Innocent Kid - Bab 812 Leon Fu!

Buckland mengaku bahwa dirinya memiliki ingatan super, dia tidak mungkin lupa dengan orang yang pernah ditemuinya.

Dan lagi, pembukaan perusahaan obat kali ini sangatlah penting, semua undangan yang keluar itu disebar langsung oleh dirinya.

Kalau begitu…… siapa orang yang berada di depan matanya itu?

Setelah pembicaraan mereka selesai, dirinya langsung berjalan ke arah Theo Jin dan Alex Gu.

Buckland menjulurkan tangannya dan mengangkat gelas anggur yang yang dipegangnya, “Terima kasih karena tuan-tuan sudah menyempatkan waktu untuk datang ke pesta perjamuan malam ini.”

Mereka berdua sudah sadar ketika Buckland berjalan mendekati mereka.

Dengan wajah yang santai dan senyum tipis, Theo Jin menjawab: “Tuan Buckland, anda tidak perlu begitu formal.”

Gaya bicara yang sopan, gerakan tubuh yang elegan, serta kepribadian yang anggun itu layaknya seorang tuan muda dari keluarga ternama.

Hal itu membuat Buckland menjadi semakin bertanya-tanya dan semakin curiga, lalu sambil tersenyum, dia berkata: “Maaf, umurku sudah tidak muda lagi dan ingatanku belakangan ini tidak terlalu bagus, kalau boleh tahu, anda siapa?”

Theo Jin menjawab dengan sopan: “Saya hanyalah keponakan Tuan Andreas dari Keluarga Andreas, beliau menyuruhku untuk datang karena tidak ingin melewatkan perjamuan ini meskipun sedang sakit.”

Sambil berbicara, dia memberikan isyarat kepada Alex Gu untuk mengeluarkan hadiah yang sudah mereka siapkan.

“Tuan Andreas ingin saya menyampaikan hadiah ini, meskipun harganya tidak seberapa, saya harap anda bisa menerimanya.”

Buckland menunduk untuk melihat hadiah itu, sebuah barang antik yang sangat berharga.

Dia lalu menerima hadiah itu dengan senang hati, ucapan Theo Jin itu juga langsung melenyapkan seluruh kecurigaan yang dimilikinya.

Karena itu dia mencari sebuah alasan untuk pergi dan berkata: “Tolong sampaikan ucapan terima kasihku kepada Tuan Andreas dan aku harap kalian bisa menikmati waktu kalian selama berada disini, kalau begitu, aku permisi dulu.”

Setelah Buckland pergi, senyum di atas wajah Theo Jin itu perlahan menghilang, dia lalu menekan kaki gelas anggur itu dengan sangat kuat, kuat sampai kuku jarinya yang sudah dipotong rapi itu berubah pucat.

Meskipun Theo Jin sangat sopan dengan perkataannya dan terkesan tidak ada cela sedikitpun, tetapi Buckland masih tidak berani untuk percaya kepadanya.

Buckland adalah seorang yang sangat skeptis, dirinya lebih memilih untuk waspada, dan lagi, dia tidak ingin ada sedikitpun masalah muncul, lalu, sambil berjalan, dia memerintahkan bawahannya: “Awasi dua orang itu dengan ketat.”

“Baik” Ucap bawahan itu sebelum kemudian menyelinap ke dekat dua orang itu.

Dua orang pria yang duduk di atas sofa tidak jauh dari Theo Jin itu terlihat seperti sedang mengobrol, mengomentari wanita-wanita yang hadir di acara itu sambil menikmati anggur.

Tetapi sebenarnya mereka terus mengawasi Theo Jin dengan ketat.

Melihat wajah dua pria yang sedikit tidak asing itu, Theo Jin mencoba mengingat-ingat, sepertinya mereka adalah dua diantara bawahan Buckland yang datang menghampirinya tadi.

Theo Jin berpura-pura bertemu pandang dengan dua orang itu, dan tatapan dinginnya itu membuat mereka berdua sedikit takut.

Setelah maksudnya itu tersampaikan, dia kembali mengendalikan ekspresinya.

Lalu sudut bibirnya terangkat, membuat sebuah senyuman tipis, senyuman yang bisa dikatakan sebagai sebuah sapaan yang ramah.

Berikutnya, Theo Jin dengan sangat alaminya mengobrol dengan tamu yang mendekatinya.

Pesta perjamuan itu dipenuhi dengan wanita-wanita yang berpakaian sangat mewah dan cantik, gelas anggur dalam tangan Theo Jin itu terus berganti.

Setelah selesai mengobrol dengan seorang pria paruh baya, pundak Theo Jin tiba-tiba ditepuk dengan ringan.

Sekali berbalik, yang menepuk pundaknya itu adalah seorang wanita berkulit putih yang tinggi dan langsing.

Theo Jin sedikit menaikkan alisnya sambil memperhatikan wanita itu dengan tatapan penuh tanda tanya.

“Halo, perkenalkan, namaku Kate, mataku langsung tertuju ke arahmu sewaktu masuk kesini, apa kamu juga diundang oleh Tuan Buckland?”

Wanita itu sama sekali tidak menutup-nutupi ketertarikannya, mata biru cantik yang dimilikinya itu terus menatap dirinya dengan erat.

“Iya.”

Theo Jin tidak ingin berbasa-basi, dia lalu berbalik, bersiap untuk pergi.

Wanita yang berada di depannya itu terus mengelus rambutnya dan memamerkan kecantikkan tubuhnya.

Dirinya tahu bahwa wanita seperti itu akan menjadi masalah kalau sudah terpikat.

Melihat sosok pria elegan yang berada di depan matanya itu, Kate semakin tidak bisa memendam rasa tertariknya itu.

Ketika melihat Theo Jin ingin pergi dari sana, Kate langsung berkata: “Kamu…… apa kamu tidak berencana untuk memperkenalkan dirimu dulu?”

Disaat itu, Theo Jin sedang fokus dengan hal lain, dirinya sama sekali tidak memperhatikan apa yang dikatakan wanita yang berada di depannya itu.

Dan Kate diabaikannya begitu saja.

Ketika memutar kepalanya dan sadar bahwa wanita di hadapannya itu sedang menatapnya dengan penuh harapan, dengan sedikit perasaan bersalah, dia tersenyum dan berkata,

“Maaf, apa yang kamu katakan tadi?”

Kate sedang bengong karena melihat senyum Theo Jin yang mempesona itu tidak langsung tersadar, wajahnya langsung merah ketika melihat pria itu sedang menatapnya.

Dan dia langsung kehilangan kata-katanya.

“Aku masih ada sedikit urusan, permisi.”

Theo Jin mengangkat gelas anggurnya dengan ramah untuk sekilas, lalu mulai berjalan pergi, menjauh dari tempat itu.

Baru berjalan dua langkah, dua orang wanita lagi-lagi datang menghentikan langkahnya.

Theo Jin melihat dua orang di hadapannya itu dengan wajah yang tersenyum meskipun dirinya sedang mengutuk dihatinya.

Pria bernama Buckland itu benar-benar memperhatikan dirinya, dia bahkan menyuruh begitu banyak orang mengamati dirinya.

Disaat itulah, mikrofon di atas panggung itu tiba-tiba mengeluarkan suara, pandangan mata tamu-tamu yang hadir seketika tertuju kesana, Theo Jin juga melihat ke atas panggung itu.

“Tamu-tamu, hadirin yang datang, selamat malam.”

Sambil memegangi mikrofon itu, Buckland berkata: “Pada kesempatan malam ini, aku ingin memperkenalkan orang kepercayaanku kepada kalian semua.

Disebelahku ini adalah Profesor Currie, pria nomor satu di institusi ku, tidak hanya terkenal di dunia asosiasi untuk penelitian bakteri, beliau juga memiliki paten pribadi yang sudah tidak terhitung lagi jumlahnya, seorang pemimpin dalam dunia industri ini!”

Tamu-tamu yang berada di bawah panggung itu bertepuk tangan dengan meriah, sedangkan wajah Theo Jin masih sama datar, dia mengikuti tamu yang lain dan bertepuk tangan dengan pelan, semuanya itu terlihat sangat biasa baginya.

Setelah selesai memperkenalkan Profesor Currie, seorang pria lainnya naik ke atas panggung itu, dan lampu sorot itu seketika jatuh mengikuti sosoknya.

Melihat sosok itu, wajah Theo Jin langsung berubah sedikit muram, rahangnya mengeras, aura dingin yang mematikan itu muncul dari balik tubuhnya.

“Leon Fu!” Ucap Alex Gu karena semangat akibat mengenali sosok itu.

Theo Jin langsung melemparkan tatapan dingin ke arahnya, Alex Gu lalu langsung menutup mulutnya dengan tangannya.

Setelah melihat sekelilingnya, untungnya pandangan semua orang masih terfokus ke atas panggung, tidak ada orang yang memperhatikannya, setelah itu barulah dia mengela napasnya dengan pelan.

“Orang kedua yang ingin aku perkenalkan kepada kalian adalah seorang genius dalam dunia kedokteran, Leon Fu, meskipun muda, dia adalah seorang profesor yang lulus dari jurusan kedokteran di Universitas NJ, dan dirinya terus terlibat dalam penelitian dalam dunia kedokteran.

Tidak hanya itu, penelitian yang dilakukan olehnya adalah sebuah terobosan baru dalam dunia kedokteran, dan sekarang, dirinya sudah resmi bergabung dengan kami, yang kedepannya pasti akan menjadi orang hebat disisiku, berikan sambutan yang meriah kepadanya!”

Selesai Buckland berbicara, tepuk tangan meriah para tamu undangan itu kembali terdengar, Leon Fu menganggukkan kepalanya dengan pelan.

“Benar saja, dugaan kita tidak salah.”

Alex Gu mendekatkan dirinya dengan Theo Jin, lalu berbisik: “Benar saja, Leon Fu itu bergabung dengan Buckland, benar-benar menjijikan!”

Wajah Theo Jin yang berada di sebelahnya itu terlihat sangat dingin, matanya yang menatap Leon Fu yang berdiri di atas panggung itu dipenuhi dengan kemarahan.

Dia kemudian menyerahkan gelas anggurnya ke tangan Alex Gu dan berjalan ke arah panggung sambil melewati tamu-tamu di depannya.

Melihat gelas anggur di tangannya yang tiba-tiba berubah menjadi dua itu, mata Alex Gu kemudian terarah kepada Theo Jin yang berjalan ke arah panggung itu dengan penuh kemarahan, disaat itu dirinya langsung tahu apa yang dipikirkan pria itu.

Dirinya refleks terkejut dan langsung pergi mengejar pria itu.

Alex Gu lalu menarik pakaian Theo Jin dan berbisik kepada pria itu: “Sekarang bukanlah waktu yang tepat untuk bergerak, ada banyak orang disini, kalau seandainya kita terlalu banyak bergerak, hal itu akan membuat Buckland curiga.

Novel Terkait

Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu
Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Tiffany
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Pria Misteriusku

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
4 tahun yang lalu
Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Innocent Kid

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu
Meet By Chance

Meet By Chance

Lena Tan
Percintaan
4 tahun yang lalu
Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
5 tahun yang lalu