Innocent Kid - Bab 369 Lebih Baik Jika Bisa Membuat Mereka Mengungkapkannya

Melihat Theo akhirnya pergi juga, Ace dengan tidak senang berkata, "Ibu, apakah kamu bisa menceritakan kisah Interstellar?"

Scarlett memegang kepala putranya, dengan lembut berkata, "Ibu ceritakan kisah Sweet Dreams saja ya?"

Mendengar Sweet Dreams, wajah Ace terlihat senang lagi, lalu mengangguk kepala.

Bagaimanapun dia masih kecil, sangat cepat tidur lelap, Scarlett menceritakan sampai setengah, dia sudah tertidur.

Scarlett membantunya merapikan selimutnya, melihat dia yang tertidur nyenyak, tidak tahan ingin mencium dia, sudah puas baru kembali kekamar sendiri.

Tidak tahu kenapa, sejak Theo pergi, hati dia merasa sangat tidak tenang, merasa ada firasat yang tidak baik.

Di melihat luar jendela yang sudah gelap, merasa dingin, tidak tahu dia malam begini keluar, sedang melakukan apa.

Mungkin saja karena hatinya tidak bisa tenang, jadi dia tidak bisa tidur nyenyak, awalnya bolak-balik ditempat tidur, sampai akhirnya baru saja tidur, terbangung beberapa kali lagi.

Dimalam hari ini melihat sampingnya kosong, tidak ada sosok Theo, dia merasa sangat tidak senang.

Theo kali ini pergi langsung semalam, Scarlett juga khawatir semalam.

Dia tidak tahu, dimalam ini orang Theo, terjadi masalah apa saja.

Rupanya, malam itu Oscar menyuruh Levita mengendarai mobil ketempat yang orang jarang lewati, Levita juga mendengar perkataannya, langsung mengendarai mobil ke pinggiran kota.

Awalnya mengira lawan karena tidak mengenal jalan akan inisiatif menyerah, tidak disangka mereka sangat keras kepala, mengejar sangat lama juga tidak ada maksud menyerah.

"Aduh." Levita saat ini menyipitkan mata, membuat orang meresakan sangat cantik sampai suka padanya, tapi didalam matanya terlihat kepanikan.

Oscar mengikuti arah matanya melihat, baru tahu didepan ada satu gunung.

Dan gunung yang didepan ini, langsung menghalang jalan mereka.

Sebenarnya gunung ini diklasifikasikan sebagai daerah wisata, tetapi tidak tahu bagaimana bisa ditunda, sehingga hanya ada satu jalan yang sepi ke sini, tidak ada yang lain dapat dilihat.

Disini sangat sepi, bahkan empat arah juga tidak ada lampu jalan, diluar jendela ini sangat gelap, tenang sekali sampai membuat orang takut.

Oscar langsung memutuskan, "Tidak boleh, tidak boleh begini, jika kita hanya tunggu dimobil hanya bisa mencari mati, mereka segera mengejar kesini, sekarang hanya bisa meninggalkan mobil, dan melarikan diri kedalam gunung ini."

Bagi Levita tidak ada masalah, hanya...... dia menatap Oscar, menjadi ragu berkata, "Kaki kamu baru saja sembuh, kamu yakin bisa? Kata dokter......"

Oscar langsung memotong pembicaraannya, "Tidak bisa peduli banyak lagi, dibadingkan kaki ini nyawa lebih penting, ayo." Selesai bicara buka pintu mobil, duluan keluar.

Melihat dia sudah keluar, Levita juga tidak ketinggalan, dengan cepat mengikutinya.

Keluar dari mobil, mereka hanya bisa berharap pada dirinya sendiri.

Karena takut ketahuan posisinya, ponsel mereka bahkan senter juga tidak berani buka, hanya bisa pelan-pelan berjalan kedepan.

Oscar takut Levita susah jalan, dia sengaja mengulurkan tangan menarik dia, siapa tahu Levita malahan tertawa, "Tuan muda kedua Jin aku jalan sendiri saja, aku hanya dibelakang kamu."

Rupanya Levita takut kaki dia sakit, jadi sengaja berjalan dibelakangnya, tidak sangka membuat dia salah paham.

Disaat mereka belum jalan begitu jauh, mobil itu sudah sampai, cahaya mobil langsung menerangi mereka sehingga membuat mereka tidak nyaman.

Orang itu juga bergegas turun mobil, kemudian membuka lampu berlari kesini.

Membuka lampu mereka juga tidak bisa jalan jauh lagi, sekarang panah dalam benang sudah waktunya memanah, sekarang hanya bisa melawan saja.

Lawan ada senjata, berjalan sampai gunung langsung mencari, takut ada satu sisi yang tidak dicari teliti.

Oscar dan Levita melihat sesama, mengerti maksud sesama, langsung berlari kesana bersiap untuk memukul.

Tapi lawan ada senjata, jika berkelahi mereka pasti rugi besar, untungnya kemampuan Levita sangat baik, tidak kalah dari lawan.

Lawan melihat Levita adalah wanita, sekejap melihat rendah, seolah-olah menganggap dia lemah, mengambil kayu langsung ingin memukul.

Levita tersenyum dingin, dia sudah mendapatakan kelemahan lawan, langsung meninju dan memukul lawan, membuat senjata lawan tidak bisa digunakan, sekejap langsung kalah darinya.

Disana Oscar juga memiliki kemampuan yang bagus, walaupun kakinya masih ada luka, tidak bisa mengeluarkan tenaga, tapi dia juga dengan baik menghindari kelemahannya, langsung melakukan serangan dengan tangannya, sama sekali tidak memberi lawan kesempatan bernafas.

Mereka memang ada senjata, dan mereka tidak ada senjata, jika waktu terlalu lama, yang rugi hanya mereka sendiri, jadi mereka hanya bisa mencari kelemahan lawan, lalu melakukan serangan.

Sekitar lewat setengah jam, mereka akhirnya memukul lawan sampai babak belur.

Levita dengan dingin melihat pria yang berlutut ditanah, berkata, "Mengambil senjata hanya begini saja."

Tidak sangka dia baru selesai bicara, Oscar berdiri pelan-pelan memuntah darah, disaat berkelahi tadi, dia terkena tumbukan orang itu, langsung terluka.

Levita melihat luka lama dia belum sembuh kali ini tambah luka baru lagi, langsung berkata, "Kamu tidak kenapa-kenapa kan?"

Didepan wanita cantik pastinya tidak boleh malu, Oscar melambaikan tangan, "Tidak apa-apa, hanya luka kecil saja. Bagaimana mengurus mereka berdua?"

Ini membuat Levita juga bingung, dia juga tidak jelas status mereka berdua, hanya tahu dari laur negri datang, yang lain dia tidak tahu jelas, hanya bisa menggelengkan kepala.

Saat ini, ada satu cahaya mobil menerangi tempat ini lagi, berkedip dua kali, Oscar bergegas memanggil, "Kak, kita disini."

Orang yang datang adalah Theo, dia sebelumnya melihat sekilas, sudah tahu orang yang ditanah ini siapa, langsung memerintah asisten yang disampingnya, "Ikat dua orang ini dan bawa pergi, lebih baik bisa membuat mereka ungkapkan."

Asisten mengerti, langsung membawa dua pengawal, dan membawa mereka pergi.

Oscar ada rasa mendapatkan kehidupan baru lagi, dengan sibuk berkata, "Akhirnya selesai juga."

Levita diwaktu yang tepat katakan, "CEO, Tuan muda kedua Jin terluka, kamu segara bawa dia kerumah sakit."

Mendengar Oscar terluka, Theo terkejut sebentar, baru berkata, "Kenapa?"

Oscar melambaikkan tangan, "Hanya luka kecil, tidak ada masalah."

Theo tidak percaya, langsung berkata, "Cepat naik mobil, aku bawa kamu kerumah sakit."

Novel Terkait

Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
4 tahun yang lalu
Cutie Mom

Cutie Mom

Alexia
CEO
4 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
4 tahun yang lalu
My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
3 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
3 tahun yang lalu
Lelah Terhadap Cinta Ini

Lelah Terhadap Cinta Ini

Bella Cindy
Pernikahan
4 tahun yang lalu