Innocent Kid - Bab 756 Mengisyaratkan Kematian

Duduk di dalam taksi, Catherina sendiri merasa tidak aman.

Dia meminta supir untuk mengitari kota ini setelah itu berhenti di sebuah restoran cepat saji.

Ketika melihat dia msuk, Alex berdehem dan meminta Thirteen untuk masuk dan membeli burger.

Belum sempat dia berkata, Cahterina telah keluar.

Setelah keluar, dia melihat ke kiri dan ke kanan kemudian memanggil taksi yang lain.

Pada saat ini langit akan segera berubah menjadi lebih gelap, mobil di jalanan ini akan semakin bertambah, akan menjadi puncak kemacetan.

Alex tahu sebentar lagi akan adan kemacetan, walaupun ada peri Darrow tidak akan bisa membantu apapun.

Untung saja macet itu selalu menjadi sebuah penyelamat, dari belakang yang macet dari depan juga tidak bisa bergerak.

Melihat macet yang mulai bertambah parah ini, Catherina segera turun dari mobilnya.

Hal ini membuat Alex segera mengejarnya, dan ada seseorang yang masih mendorong kereta bayi dengan eratnya.

Terlihat ada sebuah selimut sebenarnya di dalam hanya ada sebuah boneka saja.

Alex memajukan bibirnya, merasakan kreativitas ada kawanannya ini...

Tetapi sekarang bukan saatnya untuk memikirkan hal ini, melihat Catherina yang turun dari mobilnya, beberapa orang ini tidak ingin menunda lagi.

Cahterina memutari gang kecil ini, kemudian masuk kesebuah gang tua.

Alex yang melihat dia masuk ke sebuah gedung itu melambaikan tangannya.

Menghambat sebuah tempat yang harus di hadang, agar Catherina tidak keluat dari sisi lain.

Setelah itu, meminta seseorang untuk mengetuk pintunya.

Setelah sekitar 20 menit, tidak melihat ada pergerakan dari dalam.

Baru saja Alex ingin mencari cara lain, seketika merasa ada yang tidak beres.

Seketika suasana yang mencengkam ini, meminta beberapa orang untuk menunduk.

Setelah itu, dari posisinya dia mengeluarkan kepalanya dan sebuah peluru telah melayang “Peng” peluru ini mengenai sebuah dinding.

Alex yang melihat ini detak jantungnya bergerak dengan cepat.

Dia tidak menyangka jika Cahterina akan secepat itu.

Tanpa menunggu lagi, mereka mulai bergerak.

Kemudian meminta beberapa orang untuk masuk, tetapi tetap berusaha untuk tidak menganggu penghuninya.

Secara bersamaan, setidaknya jangan melakukan hal sesuatu yang membahayakan diri sendiri.

Yang aneh adalah mereka sedang mencari cara untuk membuka pintu tetapi pintu malah terbuka sendiri, dan orang didalamnya sudah menghilang.

Beberapa orang segera memeriksa ruangan ini, Alex dengan secepat mungkin berjalan keatas.

Memang benar, ketika dia berada di atas, pintu memang dibuka dan menyisakan kunci yang berkarat.

Bawahannya yang ingin membuka pintu ini, Alex segera mengelengkan kepalanya, mengisyaratkan jika lawan membawa payunh kesini, kemudian dengan pelan mereka membuka pintu.

Baru saja pintu terbuka terlihat tiga buah peluru telah melayang.

Dengan segera Alex menembak kemudian dengan segera bersembunyi disebuah tempat.

Ketika dia sedang menunduk sebuah panah datang kearahnya.

Pada saat ini Cahterina telah bersembunyi di suatu tempat yang strategis, dan dia dapat melihat semua pergerakan orang.

Di situasi yang sudah malam ini, jelas saja tidak bisa melihat dengan jelas, hal ini membuat Alex semakin khawatir, seketika dia memijak sesuatu yang lembut.

Hatinya bergetar, karena dirinya takut jika ini adalah bom, maka itu kakinya pun tidak bergerak.

Hal ini membuat dia takut jika dia memijak sebuah tali, makanya dirinya memutuskan untuk diam.

Tetapi karena ini dia malah bisa terhindar.

Ketika dia berjatuh kemudian dia melihat sebuah panah menembus wajahnya, hal ini membuat wajahnya terluka dan terasa sakit.

Eleven yang melihat Alex terluka dengan segera bertanya, “Kak Alex tidak apa-apakah?”

“Tidak apa-apa, perhatikan lagi wanita ini, berhati-hatilah.” Alex memerintahkan.

Mendengar ini, Eleven mulai berlari kesamping dan mengecek semua ini, tetapi ketika Alex menaikkan kepalanya sekali lagi, dia melihat sebuah lutut terbang ke arah wajahnya.

Ketika dia menyadari sebuah kaki telah menghantam wajahnya.

Seketika ada aroma manis terasa di mulutnya.

Alex segera memuntahkan darahnya, sambil menyeka darahnya.

Dengan dinginnya melihat kearah wanita ini.

Catherina dengan wajah menantang berkata : “Apakah kalian sedang mencariku?”

“Siapa kamu? Kenapa kamu ingin menyakiti Scarlett?” Alex berkata.

Dari nadanya terdengar tidak bersahabat.

Catherina tersentum lalu memainkan pisaunya dan berkata : “Apakah membunuh orang harus membutuhkan alasan?”

Mendengar ini, tatapan matanya terlihat tajam, dengan segera berada di depan Alex dan memberikan sebuah pukulan.

Aelx menghindarinya, tidak di sangka jika wanita ini begitu cepat.

Hatinya mulai memberikan pendapat tentang kehebatannya, maka itu dia tidak berani ceroboh.

Dengan kecepatan Twelve, setelah beberapa pukulan dia tetap kalah dengan Catherina.

Eleven yang menyadari hal ini dengan segera mencari kawanannya.

Catherina yang melihat kesekeliling ini tahu jika dirinya tidak bisa melawan ke empat kaki ini, dengan segera dia naik keatas dan melarikan diri.

Ketika dia pergi, ada sebuah kartu yang jatuh dari bagian perutnya.

Ketika kartu itu terjatuh Alxe menyadari hal ini dan mengambilnya.

Di kartu ini terdapat sebuah gambar bunga di tengahnya, hal ini membuat wajahnya seketika berubah.

Wanita ini sungguh tidak mudah.

Melihat ke arah wanita yang pergi itu, eleven merasa ragu dan berkata : “Kak Alex, bagaimana sekarang?”

Alex adalah orang yang terbaik diantara mereka, jika dirinya tidak bisa mengalahkan wanita ini, maka beberapa di antara mereka ini pasti tidak bisa menangkapnya.

“Laporkan hal ini kepada Boss dulu, hal ini tidak semudah yang kita perkirakan.”

Alex sambil berkata sambil menahan darahnya.

Wanita ini, seperti sedang memberikan petunjuk.

Kakinya mendapatkan luka yang parah, ketika berjalan terlihat pincang.

Eleven yang melihat ini, segera memopongnya ke dalam mobil.

Pagi ini, Alex sudah berada di kediaman Jin.

Pelayan rumah yang melihat dia seperti itu dengan segera naik ke atas.

Ketika Theo melihat Alex yang seperti itu dia segera mengerutkan dahinya.

“Kenapa jadi seperti ini?”

Mendengar perkataannya yang seperti menghinanya, Alex seperti tidak tidak bisa berkata apapun.

Kemudian memberikan sebuah kartu yang terjatuh dari Cahterina kepada Theo : “Tuan muda, kemungkinan wanita ini berasal dari kelompok Ming Yan, bunga di kartu ini terjatuh dari tubuhnya dan juga kekuatannya sangat kejam, setiap gerakannya mengisyaratkan kematian begitu kejam, bahkan aku sendiri yang mengikutinya.”

Setelah mengambil kartu ini, Theo melihatnya dengan seksama, memastikan lagi jika orang ini berasal dari kelompok Ming Yan.

Terhadap kelompok Ming Yan dia memang mengetahuinya sedikit, kelompok tentara di seluruh dunia ini melatih para tentara ini.

Pekerjaan mereka adalah yang tidak bisa di kerjakan, dan dari kelompok itu selalu menggunakan cap bunga.

Jika di lihat dari luka di tubuh Alex bisa di pastikan jika orang ini berasal dari sana.

Novel Terkait

Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu
The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
5 tahun yang lalu
Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Jasmine
Percintaan
4 tahun yang lalu
Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
4 tahun yang lalu
Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
5 tahun yang lalu
The True Identity of My Hubby

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu
Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu