Innocent Kid - Bab 14 Musuh Selalu Bertemu

Di pagi hari kedua, Theo Jin datang pada saat Scarlett Jiang dan Ace baru saja bangun.

Lelaki itu berdiri tegak dengan mengenakan jasnya, tubuhnya yang dibalut rapat itu terlihat sanga elegan. Wajahnya yang menawan itu terlihat seperti ukiran, pandangannya terlihat sangat dingin, matanya yang memandang itu seakan-akan membuat semua orang tercengang menatapnya.

Scarlett Jiang yang menatapnya juga tercengang sejenak.

Ia kemudian kembali menyadarkan diri setelah waktu yang cukup lama, lalu bertanya,"Tuan Jin, mengapa kamu datang sepagi ini?"

Theo Jin sepertinya sedang merasa senang, ia juga berkata-kata dengan ekspresi yang lebih senang,"Aku membawakan sarapan pagi untukmu dan Ace."

Ia menangkat sebuah tas dan mengayunkannya di depan hadapannya.

Scarlett Jiang langsung tergesa-gesa berkata,"Kalau begitu, silahkan duduk terlebih dahulu, aku akan mengambil piring."

Theo Jin mendahului dan memimpin masuk ke dalam rumah.

Ace kebetulan sedang berjalan keluar dari dalam kamar, ia terlihat belum terbangun sepenuhnya, matanya terlihat sungguh mengantuk, ia terlihat sangat lucu dan manis ketika ia menangkat alis matanya.

Saat ia melihat ayahnya, ia menyapanya dengan suara yang tidak terlalu besar, ia kemudian berjalan ke arah Scarlett Jiang dan berkata,"Gendong."

Scarlett Jiang membungkukkan tubuhnya dan menggendongnya sambil memegang piring di salah satu tangannya, kemudian berjalan keluar.

Theo Jin segera membantunya dan menatap dingin Ace, kemudian berkata,"Nona Jiang tidak perlu terus memanjakannya."

Scarlett Jiang tidak terlalu memperhitungkannya dan berkata,"Tidak apa-apa, ia benar-benar bersikp sangat baik, ia juga tidak terlalu berat untuk digendong."

Ace kemudian menyombongkan dirinya kepada ayahnya, lalu memeluk erat Scarlett Jiang.

Scarlett Jiang menghapus senyumannya, kemudian memangku Ace dan duduk dengan baik, lalu berkata kepadanya dengan lembut,"Apa yang ingin kamu makan, aku akan mengambilkannya untukmu."

Ace menunjuk dan berkata,"Aku ingin meminum susu itu."

Scarlett Jiang mengikuti permintaannya.

Jika dilihat dari sisi ini, ia hanya dapat melihat sisi wajahnya yang lebih baik.

Bibir yang tipis, senyuman yang manis bagaikan bunga, hidung yang tinggi, terlihat sangat manis, matanya yang sungguh menawan, memancarkan sebuah gelombang cahaya.

Kulitnya tidak terdapat terlalu banyak lemak, ia memiliki gaya yang datar dan elegan, gaun panjang yang berwarna krim itu membuatnya terlihat sangat elegan, menampilkan lekukan tubuhnya yang menawan, ia terlihat sangat ramping.

Theo Jin terlihat tercengang, ia memandang cukup tajam, seperti ia terus ingin menelan perempuan itu.

Scarlett Jiang sepertinya merasakannya, sehingga ia mengangkat kepalanya tanpa disadari.

Pandangan mereka saling bertemu, Theo Jin kembali memfokuskan diri dan bertanya,"Ada apa?"

Scarlett Jiang menarik kembali pandangannya, hatinya merasa sedikit ragu.

"Oh, tidak apa-apa."

Apakah ia salah merasa?

Ia jelas menyadari bahwa ia baru saja merasakan sebuah pandangan yang sangat tajam dan memanas!

Setelah dua pulu menit, Scarlett Jiang dan Ace juga selesai sarapan pagi, kemudian keluar bersama dengan Theo Jin.

Theo Jin mengantar Scarlett Jiang hingga ke sekitar perusahaan.

Sebelum ia turun dari mobil, Theo Jin tiba-tiba berkata," Oh iya, Nona Jiang, Ace tidak akan mengganggumu lagi malam ini, kakek dan neneknya sudah kembali dan ingin bertemu dengannya."

Scarlett Jiang tercengang, lalu segera menjawab,"Ah, baik, tidak apa-apa."

Ace merasa tidak senang,"Aku ingin bersama Bibi Scarlett."

Theo Jin tidak menghiraukannya dan berkata kepada Scarlett Jiang,"Jika kamu merindukannya, kamu boleh menelepon ke nomor yang ditinggalkan Ace."

"Baik."

Scarlett Jiang merasa sedikit sulit melepaskannya, namun, ia tetap saja tersenyum dan mencium Ace, ia kemudian mengucapkan selamat tinggal kepadanya, lalu pergi ke perusahaan.

Kebetulan sekali itu adalah jam berangkat kerja, semua orang sedang mengantri untuk naik lift, namun, Scarlett Jiang segera bergegas untuk mengejar lift.

Saat ia tiba di kantor, semua orang sepertinya sedang sibuk mendiskusikan sesuatu.

Saat mereka melihatnya, Stella He langsung berjalan ke arahnya dan berkata,"Lett, ada masalah besar."

"Masalah besar apa?" Scarlett Jiang langsung terlihat panik.

Stella He memberikan ponselnya dan memperlihatkan kepadanya,"Ini......"

Scarlett Jiang tercengang melihat ponsel yang berisi negosiasi perusahaan itu.

Semua berita buruk itu tertulis, terlihat kabar bahwa perusahaan mereka akan segera dibeli oleh sebuah perusahaan besar.

Scarlett Jiang merasa terkejut,"Sejak kapan hal ini terjadi?"

Stella He menjawab,"Pagi ini. Dengar-dengar, perusahaan yang membeli perusahaan kami adalah Blue's Corp."

Scarlett Jiang bingung sejenak,"Blue's Corp. yang mana?"

Stella He melihatnya bingung, ia menatapnya dan berkata,"Yang mana lagi, hanya ada satu perusahaan Blue's Corp. di kota Jin ini, apakah kamu tidak mengetahui hal ini?"

Scarlett Jiang tidak mengucapkan apapun, kepalan kedua tangannya mengerat, pandangannya menjadi sebuah tatapan sinis.

Bagaimana mungkin ia tidak tahu?

Justru ia memastikannya karena ia sudah terlalu tahu.

Hanya saja, ia tidak menyangka bahwa ia akan mendengar nama itu seperti ini dalam jangka waktu lima tahun.

Rekan kerja yang berada di samping mereka mendengar topik pembicaraan mereka dan langsung segera datang,"Lett, apakah kamu tidak salah? Tuan besar dari Blue's Corp. itu adalah orang tampan yang sangat terkenal dan kaya! Ia terlihat sangat elegan dan tidak tahu sudah menarik hati dari berapa banyak wanita."

"Betul, betul, ia adalah lelaki tertampan kesembilan di Kota Jin ini, ia bahkan sering muncul di berbagai majalan ekonomi, apakah kamu tidak pernah melihatnya?"

"Apa gunanya jika pernah melihatnya, ia kini sudah memiliki seorang tunangan! Sepertinya, tunangan daripada tuan muda mereka itu sama seperti Scarlett, ia juga bermarga Jiang, namanya adalah Bella Jiang, ia bisa saja merupakan keluarga daripada Scarlett."

"Hahaha......"

Semua orang tertawa, namun, Scarlett Jiang tidak dapat tersenyum sedikitpun.

Kebetulan sekali, ia memanglah anggota keluarganya.

Apakah ini yang disebutkan bahwa musuh akan selalu bertemu?

Setelah kejadian yang terjadi lima tahun yang lalu, ia sudah memutuskan segala hubungan dengan Keluarga Jiang, ia berpikir bahwa mereka tidak akan bertemu lagi di masa depan.

Siapa yang menyangka bahwa akan ada pertemuan seperti ini.

Scarlett Jiang tiba-tiba merasa sedikit kesal.

Stella He menyadari ekspresi wajahnya, sehingga ia mengkhawatirkannya dan bertanya,"Apa yang terjadi padamu, Lett?"

"Tidak apa-apa."

Scarlett Jiang berusaha untuk tersenyum, ia kemudian meletakkan tasnya dan pergi ke ruang teh, ia berencana untuk menyeduh sedikit kopi untuk membangunkan dirinya.

Siaa yang menyangka bahwa ia bertemu dengan beberapa orang di depan pintu ruang teh itu.

Kedua di antaranya adalah Manajer Departemen Felice Yan dan Manajer Felix Li.

Mereka berdua berbincang diantara salah satu lelaki dan wanita lainnya.

Lelaki itu mengenakan jas berawarna abu-abu, ia terlihat sangat tampan, wibawanya membuatnya terlihat sangat elegan, setiap bagian darinya sungguh mengesankan setiap orang.

Wanita yang berada di sampingnya mengenakan pakaian masa kini, gaun berwarna merah, lekukan tubuh yang menawan, sepatu hak yang tingginya mencapai sepuluh sentimeter, riasan wajah yang menawan, wajahnya yang gemilang, alisnya yang membuatnya terlihat sedikit aroga.

Scarlett Jiang terkejut sejenak melihat mereka berdua, nafasnya menjadi sedikit tidak karuan.

Ia adalah Edward Lan dan Bella Jiang!!!

Novel Terkait

See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
4 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
4 tahun yang lalu
Half a Heart

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
3 tahun yang lalu
Pernikahan Kontrak

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Tiffany
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu