Innocent Kid - Bab 870 Obat Yang Baru Dikembangkan

Bagi Scarlett Jiang, orang tua Leon Fu sudah seperti orang tuanya.

Menetap tinggal di China, berarti mereka akan sangat sedikit kesempatan untuk bertemu lagi.

Scarlett Jiang juga merasa sedih.

"Scarlett, kamu hidup dengan baik, kami sudah sangat bahagia."

Ibu Fu memeluk Nesya dan pada saat yang sama menggenggam tangan Scarlett Jiang "Seperti kata pepatah, tidak ada pesta yang tidak usai, kami bertemu denganmu sudah sangat senang!"

Dia tersenyum lembut menatap Scarlett Jiang seolah melihat putrinya sendiri.

Tenggorokan Scarlett Jiang tercekat, tidak tahu harus berkata apa untuk sementara waktu.

"Nak, jangan sedih, kapan saja kami pasti menyambutmu."

Ayah Fu tersenyum ramah dan menepuk bahu Scarlett Jiang.

Scarlett Jiang akhirnya tidak bisa menahan air matanya, "Terima kasih ayah ibu."

"Scarlett, jangan menangis, kapan pun kamu bisa kemari, di sini juga adalah rumahmu."

Ibu Fu dengan lembut mengulurkan tangan untuk menghapus air mata Scarlett Jiang.

Scarlett Jiang juga menyeka air matanya, setelah tenang dia memutuskan untuk tinggal sebentar.

Sampai akhirnya Scarlett Jiang bersiap membawa Nesya pergi.

Ibu Fu mengenggam erat Scarlett Jiang dan menatap wajahnya.

Seperti ingin mengingatnya dalam hati.

"Scarlett, setelah pulang ke China kamu harus hidup dengan baik, Leon tidak memiliki berkah ini."

Berbicara tentang putranya, wajah ibu Fu menunjukkan ekspresi khawatir dan tidak berdaya, berkata "Aku tidak tahu ke mana anak itu pergi."

"Bocah bodoh itu selalu seperti ini, tidak pernah memberitahu kami, aku hanya berharap dia aman dan selamat."

Ayah Fu juga sangat tidak berdaya.

Mendengar ini, Scarlett Jiang merasa sedikit bersalah.

Dia tahu ke mana Leon Fu pergi, tetapi tidak bisa mengatakannya, takut mereka berdua menjadi khawatir.

Leon Fu telah banyak melakukan kesalahan sebelumnya, sekarang demi virus ditubuhnya, dia pergi ke Italia.

Sebelumnya dia tidak bisa memaafkannya.

Tetapi ayah ibu Fu seperti ini, hatinya tidak bisa menyalahkannya.

Scarlett Jiang tidak tahu betapa bahayanya menyelinap ke institut itu.

Namun, jikalau dia sungguh terjadi sesuatu.

Bisakah orang tua Fu menerimanya?

Dia tidak berani membayangkan.

Sebagai seorang ibu, pasti akan merasa sangat sedih ketika memikirkan anaknya yang sakit.

"Leon pasti baik-baik saja."

Scarlett merasa tidak cukup menghiburnya, dengan cepat melanjutkan, "Aku akan membantu mencari Leon kembali."

Kedua orang tua itu mengangguk, menatap Scarlett Jiang dengan lega, ada berbagai emosi di mata mereka.

Merasa sedih, khawatir dan tidak berdaya.

"Scarlett, saat kamu ada waktu bawa Nesya kemari."

Kedua tangan ibu Fu memegang Scarlett dan Nesya, tidak ingin melepaskan dalam waktu yang lama.

Nesya sepertinya merasakan sesuatu, langsung berbalik ke pelukan ibu Fu, memeluknya dengan erat, tidak mau melepaskannya.

"Kakek Nenek, Nesya mau bersama kalian."

Suara Nesya menangis.

Membuat kedua orang tua ini semakin enggan untuk melepaskannya, tidak ingin melepaskannya.

Bagaimanapun ayah ibu Fu sudah merawat Nesya selama bertahun-tahun dan sangat menyayanginya.

Perpisahan ini, tidak tahu kapan akan berjumpa kembali.

“Nesya jangan menangis, tidak manis jika menangis."

Ibu Fu membelai punggung Nesya dan menenangkannya dengan lembut.

Ini seperti apa yang biasa dia lakukan setiap kali membujuk Nesya untuk tidur.

Anak-anak memiliki perasaan yang sensitif, ketika ibu Fu mengatakan ini, Nesya langsung berteriak: "Nesya mau kakek dan nenek..."

Ibu Fu tidak bisa menahan air mata yang mengalir.

Ketika Nesya dengan mata memerah melihat ibu Fu menangis, dia langsung menyeka air matanya dan berkata "Nenek jangan sedih, Nesya tidak menangis lagi."

Nesya yang begitu pengertian membuat ibu Fu berhenti menangis.

Ayah Fu yang berada di samping juga diam-diam menyeka air mata.

"Kakek, peluk."

Nesya merentangkan kedua lengan putih kecil kepada ayah Fu.

Ayah Fu langsung memeluk gadis kecil itu dan menepuk punggungnya.

Melihat mereka bertiga menangis, Scarlett Jiang juga merasa ingin menangis.

Akhirnya dia harus pergi.

Dia kembali ke rumahnya sendiri.

"Paman bibi sudah malam, aku dan Nesya harus pulang dahulu."

Scarlett Jiang mengambil Nesya dari pelukan ayah Fu, kemudian masuk ke dalam mobil setelah mengucapkan selamat tinggal.

Dari jendela mobil, Scarlett Jiang melihat orang tua Fu berdiri di pintu rumah sampai tidak bisa melihat mereka.

Scarlett Jiang di sepanjang perjalanan berjanji kepada Nesya bahwa mereka pasti akan datang kembali untuk melihat kakek dan nenek, akhirnya Nesya pun bisa tenang.

Sampai di rumah, Scarlett Jiang memasak bakmi dan memberi makan Nesya.

Setelah beristirahat sebentar, dia membujuk Nesya untuk tidur.

Theo Jin pulang sangat malam.

Ketika Theo Jin memasuki kamar, Scarlett Jiang sudah bersandar di kepala tempat tidur, kepalanya sedikit demi sedikit tertidur.

Theo Jin berjalan pelan ke tempat tidur, bersiap untuk membaringkannya.

Namun begitu Theo Jin mendekat, Scarlett Jiang membuka mata.

"Kamu sudah pulang."

Dengan suara yang masih mengantuk, dia melihat Theo Jin dan duduk kembali.

Sepertinya dia tidak ingin tidur.

Melihat dia tidak ingin tidur, Theo Jin bertanya tentang orang tua Leon Fu.

Scarlett Jiang terdiam sejenak, berkata "Nesya sulit menerimanya, aku berjanji akan mengunjungi mereka saat aku punya waktu."

Theo Jin menundukkan kepala dan mencium kening Scarlett Jiang.

Dia tahu bagaimana perasaan Scarlett Jiang kepada kedua orangtua Leon Fu.

Pemisahan ini bagi kedua belah pihak pasti sangat menyedihkan.

"Aku masih membutuhkan beberapa hari disini." Kata Theo Jin.

Scarlett Jiang tersenyum dan menggelengkan kepala, berkata: "Tidak apa, aku bisa menunggu, jangan khawatir."

Kemudian Theo Jin memeluknya.

Scarlett Jiang merasa sangat nyaman ketika mencium aroma tubuh Theo jin.

Theo Jin juga menatapnya dengan lembut.

Dia mengangkat dagu Scarlett Jiang dengan satu tangan dan perlahan membungkuk untuk mencium bibir merahnya.

Pipi Scarlett Jiangse memerah untuk waktu yang lama, di bawah cahaya lampu yang hangat sungguh sangat mempesona.

Theo Jin mencium bibirnya dengan lembut, kemudian pergi sebentar.

"Scarlett."

Dia mengambil sebotol obat kecil dari kantong jasnya dan memberikan kepada Scarlett Jiang.

"Ini adalah obat yang dapat menekan virus di tubuhmu."

Ini baru dikembangkan oleh Kenneth Mo dan Handy.

Theo Jin baru saja mendapatkannya dan setelah memastikan bahwa tidak ada efek samping, membawanya untuk Scarlett Jiang.

Scarlett Jiang percaya 100% kepada Theo Jin.

Tanpa bertanya sepatah kata, dia menuang segelas air, meminum obatnya.

"Lekas mandi, lalu istirahat bersamaku."

Scarlett Jiang meletakkan gelas dan mendesaknya.

Novel Terkait

You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
4 tahun yang lalu
Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu