari sesuatu yang menarik.

Matanya tertuju pada kancing lengan baju Theo Jin.

"Ini sangat cerah dan indah."

Dengan menunjukkan ekspresi menginginkan, Ia menarik kacing lengan baju Theo Jin,

Anak-anak selalu menyukai hal-hal yang mengkilap.

Tanpa mengatakan apa-apa, Theo Jin menggerakkan jarinya dan menarik dua kancing lengannya dan meletakkannya di telapak tangan gadis itu.

Dia menunjukkan ekspresi lembut dan berkata dengan lembut, "Ambillah untuk dirimu main."

"Benarkah?"

Kedua mata Gadis kecil itu bersinar dan memandang Theo Jin dengan kepala kecilnya yang di miring, seketika Ia terlihat sangat menggemaskan.

Scarlett Jiang yang telah menyajikan bubur dan melihat pemandangan ini.

Dua kancing lengan yang dicabut oleh Theo Jin dibuat dengan indah dan terlihat sangat mewah.

Selain itu, pakaian Theo Jin dari atas sampai bawah, Scarlett Jiang tahu pasti harganya luar biasa mahal.

Dia buru-buru menghentikannya, "Nesya, tidak boleh!"

Nesya yang mendengar itu sangat terkejut, tangan kecil itu mundur dan mengembalikan benda itu kepada Theo Jin.

Dia memandang Ace dengan pandangan menyedihkan, tetapi Ace juga tidak berdaya, Dia tidak bisa tidak mematuhi kata-kata Mommy.

Tetapi Theo Jin mendorong gadis kecil itu untuk mengambilnya dan berkata: "Tidak masalah, ambillah."

“Tuan Jin!” Scarlett Jiang merasa gelisah, menatap Theo Jin dengan serius.

"Hanya dua kancing, aku masih punya banyak, anggap saja ini hadiah dariku untuk Nesya, kamu tidak perlu terlalu khawatir."

Theo Jin dengan sabar berusaha untuk membela Nesya.

Dengan cara ini, Scarlett Jiang tidak bisa menolak lagi, jadi Dia hanya bisa membiarkannya.

Bubur yang sudah di sajikan, di berikan kepada Ace.

Dan Theo Jin memeluk Nesya sambil menemaninya bermain di samping, Ia tidak terlihat tidak senang sama sekali.

Dari waktu ke waktu, Ia berbicara dengan gadis itu dengan nada suara anak kecil.

Di dalam ruang rawat, suasana tenang, bahkan cahaya dan bayangan yang lewat, takut untuk mengganggu kehangatan ruangan itu.

Pada saat ini, Ibu Jin kembali dari luar, membawa buah di tangannya.

Ketika Dia berjalan untuk melihat Scarlett Jiang dan ibunya, Dia terkejut.

"Ace, lihat apa yang nenek membawakan... oh, Lett dan gadis kecil datang."

Ada senyum ramah di wajahnya.

Scarlett Jiang bangkit dan menyapa Ibu Jin, "Bibi, apa kabar."

"Nenek."

Gadis kecil itu yang memanjat di tubuh Theo Jin melihat Ibu Jin, Ia mengikuti Ace memanggilnya nenek.

Nada suaranya yang manis dan manja seperti anak kecil seketika melembutkan hati Ibu Jin, melihat gadis kecil itu Ia sangat tidak ingin membiarkannya pergi.

Dia berjalan mendatanginya, menjabat tangan gadis kecilnya, tersenyum sambil berkata: "Nenek akan memotong buah untukmu, Nesya suka apel atau buah lain?"

"Aku suka semuanya." Nesya tersenyum.

“Ah, baiklah, nenek akan memotongnya untukmu, membuat sepiring buah,” Ibu Jin berkata dengan sabar.

Melihat adegan ini, Scarlett Jiang juga tersenyum di sudut mulutnya.

Dia selalu tahu bahwa keluarga ini tidak jahat kepada mereka, tetapi sebaliknya mereka seperti merasa dimanjakan, membuatnya merasa tersanjung.

Novel Terkait

See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
Cinta Yang Terlarang

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
4 tahun yang lalu
Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milea Anastasia
Percintaan
4 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu
Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
3 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Rahasia Seorang Menantu

Rahasia Seorang Menantu

Mike
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu