Innocent Kid - Bab 986 Sangat Pilihkasih

Scarlett Jiang memberitahukan perkataan Kelly Shang kepada George Fang.

George Fang selesai mendengar, menjadi senang sendiri.

Terhalangi oleh handphone, juga bisa merasakan kesenangan dia, Scarlett Jiang pun tersenyum.

“Lett, terimakasih.” George Fang mengucapkan terimakasih dengan sangat serius.

“Tidak perlu sungkan.”

Menyelesaikan masalah pribadinya, George Fang pun teringat memperhatikan dia,”Semua yang dirumah baikkan?”

“Baik.” Scarlett Jiang membalikkan kepala melihat Ace yang berada dikasur, “Ace sedikit bermasalah, aku mungkin tidak bisa cepat pergi ke Kyoto, ibuku titip kalian ya.”

“Ace kenapa?” George Fang dengan cemas bertanya kembali.

“Kepala luka tertabrak, sekarang dirumah sakit.”

Scarlett Jiang takut dia terlalu khawatir, segera berkata:”Tidak ada masalah besar, istirahat beberapa hari saja sudah sembuh.”

Seorang anak sampai kepalanya luka, walaupun tidak ada masalah besar, juga sangat mengagetkan orang.

George Fang memberitahu orangtuanya masalah ini.

Olivia Shang sangat tidak tega, “Kenapa bisa terjatuh? Ada apa-apa tidak?”

“Scarlett Jiang berkata tidak apa-apa, tetapi kamu juga mengerti Scarlett Jiang, demi tidak membuat mereka khawatir, bisa jadi dia sedang membohongi mereka.”

Olivia Shang berpikir, membalikkan kepala berkata kepada suaminya Fang berkata:”Fang, mau tidak kita pergi ke Kota Jin untuk melihat-lihat, lagian cepat atau lambat akan pergi.”

Samuel Fang mengangguk, “Benar yang kamu katakan. Kali ini pergi melihat Ace, sekalian bertamu di Keluarga Jin.”

“Aku temani kalian pergi.” Kata George Fang.

“Akhir-akhir ini sibuk diperusahaan, kamu tidak perlu pergi lagi, aku pergi dengan ibumu saja.” Samuel Fang tidak ingin dia menunda kerjaan.

George Fang juga tidak keras kepala. “Baik kalau begitu, nanti aku suruh supir antarkan kalian pergi.”

Samuel Fang dan Olivia Shang tidak memberikan masalah kepergian mereka ke Kota Jin kepada Scarlett Jiang, dan pergi diam-diam.

Scarlett Jiang yang tidak tahu apa-apa sedang menemani Ace melihat buku, kadang Ace tidak mengenal tulisan, dia bisa mengajarkan dengan sabar.

Theo Jin berjalan masuk ke dalam kamar, melihatkeadaan hangat mereka ibu dan anak sedang bersandar di kasur melihat buku dengan serius, bibirnya pun tersenyum.

Dia perlahan menghampiri.

Scarlett Jiang dan Ace melihat dengan serius, tidak memperhatikan dia masuk.

Sampai ——

“Menarik tidak?”

Tiba-tiba suara itu mengagetkan Scarlett Jiang, dia memegang dadanya, mengangkat kepala, dengan emosi melototi dia, “Kamu kamu berjalan tidak ada suara, mengagetkanku.”

Theo Jin mengulurkan tangan meraba wajahnya sampai ketelinganya, “Kalian terlalu serius melihatnya.”

“Daddy.” Ace memanggil dengan suara imut.

Pandangan berpindah wajah pucat anak itu, mengerutkan keningnya, “Sudah baikkan belum?”

Ace mengeluarkan senyuman indah, “Sudah.”

Theo Jin melihat kepalanya yang diperban dengan kain, pandangannya menjadi sedikit berat, “Lain kali saat main harus hati-hati, jangan jatuh lagi.”

Ace mengangguk, “Iya.”

“Kamu sudah selesai sibuk?” Scarlett Jiang bertanya.

“Iya.”

Scarlett Jiang mengerutkan keningnya, “Sekarang pulang begitu awal, akan berpengaruh buruk tidak? Dan Oscar Jin bukannya akhir-akhir ini sibuk, kamu tidak mau membantu dia?”

“Dia ada asisten.”

Tanpa sadar perkataannya itu dia tidak ingin membantunya.

Scarlett Jiang tidak hanya merasa prihatin kepada Oscar Jin, ada kakak seperti ini, kalau orang lain pasti sudah tidak bisa menahan.

“Hari ini sudahlah, mulai besok, kamu bantu dia saja, perut Devina Song begitu besar, suruh dia perbanyak waktu menemani Devina Song.”

Sebagai kakak ipar, kalaupun dia tidak tega dengan Oscar Jin, juga seharusnya perhatian dengan Devina Song.

Theo Jin tidak bersuara.

Scarlett Jiang kembali berkata:”Aku tahu betapa sulitnya Devina Song, dan tubuhku tidak apa-apa, kamu tidak perlu terus menemani aku.”

“Aku tahu.”

Dia tahu dia perhatian dengan Oscar Jin suami istri ini, kalau kalau dirinya tidak seperti yang dikatakannya, mungkin lain kali setiap hari dia akan mengulangi.

Daripada membuat dia mengkhawatirkan oranglain, mending ikuti saja perkataannya.

Scarlett Jiang tersenyum, “Kamu harus mengerjakan apa yang sudah diucapkan.”

Theo Jin “Hmm”, kemudian mengganti topik yang lain, bertanya:”Pergi menjemput Nesya?”

“Ace bagaimana?”

“Aku sudah menyuruh bibi dirumah kesini.”

Tunggu bibi kesini, Theo Jin dan Scarlett Jiang akan pergi dari rumah sakit, menyetir mobil menuju ke sekolahan Nesya.

……

Pulang sekolah, Nesya dengan baiknya duduk sendiri ditempatnya menunggu jemputan dari Daddy Mommy nya.

Saat itu, seorang anak laki-laki berlari kesini, setenagh badan berbaring di meja, mengedipkan mata melihat dia.

“Nesya, kenapa hari ini Mommy kamu tidak datang?”

“Kakakku terluka, Mommy harus menemani kakak.” Nesya menjawab dengan suara lucu.

Anak laki-laki itu menjawab “Oh”, tidak banyak bertanya lagi.

Kemudian ada anak perempuan mendekat, tersenyum dan berkata:”Nesya, Daddy Mommy kamu pilih kasih, hanya suka dengan kakakmu saja.”

Setelah Nesya mendengar, segera membantah, “Tidak ada! Daddy Mommy juga mencintai ku.”

“Kalau begitu kenapa mereka tidak datang?”

“Aku sudah bilang, kakak terluka, mereka tidak bisa datang.”

Wajah Nesya sedikit kesal, “Nenek ku datang saja sudah cukup.”

Anak itu berkata”Oh”,kemudian bertanya lagi:”Kenapa bukan nenekmu saja yang menjaga kakakmu? Dengan begitu Daddy Mommy bisa datang kan?”

“Aku……”Nesya ingin membantah, tetapi merasa tidak tahu bagaimana membantahnya.

Karena dia yang dikatakan sepertinya tidak salah.

“Nesya, kamu jangan sedih ya.” Anak perempuan itu menenangkannya.

“Aku tidak sedih.” Nesya menjawab dengan nyaring:”Daddy Mommy mereka juga mencintai aku.”

Selesai berbicara, dia berdiri, memikul tas dipunggungnya, dengan kesal keluar dari kelas.

Melihat dia keluar, anak laki-laki membalikkan kepala melihat anak perempuan itu, “Kenapa kamu berkata begitu?”

Anak perempuan itu memiringkan kepala, wajahnya seperti tidak bersalah, “Aku berkata apa?”

“Kamu bilang papa mama Nesya pilih kasih.”

“Aku tidak salah berkata, kalau tidak kenapa mereka tidak datang mengikuti olahraga?”

“Nesya bukannya sudah bilang kakaknya luka?”

“Jadi ini adalah pilih kasih.”

Ini membuat anak laki-laki itu pusing, awalnya ingin membantu Nesya berbicara, tetapi kali ini dia merasa sepertinya anak perempuan ini benar juga.

Scarlett Jiang dan Theo Jin sampai disekolah, tidak melihat Nesya dikelas, keduanya mencari guru.

“Nesya dimana?”

Guru dikelas sedang membereskan mainan, ditanya mereka begitu, sedikit bingung, “Dia bukannya dikelas?”

Selesai berbicara, dia melihat tempat duduk Nesya, orangnya tidak ada, seketika sangat kaget, “Nesya dimana?”

Melihat guru yang panik, Scarlett Jiang juga menjadi sedikit emosi, “Apakah kamu tidak mempedulikan anak?”

“Bukan, aku……” Guru ingin menjelaskan, tetapi mengingat ini bukan waktunya untuk menjelaskan.

Dia segera menghubungi guru yang ada didepan gerbang, setelah bertanya ternyata Nesya tidak ada disana.

“Dia tidak disekoalh, sekarang aku mencari dia.”

Selesai berbicara, guru berlari keluar.

Scarlett Jiang dan Theo Jin juga segera mengikuti.

Saat ketemu dengan Nesya, dia duduk disudut, menunduk kepala, membuat orang tidak tega melihatnya.

Scarlett Jiang segera berlari kesana, “Nesya.”

Mendengar suara, Nesya mengangkat kepala, saat melihat itu dia, wajahnya menjadi bercahaya, tetapi seketika menjadi gelap.

Dia membuang wajahnya.

Novel Terkait

Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
4 tahun yang lalu
Wanita Pengganti Idaman William

Wanita Pengganti Idaman William

Jeanne
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
3 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
4 tahun yang lalu
Hidden Son-in-Law

Hidden Son-in-Law

Andy Lee
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
3 tahun yang lalu
Awesome Guy

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
3 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu