Innocent Kid - Bab 785 Tidak Ada Kedudukan

Tetapi kembali mengingat lagi dirinya adalah mempelai pria maka dia tidak boleh di rendahkan sambil menganggukkan kepalanya dan berkata: “Aku merasa Devina bisa lebih cantik cantik.”

Ketika kata itu diucapkan semua orang tertawa.

“Kenapa kamu seorang laki-laki ini begitu banyak masalah, benarkan jika aku melahirkan seorang putra? Perlakuanmu ini seperti diriku melahirkan sebagai anak perempuan saja.” Ibu Jin berpura-pura menanyakan hal ini kepada ayah Jin dan membuat hati Oscar Jin seperti tertusuk.

“Ma, jangan seperti itu aku ini anak anda, anak laki-laki selama dua puluh tahun ini dan anda tidak salah!”

Oscar Jin meratap.

Bahkan seluruh keluarga ini tidak bisa menahan tawanya.

Oscar Jin tampak sedih.

Dia telah mengatakannya jika di dalam keluarga ini dirinya tidak memiliki kedudukan.

Bahkan dengan sikap kedua orang tuanya yang sangat mencintai cucunya itu maka anaknya dilahirkan maka dia akan lebih terpuruk lagi.

Memikirkan ini, tuan muda kedua menyeka air mata yang perih ini dan merasa hidupnya sangatlah menderita.

Melihatnya yang begitu sengsara membuat Devina Song dengan sigap meraih tangannya dan dengan diam-diam menghiburnya.

Suasana hati Oscar Jin pun perlahan-lahan membaik sambil memeluk Devina Song dan berkata: “Kalian tidak menyayangiku, hanya istriku yang menyayangi aku.”

Mendengar ini, wajah Devina Song berubah menjadi dingin dan mendorongnya.

...

Wajah Theo Jin ini tidak dapat menahan rasa tawanya sambil melihat tingkah konyol adiknya dan berkata.

“Bodoh.”

Mata Oscar Jin terlihat tidak nyaman ingin sekali rasanya dirinya beragumen tetapi ketikan melihat situasi kakaknya yang sedang tidak baik dia segera merasa menyimpannya kembali.

Sudahlah ini adalah keluarga, dia tidak bisa menyerangnya.

“Aku masih ingin memberitahukan kalian jika akhir-akhir ini aku ingin memelihara anjing atau kucing, agar bisa menemani anak-anak bermain di dalam keluarga ini.”

Sambil tertawa, air mata ibu Jin pun keluar dan dengan sulitnya berkata demikian.

Bagi Oscar Jin ini seperti sambaran petir di pagi hari.

Dengan terkejut dan langsung berkata dengan keberatan: “Ma, tidak boleh!”

Ibu Jin dengan marah berkata : “Tidak memerlukan kamu untuk merawatnya, untuk apa kamu menolak seperti itu.”

Mendengar ini Oscar Jin langsung menangis.

“Aku khawatir mereka akan merebut posisiku.”

Ibu Jin adalah orang yang sangat serius ketika merawat apapun dan di rumah akan ada seekor binatang peliharaan maka tidak perlu dikatakan lagi pasti mereka akan merebut tempatmu.

Dirinya yang tidak bisa bersaing dengan manusia maka tidak apa-apa tetapi ketika pada akhirnya juga harus bersaing dengan kucing dan anjing peliharaan, memikirkan apa yang akan terjadi membuat dia terlihat murung.

Theo Jin tidak bisa menahan diri untuk mengejek : “Kamu bisa belajar dari mereka bagaimana cara membuat orang lain bisa menyukaimu sedikit.”

“Kakak, jangan beranggapan aku tidak bisa mengalahkanmu, kamu hanya….”

Sebelum selesai berkata, belakang kepalanya seperti ada sebuah colekan dan ibu Jin terlihat marah : “Usia berapa orang ini masih saja pukul-pukulan.”

Melihat Oscar Jin yang merendahkan suaranya dan tidak berani berkata itu membuat seluruh keluarga langsung menertawainya.

Wajah Ace dengan serius melihat ke arah Oscar Jin dan dengan kasihannya berkata: “Paman kecil terlihat sangat menyedihkan bahkan tidak memiliki kedudukan.”

Tatapan dari bocah mungil itu membuat hati Oscar Jin benar-benar sakit.

“Ace, bahkan kamu juga mengejekku, aku akan memukulmu.”

Setelah berkata Oscar Jin langsung berlari ke arah Ace, melihat kondisi yang tidak bagus ini kemudian Ace beranjak dan berlari ke sebelahnya ibu Jin.

Memperlihatkan wajah jelek kepada Oscar Jin.

Melihat situasi tersebut Nesya juga mengikuti pamannya dari belakang, melihat ketiga orang ini membuat hati Scarlett Jiang juga merasa hangat.

Saat makan malam, Oscar Jin duduk di sebelah kanan Devina Song, harus menjepitkan makanan juga harus menuangkan teh..

Ibu Jin yang melihat Oscar Jin seperti ini tidak bisa menahan tawanya.

Memang benar saja lebih baik memiliki seorang istri, sebelumnya tuan muda yang tampaknya seperti bossy itu menjadi pembantunya istri.

Itu seperti sebuah baja yang lembut.

Setelah menghabiskan waktu yang panjang bersama keluarga Jin, Scarlett Jiang juga berubah menjadi tidak terkendali.

Scarlett Jiang yang melihat kedua insan itu terlihat mesra itu tidak menahan dirinya untuk mengoda : “Oscar memiliki potensial untuk menjadi seorang pengasuh, sungguh benar-benar sangat telaten.”

Oscar Jin yang sibuk menganmbil sup untuk Devina Song pun tersenyum ketika mendengar ini.

“Kakak ipar tolong jangan mengejek-ngejek aku, kakakku itu yang baik kepadamu, jika dia sudah memulainya dari timur maka dia tidak akan berubah ke arah barat, perbuatanku ini belum termasuk baik.”

Setelah mendengarkan ini, Theo Jin menghela nafas dinginnya lalu menepuk pergelangan tangannya Oscar Jin.

“Aku liat sekarang ekormu sepertinya sudah bisa berdiri, bukankah itu perlu diperbaiki?”

Setelah Oscar Jin mendengar perkataan dari kakaknya itu, dia segera berbalik ke sisi Devina Song lalu berkata dengan sedih : “Dengarkan, kakakku sekarang lagi menganiaya aku, dari kecil dia selalu memukulku, Devina maukah kamu membantuku.”

Melihat tingkah laku Oscar Jin, ibu Jin tertawa terbahak-bahak.

“Jangan berkata lagi, semenjak Devina mengandung, Oscar Jin menjadi lebih patuh bahkan sebelumnya pada saat Devina makan dia tidak begitu merawatnya, kejadian ini aku belum pernah menerimanya.”

Setelah Devina Song mendengar ini, pipinya seketika memerah sampai ke tenggorokannya dan dia segera mendorong lengannya Oscar Jin.

Setelah itu memindahkan mangkuk yang hampir menjadi gunung kecil itu, “Sudahlah, aku bukanlah babi jadi jangan perdulikanku, kamu sendiri juga harus makan sedikit.”

Setelah mendengar ini, Oscar Jin dengan patuhnya memakan makanannya.

Setelah makan, Ace dan Nesya menuju ruang tamu untuk bermain dan ibu Jin memanggil pelayan dari dapur untuk membawakan beberapa piring buah.

Devina Song bangkit dari kursinya untuk berinisiatif mengambilnya : “Ma aku pergi ya.”

Sambil tersenyum Oscar Jin berkata, “Sudah, kamu duduk saja di sana, jangan biarkan anakku kecapekan, tanganmu yang terbiasa memegang infus itu apakah terbiasa memegang pisau dapur?”

Devina Song sedikit melirik ke arahnya: “Pada saat itu aku masih memasak untuk diri sendiri, kenapa kamu tidak yakin terhadapku? Liatlah nanti.”

Setelah selesai berkata, Devina Song segera berbalik dan masuk ke dapur kemudian Oscar Jin yang cemas akhirnya mengikutinya masuk.

Melihat Devina Song yang memegang pisau, dia seperti seorang ahli dalam memotoh buah dan benar-benar terlihat seperti seorang yang senior dalam bidang ini.

“Baik, tidak di sangaka jika Devina memiliki keahliaan seperti ini.”

Oscar Jin menatapnya dengan kebingungan.

Pada saat ini, ayah Jin yang kebetulan masuk untuk mengambil cangkir teh merasa sangat penasaran mendengar percakapan mereka.

Dia melirik piring buah yang ada di tangan Oscar Jin dan memuji : “Bagus, Devina Song lebih kuat daripada Oscar Jin.”

Ibu Jin yang mendengar percakapan ini juga ikut masuk dan menyadari bahwa di sekelilingnya seperti kekurangan seseorang itu berkata: “Dimana Scarlett Jiang? Theo Jin, kemana istrimu pergi.”

Menyadari tidak ada kehadiran dari Scarlett Jiang, Theo tanpa ragu keluar untuk mencarinya.

Di teras halaman pintu, Scarlett Jiang mendengar suara jangkrik dari rerumputan lalu mengangkat kepalanya dan melihat bulan di langit.

Di hari kelima belas adalah sebuah bulan purnama, dia menghela nafasnya pelan.

Tiba-tiba ada sepasang tangan yang hangat dan kuat yang memeluknya dari belakang.

“Kenapa mengela nafas? Kangen rumahkah?”

Menyadari itu adalah Theo Jin, dia tidak berbalik dan melangkah kecil mencoba untuk melangkah lebih jauh dari dadanya.

“Tidak, hanya keluar untuk merasakan udara saja.”

Theo Jin kemudian mengencangkan lengannya, memeluknya sebuah tubuh yang lembut ini dengan erat, dan dengan nafas yang erat dia memeluk.

Nafasnya yang panas yang berhembus di lehernya, hal ini membuat Scarlett Jiang sedikit bergetar karena ini adalah daerah yang paling sensitif dari dirinya.

“Jangan, sedikit geli.” Scarlett Jiang tidak bisa menahan diri untuk menyembunyikan lehernya dan merasakan pelukan ini semakin lama semakin erat.

Novel Terkait

The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
3 tahun yang lalu
Meet By Chance

Meet By Chance

Lena Tan
Percintaan
3 tahun yang lalu
Mr Lu, Let's Get Married!

Mr Lu, Let's Get Married!

Elsa
CEO
4 tahun yang lalu
Now Until Eternity

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
4 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
3 tahun yang lalu