Innocent Kid - Bab 781 Apakah Tidak Sabar Untuk Pergi Dariku?

Scarlett mengikuti dia dari belakang, tatapan matanya terus saja melihat ke arahnya dengan perasaan tidak tenang.

Seperti ada sesuatu yang Theo sembunyikan dari dirinya.

Setelah masuk kedalam mobil, Theo mengingatkan dia kembali untuk kemudian memakaikan sabuk pengaman untuknya.

Scarlett terus saja memegang ujung bajunya, lalu menahan orangnya.

Seketika Theo yang ditahan ini penuh pertanyaan dan melihat ke arah Scarlett, “Iya?”

Dengan tatapan yang hangat ini membuat wajah Scarlett memerah.

“Kenapa kamu? Terlihat tidak senang.” Scarlett dengan khawatir melihat kearahnya.

Theo yang tercengang sejenak lalu mengelengkan kepalanya, “Sungguh tidak apa-apakah?”

Scarlett yang tidak percaya ini, menaikkan kepalanya lalu melihat kematanya.

Theo yang melihat Scarlett seperti ini hatinya tergerak, hatinya yang takut akan kehilangan itu membuat dia kembali berpikir.

“Aku mengkhawatirkanmu.”

Suara yang keluar dari bibirnya Theo, terdengar jelas di telinganya Scarlett.

Pada saat ini Theo seperti seorang anak kecil, di dalam matanya terlihat takut dan khawatir.

Seketika hidung Scarlett merasa asem, tanpa disadari dirinya menjulurkan tangannya dan memeluk Theo, “Jangan khawatir, aku pasti tidak akan kenapa-napa!”

Seperti sedang menenangkan Theo, mengatakan kembali perkataannya itu.

Dirinya yang sedang menenangkan dia itu seperti sedang menenangkan diri sendiri.

Tangannya yang berada di pundak Theo seperti memberikan kekuatan untuknya.

Setelah itu, Theo langsung membawanya kedalam dekapannya.

Mendapatkan perasaan yang seperti ini darinya, hati Scarlett pun merasa ikut sakit.

Setelah pelukan beberapa saat, Theo memegang pundaknya dan berkata dengan serius, “Scarlett, aku tidak akan membiarkan kamu kenapa-napa.”

Mendengar ini Scarlett menganggukkan kepalanya.

Setelah itu Theo mulai membawa mobilnya ke kediaman Jin.

Theo tetap merasa khawatir akan kesehatannya Scarlett lalu seketika berkata : “Scarlett, apakah kamu bisa berhenti kerja dulu untuk sementara agar bisa beristirahat dirumah?”

Scarlett pun sedikit tercengang.

Dia sendiri tidak berpikir untuk berhenti bekerja.

Karena tidak ada perubahan yang besar, dia jarang memikirkan tentang virus ini.

Tetapi akhir-akhir ini, tubuhnya semakin terserang akan virus ini.

Setelah memikirkan sejenak, Scarlett menyetujuinya.

Dirinya juga tidak seobesi itu dengan pekerjaannya, bukan juga orang yang merasa sakit dan harus memaksakan diri untuk bekerja, setiap harinya terus saja membuat orang lain merasa khawatir.

Melihat dia yang menyetujui ini, Theo pun mulai merasa lega/

Fu Corp.

“Direktur Fu, untuk sementara ini aku ingin berhenti bekerja.” Scarlett yang duduk di depan Leon ini mengatakan rencananya.

Leon yang memegang berkasnya itu wajahnya tersenyum dengan sepasang mata yang hitam itu dia melihat kearah Scarlett.

“Berhenti? Kenapa?”

Dirinya sendiri tidak mengatakan alasan yang sebenarnya, apalagi Theo telah berpesan seperti itu.

Scarlett berkata : “Aku hanya merasa sedikit lelah dan membutuhkan waktu untuk beristirahat saja.”

Leon yang mendengar ini segera berkata : “Semua ini karena kelalaian aku, aku akan segera menganti posisimu sekarang.”

Mengingat kembali jika dia harus menjadi seorang direktur di hotel ini membuat Leon sendiri merasa menyesal.

Dengan segera ingin menghubungi seseorang, Scarlett dengan segeranya berkata : “Tidak! Bukan karena lelah bekerja, kamu tidak perlu menganti posisiku, sekarang aku tidak menginginkan apa-apa hanya ingin menemani Nesya saja.”

Gerakan Leon ini pun terhentikan dan melihat ke arah Scarlett lalu bertanya : “Tidak bisakah untuk tidak berhenti? Aku akan memindahkan kamu sebagai seketarisku, kamu sendiri tidak perlu bekerja apapun, hanya perlu mengeprint saja dan anggap saja untuk menemaniku saja, apakah boleh?”

Dia telah merendahkan suaranya, seperti sedang memohon.

Scarlett yang terdiam ini mengelengkan kepalanya.

Melihat dia yang seperti mengeraskan hatinya untuk tidak ingin lagi tinggal disini, membuat Leon seperti mengerti sesuatu, kemudian melihat kearahnya dengan mata yang penuh kekabutan.

Tersenyum dengan dinginnya : “Ingin beristirahat itu palsu, ingin pergi dari Fu Corp itu memang benar, Scarlett kamu begitu inginkah pergi dariku?”

Scarlett terkejut melihat kearahnya dengan wajah kebingungan.

“Tidak seperti itu Leon, kenapa kamu bisa berpikir seperti itu?”

“Kenapa aku tidak bisa berpikir seperti itu, kamu bisa menghitungnya sudah berapa lama kamu tidak pulang ke rumah, oh ya mungkin rumah Theo itu adalah rumahmu sekarang, apa pentingnya keluar Fu sekarang, kamu seperti ingin membuat semua ini.”

Amarah Leon semakin memuncak, dengan mengeraskan tangannya kemudian menghempaskan semua berkas ini.

Sikapnya ini sungguh membuat Scarlett terkejut, hanya dengan terdiam melihat pria yang sedang marah ini.

Dirinya sungguh tidak pernah bertemu dengan Leon yang seperti ini, dia selalu terlihat sempurna dan bahkan tidak pernah kehilangan kendali seperti ini.

Dirinya ingin berusaha untuk menjelaskan semua ini, “Bukan aku...”

Leon segera memutuskan perkataannya dengan amarahnya, “Baik, jika seperti itu berapa lama kamu ingin beristirahat? Kapan kamu akan kembali bekerja? Jika kamu dapat mengatakannya aku akan menurutimu.”

Scarlett sendiri bahkan tidak tahu kapan virus didalam tubuhnya itu akan menghilang, dirinya juga tidak bisa menjawab ini.

Melihat Leon yang seperti ini, dirinya hanya bisa memilih untuk terdiam.

Tetapi Leon seperti ingin memaksanya, “Kenapa, kenapa tidak bisa dijawab? Apakah ini kehebatanmu atau ini maksud dari Theo!”

Scarlett yang melihat pria ini yang terlihat seperti pria asing hanya mengerutkan dahinya : “Kamu tidak perlu membawa Theo, semua ini tidak ada hubungannya dengan dia.”

Mendengar ini, Leon pun tersenyum.

“Melindungi diakah? Obat apa yang Theo berikan kepadamu, hingga kamu begitu menuruti dia, bahkan seperti ingin memutuskan hubungan dengan keluarga Fu!”

Awalnya Scarlett yang ingin menjelaskan, tetapi setelah mendengar perkataannya itu hatinya terasa dingin.

Apapun yang dia katakan sekarang, Leon pasti tidak akan mendengarkan lagi.

Jika seperti itu buat apalagi dia menjelaskan.

Hanya saja hatinya terasa sakit, dirinya juga tidak mengerti kenapa Leon menjadi seperti itu.

Setelah terdiam beberapa saat, Scarlettpun berdiri dan berkata dengan dinginnya : “Perasaanmu terlihat tidak baik, tenangkan lah dirimu terlebih dulu, aku akan pergi dulu.”

Sambil berkata dia menarik pintu dan berjalan ke luar.

Setelah melangkah beberapa langkah, dari ruangan kantor terdengar sebuah suara seperti ada sesuatu yang terjatuh.

Scarlett yang mendengar ini tetap berjalan keluar.

...

Ditempat parkir, sebuah mobil hitam mewah berjalan lurus, langsung menabraki sebuaah mobil yang lain, hal ini membuat mobil yang ditabrak ini pun mundur.

Leon tetapi dengan wajah dinginnya tidak memperdulikan mobil itu dan terus memijak gas mobilnya.

Hatinya penuh dengan amarah, seperti ingin menghancurkan dunia ini.

Mobil mewah hitam ini melaju dan pada akhirnya berhenti di sebuah bar, setelah itu Leon membuka pintunya dan berjalan masuk kedalam bar.

Melihat aura Leon yang terlihat tidak biasa ini, seorang wanita berjalan kearahnya.

“Tuan ini...”

“Minggir!”

Leon mendorong wanita yang mendekati dia ini dengan wajah yang terlihat menakutkan.

Orang-orang yang berada di samping itu pun menghindari.

Kemudian meminta sebuah alkohol yang paling keras, tanpa menggunakan gelas, Leon meminumnya.

Novel Terkait

Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
Innocent Kid

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
4 tahun yang lalu
Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Shuran
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Someday Unexpected Love

Someday Unexpected Love

Alexander
Pernikahan
5 tahun yang lalu