Innocent Kid - Bab 613 Kau Sudah Ingat?

“Scarlet bagaimana?”

Begitu mereka sudah di pinggir kolam, Leon Fu segera menghampiri dan membantu Scarlett Jiang.

Sorot mata Theo Jin menjadi dingin, dia segera mendorong Leon Fu berkata: “Jangan sentuh dia!”

Mata yang merah itu seolah dipenuhi darah, tapi dibawahnya seolah semua menjadi blur tidak jelas.

Orang yang ada didalam pelukannya pun seakan tidak bernafas, wajahnya sangat pucat pasi.

Dia memeluk tangan Scarlett Jiang yang gemetaran, Tuhan tahu seberapa takut dia saat ini.

Saat ini didalam pikirannya hanya ada satu, jangan sampai Scarlett Jiang kenapa-kenapa.

Setelah Leon Fu didorong, wajahnya pun ikut menjadi putih pasi.

Melihat Theo Jin memeluk Scarlett Jiang yang hendak pergi dari situ, dia oun akhirnya mengikuti mereka.

Semua orang melihat mereka, lalu mengelilingi mereka penasaran dengan yang terjadi.

Theo Jin dengan hati-hati menggendongnya masuk kamar, menurunkannya pelan-pelan di lantai lalu memulai pertolongan pertama.

Theo Jin bergegas membuka kancing baju Scarlett Jiang, menekan dadanya, berharap dia bisa memuntahkan air, memuntahkan semuaya.

Semuanya sudah dilakukan, tapi tetap saja mereka ketakutan dan panik. Theo Jin sudah kelelahan dan nafasnya terengah-engah, semua tenaganya hilang.

Tidak lama kemudian, Leon Fu masuk ke ruangan.

Leon Fu tidak dapat melihat wajah Scarlett Jiang, melihat reaksi Theo Jin, dia mengira Scarlett Jiang tidak bisa diselamatkan, wajahnya seketika berubah.

Dia menerobos ke depan, dengan nada bicara yang khawatir, dia bertanya: “Scarlett kenapa? Biar aku cek!”

Theo Jin yang mendengar suaranya segera menarik sprei kasur dan menyelimuti tubuh Scarlett Jiang.

Dia baru saja membuka beberapa kancing baju Scarlett Jiang, ini bisa membuat dada Scarlett Jiang terlihat begtu saja, dia tidak ingin terlihat oleh Leon Fu.

Dia bangkit menghalangi Leon Fu, dengan waspada melihatnya, dengan sinis berkata: “Dia sudah tidak apa-apa!”

Setelah baru saja Scarlett Jiang memuntahkan semua air, akhirnya dia tersadar, tapi karena dia terlalu lemas, maka dia Scarlett Jiang kembali pingsan.

Theo Jin memeriksa nafasnya, mengetahui Scarlett Jiang masih hidup akhirnya dia bisa bernafas lega, seakan seperti ada sesuatu yang terangkat begitu saja.

Karena dihalangi oeh Theo Jin, Leon Fu menjadi naik darah, tangannya menggenggam seperti hendak menghajar orang.

“Aku tidak percaya, aku ingin melihat sendiri!”

Tapi Theo Jin bukanlah pembawa pesan yang baik, dia berdeham dengan sinis lalu menghalangi Leon Fu, otot tangannya makin mengencang.

Seketika bau mesiu kembali tercium.

Oscar Jin yang berdiri di tengah dan menyadari keadaan berkata: “Jangan bersik, biar Devina saja yang masuk, dia perawat dan dia perempuan, dia yang pas untuk merawatnya.”

Setelah berkata demikian, dia melihat Theo Jin lalu bergantian melihat Leon Fu, menanyakan pendapat mereka.

“Bolehkan kalau begitu?”

Mereka berdua dengan wajah besi hanya bisa mengangguk mengiyakan.

Setelah Devina song masuk memeriksa sebentar, dia mendapati Scarlett Jiang baik-baik saja.

Irama nafasnya sudah teratur, hanya saja wajahnya masih pucat pasi.

Kelihatannya dia sedang bermimpi, dahi mengerut seperti bermimpi buruk.

“Kak Lett?”

Dia mencoba memanggil orang yang sedang terbaring di kasur.

“Ennn?”

Scarlett Jiang yang sedang bermimipi, merespon panggilannya tanpa sadar.

Devina Song menghela nafas lega, kelihatannya Scarlett Jiang benar-benar terlalu lelah hingga tertidur.

Takut Scarlett Jiang demam, dia melepaskan bajunya yang basah dan membantunya memakai baju bersih.

Setelah selesai, dia keluar kamar dan berkata kepada semua orang: “Sudah tidak apa-apa, tolong biarkan dia istirahat dulu, anda semua tolong pulang dulu, nanti bisa kembali lagi.”

Wajah Leon Fu yang tadinya tegang menjadi lebih hangat.

Karena ini adalah kediaman Theo Jin, Leon Fu tidak berani berulah.

Theo Jin berusaha menghalangi Scarlett Jiang, Nesya juga selalu menempel dengan ayahnya keluarga Jin.

Jika begini terus, selalu ada disini malahan makin membuat tampak diri sendiri sedang mencari masalah.

Leon Fu akhirnya merelakan diri untuk menyingkir menahan marah, sambil menunggu Scarlett Jiang sadarkan diri lalu menjemputnya pulang.

Baju Nesya juga basah kuyup, Theo Jin mencarikan baju Ace untuknya, tapi ternyata semuanya kebesaran.

Kebetulan Scarlett Jiang masih belum bangun, Deving Song menyuruhnya membawa Nesya ke mall terdekat membeli baju.

Saat di area pakaian anak-anak, Theo Jin mengambil satu gaun putri raja berwarna merah muda, lalu dia memberikannya pada gadis kecil untuk dicoba.

Setelah menunggunya keluar dari kamar ganti, dengan lembut dia bertanya: “Gaun ini, Nesya suka?”

“Iya, suka!”

Gadis kecil mengangguk, wajahnya tampak sangat suka, bahkan berputar didepannya.

Melihat anak yang menggemaskan ini, hati Theo Jin melembut dan tersentuh.

Ia seperti anaknya sendiri, Theo Jin rela memberi semua barang untuknya.

“Kalau begitu aku beli semua baju sebaris ini, macamnya juga mirip.”

Dia berkata memerintah pegawai untuk membungkus semua pakaian anak disitu.

Saat keluar dari mall, Theo Jin memeluk gadis kecil itu.

Ayah dan anak berjalan ke depan, dibelakangnya ada beberapa pengawal yang membawa banyak kantong belanjaan, semuanya adalah pakaian anak.

Khawatir akan keadaan Scarlett Jiang, mereka berdua tidak pergi terlalau lama.

Nesya masuk ek akamr, dia segera menghampiri Ace yang ada didepan ranjang, mengrenyitkan dahi sambil melihat Scarlett Jiang yang ada di ranjang. “Mommy belum bangun ya?”

Theo Jin menemani disebelahnya, melihat Scarlett Jiang mengrenyitkan dahi, dia mengulurkan tanganya meluruskan dahinya.

Devina Soang dan Oscar Jin melihat itu lalu diam-diam keluar dari ruangan, memberi ruangan untuk mereka berempat.

1 jam kemudian, keringat yang keluar dari dahinya makin lama makin banyak.

Di pikirannya tidak berhenti muncul gambaran yang mengganggunya.

Dia memimpikan diri sendiri ditenggelamkan ke laut oleh seseorang.

Di kapal, ada sosok wanita yang memarahinya gila-gilaan.

Dia mengigit bibirnya seakan sedang kesakitan.

“Tidak, jangan!”

“Mommy!”

Ace memegang tangan Scarlett Jiang yang bergerak di udara, khawatir ia akan berteriak.

“Lett!”

Theo Jin membungkuk, segera memeriksa keadaannya.

Suaranya yang rendah itu memecah kesunyian, Scarlett Jiang akhirnya membuka matanya dari kekelaman.

Kepalanya berat dan kesakitan, seakan kepalanya sedang ditusuk.

Wajah tampan Theo Jin nampak dekat didepan mata, seperti bayang-bayang dalam film yang dimulai dengan keadaan semu.

Dia berdeham sambil memegang ujung baju Theo Jin.

“Apa aku pernah diculik lalu ditenggelamkan di laut?”

Suaranya terdengar lemah dan dia masih pucat, memandang Theo Jin yang tadinya terlihat senang lalu berubah menjadi kebingungan.

Entah apa yang terjadi dia bertanya seperti itu, malahan membuat Theo Jin menjadi kaku.

Pupilnya seketika membesar, melihat Scarlett Jiang sambil terdiam.

Wajahnya seakan tersiksa, dia dengan susah payah mengingat semua kejadian yang terjadi di laut, ingin mengingat semua dan menceritakannya.

“Ada sebuah kapal, di laut lepas, ada seorang wanita... kelihatannya aku kenal.”

Setiap kalimatnya, menerpa hati Theo Jin seperti sebuah ombak.

Dia senang melihat Scarlett yang sedang berusaha mengembalikan ingatannya, semua darahnya seakan sedang mengalir normal kembali.

Tubuh yang gemetar, tenggorokan yang bergerak dan hati yang bersemangat itu susah diungkapkan.

“Kau sudah ingat?”

Suaranya seakan terhalangi pasir, kasar dan kering, jarinya pun tidak berhenti bergetar.

Novel Terkait

Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milea Anastasia
Percintaan
4 tahun yang lalu
Because You, My CEO

Because You, My CEO

Mecy
Menikah
4 tahun yang lalu
Ten Years

Ten Years

Vivian
Romantis
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Mr Huo’s Sweetpie

Mr Huo’s Sweetpie

Ellya
Aristocratic
3 tahun yang lalu
My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu
Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu