Innocent Kid - Bab 598 Barusan Kamu Bersama Dengan Siapa

“Sampai jumpa.”

Scarlett Jiang mengangkat mata, melambaikan tangan kepada Theo Jin, lalu berjalan pintu masuk rumah keluarga Fu.

Pemandangan ini terlihat di mata Leon Fu, dan dia merasa sangat menyakiti mata.

Dia mengerutkan alis, dengan sedikit kemarahan di dalam matanya, lalu dia berjalan ke bagian depan pintu.

Setelah melihat Leon Fu sejenak, hati Scarlett Jiang berdetak, lalu dia memalingkan kepala untuk melihat.

Tapi mobil Theo Jin sudah menghilang dan pergi, lalu dia merasa lega.

Jika kedua orang ini saling berhadapan, pasti akan terjadi keributan.

Leon Fu menunjukkan ekspresi muram, lalu meraih pergelangan tangan Scarlett Jiang, dan membawanya masuk ke dalam rumah.

Dia bertanya: “Kemana kamu pergi, kenapa tidak menjawab panggilan telepon, barusan kamu bersama dengan siapa?”

Pergelangan tangannya terasa sakit, dan Scarlett Jiang mendeska.

Dengan menahan rasa sakit, dia menatap Leon Fu dengan tenang, lalu dia menjawab dengan tidak menyembunyikan apapun: “Tadi aku sedang bernegosiasi dengan JS Corp, jadi tidak bisa menjawab panggilan telepon. Maaf, yang kamu lihat barusan memang Theo Jin, dia melihat hari sudah mulai larut, maka dia mengantarku pulang.”

Scarlett Jiang menjelaskan secara singkat tentang sebab dan akibatnya, dengan nada suara ysng tenang.

Ketika mendengarkannya ekspresi wajah Leon Fu menjadi semakin muram.

“Apakah hanya sesingkat itu ?”

Dia menatap Scarlett Jiang dengan curiga, dan menunjukkan ekspresi tidak percaya.

Setelah mendengar pertanyaan Leon Fu, ekspresi wajah Scarlett Jiang sedikit berubah.

Suaranya terdengar sedikit berat, “Apa maksudmu? Apakah kamu tidak percaya bahwa aku bertemu denfannya demi membahas masalah bisnis? Tugas ini berkaitan dengan bisnis pabrik wine kita kedepannya. Terlebih lagi hari ini merupakan hari yang sudah dijanjikan sejak awal, jika kamu tidak percaya, kamu bisa pergi untuk menanyainya.”

Melihat perubahan ekspresi Scarlett Jiang, Leon Fu menyadari bahwa nada suaranya tadi sedikit berlebihan, lalu dengan cepat dia menenangkan emosinya.

Dengan menegangkan alis sambil sedikit menggelengkan kepala, dia berkata: “Tidak, aku tidak bermaksud seperti itu, aku percaya padamu.”

Dia hanya marah dengan perilaku Theo Jin, pria ini jelas-jelas menggunakan kepentingan bisnis untuk keuntungan pribadi.

Mengejar kembali Lett benar-benar merupakan hal tidak bisa dihentikan!

Awalnya Scarlett Jiang juga tidak ingin bertengkar dengan Leon Fu, dan ekspresi wajahnha sudah jauh lebih mereda.

“Kalau begitu aku akan naik ke lantai atas terlebih dahulu.”

Setelah perkataan tersebut dikatakan, Scarlett Jiang berjalan ke lantai atas.

Tapi setelah berjalan beberapa langkah, pergelangan tangannya ditahan oleh Leon Fu.

“Lett, ayo kita keluar di malam hari, hanya kita berdua, sudah sangat lama kita tidak keluar bersama.”

Tatapan mata Leon Fu sangat serius, lalu menatapnya dengan penuh perhatian, dan matanya mengeluarkan cahaya yang berapi-api.

Sebelumnya, Leon Fu tidak pernah menunjukkan ekspresi yang begitu terang-terangan.

Scarlett Jiang sedikit membeku, terkejut, dan merasakan tekanan tanpa alasan.

Melihat Leon Fu yang seperti ini, dia merasa sedikit aneh.

Dia menarik lengannya dengan tenang, setelah termenung sebentar, dia sedikit menurunkan mata dan menolak Leon Fu.

“Maaf, aku masih memiliki urusan bisnis yang belum diselesaikan, dan malam ini harus bekerja lembur.”

Dia membawa tas kerja di tangannya, dan menatap Leon Fu dengan permintaan maaf di matanya.

Walaupun dia menolak pernyataan Leon Fu, tapi dia mengatakan yang sebenarnya.

Dia harus menyelesaikan kontrak dengan JS Corp secepatnya.

Mata Leon Fu penuh dengan ekspresi muram, lalu dia berkata dengan nada suara yang rendah, “Sudahlah, tidak apa-apa, kamu kerjakanlah.”

Melihat sosok Scarlett Jiang yang berbalik dan naik ke lantai atas, hatinya dipenuhi oleh rasa frustasi.

Pada malam hari, Scarlett Jiang sudah menyelesaikan kontrak secara keseluruhan.

Setelah menutup laptop, dia masuk ke kamar Nesya dengan lembut, kedua ibu dan putrinua saling berpelukan dan tidur.

Ketika berada di malam yang sunyi, di dalam rumah keluarga Fu hanya ada lampu ruang kerja yang masih menyala.

Ibu Fu mendorong pintu untuk masuk melihat ke dalam, lalu dia mengerutkan alis.

Putranya sedang memegang botol bir, dengan ekspresi wajah yang mabuk, dia seperti sedang menenggelamkan kekhawatiran dengan bir.

Dia berjalan menghampirnya, menyita botol bir Leon Fu, lalu bertanya dengan terkejut: “Leon, kenapa kamu minum begitu banyak, apa yang sedang terjadi?”

“Lett sudah bertemu dengan mantan suaminya, melihat kedekatan mereka, aku sedikit merasa jengkel.”

Alis Leon Fu dipenuhi dengan perasaan sedih.

Sebenarnya tidak perlu ditebak dia juga sudah mengetahui bahwa penyebabnya adalah karena Scarlett Jiang.

Ibu Fu menghela nafas yang dalam, lalu turun ke lantai bawah dan membuatkan semangkuk sup penghilang efek alkohol kepada Leon Fu.

Setelah minum, Leon Fu merasa jauh lebih baik, ekspresi wajahnya juga sudah jauh lebih tenang.

“Memang menyedihkan, tetapi kamu tidak perlu putus asa, jika kamu tidak ingin membiarkan Lett direbut, kamu harus menambah kecepatan untuk mengejar orang tersebut, paham?”

Sebelum pergi, ibu Fu berkata dengan serius.

“Ya, paham.”

Leon Fu merespon dengan menganggukkan kepala, keinginan untuk sukses atau gagal di dalam hatinya sudah tertarik keluar.

Di pagi hari berikutnya, sinar matahari pagi agak redup.

Di hari yang baru, kesuraman dan ketidakbahagiaan kemarin malam akan ditutup-tutupi.

Saat Leon Fu bertemu lagi dengan Scarlett Jiang, keduanya bersikap seolah-olah tidak ada yang terjadi, dan ekspresi wajahnya terlihat tenang.

Seluruh keluarga makan bersama, sebelum Leon Fu pergi bekerja, dia berkata kepada Scarlett Jiang: “Lett, apakah kamu memiliki waktu luang hari ini, aku akan memesan sebuah restoran. Ayo kita makan bersama, untuk memperingati ulang tahun ketiga tahun sejak kita kenal, sebenarnya kita juga belum pernah makan berdua.”

Dia menunjukkan senyuman hangat di wajahnya, dan di dalam matanya memancarkan keceriaan, yang membuat orang tidak bisa menolak.

Karena penolakan Scarlett Jiang terhadapnya kemarin malam maka hatinya merasa bersalah.

Pada saat ini dia juga berpikir bahwa hari ini memang tidak ada urusan, maka dia menyetujuinya dengan menganggukkan kepala.

“Baik, kamu atur saja, aku memiliki waktu.”

Ketika mendengar perkataan tersebut Leon Fu mulai tersenyum, pancaran di dalam matanya semakin kuat.

“Kalau begitu ini sudah ditetapkan!”

Ibu Fu yang melihat di samping, juga diam-diam merasa bahagia untuk putranya.

Setelah Leon Fu pergi tidak lama kemudian, Scarlett Jiang juga berdiri dari meja makan.

Mengambil tas kerjanya, dan terburu-buru bergegas ke perusahaan.

Ketika tiba di kantor semua orang dipanggil ke sebuah rapat, dan perlahan-lahan menyelesaikan kontrak kerjasama dengan JS Corp.

Di sore hari, Scarlett Jiang membawa kontrak yang sudah direvisi dan bergegas ke JS Corp.

Ketika tiba di counter, Scarlett Jiang berkata dengan lembut kepada staf di counter: “Hai, tolong bantu aku untuk carikan CEO Jin.”

Staf di counter bertanya padanya dengan sopan dan sambil tersenyum: “Permisi, apakah kamu sudah membuat janji dengannya?”

“Maaf, aku datang dengan buru-buru, maka aku lupa, tapi dia berkata aku boleh mencarinya kapanpun, seperti ini saja, tolong kamu hubungi kantor CEO, aku bermarga Jiang, tolong kamu bantu aku beritahu dia.”

Scarlett Jiang menjawab sambil tersenyum.

Staf kerja menatap Scarlett Jiang dengan tidak percaya, setelah merasa ragu sejenak, dia melaporkannya.

Telepon diterima oleh Alex Gu, setelah mendengar nama nyonya yang bermarga Jiang, dia meminta orang tersebut untuk jangan mengabaikannya, dia akan turun sekarang, kemudian dia memutuskan panggilan.

Staf counter yang mendengar bahwa Alex Gu akan turun ke bawah secara pribadi, dia pun terdiam, dan menatap Scarlett Jiang sebanyak beberapa kali.

Rasa bingung muncul di dalam hatinya, sebenarnya apa latar belakang wanita ini, sehingga bisa membuat asisten Gu yang begitu tenang menjadi sangat bersemangat?

“Bagaimana? Apakah dia tidak memiliki waktu luang?”

Scarlett Jiang bertanya dengan perasaan tidak nyaman.

“Tidak, kamu tunggulah sebentar, seseorang akan segera menghampirimu.”

Nada suara pekerja counter menjadi sangat sopan, dan ini membuat Scarlett Jiang merasa sedikit tidak paham.

Tidak lama kemudian, dia melihat bahwa ada seseorang yang berjalan langsung ke arahnya.

Hanya dengan melihat sekilas, Scarlett Jiang sudah mengenali asisten yang selalu berada di sisi Theo Jin itu, lalu dia menyapanya dengan ramah.

“Hai, aku datang untuk membahas masalah kontrak.”

Novel Terkait

The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
My Tough Bodyguard

My Tough Bodyguard

Crystal Song
Perkotaan
5 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Husband Deeply Love

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
5 tahun yang lalu
Mr Huo’s Sweetpie

Mr Huo’s Sweetpie

Ellya
Aristocratic
4 tahun yang lalu
Cantik Terlihat Jelek

Cantik Terlihat Jelek

Sherin
Dikasihi
4 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu