Innocent Kid - Bab 104 Theo Jin Mabuk

Sampai di Club dan bertemu dengan beberapa klien, beberapa orang itu sangat menikmati makan malam, dan klien tersebut pun sangat suka minum, Theo Jin pun menemaninya minum dengan banyak.

Oscar Jin juga di samping, sengaja ia memberikan minuman alkohol kepada Theo Jin.

Tingkat alkohol yang ada pada makan malam itu semuanya sangat tinggi, setelah minum beberapa gelas, Theo Jin hanya merasakan sedikit mabuk, kepala pun merasa pusing.

Sampai makan malam itu selesai, Theo Jin sudah mabuk….

Dia pergi ke kamar kecil, Oscar Jin langsung pergi mengangkat telepon, tidak memperhatikan kondisi di dalam ruangan juga.

Clarissa Su menunggu beberapa saat, kemudian ia juga mengikutinya ke arah kamar kecil.

Saat ia menunggu di Lorong, setelah Theo Jin keluar dari kamar kecil, Clarissa Su langsung mendekatinya dan berkata: “Theo, kamu tidak apa-apa kah?”

Theo Jin tidak mengatakan apapun.

Clarissa Su mendekatinya ingin membantunya, namun Theo Jin menghindar darinya.

Tangannya pun bingung harus bagaimana, ia tidak menyangka kalau Theo Jin sampai sudah mabuk pun tidak membiarkan dirinya menyentuhnya, apakah ia begitu benci pada dirinya?

Walau ia kecewa, tapi Clarissa Su masih tersenyum dan berkata: “Theo, biarkan Oscar yang mengatur mereka di dalam saja! Aku antar kamu pulang dulu, atau langsung buka satu ruangan kamar di dalam Club ini biar kamu bisa istirahat?”

Tentu saja Clarissa Su memiliki pemikiran yang lain, sekarang Theo Jin sedang mabuk, mereka menghabiskan waktu bersama, mungkin saja bisa terjadi sesuatu.

Dan pada saat ini juga, Oscar Jin keluar dari ruangan tersebut.

“Abang, aku sudah berpamitan dengan CEO Lee, ayok, kita pulang.”

Sambil ngomong, Oscar Jin sudah mendekati Theo Jin dan menopangnya, ia tidak menahan diri untuk melirik ke Clarissa Su, untung dia datangnya cepat, kalau tidak Abangnya sudah dibawa pergi sama wanita itu.

Clarissa Su berjalan dibelakang, tatapannya terlihat sekilas tidak ikhlas, tapi ia juga tidak ngomong apa-apa.

Setelah meninggalkan Club, Oscar Jin sambil menopang Theo Jin naik ke dalam mobil, kemudian ia berkata : “Kak Clarissa, aku antar Kakak pulang dulu ya!”

“Tidak perlu, kamu antar Abang mu pulang dulu! Aku akan pergi bersama mu, kalau tidak nanti tidak ada orang yang menjaga dia.”

Mendengar kata tersebut, Oscar Jin terlihat sekilas senyuman di wajahnya, kemudian ia berkata: “Masa tidak ada orang yang jaga, pasti ada.”

Clarissa dengan curiga sambil melihat ke Oscar Jin, tiba-tiba dia merasa ada yang aneh dengan perkataan itu, tapi dia juga tidak tahu bagian mana yang aneh.

Oscar Jin kemudian berkata: “Dirumah kan ada pembantu? Ada aku juga! Lagi pula Kak Clarissa, sudah malam seperti ini Kakak kalau tidak pulang, orang rumah pasti akan khawatir sama Kakak, pulang saja, biar aku yang mengantar Kakak pulang.”

Mendengar kata tersebut, Clarissa Su walaupun merasa tidak puas, tapi ia juga tidak mengatakan apa-apa lagi.

Setelah mabuk, dan Theo Jin sudah tertidur di mobil setelah tiba di rumah Su.

Kesempatan yang begitu bagus untuk berduaan malam ini sudah dirusak oleh Oscar Jin, hati Clarissa Su sedikit banyak merasa kurang senang, tapi ia tetap berkata: “Hati-hati dijalan, ingat harus menjaga Abang mu dengan baik!”

Oscar Jin sambil mengangguk kepala, “Tenang saja, Kak Clarissa.”

Sambil ngomong, dalam hatinya sambil berkata lain: bukan pria mu juga, sibuk apa kamu!

Setelah mobil pergi dari rumah Su, Oscar Jin sambil membawa Theo Jin yang mabuk itu pergi ke arah rumah Scarlett Jiang.

Sebagai Adik kandung, bagaimana mungkin ia membiarkan hubungan Abang dan Kakak Iparnya berkembang seperti ini dan ia membiarkan mereka begitu saja? Kalau tidak nanti hubungan mereka bermasalah, dan Abangnya menjadi merajalela lagi, yang sial juga dia sendiri dan semua karyawan di Jin’s Corp.

Sambil berpikir, Oscar Jin mempercepat kecepatan mobil dan setelah sampai di bawah rumah Scarlett Jiang, ia langsung menopang Theo Jin ke atas.

Saat ini Scarlett Jiang baru selesai mandi, sambil membereskan dokumen tadi pagi, saat ini juga, tiba-tiba mendengar ada suara bel yang sangat terburu-buru.

Scarlett Jiang tertegun, malam-malam seperti emang siapa yang kemari? Ia bangun dan jalan ke belakang pintu, dan melihat lubang kecil, baru sadar sama sekali tidak ada orang.

Dengan ragu-ragu ia membuka pintu, tiba-tiba orang yang di depan langsung terjatuh ke dirinya.

“Th……..Theo Jin,”

Scarlett Jiang terkejut, tercium bau alkohol darinya, dia baru menyadari kalau pria yang di depan ini ternyata mabuk.

Dia melihat ke arah lorong, selain Theo Jin sudah tidak ada orang lain, Scarlett Jiang mengira ia datang sendiri, ia memanggil lagi namanya: “Theo Jin.”

Pria tersebut tetap tidak menyahutnya, ini minum minuman alkohol sebanyak apa, bisa mabuk sampai seperti ini, Scarlett Jiang sambil mengerutkan alis, merasa tidak tega.

Dia menopang ia ke dalam rumah, dan ia menaruh ia di sofa.

Theo Jin menyandar di sofa, dia memejamkan mata, saat ini dia tenang bagaikan anak kecil, Scarlett Jiang sambil melihat wajah tampan tersebut dengan terbegong dua menit.

Ragu-ragu sebentar, dia mengeluarkan hp, dia menelepon Oscar Jin, bagaimanapun, dia telah berjanji kenapa Ibu Jin, kalau dia dan Theo Jin tidak akan berhubungan lagi, Scarlett Jiang selalu merasa, meninggalkan orang disini sepertinya kurang baik.

Saat telepon tersambung, Scarlett Jiang langsung berkata: “Tuan muda kedua Jin, Abang kamu mabuk dan lari ke tempat aku, kamu bisa kesini untuk menjemputnya tidak?”

“Oh ya? Abang ku mabuk dan lari ke tempat mu, Nona Jiang, benar-benar maaf sekali! Aku sedang ada urusan, tidak bisa melarikan diri! Kamu tolong jagain dia ya!”

“Tapi…….apakah kamu tidak bisa mencari waktu luang untuk kesini? Atau mencari seseorang kesini?” Scarlett Jiang mengerutkan alis.

“Nona Jiang, aku benar-benar tidak bisa kesana, tempat aku sekarang juga tidak ada orang, kamu yang jaga dia saja ya! aku mohon, aku sibuk dulu ya, bye bye.”

Setelah selesai ngomong, Oscar Jin langsung menutup telepon.

Dia yang mengantar Abangnya kesana, mana mungkin dia sendiri juga pergi menjemput Abangnya pulang.

Oscar Jin sambil mengemudi, tatapannya terlihat sekilas senyuman, pria dan wanita lajang, menghabiskan waktu dalam satu ruangan, Abangnya juga sudah mabuk, tidak tahu apa yang akan terjadi.

Tuan muda kedua Jin sambil menyanyi, dengan hati yang senang ia pergi berhura-hura.

……

Di sebelah Scarlett Jiang sini, setelah menutup telepon ia sampai kehabisan kata-kata, sebenarnya apa yang disibukkan sampai Tuan muda kedua Jin ini tidak peduli kepada Abang kandung sendiri.

Scarlett Jiang menghelakan nafas, dan menelepon kepada Alex Gu.

Mendengar kata tersebut, Alex Gu berkata :”Maaf, Nona Jiang, Ibu ku sakit, aku harus menjaganya, tidak bisa kesana.”

Alex Gu tentu tidak bisa memberitahu kepada Scarlett Jiang, kalau dari awal ia sudah menerima perintah dari Tuan muda kedua Jin, tidak peduli bagaimana pun, ia tidak boleh pergi menjemput Theo Jin.

Jadi beri dia 100 nyali pun, dia juga tidak berani ke sana!

Scarlett Jiang merasa tidak berdaya, bagaimana bisa terjadi hal seperti ini, dia menghelakan nafas, dia juga tidak bisa membiarkan orang tersebut diluar!

Yasudah yasudah, lagi pula cuman biarkan dia tidur semalam di sini saja.

Kalau Ibu Jin tahu pun, tidak bisa menyalakannya.

Scarlett Jiang akhirnya menerima nasibnya, tadi ia pikir biarkan Theo Jin tidur di sofa, tapi sofa terlalu kecil, kaki panjangnya tidak muat pada sofa tersebut, terlihat sangat sempit, Scarlett Jiang tidak sanggup melihatnya lagi, akhirnya menarik ia ke dalam ranjang yang di dalam kamar.

Setelah menghabiskan tenaga yang besar, dia baru menopang ia ke dalam kamar.

Saat Theo Jin terbaring di ranjang, karena kebiasaan, ia pun terbaring, dia pun terbaring di depan dada.

Scarlett Jiang menghela nafas, saat ia hendak bangun, Theo Jin terbangun, pria tersebut membuka matanya, dengan mata yang sedikit tidak jelas sambil menatap Scarlett Jiang.

Theo Jin tiba-tiba merasa sedikit bingung, ia merasa dirinya sedang bermimpi.

Wanita yang di depannya ini, dengan wajah yang terlihat sedikit merah, sepertinya dia baru mandi, badan dia tercium bau wangi, sekarang dengan tatapan mata yang seperti bunga itu sambil menatap diri sendiri.

Novel Terkait

Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
4 tahun yang lalu
Get Back To You

Get Back To You

Lexy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
4 tahun yang lalu
My Charming Wife

My Charming Wife

Diana Andrika
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
5 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Now Until Eternity

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu