Innocent Kid - Bab 715 Pernikahan Dibatalkan

Ace yang merasa malu menunduk kepalanya. Dia tidak mungkin berkata karena dia cemburu pada Nesya, jadi Ace hanya dapat terdiam saja.

Oscar Jin merasa bahwa kedua anak ini semakin lama semakin lucu ketika melihat interaksi mereka.

Oscar Jin menarik Devina Song ke dalam pelukannya, lalu di telinga Devina Song berbisik, “Devina, nanti kita juga harus membuat dua anak. Satu laki-laki dan satu perempuan.”

Devina Song mencubit pinggang Oscar Jin, lalu mendorongnya sambil berkata, “Tidak sopan!”

Theo Jin menatap ke mata Oscar Jin, lalu dia berjalan keluar.

Oscar Jin segera mengetahui maksud dari tatapan itu, lalu dia tersenyum ke Devina Song dan berkata, “Devina, aku akan keluar sebentar. Ada beberapa hal yang perlu dibicarakan. Kamu berbincang dengan kakak ipar dulu, ya.”

Setelah selesai mengatakannya, Oscar Jin juga pergi keluar.

Scarlett Jiang tampak agak bingung begitu melihat sosok bayangan kedua pria ini.

“Mommy. Mommy kenapa?”

Scarlett Jiang tersadar kembali. Perhatiannya segera beralih ke Nesya dan Ace.

Theo Jin pergi ke balkon di ujung koridor, lalu dia baru menoleh ke Oscar Jin sambil berkata, “Bagaimana penyelidikannya?”

Oscar Jin mengeluarkan ponselnya, menyalakannya dan memberikannya ke Theo Jin.

Di atasnya terdapat sebuah rekaman singkat.

Di bagian belakang berwarna hitam dan terdengar suara orang bersorak. Sisanya tidak ada apa-apa.

Oscar Jin pun berubah menjadi serius dan berkata, “Masalah waktu itu aku sudah pergi ke hotel dan manajer hotelnya bilang tidak ada gambarannya.”

Lalu, Oscar Jin lanjut berkata, “Ketika aku pergi mencari pelayan yang tahun itu, aku sudah tidak tahu dia kemana lagi. Rekamannya pun bahkan sudah hancur ketika aku pergi mengambilnya. Ini bukti-bukti yang menunjukkan bahwa ada orang tidak ingin kamu mengetahui mengenai waktu itu.”

“Sekarang semua petunjuknya sudah tidak ada. Ada orang yang mengambil tindakan duluan untuk menghancurkan segalanya. Aku takut kamu dalam bahaya, apalagi hanya beberapa orang saja yang mengetahui keberadaanmu pada waktu itu. Aku merasa ini adalah jebakan, jebakan yang dibuat khusus untukmu,” kata Oscar Jim.

“Berapa lama sampai rekamannya dapat diperbaiki?”

Kata Theo Jin ringan sambil menatapnya.

Theo Jin sama sekali tidak mempedulikan perkataan Oscar Jin.

Theo Jin pasti harus mencarinya, bahkan jika dia harus mengeliling seluruh dunia!

“Rekaman ini sudah sangat lama dihancurkan, jadi perbaikannya masih memerlukan beberapa jangka waktu. Aku sudah menghubungi orang bagian ini, namun aku tidak dapat menjamin apakah rekaman ini dapat diperbaiki atau tidak.”

“Aku tidak bisa menunggu terlalu lama. Masalah ini harus segera diselesaikan,” kata Theo Jin.

Oscar Jin merasa agak resah, menggaruk kepalanya dan bertanya, “Menurutku jika kamu begitu penasaran mengenai masalah waktu itu, kamu sebenarnya bisa langsung menanyakan kakak ipar. Bukankah ini akan lebih efektif? Jika kita menyelidiknya seperti ini, kita juga tidak tahu kapan akan mendapatkan hasilnya. Jadi bukankah semua masalah akan beres jika kamu mendengarnya langsung dari kakak ipar?”

“Takutnya masalah tahun itu ada orang sengaja merencanakannya. Selain itu, dia kemungkinan juga tidak tahu apa-apa. aku tidak ingin dia mengingat Kembali hal yang buruk. Daripada membiarkannya memikirkan hal itu, lebih baik aku yang menggantikannya mencari kebenarannya.”

Theo Jin meletakkan tangannya di depan pagar dan menonjoknya sesaat. Lalu dia dengan dingin berkata, “Kamu harus secepatnya memikirkan cara untuk memperbaiki rekaman itu. Kita harus mengetahui apa yang terjadi pada waktu itu. Aku tidak ingin perhitunganku menjadi sia-sia!”

Oscar Jin mengangguk kepalanya sambil menjaminkannya kepada Theo Jin. “Kamu tenang saja. Aku pasti akan segera membereskan masalah ini.”

Mereka berdua Kembali berbincang beberapa saat. Oscar Jin tiba-tiba teringat sesuatu dan berkata, “Oh iya, orang-orang di rumah sudah membuat keputusan mengenai tanggal pernikahanku dengan Devina, yaitu pada akhir tahun ini. Kak, kamu harus mempersiapkan beberapa uangnya ya.”

Theo Jin mengangkat alisnya sambil menatap Oscar Jin. Lalu dia mengangguk kepalanya, menandakan bahwa dia tahu.

Setelah itu, kemungkin Ace sebelumnya telah dibuat takut, makanya setelah dia berjumpa dengan Scarlett Jiang, Ace tidak ingin pergi kemana-mana dan hanya ingin selalu menemani Scarlett Jiang,

Bahkan tidur juga ingin tidur bersama Scarlett Jiang.

Theo Jin takut Ace akan tidak sengaja menyentuh luka Scarlett Jiang, makanya dia memintakan sebuah ranjang agar Ace dapat tidur disebelahnya. Namun, Ace masih tetap tidak ingin meninggalkan sisi Scarlett Jiang.

Theo Jin dengan sabar berkata, “Ace, mommy memiliki luka pada tubuhnya. Tidurmu suka berantakan, makanya mommy bisa kesakitan ketika lukanya tersentuh.”

Ace segera menoleh ke Scarlett Jiang, lalu dia menunduk kepalanya dan terdiam.

Sebelum Theo Jin dapat mengatakan sesuat, Scarlett Jiang yang merasa sakit hati pun bahkan membujuknya. “Tidak apa-apa. Ace kami kan baik, jadi biarkan saja dia tidur disampingku.”

Ace masih cemberut, namun matanya malah berbinar-binar.

Theo Jin tidak dapat berbuat apa-apa, dia mencoba beberapa kali menyakinkan Scarlett Jiang. Jika ini tidak bisa, maka dia akan langsung menjemput Ace pulang. Anak kecil tidak boleh terlalu dimanjakan.

Scarlett Jiang mengelus kepala Ace. Hatinya pun merasa sangat sakit ketika melihat wajah Ace mengurus banyak.

“Mana mungkin dimanjakan. Ace adalah anak yang pengertian, jadi tidak perlu dimanjakan, benar tidak?” kata Scarlett Jiang.

Ace menatap Scarlett Jiang sambil tersenyum tipis. Ace yang melekat dengan Scarlett Jiang berbisik, “Iya.”

Theo Jin pun tidak dapat berbuat apa-apa ketika melihat wajah sedih Ace seketika berubah menjadi girang.

Theo jin juga merasa bahagia. Dia pun pergi dan meninggalkan Ace di sini.

Hari sudah malam. Theo Jin membawa Nesya kerumah, sedangkan Ace berada di rumah sakit menemani Scarlettt Jiang.

Ketika Scarlett Jiang sendirian bersama Ace, dia menyadari bahwa Ace saat ini merasa tidak tenang.

Selama Ace terbangun, matanya tidak akan terlepaskan dari sisi Scarlett Jiang.

Mata hitam yang besar itu akan selalu menatap Scarlett Jiang, seakan-akan dirinya takut bahwa sekali dia mengedip, Scarlett Jiang akan menghilang.

“Ace, kamu harus beristirahat. Kamu tidak perlu selalu menatap mommy. Kamu lihat saja mommy sekarang seperti ini. Mommy bisa pergi kemana lagi?”

Perliaku Ace sungguh membuat Scarlett Jiang merasa sakit hati. Dia sebenarnya masih menyakiti anak ini.

Ace menggelengkan kepalanya dan terdiam.

Scarlett Jiang juga tidak tahu harus berbuat apa. dia pun segera mencarikan hal lain untuk mengalihkan perhatian Ace.

Misalnya ketika Scarlett Jiang meminta Ace melakukan sesuatu untuknya, Ace langsung merasa sangat bahagia.

Oleh karena itu, Scarlett Jiang kadang-kadang akan meminta Ace menungkan air dan mengupaskan apel untuknya.

Pada awalnya, Ace tidak begitu pandai mengupas apel. Dia masih belum secepat dan serapi Scarlett Jiang.

Namun Scarlett Jiang sedikitpun tidak mempermasalahkannya, selama Ace pelan-pelan mengupas dan tidak melukai tangannya.

Setelah itu, tidak peduli apel yang dikupas Ace menjadi bentuk apa, Scarlett Jiang akan selalu tersenyum, mengambil dan memakannya.

Ini pun meningkatkan kepercayaan Ace dan membuatnya ingin mengupas banyak apel. Apel yang dikupasnya semakin lama menjadi semakin cepat dan bersih.

Namun, apel yang dikupaskan hanya untuk Scarlett Jiang seorang. Bahkan Theo Jin tidak pernah mendapatkan perlakuan yang istimewa ini.

Ace terbengong menatap Scarlett Jiang, lalu pandangannya jatuh ke tubuhnya. Dia menatap Scarlett Jiang dengan penuh perhatian.

Hatinya Scarlett Jiang melembut. Lalu dia mengelus kepala Ace dan berkata, “Tidak apa-apa.”

Terima kasih Ace, kau masih bersedia untuk mengampuniku.

Ace memeluk lengan Scarlett Jiang dan membenamkan wajahnya pada lehernya, lalu dia berkata, “Mommy, tolong mommy jangan pikirkan hal yang buruk. Mommy pikirkan Ace saja.”

“Baiklah, mommy akan memikirkan Ace,” kata Scarlett Jiang sambil tersenyum.

Hari ini, Leon Fu datang untuk mengabarkan bahwa pernikahannya dibatalkan. Scarlett Jiang pun menjadi sangat lega.

Scarlett Jiang juga tahu bahwa ini salah, tapi dia merasa senang mengani hal ini.

Leon Fu dalam hati menjadi sangat sedih begitu melihat raut muram Scarlett Jiang berubah menjadii lega.

Tapi, Scarlett Jiang masih terluka. Leon Fu juga tidak dapat berkata apa-apa, jadi dia pergi dengan sedih.

Ace selalu waspada menatap Leon Fu. Namun karena Ace mendapatkan didikan yang baik, dia juga tidak membuat masalah lain selain menatap Leon Fu, dimana menunjukkan ketidakpuasannya.

Novel Terkait

Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Suami Misterius

Suami Misterius

Laura
Paman
4 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu
Jalan Kembali Hidupku

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu