Innocent Kid - Bab 749 Aku Adalah Kenneth Mo

Ace meletakkan susu hangat tersebut di atas meja, lalu memapah Scarlett, dengan lembut berkata, “Daddy berkata setelah minum susu hangat maka mood akan berubah menjadi baik, sepertinya Mommy sedang tidak gembira, minumlah segelas susu pasti akan membaik!”

Sambil berbicara, Ace pun sudah memberikan susu itu padanya.

Scarlett dengan rasa tersanjung menerimanya, mengisapnya dengan ringan, seketika aliran yang hangat masuk ke dalam hatinya.

Melihat mata Ace yang bersinar-sinar, ia tersenyum dan memberi pujian: “Ternyata memang benar setelah meminumnya mood berubah menjadi lebih baik, Ace kami memang benar sangat hebat!”

“Baguslah jika Mommy senang.”

Ace pun tertawa, matanya penuh dengan keluguan.

Scarlett meminum habis susu yang masih tersisa, bibirnya membentuk sebuah senyuman, “Terima kasih Ace.”

Ace memiringkan kepala melihat Scarlett, “Mommy , bagaimana jika aku bercerita untuk mu ?”

“Baiklah.”

Scarlett mengangguk-anggukan kepala, dengan ringan mengelus kepala kecil Ace.

“Dahulu kala ada seorang pangeran....”

Tapi Ace bercerita dan bercerita,pun memejamkan mata, Nesya juga tertidur di samping.

Melihat wajah tidur kedua anak kecil yang begitu tenang itu, Scarlett pun merasa sangat hangat.

Memeluk kedua anak kecil itu, Scarlett melihatnya sejenak, rasa ngantuk pun datang menghampiri, ia pun kembali tertidur lagi.

Didalam vila bertaman Keluarga Jin yang besar, atmosfir yang menghangat dengan tidak mudah itu, dengan kehadiran Kenneth Mo, pun kembali menjadi tegang.

Kenneth turun dari mobil, melangkah dengan tergesa-gesa dan berjalan ke arah vila Keluarga Jin.

Theo dari awal sudah memerintahkan pengurus rumah, oleh karena itu, begitu Kenneth tiba pun langsung dibawa pergi menjumpai Theo.

“Tuan muda.”

Tiba di ruang baca, dengan penuh hormat Kenneth menyapanya.

“Ya, merepotkan mu.”

Theo menepuk-nepuk bahu Kenneth, dari ekspresinya terpancar rasa khawatir yang begitu kental, langsung berbicara pada intinya: “Apakah kamu mempunyai keyakinan dalam menghadapi virus?"

Kenneth ragu sesaat, ia berpikir, “Bakteri dan virus juga ada kesamaan, jika memanfaatkan kekuatan dari institut penelitian, seharusnya aku masih mempunyai keyakinan tersebut, periksalah nyonya muda sekali lagi, aku menganalisis struktur dari virus penyakit terlebih dahulu, setelah itu barulah memikirkan caranya.”

Theo mengangguk-anggukkan kepala, hatinya pun menjadi sedikit lebih tenang.

Jika bahkan Kenneth juga tidak ada cara, maka kemungkinan benar-benar tidak ada cara lain lagi.

Institut penelitian Kenneth, tersebar di seluruh dunia.

Fokus utamanya adalah penelitian jenis virus.

Lalu, Theo pun membawa Kenneth keatas.

Setelah masuk ke dalam kamar, Ace dan Nesya sudah terbangun, 1 di kanan dan 1 di kiri bersandar di badan Scarlett.

Wajah Scarlett masih saja sedikit pucat, tapi masih saja dengan gembira berbincan dengan kedua anak nya.

Sinar matahari yang hangat menyinari ke dalam kamar, jatuh ke pipi Scarlett yang cerah dan bersih, seperti memberikan sebuah sinar hangat padanya, membuat Theo seketika melihatnya sampai tertegun.

Hatinya bercampur aduk dan menjadi rumit.

Tidak peduli harus membayar berapapun itu, dia harus membuat Lett sembuh dan sehat kembali!

Theo menahan perasaannya, melangkahkan kaki berjalan masuk, “Lett, dia bernama Kenneth, dokter yang aku undang, dia mempunyai banyak studi terhadap bagian virus.”

Theo sedikit memiringkan kepala, dan memperkenalkan status Kenneth pada Scarlett.

“Halo, aku bernama Scarlett, sudah harus merepotkan mu.”

Ini adalah pertama kalinya Scarlett berjumpa dengan Kenneth, tentu saja sedikit tidak nyaman.

Selesai mengatakan hal itu, ia pun berusaha keras ingin bangkit.

Tapi badannya sama sekali tidak bertenaga, Theo langsung memapah lengannya, lalu memapah ia untuk duduk.

Kenneth tersenyum pada Scarlett, dengan hormat menyapa, “Halo nyonya muda, aku bernama Kenneth.”

Nada bicara nya akrab, sama sekali tidak seperti pertama kali bertemu.

Tapi, panggilan nya, Scarlett juga tidak membenarkannya, hanya membiarkannya begitu saja.

Scarlett merapikan rambut yang berantakan sisi telinganya, tersenyum, menganggapnya sebagai balasan.

Melihat kondisi kesehatan Scarlett, Kenneth pun mengerutkan alis.

Setelah membuat sebuah pemahaman, ia pun menyadari hal ini sedikit bermasalah.

Ia banyak meneliti virus, namun baru pertama kali ia bertemu dengan kondisi Scarlett seperti ini.

Virus yang disuntikkan masuk karena niat jahat, maka benar-benar seperti dipilih secara khusus untuk tubuhnya.

Tidak akan mematikan dengan begitu cepat, namun akan perlahan menyebar....

Setelah mengetahui hal kritis dari masalah ini, ia pun langsung membalikkan kepala berkata pada Theo: “Tuan muda, bawalah nyonya muda ke institut penelitian ku, disana peralatan lebih lengkap, memudahkan ku untuk memeriksanya dengan detail.”

Theo menganggukkan kepala menyetujuinya , lalu mencari sebuah mantel untuk dikenakan Scarlett, membuka selimut, ia pun menggendong Scarlett dari atas kasur.

Saat tubuhnya diangkat, Scarlett pun sembari merangkul leher Theo.

Ia mencium wangi khas Theo yang dingin dan menyegarkan ditubuhnya, pipinya pun sedikit memerah.

Ia juga tidak memperdebatkannya, bagaimanapun juga dia saat ini juga mengetahui dengan sangat jelas kondisi tubuhnya.

Tapi, didepan Kenneth dan kedua anak kecil, dia masih saja merasa tidak enak, dengan malu membenamkan kepalanya ke dalam pelukan Theo.

Tapi momen seperti ini, orang lain sama sekali merasa biasa saja.

Kenneth pada saat Scarlett baru saja digendong, ia pun sudah berjalan keluar.

Dia sama sekali tidak ingin mempengaruhi tuan muda menggendong istri cantiknya itu.

Mobil dengan aman dan stabil melaju ke institut penelitian, bibir Scarlett sedikit memutih, menjulurkan tangan dan membungkus erat bajunya.

Jelas-jelas berada di dalam mobil, tapi masih saja merasa badannya seperti ditumpahi dengan bongkahan es, dingin dan menusuk.

Dia sedikit bisa merasakan, kondisi badannya semakin lama semakin melemah, pada waktu bersamaan rasa takut dalam hati juga semakin besar.

Takut tidak ada obat yang bisa mengobati dirinya.

Theo melihat dan peduli dengan ekspresi wajahnya, jantungnya sakit menusuk sesaat, ia pun menggenggam tangan Scarlett, telapak besar yang hangat menutupi tangannya yang sedikit dingin,dengan ringan menggosoknya.

“Jangan takut, aku tidak akan membiarkan sesuatu yang buruk terjadi padamu.”

Tatapan mata Theo dengan tegas menatapnya, suara yang rendah dan mendalam berputar di telinganya.

Suaranya, seperti membawa kekuatan yang bisa membuat hati seseorang tenang,rasa takut dalam hati Scarlett pun sedikit menghilang.

Pada saat ia menderita dan kesusahan, Theo selalu muncul di sisinya, lebih setia menjaganya dibandingkan siapapun.

Merasa sedikit lelah, ia pun bersandar di kursi, dengan tenang memejamkan matanya dan beristirahat.

Ujung hidungnya penuh dengan wangi tubuh Theo yang dingin dan menyegarkan, sangat wangi, membuatnya tenang.

Tanpa sadar, Scarlett pun tertidur.

Kepalanya miring ke 1 sisi, terjatuh di bahu Theo.

Theo dengan ringan memeluknya ke dalam pelukan, menarik sedikit keatas mantel bulu yang Scarlett kenakan.

Didalam mobil sangat hening, hanya ada suara nafas Scarlett yang ringan.

Theo pun menjaga postur nya, tidak bergerak, menopang kepala Scarlett.

Setelah cukup lama, akhirnya mobil tersebut tiba di institut penelitian Kenneth.

Tapi , tubuh Scarlett sangat lelah, tidur dengans sangat pulas, sama sekali tidak menyadari mobil tersebut sudah berhenti.

Theo melihatnya tertidur pulas, juga tidak tega membangunkannya begitu cepat.

Kenneth melihat kebelakang, dengan suara kecil Theo berkata pada Kenneth: “Biarkanlah dia tidur sebentar lagi.”

“Baik, aku pergi mempersiapkan peralatan yang akan digunakan terlebih dahulu.”

Melihat bayangan tubuh kedua orang yang saling bersandar, Kenneth pun mengangguk-anggukkan kepala.

Lalu, dengan ringan membuka pintu, dan berjalan masuk ke institut penelitian dengan langkah cepat.

Saat Scarlett bangun, sudah berlalu 20 menit.

Dengan lelah ia membuka mata, sekali mengangkat matanya, ia pun melihat jakun Theo yang indah, jaraknya begitu dekat, bahkan bisa melihat dengan jelas pembuluh darah berwarna hijau yang tersembunyi di tengkuk lehernya.

Novel Terkait

Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
4 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
5 tahun yang lalu
Jalan Kembali Hidupku

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
5 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu
Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
4 tahun yang lalu