Innocent Kid - Bab 98 Bertamu Ke Rumah Keluarga Jin

Scarlett Jiang mengerti maksudnya, dia merangkul lengannya, menyandarkan kepalanya pada bahunya, bersikap memanja dan berkata,”Bibi kecil ini paling sayang padaku.”

Olivia Shang tersenyum,”Betul, paling sayang padamu.”

Ia menganggapnya sebagai putrinya sendiri, sehingga ia sangat menghargai keluarga suaminya dan tidak ingin mempermalukan dirinya.

Namun rasa khawtir Olivia Shang itu hanyalah bonus.

Ketika tiba di rumah Keluarga Jin, Ayah Jin dan Ibu Jin menyambut dengan ramah.

“Paman kecil dan bibi kecil Lett, selamat datang.”

Samuel Fang dan Olivia Shang tercengang sejenak ketika melihat Ayah Jin dan Ibu Jin yang tersenyum, mereka awalnya mengira pihak lawan bicaranya adalah orang yang cukup tegas.

Sehingga mereka tidak menyangka bahwa mereka seramah ini, bahkan tersenyum dengan sangat baik.

“Paman kecil, bibi kecil, ini adalah kakek dan nenekku,”ucap Scarlett Jiang memperkenalkan.

Samuel Fang dan Olivia Shang kembali fokus oleh karena suaranya, lalu langsung bergegas bersalaman dengan mereka,”Halo, halo.”

Setelah selesai bersalaman, Olivia Shang teringat kembali akan hadiah yang ia bawah, ia pun langsung memberikannya,”Kerabatku, ini adalah hadiah untukmu, semoga kamu menyukainya.”

Ibu Jin menerimanya,”Kamu hanya perlu datang saja, mengapa kamu masih membawa hadiah, anggap saja sebagai rumahmu sendiri, tidak perlu sesegan ini.”

Olivia Shang tersenyum,”Ini memang sudah seharusnya.”

“Kerabatku, ini adalah teh yang kubawa pulang khusus dari Kyoto, ini adalah teh baru tahun ini, aromanya sangat wangi,”Samuel Fang kemudian memberikan hadiahnya kepada Ayah Jin.

Ayah Jin menerimanya, lalu tersenyum dan berkata,”Aku sudah menyukainya.”

Kedua pihak petua bersikap sangat segan, Scarlett Jiang pun tidak bisa menahan tawanya,”Ayah ibu, paman kecil bibi kecil, kalian seharusnya bersikap sedikit lebih santai, tidak perlu sesegan ini.”

Setelah mendengarnya, keempat orang itu pun saling bertatapan, hingga akhirnya tidak tahan dan tertawa.

“Betul, betul, kita ikuti saja perkataan Lett, kita perlu bersikap sedikit lebih santai,”ucap Ayah Jin sambil tersenyum.

Pada saat ini, Ibu Jin baru menyadari bahwa Ace juga sudah kembali.

“Sayang, mengapa kamu sudah keluar dari rumah sakit?” Ia melihat ke arah Scarlett Jiang dengan tatapan kebingungan.

“Paman kecil dan bibi kecil datang kemari, suasana di rumah terasa sedikit lebih ramai, aku kira Ace pasti tidak ingin berdiam di rumah sakit sendirian, sehingga aku memohon kepada dokter untuk mengizinkannya pulang malam ini.”

Setelah mendengar penjelasannya, Ibu Jin kemudian menganggukan kepalanya,”Betul juga.”

Ia mengelus kepala Ace,”Sayang, biarkan kakek pengurus membawamu pergi istirahat, kita akan memanggilmu turun ketika hendak makan nanti.”

Ace menurutinya dan menganggukan kepalanya,”Baik.”

Setelah pengurus rumah membawanya naik ke lantai atas, Ibu Jin pun kembali bersikap ramah seperti sebelumnya,”Mari, ayo masuk ke dalam dan duduk.”

Ibu Jin mengundang tamu untuk duduk di sofa ruang tamu, lalu berpaling pergi ke dapur untuk mempersiapkan teh dan dimsum.

Scarlett Jiang pun ikut pergi.

“Ibu, biar aku saja,”ia pun mengambil gelas yang berada di tangan Ibu Jin.

Ibu Jin tersenyum dan berkata,”Paman kecilmu dan bibi kecilmu itu sudah terlalu bersegan, dia sudah datang bertamu, tetapi masih saja membawa hadiah.”

Scarlett Jiang menyeduh the sambil berkata,”Bibi kecil berkata itu adalah sebuah bentuk etiket yang tidak bisa dihindari.”

“Kalau begitu, bantu ibu pikir hadiah apa yang lebih cocok untuk diberikan kembali.”

Lagipula dia tidak mengenali kesenangan lawan bicaranya, sehingga ia hanya bisa menyerahkan permasalahan ini kepada Lett.

“Sebenarnya aku mempunyai sebuah saran yang sangat baik.” Scarlet Jiang meletakkan pot teh yang berada di genggamannya, berpaling ke arha ibu Jin dengan tatapan yang dilintasi kelicikan.

“Apa?”

“Itu adalah......,”Scarlett Jiang sengaja memperpanjang nada bicaranya.

Ibu Jin bertanya tergesa-gesa,”Apa sebenarnya? Cepat katakan!”

“Bersikap baik kepadaku.”

Jawaban yang mengejutkan ini membuat Ibu Jin terlebih dahulu tercengang sejenak, lalu akhirnya tersenyum,”Anak ini.”

Scarlett Jiang tersenyum hingga matanya menyipit,”Aku hanya bercanda denganmu, jangan dianggap serius. Terlebih lagi, kamu dan ayah sudah cukup baik padaku.”

Ibu Jin menggelengkan kepalanya,”Kalau begitu, bisakah kamu memberikan sebuah saran yang normal untukku?”

“Tentu saja.”

Scarlett Jiang berpikir serius, lalu berkata,”Bibi kecilku itu paling menginginkan seroang menantu, bagiamana kalau kamu membantunya?”

Ibu Jin,”......”

Setelah menghabiskan waktu yang lama, dia masih saja belum memberikan saran yang dapat diandalkan.

“Apa yang sedang kalian bicarakan?”

Pada saat ini, suara Theo Jin terdengar masuk ke dapur.

Scarlett Jiang dan Ibu Jin berpaling pada saat yang bersamaan.

“Mengapa kamu juga bisa kemari?” Tanya Ibu Jin.

Theo Jin melirik Scarlett Jiang, lalu menjawab,”Ayah menyuruhku datang kemari untuk melihat keadaan, ia berkata kalian terlalu lambat.”

Ucapannya ini membuat Ibu Jin merasa tidak senang,”Jika memang lambat, suruh dia kesini sendiri saja.”

Walaupun ia berbicara seperti ini, namun ia tetap saja mempercepat gerakan tangannya.

Dia meletakkan teh dan dimsum di atas nampan, lalu berkata kepada Scarlett Jiang,”Lett, bawa semua ini keluar, aku masih harus menyesaikan sedikit hal lagi.”

“Baik.”

Scarlett Jiang ingin mengambilnya, namun gerakan Theo Jin lebih cepat darinya.

“Aku saja.”

Ibu Jin tersenyum,”Aku kira kamu ini menyayangi istrimu, bukan ayahmu yang menyuruhmu kemari.”

“Ibu,”Scarlett Jiang merasa malu.

Ibu Jin tersenyum semakin lebar,”Cepat antarkan tehnya keluar, jika tidak ayahmu pasti akan semakin khawatir.”

Ketika berjalan keluar dari dapur, ia dapat langsung mendengar suara obrolan yang berasal dari ruang tamu.

“Paman kecil dan ayah ternyata bisa berbincang bersama,”ucap Scarlett Jiang sambil tersenyum.

Ia awalnya khawatir suasana akan menjadi sangat menegangkan ketika kedua pihak petua saling bertemu, namun sepertinya ia kini merasa ia sia-sia mengkhawatirkannya.

Theo Jin hanya tersenyum dan tidak menjawabnya.

Setelah menyalurkan satu per satu cangkir tehnya kepada Ayah Jin serta yang lainnya, ia pun berjalan dan duduk di sisi Olivia Shang.

“Bagaimana dengan nenekmu?” Bisik Olivia Shang bertanya kepadanya.

“Dia masih ada urusan lain, dia akan datang nanti.”

Ayah Jin dan Samuel Fang membincangkan keadaan saat ini, mereka berdua terlihat seperti teman lama saat mereka baru saja bertemu untuk pertama kali, mereka langsung melupakan semua orang yang berada di sekeliling mereka ketika mereka mulai berbincang.

Olivia Shang hanya tersenyum tak berdaya dan berkata,”Paman kecilmu sepertinya sudah menemukan orang yang mempunyai ketertarikan yang serupa dengannya, aku kira dia tidak akan bisa selesai membincangkannya lagi.”

Scarlett Jiang tersenyum,”Jika kamu merasa bosan, bagaimana kalau kita naik ke atas dan melihat-lihat, Ace dan Nesya sedang di atas.”

Olivia Shang langsung menganggukan kepalanya,”Baiklah.”

Akhirnya, Scarlett Jiang membawa Olivia Shang naik ke lantai atas dan masuk ke kamar anak-anak.

Nesya sedang menggambar, sedangkan Ace sedang bersandar pada kepala tempat tidur sambil membaca buku cerita di tangannya.

Ketika melihat keadaan seperti ini, Olivia Shang pun tersenyum,”Mengapa kedua anak ini bisa sebaik ini?”

Nesya mendengar suaranya, lalu berpaling dan melihatnya, ia pun langsung membuka lebar matanya dengan rasa senang,”Nenek!”

Dia langsung meletakkan alat lukisnya dan berlari kemari.

“Ace,”Olivia Shang bersujud, lalu langsung memeluknya, rasa sayangnya itu lebih dari hanya kata-kata.

“Nenek, mengapa kamu bisa kemari?” Nesya mengangkat kepala kecilnya dan bertanya penasaran.

“Karena nenek merindukanmu, sehingga nenek kemari untuk datang melihatmu.”

Nexya langsung tersenyum dan meninggikan alisnya,”Nesya juga merindukan nenek.”

Suara anak itu terdengar sangat manis dan manja, Olivia Shang bahkan merasa hatinya hampir saja meleleh, lalu memeluknya lebih erat lagi.

Setiap kali pada saat seperti ini, ia selalu saja tidak bisa menahan diri untuk tidak mengingat kembali, sejak kapan ia bisa memiliki cucu perempuan selucu ini?

Scarlett Jiang tersenyum tak berdaya, lalu berjalan menghampiri Ace dan mengambil buku di tangannya itu.

“Ace, jangan baca buku lagi jika kamu kurang sehat,”nada bicaranya terdengar sedikit menegas.

Ace langsung tergesa-gesa berkata,”Mommy, aku tidak kuran sehat.”

“Dokter menyuruhmu untuk beristirahat lebih banyak, jangan baca buku lagi, apakah kamu mengerti?”

“Oh, baikah,”Ace melihat buku yang berada di tangannya dengan tatapan yang dilintasi sedikit kekecewaan.

Scarlett Jiang melihatnya, dia benar-benar putus asa, apakah bukunya seseru itu?

“Mommy, kapan kepala kakak akan smebuh?” Tidak tahu sejak kapan Nesya berjalan ke sisinya.

Scarlett Jiang berpaling dan melihatnya sejenak, lalu menjawab dengan sikap serius,”Dia akan sembuh dalam beberapa hari kedepan.”

“Apakah artinya kakak tidak bisa menemaniku bermain untuk beberapa hari ini?”

“Betul.”

Nesya merasa kecewa dan mengerutkan bibirnya,”Kalau begitu, aku merasa sangat bosan.”

Novel Terkait

Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
4 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
 Istri Pengkhianat

Istri Pengkhianat

Subardi
18+
4 tahun yang lalu
Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
5 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
5 tahun yang lalu
Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
4 tahun yang lalu
Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
4 tahun yang lalu