Innocent Kid - Bab 752 Bahkan Kamu Juga Tidak Ada Cara

Berikutnya ada masalah besar yang perlu dia dengan Scarlett, dia tidak boleh depresi.

Membuka jendela ruang belajar, agar aroma rokok yang didalam bisa hilang, Theo baru kembali ke dalam kamar istirahat.

Esoknya saat Scarlett masih tidur, ponsel sudah berdering.

Dengan bingung membuka mata, melihat notifikasi adalah telepon dari Ibu Fu.

Scarlett sekejap langsung semangat, bergegas berkata, "Ibu kenapa?"

Mendengar suara Scarlett yang malas ini, Ibu Fu juga tahu dia seharusnya baru bangun.

Saat ini dia dengan serius katakan: "Lett ah, hari ini kamu bisa pulang ke rumah dulu, selalu dirumah orang lain juga tidak baik kan......"

Mendengar maksud Ibu Fu, Scarlett langsung jawab: "Ibu, aku tahu, aku hari ini akan bawa Nesya pulang."

"Aku sudah suruh orang menjemput kamu dan juga sudah berangkat."

Ibu Fu mendengar Scarlett setuju, sekejap langsung senang.

Melihat Nesya disamping tidur dengan nyenyak, Scarlett dengan pelan-pelan membuka selimut.

Pelan-pelan membuka tirai, sinar matahari menyinari kedalam, dalam kamar menjadi terang.

"Mommy......"

Selimut putih yang di tempat tidur juga bergerak, kemudian mengeluarkan kepala dan melihat Scarlett berkata, "Apakah sudah mau bangunt tidur?"

Scarlett mendengar ini, dengan senyum memeluk Nesya kemudian merapikan rambutnya yang berantakan dan berkata: "Iya, nenek sudah panggil kita pulang."

Selesai mandi Scarlett menggendong Nesya turun ke bawah.

Kebetulan bertemu dengan Theo yang keluar dari kamar lalu berkata padanya: "Hari ini aku pulang dulu, orang rumah sudah mendesak aku juga tidak baik terus tinggal disini."

Theo mendengar ini, tatapan terlihat tidak senang, tapi tidak menghalang.

Nesya yang didalam pelukan juga tertidur kembali, dengan erat memeluk bahu Scarlett.

Keluar dari Kediaman Keluarga Jin sudah melihat pengurus rumah disamping, Scarlett menggendong anak berjalan kesana, "Paman Wang, kamu sudah tunggu lama ya?"

"Tidak lama, tidak lama."

Paman Wang mengambil barang yang ada ditangan Scarlett.

Waktu ini sudah menghindari waktu jam kerja jadi jalanan tidak begitu banyak mobil.

Tidak lama, mobil berhenti di depan pintu villa Keluarga Fu, baru turun mobil, Ibu Fu sudah bergegas menyambut, menggendong Nesya, "Akhirnya sudah pulang, Nesya rindu sama nenek tidak?"

"Rindu."

Selesai bicara Nesya mencium wajah Ibu Fu.

Ibu Fu dengan senang menggendong Nesya berputar.

"Ibu ini untuk kamu, kamu lihat suka tidak?"

Scarlett sambil berkata sambil dari satu plastik keluarkan syal sutra.

Ini disaat perjalanan pulang tadi sekaligus beli, karena dalam hatinya sangat berterima kasih pada Keluarga Fu.

"Aiyo, memang anak perempuan paling perhatian, tahu belikan hadiah untuk ibu, tidak seperti Leon, setelah pergi ke perusahaan, bahkan rumah juga tidak ingin pulang lagi."

Ibu Fu dengan senang melihat syal ini, tahu dalam hati Scarlett masih ada rumah ini.

Mungkin saja tujuan dirinya hari ini akan berhasil......

Mendengar dia mengatakan Leon, Scarlett juga menengadah kepala melihat ke jendela lantai dua.

Jam segini seharusnya Leon tidak ada.

Setelah mereka masuk ke dalam, Ibu Fu berkata: "Lett, dua hari ini kamu tidak ada dirumah, ibu merasa sangat tidak senang."

Scarlett baru ingin membujuk saja, sudah mendengar dia berkata: "Bahkan Leon juga menjadi sangat diam, tidak pulang rumah, kamu bilang, apakah kalian berdua tidak bisa seperti dulu lagi kah?"

Saat ini Scarlett baru mengerti, apa yang ingin dikatakan oleh Ibu Fu.

Terdiam sejenak, akhirnya berkata, "Ibu, aku sangat terima kasih pada Leon dan kamu, hanya saja aku dengan Leon tidak cocok."

Melihat Scarlett tiba-tiba berubah sikap, Ibu Fu bergegas katakan: "Bukannya ibu ingin memaksa kamu juga tahu membuat kamu sulit, hanya saja. bisakah kamu memberi Leon kesempatan lagi? Dia sangat mencintai kamu, kamu juga boleh mencoba pelan-pelan mendekatinya, meskipun Tuan Jin duluan menyukai kamu, tapi siapapun tidak bisa menjaminkan perasaannya masih sama seperti dulu."

Scarlett melihat dia, dalam hati menghela nafas.

Bagaimana pun wanita yang didepan adalah orang yang dirinya panggil sebagai ibu, jadi dia tidak bisa mengatakan perkataan yang menyakiti dia.

"Ibu, kita sama sebagai wanita, seharusnya kamu bisa mengerti perasaan aku, aku terhadap Leon hanya rasa terima kasih, tidak ada rasa suka. Leon terhadap aku lebih sama seperti keluarga, awalnya aku yang salah paham, tapi sekarang aku sudah tahu dia bukan suami aku, aku juga tidak ada cara mengubah perasaan ini."

Ibu Fu mendengar ini merasa tidak ada harapan lagi dan menjadi cemas.

"Lett ah, ini karena kamu tidak membuka hati terhadap dia, kamu coba mengerti dia dan kamu juga akan menyadari bahwa kalian sangat cocok."

Selesai bicara, Scarlett menunduk kepala melihat rubik yang ditangan Nesya, tidak menjawab.

Dalam hati merasa pahit.

Utang perasaan orang bagaimana pun tidak akan dibayar lunas.

JS Corp.

Kenneth mengetuk pintu kantor CEO.

Melihat orang yang datang adalah Kenneth, Theo langsung menghentikan pekerjaannya, lalu bertanya: "Bagaimana dengan penelitian kamu? Sudah ada hasil belum?"

Mereka belum duduk, Theo sudah dengan buru-buru bertanya.

Ekspresi Kenneth menjadi dingin, lalu memberi dokumen pada Theo, "Tuan muda kamu lihat, ini adalah hasil penelitian."

Memberi dokumen yang penuh dengan angka, Theo menerima tapi tidak mengerti.

"Virus yang didalam tubuh nyonya muda, aku tidak pernah lihat."

Perkataan Kenneth ini membuat Theo merasa tidak berdaya.

Tenggorokan dia menjadi tersedak dan mata merasa sangat asem.

Kenneth tidak tega, tapi harus katakan, "Aku dalam waktu singkat susah meneliti hasil, kamu harus ada persiapan."

Mendengar ini, tangan Theo yang memegang hasil ini juga gemetar, kemudian memegang erat sampai ujung jari juga menjadi putih.

"Bahkan kamu juga tidak ada cara?"

Kenneth dengan pelan mengangguk kepala, "Aku perlu waktu, meskipun nyonya muda sekarang kelihatan sangat normal, tapi tidak tahu kapan akan ada reaksi yang tidak baik, waktu semakin lama terhadap tubuhnya juga semakin tidak baik, aku takut bisa mengancam nyawanya."

Theo hanya diam, uap panas kopi yang didepan ini juga naik ke atas, didalam udara terasa sangat tertekan dan pasra.

"Yang bisa membuat barang ini keluar juga bukan orang baik, mungkin bisa dari hal ini terus menyelidiki, mungkin akan ada penemuan."

Perkataan Kenneth ini mengingati Theo.

Lawan belum diketahui, sekarang dia juga tidak tahu apa rencana lawan berikutnya.

Melihat tatapan Theo yang pasra ini, Kenneth terus berkata: "Menurut aku yang bisa membuat barang ini, didalam dunia hanya ada beberapa tempat saja, Tuan muda tenang saja, aku akan menyelidiki, jika sudah tahu kisaran masalah juga akan menjadi lebih baik diurus."

Theo mengangguk kepala dan memerintah: "Iya, lebih memerhatikan pada tempat penelitian gelap, barang ini, meskipun dia sangat hebat juga tidak berani ditaruh didepan publik."

Novel Terkait

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Adore You

Adore You

Elina
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu
Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
4 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu