Innocent Kid - Bab 793 Tidak Bisa Dipercaya

Ruangan yang terasa tenang ini, membuat hati Scarlett berdegup dengan kencang, bahkan suara apapun tidak terdengar olehnya.

Theo yang melihat telinga Scarlett yang memerah itu membuat hatinya terasa luluh.

Kemudian memeluknya dan membawa dia ke dalam ruangan, ciuman ini semakin mendalam lalu seketika terdengar suara Nesya.

“Mommy! Mommy! Kakak mengajarkan aku untuk bersulap!”

Scarlett yang mendengar suara ini, awalnya yang sedang dikelabui oleh ciuman ini seketika tersadarkan diri dan segera ingin melepaskannya.

Tetapi tekanan Theo terlalu keras dan memeluknya dengan erat seperti tidak mendengar apapun.

Setelah pintu terbuka, suara pintu itu seperti menghempas dinding.

Karena takut jika anaknya melihat apa yang di lakukan oleh kedua orang ini, dengan segera dia berjalan ke meja riasnya ingin melihat apakah ada perubahan atau tidak.

“Mommy lihat!”

Tetapi ketika dirinya belum sempat untuk melihatnya, Nesya telah datang dengan berbagai warna sulap di tangannya, dengan wajah bahagia melihat kearahnya.

Sebenarnya kedua bocah ini sudah terlelap tetapi karena Nesya bermimpi buruk hal ini membuat dia menangis dengan hebatnya kemudian menyadarkan Ace.

Maka dari itulah hal ini terjadi.

Scarlett memeluk putrinya lalu mengecup dahinya.

“Iya bagus, Nesya begitu hebat.”

Mata Nesya dengan penasaran melihat ke arah Scarlett dan bertanya : “Mommy kenapa dengan bibirmu?”

Tanpa disadari tangan itu pun memegang bibirnya dan membuat Scarlett terdiam.

Sambil memutarkan kepalanya melihat ke arah Theo dengan wajah malunya, hatinya dengan bingung untuk menjelaskan dan berkata dengan terbata-bata : “Ini... tidak apa-apa.”

Theo pun tersenyum sambil merapikan baju Nesya yang berantakan dan berkata dengan sembarangan, “Mommy di gigit nyamuk yang besar, maka dari itu menjadi seperti itu.”

Scarlett yang mendengar ini hampir saja tertawa, memang benar nyamuk besar itu adalah Theo.

Hal yang membuat kedua orang ini tidak menyangka adalah, Nesya yang melihat ini dengan irinya berkata : “Aku juga ingin di gigit oleh nyamuk besar ini, bibir mommy begitu bagusnya.”

Hal ini sungguh membuat Theo tidak tahu harus berkata apa lagi.

Scarlett yang menatapnya pada saat putrinya tidak melihat.

Dengan arti : Kebohonganmu itu harus kamu selesaikan sendiri.

Untung saja, pada saat ini terdengar sebuah suara kaki yang khawatir, Ace masuk dan melihat adiknya dan hal ini membuat dia merasa lega.

Tetapi suasana disini terasa aneh, Ace yang merasakan keanehan dari kedua orang ini.

Nesya yang melihat kakaknya itu muncul lalu berkata sambil menunjuk bibirinya Scarlett : “Kakak, kemarilah, lihat bibir mommy di gigit oleh nyamuk besar, sungguh cantik aku menginginkannya!”

Setelah Ace melihat dengan seksama, memang jelas jika bibirnya terlihat bengkak.

Tetapi ketika melihat wajah daddy terlihat sedikit sesak.

Ace memikirkan sebuah hal yang tidak dia mengerti sektika dia mengerti sesuatu.

“Nesya kemarilah, ada sesuatu yang ingin kakak perlihatkan lagi.”

Adiknya yang tidak bisa apa-apa itu tidak ingin pergi, tetapi ketika Ace kembali melihat dinginnya tatapan daddy nya itu dengan segera membawa adiknya.

“Mommy kita pergi bermain dulu ya.”

Ace sambil berkata kepada Scarlett sambil membujuk Nesya, “Ayo, kamu tidak bisa berada disini jika terus berada disini akan membuat kamu sakit mata.”

Setelah membujuk adiknya keluar kamar, Scarlett mengingatkan kembali : “Perbaiki baju adikmu ya!”

Setelah itu Ace memutarkan kepalanya dan menutup pintunya, “Iya mommy!”

Melihat Ace yang pengertian untuk membawa adiknya pergi itu, Theo tersenyum anak ini memang sungguh pengertian.

Scarlett sedikit mengeluh melihat kearah Theo, “Semua ini salahmu, anak-anak jadi salah paham.”

Theo dengan tidak pedulinya dia tersneyum dan berkata, “Itu adalah nyamuk besar tidak ada hubungannya dengan aku.”

Scarlett sungguh merasa marah, orang ini semakin seenaknya saja kemudian dia memutarkan kepalanya ke jendela tanpa memperdulikan dia.

Theo yang tersenyum itu memeluk dia dari belakang dan dengan bibirnya dia mengecup dahinya dan berkata dengan lembut, “Baiklah, aku bersalah dan aku berjanji tidak akan akan seperti itu, jangan marah lagi ya?”

Scarlett menghelakan nafasnya dengan datarnya dia berkata, “Buat apa kamu berjanji? Tidak bisa dipercaya.”

Theo yang melihat dia yang terlihat begitu manja tidak tahan untuk mengecupnya lagi, tetapi ketika mengingat Scarlett yang terlihat marah itu dirinya bisa kapan saja mengecupnya lalu berkata.

“Kali ini beneran, percayalah padaku.”

Melihat wajahnya yang serius itu, Scarlett dengan dalam merasakan kemanisan ini.

Tanpa dia sadari, ketika berada di dalam Theo dirinya seperti seorang gadis kecil.

Terhadap sentuhannya ini membuat hatinya mengerti hubungan kedua orang ini.

Melihat Scarlett yang terlihat tetap marah itu, Theo berjalan kedepannya.

“Untuk terakhir kalinya aku berjanji.”

Theo mengeluarkan ketiga jarinya.

Scarlett yang tidak percaya menantangnya, “Jika berbohong?”

Theo tersenyum lalu berkata ke dekat telingnya : “Jika di langgar, maka hukumannya harus mencium Scarlett 10 kali.”

Dengan hangat nafas ini berada di telinganya membuat Scarlett merasa gatal.

Dirinya tidak dapat menahan dirinya untuk mundur dan dengan pelan menghindari Theo, “Tidak ada persetujuan.”

Theo pun tersenyum melihat tingkahnya yang seperti itu membuat dia ingin membawanya kedalam dekapannya.

Scarlett melihat dirinya didalam kaca lalu terlihat seorang gadis yang malu sedang berada didalam dekapannya seorang pria besar dengan telinga yang memerah.

Dengan keadaan seperti ini membuat Scarlett merasa malam ini penuh dengan kemanisan.

Keesokkan harinya, kedua orang ini menentukan hari untuk kembali ke Perancis.

Ibu Jin yang tahu jika tidak bisa menahannya terlalu lama, dengan segera meminta seseorang untuk mempersiapkan barang-barang, juga meminta bantuan Oscar untuk memindahkannya.

Setelah Scarlett turun dan merapikan semua ini dia melihat seisi ruang tamu ini dipenuhi oleh kotak.

Pada saat ini Theo turun dan melihat ruang tamu ini penuh pertanyaan.

“Ma, apakah kamu ingin pindahan?”

Ibu Jin dengan segera menarik Scarlett untuk memperkenalkan semua ini.

“Scarlett, semua ini adalah barang yang aku persiapkan untuk kamu bawa ke Perancis, ini adalah beberapa makanan yang terkenal didalam negeri, itu adalah baju yang dipersiapkan untuk Ace dan Nesya, lalu kotak ini...”

Agar tidak kelupaan, ibu Jin juga membuat sebuah cacatan.

Melihat catatan yang banyak ini membuat Scarlett sedikit merasa pusing.

Tetapi tetap saja ibu Jin merasa dirinya belum mempersiapkan semua ini dengan baik lalu berkata kepada Theo : “Coba kalian lihat, apakah semua ini cukup?”

Theo dengan tidak bisa apa-apa membawa ibu Jin untuk duduk di sofa dan berkata.

“Ma, kamu tidak perlu mengkhawatirkan semua ini, sekarang Devina sedang hamil sebaiknya, anda menjaga dia saja.”

Oscar memperhatikan cacatan ini, lalu berdiri sambil menyeka keringat dingin di kepalanya, “Kak bawa saja semua barang ini, barang ini hanya sebuah maksud baik dari mama.”

Novel Terkait

Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milea Anastasia
Percintaan
4 tahun yang lalu
Mr Lu, Let's Get Married!

Mr Lu, Let's Get Married!

Elsa
CEO
4 tahun yang lalu
Hidden Son-in-Law

Hidden Son-in-Law

Andy Lee
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
3 tahun yang lalu
My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
3 tahun yang lalu
Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
3 tahun yang lalu