Innocent Kid - Bab 978 Dia Tidak Boleh Bangun

Keesokan harinya, George Fang meminta orang untuk memeriksa apakah Darius Fang melakukan ekspor bahan obat.

Sambil menunggu hasilnya, dia pergi ke rumah sakit melihat Erwin Li.

"Setelah upaya dokter, situasinya telah membaik," kata perawat.

Ini menjadi satu-satunya kabar baik yang George Fang dengar dalam dua hari.

Dia melihat Erwin Li di tempat tidur, lalu bertanya, "Kapan dia akan bangun?"

"Dokter tidak mengatakannya, jika kamu ingin tahu, kamu bisa tanya sendiri."

George Fang pergi mencari dokter yang mengobati Erwin Li.

Setelah dia menjelaskan niatnya, dokter terdiam.

“Bagaimana?” George Fang bertanya dengan ragu.

Dokter mempertimbangkan, "Pasien bukan hanya keracunan makanan."

George Fang mengerutkan kening, "Apa maksudmu, apa keracunan makanan sangat rumit?"

"Maksudku dia keracunan obat."

“Keracunan obat?” George Fang berpikir dia salah dengar dan bertanya dengan ragu: “Apa maksudmu dia keracunan bahan obat?”

Dokter itu mengangguk, "Ya, dia diracuni."

“Kamu tahu itu obat apa?” George Fang bertanya.

"Saat ini belum diuji."

George Fang meninggalkan rumah sakit dan langsung kembali ke perusahaan.

Mengingat dokter berkata bahwa Erwin Li diracuni sehingga sakit parah.

Sekarang semuanya bisa saling terhubung.

Dari kebakaran di gudang hingga Erwin Li yang keracunan obat, pihak lawan sangat kejam, sungguh tidak memiliki hati nurani.

Setelah tiba di perusahaan, George Fang pergi ke kantor Darius Fang.

“George, mengapa kamu kemari?” Darius Fang sangat terkejut melihatnya.

George Fang menatapnya dengan dingin.

“Ada apa?” Darius Fang mengerutkan kening.

"Kakak sepupu, apa kamu sangat membenciku?"

George Fang tiba-tiba bertanya, Darius Fang terdiam selama beberapa detik, lalu segera bereaksi dan tersenyum: "Bagaimana aku bisa membencimu?"

“Tidak membenciku, lalu mengapa kamu melakukan itu?” Tanya George Fang.

Darius Fang bingung, "Apa yang ku lakukan? George, kamu kenapa, aku tidak mengerti apa yang kamu bicarakan?"

"Kamu……"

Ketika akan mengucapkan, George Fang tiba-tiba bereaksi.

Apa yang dia lakukan?

Belum ada bukti untuk membuktikan bahwa Darius Fang yang melakukan hal itu, bagaimana bisa menyalahkannya.

Apa sudah gila?

Tidak bisa menanyakan apa-apa.

Darius Fang melihat ekspresi wajahnya dan bertanya dengan khawatir: "George, apa kamu menemukan sesuatu? Jika kamu membutuhkan bantuanku, bisa langsung katakan."

George Fang menahan emosi dan menjawab: "Aku baik-baik saja."

"Kalau begitu tadi kamu..." Darius Fang bertanya ragu, mengujinya.

"Bukan apa-apa, aku hanya bermimpi, jadi sedikit bingung."

Alasan ini sedikit aneh, tetapi sekarang dia hanya bisa menjelaskan seperti itu.

"Oh." Darius Fang tampak terkejut dan tertawa, "Sepertinya di dalam mimpi aku tidak baik kepadamu."

George Fang tidak terus bicara tentang hal ini, tetapi mengganti topik, berkata: "Perusahaan mengalami insiden serius, saat ini kamu bekerja lebih keras."

Jelas-jelas adalah sekeluarga, tetapi sangat sungkan.

“Sudah seharusnya aku bekerja keras.” Darius Fang tersenyum, tampak sangat tulus.

George Fang melihat sekeliling, "Tidak ada hal lain, aku pergi dahulu."

“Tidak minum secangkir kopi?” Darius Fang bertanya.

"Tidak perlu."

Seusai bicara, George Fang berbalik dan melangkah pergi.

Darius Fang melihat pintu kantor terbuka dan tertutup, senyum di wajahnya perlahan memudar dan matanya tampak suram.

Tampaknya George Fang sudah mencurigai dia.

Tidak mudah baginya untuk menegosiasikan bisnis dengan SA Group.

Jadi dia menelepon.

Begitu terhubung, dia bertanya, “Bagaimana keadaan Erwin Li?"

"Setelah dokter menyelamatkannya, dia sudah membaik, ada kemungkinan akan bangun."

Mendengar berita ini, wajah Darius Fang langsung redup dan berkata dengan tajam, "Jangan biarkan dia bangun!"

Begitu Erwin Li bangun, semuanya akan berakhir.

“Apa kamu tahu apa yang harus dilakukan?”

Darius Fang bertanya.

Orang yang berbicara di telepon terdiam selama beberapa detik sebelum menjawab: "Aku mengerti."

...

Untuk mempermudah penyelidikan, asisten manajer Yogi Song memanggil semua karyawan di departemen penyimpanan untuk mengajukan pertanyaan. Dia menatap karyawan yang berdiri dalam dua baris, berjalan bolak-balik dua kali dari kiri ke kanan sebelum bertanya: "Apa kalian ada sesuatu yang ingin dikatakan?"

Suasana hening.

Dia tersenyum, "Kalian seharusnya tahu bahwa kebakaran gudang ini telah menyebabkan banyak kerugian, aku berharap kalian bisa memberi tahu apa yang kalian tahu."

Dia berhenti sejenak "Kalau tidak, masing-masing dari kalian bertanggung jawab."

Semua orang saling memandang, wajah setiap orang tampak cemas.

“Bagaimana, masih tidak ada yang bicara?” Yogi Song bertanya.

Masih terdiam.

Yogi Song mengangguk kepala "Baiklah, kalian semua bertanggung jawab atas kebakaran itu."

Begitu komentar ini keluar, semua orang panik.

Seperti yang dia katakan, kerugiannya sangat serius, tetapi bukan mereka yang bertanggung jawab untuk itu.

Pada saat ini ketua pengawas yang bertanggung jawab atas gudang berkata, "Asisten manajer Song, ada yang ingin ku katakan."

Yogi Song mengangkat alis, "Kamu bisa langsung mengatakannya."

"Begini, sehari sebelum kebakaran, Darius Fang datang ke gudang."

"Wakil CEO? Apa yang akan dia lakukan?"

"Dia menginginkan beberapa bahan obat, tetapi karena tidak ada persetujuan CEO, aku menolaknya."

"Lalu?"

"Dia terus membujukku untuk membuka gudang tetapi aku tidak membukakan, kemudian Erwin Li memanggilku untuk menandatangani pesanan dan dia berbicara kepada Erwin Li lalu pergi."

“Ini berarti Wakil CEO Fang dan Erwin Li melakukan kontak.” Yogi Song berpikir dengan serius, kemudian bertanya, “Mengapa sebelumnya kamu tidak bicara?”

Supervisor itu menundukkan kepala, "Aku takut."

Yogi Song mengerti maksudnya, dia takut Wakil CEO Fang mencarinya.

"Apa ada yang lain?"

"Tidak ada."

Yogi Song melihat mereka dan bertanya, "Apa ada yang mau bicara lagi?"

Semua orang menggelengkan kepala.

"Yah, kalian semua kembali bekerja."

Setelah semua orang pergi, Yogi Song pergi ke kantor CEO dan melaporkan hasil penyelidikannya kepada George Fang.

“Maksudmu kakak sepupuku pergi ke gudang?” George Fang bertanya.

"Ketua pengawas yang bertanggung jawab atas gudang berkata demikian."

George Fang menyipitkan mata, berpikir sejenak dan bertanya, "Ketika kalian membersihkan tempat itu, apa ada bidara upas, kastuba, dan bunga aconite yang terbakar?"

Yogi Song berpikir dengan cermat, lalu menggelengkan kepala, "Tidak ada, semua adalah bahan obat yang lain."

"Tidak benar." George Fang menggelengkan kepala, "Aku ingat bidara upas, kastuba disimpan di gudang bagian dalam dan api dimulai dari luar."

Kemudian dia berkata kepada Yogi Song: "Kamu pergi kumpulkan abu yang terbakar di tempat kejadian dan lakukan tes."

“Baik.” Yogi Song segera pergi tergesa-gesa.

Novel Terkait

Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
5 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
4 tahun yang lalu
My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
5 tahun yang lalu
Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
4 tahun yang lalu
Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
4 tahun yang lalu