Innocent Kid - Bab 796 Dia Sedang Takut

Leon Fu sudah berhari-hari tidak melihat Lett, muncul sedikit kekhawatiran akan tubuhnya.

Menghitung waktu saat ini, dia harusnya sudah mengkonsumsi obatnya, jika belum memakan obat, saya khawatir akan muncul masalah.

Dia khawatir Lett tidak akan datang, lalu dia memainkan kartu perasaannya lagi, "Papa mama saya itu, mereka belakangan ini terus membicarakanmu dan Nesya. Jika kalian tidak datang, mereka pasti akan kecewa.”

Setelah membawa-bawa Ibu Fu dan Ayah Fu, Scarlett Jiang tidak bisa menolak untuk tidak datang lagi.

Kedua orangtua tersebut hanya ingin melihatnya saja, tetapi terus dia hindari, membuatnya merasa bahwa dia sendiri tidak mengingat budi.

"Oke, aku akan kembali."

Leon Fu pun menutup telepon setelah mendengar persetujuan Scarlett Jiang.

Scarlett Jiang berdiam diri untuk selama beberapa saat di kamar mandi sebelum keluar. Begitu membuka pintu, dia melihat Theo Jin berdiri di depan pintu.

“Kamu sudah bangun?” Scarlett Jiang bertanya, dengan sedikit terkejut.

Setelah bangun dari tidur siang, Theo Jin terlihat jauh lebih segar.

Meskipun rambutnya sedikit berantakan dan jenggotnya tidak dicukur, rautnya menjadi jauh lebih baik daripada penampilannya sehabis begadang.

Melihatnya memegang ponsel, Theo Jin bertanya dengan santai, "Siapa yang kamu telepon? Berbincangnya cukup lama."

Sebenarnya, dia langsung bangun ketika Scarlett Jiang keluar dari pelukannya.

Awalnya hanya menunggu di atas ranjang, setelah menunggu dan tak melihatnya dalam waktu yang cukup lama, ia pun keluar untuk melihat.

Scarlett Jiang tidak ingin menyembunyikan apa pun darinya, dan menceritakan Theo Jin tentang janji pertemuan malam ini.

"Boleh, bawa saja Ace dan Nesya bersama-sama, aku rasa mereka berdua tidak dapat dipisahkan untuk beberapa saat ini."

Theo Jin ternyata dengan gampangnya memberi ijin.

Scarlett Jiang menatapnya dengan terkejut, dia berpikir bahwa Theo Jin tidak akan setuju.

Melihat tatapannya yang terkejut, Theo Jin tersenyum dan bertanya, "Kenapa? Kamu mengira saya tidak akan membiarkanmu pergi?"

"Tidak."

Scarlett Jiang memalingkan muka, tidak berani mengakui bahwa itulah yang dia pikirkan.

Theo Jin mengulurkan tangan dan mengelus kepalanya, dengan santai berkata, "Aku tidak akan menghentikan apa yang kamu ingin lakukan, selama kamu tidak meningggalkanku."

Mendengar nada manja itu, wajah Scarlett Jiang langsung memerah, "Kamu cepat cuci muka, kumur-kumur baru turun makan."

Keluar kamar seperti tengah kabur dari kamar tidur.

Melihat punggungnya pergi seperti melarikan diri, Theo Jin tidak bisa menahan senyumnya.

Pada pukul lima sore, Scarlett Jiang membawa Ace dan Nesya bersama untuk berkunjung ke kediaman Keluarga Fu.

"Kakek dan nenek apa kabar."

Ace dan Nesya dengan patuh langsung menyapa orang sembari memasuki rumah.

Ayah Fu dan Ibu Fu langsung luluh hati setelah melihat anak-anak lucu, mereka langsung lupa amarah mereka terhadap Scarlett Jiang.

Terutama Ibu Fu, yang tampak lupa tujuannya memanggil Scarlett Jiang datang hari ini.

"Bibi Li, pergilah cuci buah bawa kemari."

Ibu Fu sibuk mengatur pelayan, menyuruh kedua anak itu untuk duduk, dan menyalakan TV untuk mereka tonton.

Dapur masih sibuk memasak, “Ayo makan dulu buahnya, sebentar lagi masakannya mau selesai.” Ibu Fu berkata, khawatir kalau Ace dan Nesya kelaparan.

“Tidak apa-apa nek, kita belum lapar.” Ace mencoba menenangkan Ibu Fu.

Melihat tingkah laku Ace yang manis dan taat, Ibu Fu menyalahkan dirinya sendiri, karena kurang beruntung tidak memiliki cucu yang taat.

Ibu Fu mengelus kepala Ace dan menghela napas dalam diam.

Leon Fu yang berdiam di samping, dengan mata berkobar tak tertahan, telah menatap Scarlett Jiang untuk waktu yang lama.

Ketika Scarlett Jiang melihatnya, ia mengubah ekspresi menjadi seperti dulu.

Setelah beberapa saat, makanan pun disajikan.

Satu keluarga berkumpul di meja makan, makan makanan yang masih panas, berbicara tentang beberapa topik sederhana, yang malah terasa harmonis dan bahagia.

Melihat suasana yang menjadi lebih baik, Ibu Fu bertanya kepada Scarlett Jiang: "Mau sedikit minum anggur kah Lett?"

"Tidak, ibu."

Scarlett Jiang tersenyum dan menolak tawaran Ibu Fu.

Melihat ini, Leon Fu tersenyum sambal berkata: "Bu, Lett dianjurkan tidak menkonsumsi alcohol, mari kita minum minuman ringan saja."

Dia memandang Scarlett Jiang untuk meminta pendapatnya, dia pun pergi mengambil gelas setelah Lett mengangguk, dan menuangkan segelas jus jeruk untuknya.

Scarlett Jiang yang memang sedang haus pun meminum dan menundukkan kepala, berterima kasih atas tawarannya.

Leon Fu memperhatikannya minum, matanya sedikit redup memperhatikan, sambil memberikan beberapa sayuran untuknya, dan berkata dengan lembut, "Makan lebih banyak sayurnya."

“Terima kasih.” Scarlett Jiang tersenyum padanya.

Senyum Leon Fu menjadi lebih hambar, Scarlett Jiang yang kali ini terus berterima kasih padanya seolah-olah mereka orang yang asing terhadap satu sama lain.

Setelah itu, mereka pun membicarakan hal lain. Ibu Fu bermaksud membahas masalah mereka berdua, yang ditahan oleh Ayah Fu.

Suasana senang di meja makan pun berubah setelah pembicaraan tersebut.

Ibu Fu yang ditolak merasa gelisah, Nesya yang menyadari suasana ini berusaha mengambil ayam di mangkuknya untuk memberikannya ke mangkuk Ibu Fu guna meringankan suasana.

“Nenek, ayo makan ayamnya.” Anak anak membujuk dengan manja.

Melihat Nesya kecil yang berperilaku baik, hati Ibu Fu langsung menjadi lebih baik. Dia mengelus rambutnya dan memuji, "Nesya sungguh anak baik penurut"

Setelah selesai makan, mereka duduk sebentar, Scarlett Jiang merasa bahwa tujuannya untuk kembali malam ini sudah tercapai, dan dia berencana untuk pamit dan pulang.

Ibu Fu sangat enggan dan berkata, "Lebih baik tinggal di sini selama satu malam, kamu dan anak-anak kan jarang datang."

Melihat sorot mata Ibu Fu yang enggan ditinggal, hati Scarlett Jiang tidak nyaman.

Tapi statusnya berbeda sekarang, dan dia juga membawa Ace, yang jelas dia tidak pantas menginap di rumah Keluarga Fu.

Melihat mata Ibu Fu yang bersinar, dia pun tidak tega untuk menolaknya.

Di saat keraguannya itu, Ace dengan cerdik berkata: "Maaf nek, hari ini kami sudah janji daddy akan pulang. Kami gak ingin daddy cemas, lain kali kami datang lagi yah."

Perkataan Ace membuat Ibu Fu tidak bisa memaksa mereka untuk tinggal lebih lama, dengan cepat ia membalas: "Wah, anak ini sungguh terlalu sopan yah, baiklah, kalau begitu nenek akan menunggu kedatanganmu lain kali. Jangan lupa yah."

Nesya yang disamping pun mengangguk dengan semangat, berkata, "Tidak akan lupa! Nesya juga akan sangat merindukan kakek dan nenek."

Ibu Fu menyeka matanya dan memeluk Nesya dengan erat.

Leon Fu yang terus menonton dengan mata dingin, melihat ibunya gagal menahan Scarlett Jiang, hatinya sedikit kecewa, tetapi raut wajahnya tidak menunjukkan apa-apa.

Hanya bersuara berkata: "Saya antar kalian."

Berbicara sambil berjalan keluar, ketika dia bergegas mengambil mobil, dia melihat sosok lain menunggu di depan pintu.

"Daddy!"

Melihat Theo Jin, Ace dan Nesya langsung berlari menghampirinya.

Langkah Leon Fu terhenti di sini, melihat keharmonisan mereka, dia merasa seperti orang tambahan.

Leon Fu pun diam tak bergerak, cahaya bulan menembus awan dan menerangi wajah suramnya dengan jelas.

Melihat mobil Theo Jin yang pergi menjauh, kepalan tangan Leon Fu baru perlahan-lahan melemas.

Kediaman keluarga Jin dan Keluarga Fu sebenarnya tidak jauh, tidak lama kemudian, mobil berhenti memarkir sempurna di depan pintu kediaman keluarga Jin.

Setelah Scarlett Jiang selesai mengganti sepatu anak-anak, Theo Jin tiba-tiba memeluknya dari belakang.

Tubuh Scarlett Jiang diam tak bisa bergerak.

Untungnya, dia tidak berencana memeluknya untuk waktu yang lama, hanya membenamkan kepalanya di leher, mengambil napas dalam-dalam, dan melepaskannya.

Lalu dia mengambil tangannya dan kembali ke kamar.

Scarlett Jiang yang melihat jejak-jejak kegelisahan di matanya, gagasan untuk menarik kembali tangannya pun menghilang dalam sekejap.

Karena dia sadar bahwa orang ini sedang takut.

Mungkinkah dia takut bahwa dia akan tinggal di Rumah Fu dan tidak kembali?

Novel Terkait

Predestined

Predestined

Carly
CEO
4 tahun yang lalu
Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
3 tahun yang lalu
Cinta Yang Dalam

Cinta Yang Dalam

Kim Yongyi
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Cinta Dan Rahasia

Cinta Dan Rahasia

Jesslyn
Kesayangan
5 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Be Mine Lover Please

Be Mine Lover Please

Kate
Romantis
3 tahun yang lalu
Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
3 tahun yang lalu
Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
3 tahun yang lalu