Innocent Kid - Bab 109 Lebih Baik Kita Menjaga Jarak Saja

Tetapi meskipun Blue’s Corp dan Jiang’s Corp sudah aman , tapi reputasi tetap tidak baik, mendapatkan tekanan yang sangat besar, pertemuan ini mereka melihat Theo bagaimana mungkin berani maju memprovokasinya.

Bella semakin marah, awal mengira Scarlett dicampakkan, akhirnya sendiri menampar dirinya sendiri.

Ekspresi wajahnya terlintas rasa sedih, atas dasar apa untuk dirinya untuk beberapa waktu ini harus menerima berbagai macam rumor dan fitnah, terutama teman wanita yang ada disisi, semua orang berkata dirinya adalah selingkuhan tidak sudi untuk berhubungan dengannya.

Tapi Scarlett! Hari-hari nya dilewati dengan begitu tenang damai, dan masih berhubungan dengan Theo.

Bella menggigit gigi, dia tidak percaya, Theo cepat atau lambat akan bosan dengan Scarlett, suatu hari, dirinya akan mengembalikan 1 per 1 penindasan dan penghinaan yang ia rasakan selama beberapa bulan ini.

……

Setelah berjalan keluar dari rumah sakit, Scarlett bertanya dengan ragu: “Kenapa kamu bisa disini?”

“Kebetulan lewat.”

Scarlett: “.......”

Ya sudahlah jika kebetulan bertemu di restoran, kebetulan bertemu di rumah sakit, bagaimana pula Scarlett bisa percaya, hanya Susan yang tahu ia ke rumah sakit, apakah Susan yang memberitahu Theo, tapi Susan sama sekali tidak kenal dengan Theo! Kenapa dia memberitahu Theo, di tengah keraguan, hanya terdengar suara Theo.

“Ayo, sama-sama pergi makan.”

Scarlett kembali sadar, matanya sedikit berkilau, sesaat ia berkata dengan dingin : “Tidak , aku sudah lelah, kamu pergi lah, aku pulang duluan.”

Theo juga tidak memaksanya, menekan bibirnya dan berkata “Aku mengantar mu.”

“Tidak perlu, aku bisa pulang sendiri.”

Mendengar perkataan itu, Theo menatapnya dengan sedikit curiga, ia menekan bibirnya dan berkata: “Kenapa? Mood tidak bagus?”

Apakah masih marah karena masalah dirinya mencium dia dengan paksa saat siang itu?

Scarlett menggeleng-gelengkan kepala, seperti sudah membuat suatu keputusan yang besar, dan berkata : “Theo, kita kelak jadi teman biasa saja, terima kasih kamu sudah banyak membantuku sebelumnya, tapi sekarang saya tidak ingin selalu merepotkan mu, lagi pula...... saya sudah mempunyai orang yang saya sukai.”

Perkataan ini, juga adalah yang baru saja Scarlett pikirkan untuk dikatakan ketika ia keluar dari rumah sakit.

Dia dan Theo, sungguh tidak bisa terus-terusan begini lagi.......

Mendengarkan perkataan itu, wajah Theo tiba-tiba membeku, ia menatapnya dengan serius, dengan suara yang menyejukkan ia bertanya: “Siapa?”

Menyadari pandangan yang membara itu, Scarlett tetap mengumpulkan keberanian dan berkata : “Tidak peduli siapa, selalu bukan kamu, Theo, aku tahu jelas jarak perbedaan diantara kita berdua, tidak akan terlalu berani untuk berpikir terlalu jauh, awalnya bisa berhubungan dengan mu, juga karena Ace.... hanya saja tidak sangka, akhirnya berubah menjadi seperti ini.”

Scarlett menghela nafas dengan dalam, kembali berkata: “Jadi aku berharap kamu bisa menghormati ku, Theo, kelak kita lebih baik menjaga jarak saja!”

Setelah berbicara, Scarlett tidak berani menatapnya, langsung pergi meninggalkan pintu rumah sakit.

Theo dengan kosong berdiri di tempat itu, kembali memikirkan kata-kata dia.

Menjaga jarak , kenapa? Apakah dia sungguh tidak menyukainya? Dan atau dia sungguh telah menyukai orang lain, siapa dia? Hendri Lu kah?

Pantas saja beberapa hari ini dia selalu berusaha keras menghindari dirinya, tidak membalas pesan nya, tidak mau ke perusahaan mencarinya, dan masih pergi lebih awal.....

Theo menurunkkan alisnya, suatu perasaan dimana ia tidak bisa menemukan arah menyelimuti hatinya, dia bahkan tidak mempunyai keberanian untuk mengejar Scarlett, setelah mengejar dia apa yang harus dikatakan...

Ia menatap punggungnya dengan serius,pandangan Theo yang dalam terpancar sebuah kekecewaan , pertama kali ditolak, ternyata rasa nya seperti ini.

……

Hati Scarlett bagaimana mungkin tidak menderita, mata nya memerah, memaksa dirinya untuk tidak menoleh melihatnya.

Rasa penyesalan dan gelisah menyelimuti hatinya,dalam hati Scarlett tidak berhenti mengucapkan maaf, maaf...

Bagaimana mungkin dia bisa menyukai orang lain! Yang selalu ia cintai adalah Theo!

Orang yang begitu unggul, bagaimana mungkin bisa membuat orang jatuh cinta.

Tapi juga karena ini, dia tidak boleh egois.

Terus berhubungan sekali demi sekali, hanya membuat kedua orang terperangkap begitu dalam, kelak akan semakin tercekat, Scarlett saat ini hanya bisa berbuat kejam.

Dia percaya, Theo akan menemukan yang lebih baik, wanita seperti dia, dari awal hingga akhir tidak akan berada dalam 1 dunia dengan nya.

Langkah kaki Scarlett menuju pulang rumah, dari rumah sakit ke tempat ia tinggal sangat jauh, ketika tiba di rumah, langit pun sudah gelap.

Tiba di pintu rumah, ia baru menyadari kuncinya hilang, Scarlett menghela nafas, menelepon ke pemilik rumah untuk membantunya membuka pintu.

Masuk ke dalam rumah, Scarlett tergeletak di atas sofa, tenaga di sekujur badannya seperti sudah ditarik habis.

Setelah hari ini, dia dan Theo bukankah tidak akan berhubungan lagi?

Jelas-jelas sebelum mengeluarkan perkataan itu, Scarlett seharusnya sudah merasa lepas, namun saat ini, hati nya malah merasa sangat menderita.

Scarlett tertidur dengan pikiran yang kacau di atas sofa, dalam mimpi, hal-hal yang terjadi dalam 2 bulan ini muncul di otaknya, begitu nyata.

Mereka pertama kali bertemu, pertama kali dia membantu dirinya, dan juga Ace.....

Juga tidak tahu tidur terlewat lama, Scarlett terbangun karena lapar, dia pelan-pelan membuka matanya, mengusap-usap matanya yang lembab.

Ujung bibir Scarlett tersenyum pahit, tidak sangka ia memimpikannya.

Perlahan, ia baru bangkit, pergi ke dapur dengan sederhana membuat beberapa masakan.

Scarlett merasa seperti dirinya sudah dirasuki,wajah Theo sekali demi sekali muncul di otaknya, dia berusaha memberitahu diri sendiri, jangan memikirkannya lagi, mulai hari ini kedua orang hanya teman biasa, tidak ada hubungan apa-apa lagi, namun dia masih belum mampu mengontrol hatinya.

Begini lah, setelah tengah malam Scarlett sama sekali tidak bisa tidur.

……

Keesokan harinya,Oscar baru saja datang ke perusahaan, ia pun ditarik oleh Alex Gu, melihat dia berbicara dengan tergesa-gesa : “Tuan muda kedua tuan muda kedua, kamu akhirnya datang, terjadi masalah besar!”

Wajah Oscar penuh dengan keraguan, melihat nya dan bertanya : “ Ada apa?”

“CEO semalam pergi ke bar dan minum banyak arak, tengah malam, memanggil ku untuk mengantar nya, hari ini lagi.....”

Mendengar hal ini, Oscar sedikit mengerutkan alis, di dalam ingatannya, abangnya bukan sosok yang sering minum arak karena depresi, dan juga minum banyak , ini apa yang terjadi?

Dengan keraguan , Oscar membuka pintu kantor, aroma rokok yang pekat tercium, seluruh ruangan dipenuhi racun asap rokok, Theo sedang duduk di meja kerja menyelesaikan urusan bisnis, dokumen diatas meja menumpuk menjadi gunung kecil, seperti mau menyelesaikan pekerjaan 1 tahun kedepan.

Oscar mengenal jelas watak abangnya.

Mood Theo tidak bagus, akan menyiksa bawahan, mencari bermacam kesalahan dalam pekerjaan , menuntut untuk diselesaikan dengan sempurna.

Seperti ketika ia dan ipar mengalami masalah.

Dan jika mood dia sungguh-sungguh tidak bagus, tidak hanya bawahan mengalami penderitaan segampang itu, Theo berubah ganas, bahkan ia juga menyiksa diri sendiri.

Melihat setumpuk dokumen ini, Oscar hanya merasa perasaannya tidak enak, sepertinya terjadi masalah besar lagi! Insting memberitahu nya, pasti berhubungan dengan Scarlett.

Novel Terkait

Harmless Lie

Harmless Lie

Baige
CEO
4 tahun yang lalu
Hidden Son-in-Law

Hidden Son-in-Law

Andy Lee
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Meet By Chance

Meet By Chance

Lena Tan
Percintaan
3 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
3 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
4 tahun yang lalu