Innocent Kid - Bab 855 Orang Seperti Daddy

Seketika tiba harinya, di hari ulang tahunnya kakek Fang.

Ibu Jin dan ayah Jin juga telah kembali dari berliburnya dan membawa kedua bocah itu kembali.

Kediaman Jin kembali menjadi penuh keramaian lagi.

Scarlett dengan bersemangat memilih pakaian yang akan dikenakan diacara ulang tahun kakek Fang untuk keluarga kecil ini.

Kesokkan harinya.

Scarlett terbangun di pagi hari, dirinya tahu jika kedua anaknya terkadang suka bermalas-malasan, bahkan belum sempat dirinya untuk mandi, dia telah berlari ke kamar anaknya, dengan tangannya dia mengambil Ace dan Nesya yang masih terlelap.

Ace sendiri memang lebih patuh, dirinya mandi dengan sendirinya.

Karena Nesya yang masih lebih kecil, maka Scarlett lah yang membantunya untuk menyikat gigi dan mencuci muka.

Anak-anak memang sangat bersemangat, setelah mandi rasa kantuk Nesya pun menghilang.

Pada saat ini telah terdengar suara yang berisik dari lantai 2, dan terkadang terdengar suara tawa.

“Kakak, mari kita bermain itu!”

“Jangan bermain dulu Nesya, kata mommy dia akan menganti pakaian kita.”

...

Setelah Nesya mempersiapkan kedua anak ini, dirinya kembali ke kamar untuk mandi, tentu saja Theo telah mempersiapkan sikat gigi untuknya.

Hal yang biasa ini menjadi suatu hal yang romantis di pagi hari.

Setelah Scarlett mandi, kedua bocah itu pun dibawa Theo untuk masuk kedalam kamar.

Untuk menunggu mommy mereka memberikan pakaian untuk mereka.

“Theo, bukankah seharusnya kamu membawa Ace dan berganti pakaian disebelah?”

Dengan tangan Scarlett yang membawa pakaian ini, lalu tersenyum melihat Theo yang tidak ingin bergerak itu.

Theo tersenyum dan berkata kepadanya, “Kita kan sudah suami istri, untuk apa merasa malu.”

“Tuan Theo, berikan contoh yang baik untuk anak-anak!”

Scarlett menaikan dagunya, lalu melihat wajah Ace yang penasaran.

Theo tersenyum melihat ke arahnya, lalu membawa Ace dan pakaiannya kesebelah.

Scarlett memilih pakaian untuk dirinya dan Nesya, seperti sebuah pakaian kembar, hanya saja punya dia lebih terbuka dan Nesya lebih berpakaian layaknya seorang putri.

Setelah dia mengenakannya, kemudian dia memeriksa Nesya dengan seksama.

Lalu mengikat rambutnya Nesya dan tampak terlihat seperti seorang putri, dan membawa Nesya untuk turun.

Jika dibandingkan wanita akan lebih lama untuk berdandan, Theo dan Ace termasuk lebih cepat.

Mengenakan setelan jas, lalu merapikan rambutnya dan turun.

Tubuh tinggi Theo yang di baluti setelan jas hitam ini terlihat sangat besar dan kuat.

Ace dengan setelan jas yang lebih kecil, seperti mini Theo.

Sungguh terlihat mengemaskan dan tampan.

Nesya yang melihat ibu Jin dan ayan Jin turun, seperti petasan dan berlari kearah mereka.

Gaun yang berwarna merah muda ini, mengikuti alunan Nesya berlari.

Dia seperti sebuah boneka merah muda penuh dengan semangat.

“Kakek nenek! Kalian lihat gaun yang mommy pilih untuk Nesya!”

“Astaga, tuan puteri nya siapa ini, begitu mengemaskan!”

Hati ibu Jin seperti meleleh, sambil menarik tangan Nesya yang kecil lalu membungkukkan tubuhnya untuk memeluknya.

“Tuan puteri dari rumahnya nenek!”

Nesya menaikan dagunya, setelah dia berkata kemduian tertawa.

Tatapan Theo tertuju kepada Scarlett, lalu dengan lembut dia berkata : “Sungguh cantik.”

“Apakah biasanya aku tidak cantik?”

Scarlett sedikit memiringkan kepalanya, lalu tersenyum

“Mommy selalu menjadi yang paling cantik!”

Belum sempat Theo menjawabnya, Ace terlebih dulu merebut kata-katanya.

Theo menyudutkan bibirnya.

Bocah ini mengambil perkataannya.

Scarlett juga menyukai wajah Theo yang mengemaskan ini.

“Scarlett, dimataku kamu yang paling cantik.”

Theo berkata dengan serius, hal ini membuat Scarlett merasa malu.

Scarlett dengan telinga memerah berjalan bersama dia ke ruang tamu.

Ketika satu keluarga ini bersama, jika dilihat dengan mata mereka seperti sebuah pesta.

“Nesya sangat mengemaskan, Ace juga terlihat sangat tampan.”

“Astaga cucu-cucuku ini sangat tampan dan cantik.”

Ibu Jin seperti menjadi pengemar dari kedua anak ini, terus saja menghelakan nafasnya.

Ayah Jin juga ikut berkata.

Ace yang mendapatkan pujian ini, membesarkan dadanya dengan wajah yang mengemaskan itu dia tersenyum.

Setelah itu dia berjalan ke arah Scarlett.

Sambil menarik ibu jempolnya Scarlett, dengan wajah memerah : “Mommy, apakah Ace tampan hari ini?”

Seketika Scarlett tersenyum sambi menunduk, sambil mengecyo wajahanya Ace dan berkata, “Tampan! Ace paling tampan! Setelah besar nanti bisa membawa berapa banyak wanita.”

Tentu saja, Ace itu sepertinya mininya Theo, jika di luar dia pasti bisa menarik perhatian dari para gadis.

Iya! Dirinya mulai harus bisa mengajari Ace.

Tidak boleh membiarkan Ace yang terlihat tampan ini melakukan sesuka dia.

Ketika Scarlett sedang berpikir bagaimana cara mengajari Ace, Theo telah menarik tangan Nesya dan berkata : “Neysa, tanpa seizin daddy, kamu tidak boleh mempunyai pacar oke?”

Scarlett seperti ingin menangis dan tersenyum.

Nesya baru umur berapa? Theo berpikir terlalu banyak! Dan khawatir terlalu awal.

Dan juga untuk sekarang tentu saja Nesya tidak mengertinya.

Siapa sangka, Nesya mengedipkan matanya lalu terlihat mengerti sambil menganggukkan kepalanya dan berkata, “Nesya mengerti! Harus menjadi orang yang setampan daddy!”

Suara yang mengemaskan ini membuat mereka tidak dapat menahan tawannya.

Theo juga kehilangan senyumannya, awalnya dia hanya mengerjai Nesya, tetapi tidak di sangka bocah ini mengerti.

“Nesya bodoh, dirimu masih kecil!”

Scarlett pun tersenyum, lalu mencolek hidungnya Nesya, “Tetapi, tidak hanya tampan tetapi harus seseorang yang baik kepadamu.”

“Astaga, aku tahu, orang yang seperti daddy!”

Nesya yang kecil melambaikan tangannya, menunjuk ke arah Theo.

Ayah Jin dan ibu Jin pun tertawa secara bersamaan.

Theo pun tertawa dengan puas.

“Daddy, yang Nesya katakan ibu benar bukan?”

Kaki kecilnya Nesya, berjalan kearah Theo, sambil menunggu pujian dan terlihat begitu mengemaskan.

“Benar, yang Nesya katakan itu benar.”

Theo tersenyum dengan puas, lalu membungkukkan tubuhnya dan membawanya kedalam dekapannya.

Sekeluarga ini bermain sejenak lalu.

Ketika Scarlett melihat kearah jam, lalu meminta Theo untuk berangkat.

Satu hari sebelumnya George telah memberikan lokasi acara ulang tahun kakek Fang kepada Scarlett.

Dia membawa kedua bocah ini untuk duduk dibelakang, Theo membawa mobil ini ke arah Kyoto.

Jarak kota Jin dan Kyoto tidak terbilang jauh, tidak lebih dari 2 jam dan tiba di alamat yang diberikan George.

Theo menghentikan mobilnya di parkiran, bersama dengan Scarlett masing-masing membawa seorang bocah dan masuk kedalam hotel.

Sebuah hotel bintang 6, dengan di desain mewah.

Sekeluarga ini cukup menarik perhatian banyak orang, bahkan ada orang yang mengira mereka itu artis dan memfoto mereka.

Theo membawa Scarlett untuk masuk kedalam lift, dan menekan angka 5.

Ulang tahun kakek Fang, diadakan di lantai 5 gedung ini.

Novel Terkait

Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
3 tahun yang lalu
Someday Unexpected Love

Someday Unexpected Love

Alexander
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Because You, My CEO

Because You, My CEO

Mecy
Menikah
4 tahun yang lalu
Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Awesome Husband

Awesome Husband

Edison
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
4 tahun yang lalu
Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Tiffany
Pernikahan
4 tahun yang lalu