Innocent Kid - Bab 53: Tidak Akan Perhitungan Dengan Setan Mabuk

Ciuman panjang itu tidak tahu sudah berapa lama.

Ruangan mobil yang sempit, suasana dalam sekejab menjadi hangat, saat ini Scarlett Jiang merasa bahwa dia sudah lemas.

Tidak, tidak bisa terus seperti ini, di sini adalah tempat parkir, siapa pun akan datang kapan saja untuk melihatnya.

Tiba-tiba, dia menggunakan kekuatannya untuk mendorong Theo Jin menjauh.

Setelah keduanya berpisah, Scarlett Jiang terengah-engah, dan butuh waktu lama baru menemukan alasannya.

Theo Jin kemudian menyadari bahwa dia di luar kendali, tetapi ciuman sudah dilakukan, Apa yang harus dilakukan sekarang? Scarlett Jiang pasti akan marah ketika dia sudah sadar, mungkin dia akan meninggalkan dirinya di sini ...

Memang, Scarlett Jiang setelah tersadar dia tanpa sadar menghela nafas, dia dengan baik hati mengantarnya pulang, mengapa dia menciumnya tanpa mengucapkan sepatah kata pun?

Scarlett Jiang ingin marah, tetapi begitu mendongak, pelakunya saat ini sudah tertidur.

Pria itu memejamkan mata, dan saat ini diam seperti anak kecil.

Tiba tiba amarah didalam diri Scarlett Jiang tidak tahu harus kemana dilampiaskan, dia menggertakkan gigi, lupakanlah, tidak akan perhitungan dengan setan mabuk.

Setelah menenangkan perasaannya, Scarlett Jiang keluar tanpa daya, dan duduk di kursi pengemudi.

Di tempat yang tak terlihat, sudut bibir Theo Jin terangkat.

.....

Pada saat ini, keluarga Jin, Ace mengenakan piyama lucu sedang berbaring di atas tempat tidur, dia tidak bisa tidur berulang kali membalikkan badan, lebih baik menunggu daddy pulang dan mendongeng untuknya.

Di sini, setelah tiba di vila, Scarlett Jiang keluar dari mobil dan membunyikan bel, Paman Zhang membuka pintu dan menatapnya dengan tak percaya

“Nona Jiang?” Seperti tidak menyangka akan muncul di sini.

Scarlett Jiang tersenyum dan berkata, "Paman Zhang, tuan muda kalian telah mabuk, aku bertemu dengannya dan sekalian membawanya kembali, bisakah kamu membantuku membawanya masuk dari dalam mobil?"

Dia juga tak berdaya, bagaimana dia bisa membantu orang sebesar ini yang sedang tidur untuk masuk kedalam.

Mendengar itu, Paman Zhang membeku.

Tuan muda mabuk? Bagaimana mungkin?

Theo Jin sering minum, tetapi Paman Zhang yang sudah lama di Keluarga Jin tidak pernah melihatnya mabuk, dia yang tidak mengerti mengikuti Scarlett Jiang keluar, melihat Theo Jin yang tertidur dengan tenang di samping pengemudi, Paman Zhang semakin takjub.

Benar-benar telah mabuk?

Keduanya membantu Theo Jin ke kamar di lantai atas.

Melihat pria itu berbaring di atas tempat tidur, Scarlett Jiang menghela napas lega ,akhirnya telah menyelesaikan tugasnya.

Setelah meninggalkan kamar, Paman Zhang memandangi Scarlett Jiang dan berkata, "Nona Jiang, ini sudah sangat malam, mengapa kamu tidak tinggal di sini untuk istirahat?"

"Tidak perlu tidak perlu."

Scarlett Jiang melambaikan tangannya dengan cepat dan tinggal di sini semalam, besok akan terasa canggung untuk bertemu Theo Jin.

"Paman Zhang, aku pergi dulu, Kamu ingat untuk merawat tuan muda kalian dengan baik, ketika dia telah bangun, ingatlah untuk memasak sup penghilang mabuk."

Paman Zhang membuka mulutnya dan mencoba membujuk Scarlett Jiang untuk tinggal, dan pada saat ini, kamar Ace terbuka.

Bocah kecil itu melompat keluar dan berlari, saat melihat Scarlett Jiang matanya berbinar.

"Bibi Lett, benar-benar kamu! Aku baru saja mendengar suaramu di kamar dan mengira aku salah dengar!"

Ace memegang leher Scarlett Jiang, dan berkata dengan penuh semangat lagi, "Bibi Lett datang menemuiku kah?"

Scarlett Jiang tersenyum canggung, "Ya! Kenapa Ace tidak tidur sudah selarut ini?"

Ace menyipitkan mata dan menghela nafas.

"Daddy tidak kembali untuk mendongengkan untukku, aku tidak bisa tidur."

“Ah?” Scarlett Jiang terdiam dan memandangi kamar Theo Jin, “Tapi Daddymu mabuk dan sekarang tertidur.”

Ace bukannya tidak senang ketika mendengar ini, tetapi dia malah lebih senang, dia berkata dengan manja ke Scarlett Jiang , "Bibi Lett, maukah kamu mendongeng untukku?"

Scarlett Jiang sedikit bingung, ini .....

Seolah menyadari keragu-raguannya, Ace terus berkata dengan suara yang sedih: "Tidak ada yang mendongengkan Ace, Ace tidak bisa tidur, jika tidak bisa tidur maka besok tidak dapat mengikuti pelajaran dengan baik ...."

Scarlett Jiang melirik kamar Theo Jin, dia sekaranf sedang tidak sadarkan diri, maka lebih baik dia menyetujuinya.

"Oke, bibi akan mendongengkan mu."

"Aku tahu Bibi Lett yang terbaik."

Ace dengan senang menarik Scarlett Jiang masuk ke kamarnya.

Setelah memasuki kamar, Scarlett Jiang menemaninya berbaring di tempat tidur, mengambil buku anak anak disampingnya dan mendongeng untuk Ace.

Ace berada dalam pelukannya, tersenyum dengan sangat senang, Scarlett Jiang tidak bisa menahan diri untuk bertanya, "Mengapa Ace begitu senang?"

"Karena bisa melihat Bibi Lett sebelum tidur!"

Scarlett Jiang tidak bisa menahan senyumnya, dia dapat melihat bahwa Ace menyukainya karena kurangnya kasih sayang ibu, setelah memikirkannya, dia tidak bisa menahan penasaran, oh benar, dimana ibunya Ace?

Dia tidak memikirkannya untuk waktu yang lama, dan terus mendongengkan untuk Ace, didalam kamar terdengar suara lembut wanita.

Scarlett Jiang awalnya berpikir, akan pergi setelah Ace tertidur, yang jelas dia tidak terburu buru, tetapi yang tidak terpikirkan olehnya, setelah mendongengkannya, tidak hanya Ace yang tertidur, tanpa sadar dia juga telah tertidur.

Larut malam, pintu kamar terbuka.

Theo Jin berjalan masuk, dan dalam kamar redup, dengan bantuan sinar rembulan di luar jendela, melihat si besar dan si kecil yang tertidur, dia menjadi lembut tanpa sadar.

Tidak tahu berapa lama melihatnya,Theo Jin membantu mereka berdua membenarkan selimut, dia menundukkan kepala dan memberikan Scarlett Jiang ciuaman di wajahnya, baru pergi keluar.

.....

Keesokan harinya, Scarlett Jiang bangun di pagi hari, menggosok matanya, dan melihat pemandangan disekelilingnya, tiba tiba dia membeku.

Ini ini ini ...... kamar Ace!

Apa yang terjadi ?Scarlett Jiang tertegun selama dua detik, setelah tertegun akhirnya dia tersadar, tanpa sengaja dia tertidur kemarin.

Ace masih tertidur, Scarlett Jiang bangkit dari tempat tidur dan memakai sepatu, sekarang masih terlalu pagi, berharap Theo Jin belum bangun.

Dia sekarang sama sekali tidak siap untuk bertemu, dan lagi kemarin malam telah terjadi hal yang sangat canggung, Scarlett Jiang terpikir ingin mati, ternyata dia tertidur disini.

Dia meninggalkan kamar dengan tergesa-gesa, tetapi yang tidak diharapkannya terjadi juga, Scaett Jiang yang baru mau turun tangga bertemu dengan Theo Jin.

Pria itu mengenakan kemeja putih, dan wajahnya yang tampan memandangi Scarlett Jiang dengan muka datar, terdengar suara yang seksi dan menawan: "Masih pagi, mengapa terburu buru?"

Karena ingin menyelinap pergi dan jelas tertangkap, wajah Scarlett Jiang memerah, dia berkata dengan malu-malu, "Eh ... kamu mabuk tadi malam, adikmu ada urusan tidak bisa mengantarmu, kebetulan aku bertemu kamu, lalu ....."

"Hm, tidak perlu dijelaskan, Oscar Jin telah memberitahuku."

Theo Jin tidak melanjutkan tentang apa yang terjadi tadi malam, dan lajut berkata, "Karena sudah bangun, sarapan dulu, dan aku akan mengantarmu kembali nanti."

Scarlett Jiang meliriknya dengan hati-hati, dan sepertinya dia lupa apa yang terjadi di tempat parkir kemarin! Dalam hatinya sedikit kecewa, tapi juga lega.

Karena sudah tertangkap, Scarlett Jiang tidak berencana untuk pergi lagi, duduk dengan baik untuk sarapan bersama.

Melihat ini, Theo Jin tidak dapat menahan senyumannya.

Novel Terkait

 Istri Pengkhianat

Istri Pengkhianat

Subardi
18+
4 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
5 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Meet By Chance

Meet By Chance

Lena Tan
Percintaan
4 tahun yang lalu
Love and Trouble

Love and Trouble

Mimi Xu
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Shuran
Pernikahan
4 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
4 tahun yang lalu