Innocent Kid - Bab 37 Habiskan Dia

Ia segera menghentikan langkahnya dan kembali duduk di dalam mobil.

Pada saat ini, Edward Lan sedang menggendong Scarlett Jiang keluar dari pintu distrik kecil tersebut.

Wanita itu kini sudah kehilangan kesadarannya, ia tertidur lemas dalam pelukannya, wajahnya terlihat tidak menyadarkan diri, dirinya yang tidak lagi menampilkan kemampuan pertahanannya kini terlihat semakin menawan.

Setiap indranya yang memikat, menawan seperti sebuah gambar.

Penampilannya ini membuatnya terlihat seperti dirinya enam tahun yang lalu.

Dirinya yang pada saat itu adalah seorang penurut, seseorang yang dapat dikontrol dengan mudah.

Namun kini......

Teringat akan kekerasan kepalanya, kesinisan dan kebenciannya, Edward Lan merasa ia tidak mampu menahannya, hatinya selalu saja merasa besalah, namun, ia berusaha keras untuk menghilangkan perasaan itu dalam sekejap.

"Buka pintu,"Suaranya yang dingin itu segera memerintah kedua lelaki yang berada di sisinya.

Para penjaga yang mendengar perintahnya itu langsun melangkah maju dan membukakan pintu belakang mobil.

Edward Lan membungkukkan tubuhnya dan meletakkan Scarlett Jiang di dalam mobil, ia lalu menegakkan tubuhnya.

Tak disangka, telinganya tiba-tiba mendengar sebuah suara bantingan.

Ia segera mengangkat kepalanya dan mendapati penjaga yang berada di sampingnya itu sudah ditendang pergi, kini muncul sebuah sosok yang berdiri tidak jauh darinya.

Edward Lan tercengang dan segera memajukan kepalanya, pandangannya mendapati adanya seseorang yang berjalan semakin mendekatinya......

Ia tidak sempat melihatnya dengan jelas, namun, ia tiba-tiba merasakan sebuah tekanan di bagian perutnya.

Kekuatan tenaga itu hampir saja menggeser organnya secara keseluruhan, ia tersakiti dan terjatuh di atas tanah, dengan nafas yang terbata-bata.

......

Orang yang datang tersebut adalah Theo Jin.

Ia sebenarnya datang untuk menjempu Scarlett Jiang makan, sesuai dengan janji mereka sebelumnya. Hanya saja, di dalam perjalanan, ia mendapati panggilan dari Oscar Jin yang menyatakan bahwa ada hal darurat yang terjadi di perusahaan, sehingga ia hanya bisa menunggu laporan darinya dan datang sedikit terlambat.

Namun, ia tidak menyangka bahwa ia akan melihat sebuah pemandangan seperti ini!

Theo Jin benar-benar merasa sangat kesal, ia terus merasa seperti ada saja yang terus berusaha untuk mencuri orang-orang kesayangannya.

Terlebih lagi pada saat ia mendapati wanita itu sudah tidak menyadarkan diri, pandangannya langsung mendingin, pandangannya yang sedang tertuju kepada Edward Lan itu seperti pandangan terhadap sesorang yang sudah mati.

"Tuan Lan!"

Pada saat ini, salah satu pengawas daripada Edward Lan akhirnya menyadari dan ingin langsung melangkah maju untuk melindunginya.

Namun, ia baru saja melangkah maju dua langkah, tetapi kerah bajunya langsung ditahan dari belakang, kemudian terdengar sebuah suara yang berkata dengan perlahan,"Kakak-kakak, aku sarankan, kalian sebaiknya tidak mencari masalah! Kamu bukanlah lawan yang pantas untuknya."

Lelaki berpakaian hitam itu, kini bereaksi dengan cukup cepat, sehingga ia langsung mengarahkan kepalan tangannya.

Orang yang berada di belakangnya sudah memprediksinya sejak awal, sekali ia salah melangkah, ia akan dengan mudah menghindar dari tijuannya ini, ia bahkan langsung mengangkat tangannya dan menahan salah satu lengannya, yang membuatnya sulit bergerak.

Pengawal itu kehilangan keseimbangannya dan langsung terjatuh ke arahnya.

Oscar Jin tertawa sinis, ia menekukkan dengkulnya, lalu menekannya ke arah perutnya.

Lelaki berpakaian hitam itu langsung berteriak sejenak, kemudian melemah di atas lantai, tubuhnya meringkuk hingga menjadi seekor udang.

"Apakah kamu berani menjadi seorang pengawal dengan kemampuan seperti ini?"

Oscar Jin menepuk tangannya dan menatapnya kecewa, sambil menggelengkan kepalanya.

Pada saat ini, Edward lan masih belum kembali menyadarkan diri dari rasa sakit tersebut, ia hanya menatap ke arah Scarlett Jiang yang digendong keluar dari mobil.

Theo Jin mengecek keadaannya secara hati-hati, kemudian menyadari ia hanya dipukul pingsan, sehingga ia merasa sedikit lebih lega, namun, pandangannya tetap saja mendingin seperti sebuah badai.

Orang ini adalah miliknya, dan ternyata Edward Lan berani menyentuhnya?

Pandangan Theo Jin enajam, ia menggendong Scarlett Jin dan berjalan perlahan ke hadapan Edward Lan.

Ia menatapnya dari ketinggian, hawa di sekelilingnya pun mendingin, pandangannya yang tajam itu membuatnya merasa tertegun dan tercengang, hanya dengan memandang, ia mampu membuat orang lain merasa tidak berani langsung menatapnya.

Edward Lan merasa sedikit sesak nafas, hatinya menyadari sikapnya.

DI dunia ini, orang-orang yang mampu membuatnya merasa tertekan seperti ini tidaklah banyak.

Ia baru saja menemui lelaki yang berada di hadapannya untuk kedua kali, pertemuan mereka yang pertama kali di depan pintu hotel itu membuatnya merasakan sesuatu.

Ini adalah kedua kalinya.

Orang seperti apakah dia sebenarnya?

Mengapa Scarlett Jiang mampu berkenalan dengan orang yang memiliki identitas seperti dirinya ini?

Terlebih lagi...... Mengapa ia bisa bersama dengan Oscar Jin?

Pada saat ia sedang merasa terkejut dan ragu, Oscar Jin kebetulan sedang berlari kemari.

Ia melihat kakaknya seperti sedang menggendong sesuatu miliknya yang sangat berharga, ia sedang melindungi calon kakak iparnya, sehingga ia kemudian menatap Edward Lan dengan perasaan puas.

Ia merasa tersentuh terhadap calon kakak iparnya, sepertinya, orang yang bermarga Lan ini belum cukup berpengalaman!

"Tangan mana yang menyentuh dirinya?"

Theo Jin menatap Edward lan sejenak, kemudian membuka mulutnya dengan suara yang berat, yang membuat orang-orang yang mendengarnya merasa bergemetar dan terkejut.

Edward Lan berusaha keras untuk berdiri, ia kemudian berkata dengan pandangannya yang tajam,"Orang seperti apakah kamu?"

Theo Jin tidak bersedia terlalu banyak berbasa-basi dengannya, sehingga ia langsung berkata,"Aku bertanya, tangan mana yang kamu gunakan untuk menyentuhnya?"

Ekspresi wajah Edward Lan mengerut,"Apa hubungannya denganmu, kembalikan dia kepadaku."

Theo Jin memandangnya semakin tajam,"Apakah kamu tidak bersedia mengatakannya? Kalau begitu, sepertinya kamu tidak menginginkan kedua tanganmu lagi! Oscar!"

"Disini, Kak!"

Oscar Jin mengangkat tangannya dengan bersemangat.

Theo Jin kemudian berkata,"Habiskan dia."

"Baik, tidak akan menjadi masalah, bawa Nona Jiang ke mobil terlebih dahulu, sampaikan hal lainnya kepadaku."

Oscar Jin langsung menjawabnya dengan tenang, ia lalu mengelus kepalannya sambil menatap Edward Lan.

Pikiran Edward Lan memanas, ia benar-benar tidak percaya.

Kak......

Oscar Jin ternyata memanggilnya kakak!

Di dunia ini, hanya seseorang yang memiliki kemampuan untuk dipanggil Oscar Jin seperti ini, dan itu adalah CEO dari Jin's Corp, Theo Jin!!!

Orang yang membuat semua anak muda di Kota Jin tercengang, ia yang paling menonjol, dan juga membuat orang terus menghargai keberadaannya!

Hati Edward Lan terdiam sejenak, keringat dingin mengalir di bagian punggungnya, ia merasa sedikit tidak mampu berkata-kata saat ia menatap Oscar Jin, ia ingin memastikan sesuatu, namun, ia tidak mempunyai keberanian untuk mengatakannya.

Oscar Lan menaydari pikirannya, sehingga ia tidak tahan dan berkata,"Lan, apakah aku harus berkata bahwa kamu memang sial, atau memang sial, aku sudah menyatakan dengan jelas bahwa aku tidak bersedia bekerja sama denganmu, jika kamu memang tidak mudah menyerah seperti ini dan bahkan menyentuh orang yang tidak seharusnya kamu sentuh, Baiklah, sekarang, kakakku sudah marah, apapun yang akan ku lakukan kepadamu, kamu seharusnya menerimanya saja..... Karena, kamu sendiri yang mencari semua masalah ini!"

Setelah itu, Oscar Jin mulai menggerakkan tangannya.

Setiap gerakannya itu diajarkan oleh kakaknya, benar-benar tidak lemah, bahkan setiap gerakannya itu dipenuhi dengan teknik yang tepat.

Edward Lan juga tidak dapat melarikan dirinya dari hal ini.

......

Setelah sepuluh menit Oscar Jin kembali ke atas mobil dan berkata kepada kakaknya,"Kak, sudah selesai."

"Setir mobil."

Theo Jin bahkan tidak mengangkat kepalanya dan langsung memerintahnya, pandangannya terus tertuju kepada wanita yang sedang berada dalam pelukannya.

Pada saat ini, wanita ini sedang jatuh pingsang, ia terlihat sangat tenang, rambutnya yang berantakkan menutupi bahunya, setiap indranya yang menawan itu serupa dengan sebuah lukisa, wajahnya tidak menggunakan sediitpun bedak, bibirnya terlihat sangat memucat, ia terlihat sangat segar, terlihat sangat menawan dan menurut, yang membuat setiap orang ingin sekali melindunginya.

Theo Jin terus memeluknya dengan erat, seperti sedang memeluk sebuah perhiasaan yang tidak seharusnya hilang.

Novel Terkait

You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
3 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
4 tahun yang lalu
Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
3 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
3 tahun yang lalu
The Break-up Guru

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
That Night

That Night

Star Angel
Romantis
4 tahun yang lalu