Innocent Kid - Bab 858 Tiga Orang Pangeran

Vivian mengatakan ini seolah-olah Scarlett seperti menginginkan harta warisan dari keluarga Fang dan berpura-pura menjadi putrinya Chella.

George megerutkan dahinya, kemudian melihat kearah Vivian, seperti sebuah api yang menyala.

Pada saat dirinya tidak dapat menahannya dan berkata : “Bibi, apa maksud dari perkataanmu? Scarlett merupakan cucu dari kakek yang pulang? Apa maksudmu tentang palsu dan tidak asli? Apakah kamu merasa kakek sudah tua pikun dan tidak bisa membedakan keturunannya sendiri?”

Perkataan diucapkan segera membuat wajah Vivian tercengang.

“George, jadi begini caramu berbicara kepada bibi?”

“Aiya, kakak ipar jangan bertengkar dengan George.”

Dengan tersenyum bibi keduaWindy menenangkan suasana ini.

Tetapi bagaimana pun dilihat mereka seperti seekor rubah yang sudah memperhitungkan segalanya dan membuat orang merasa tidak nyaman.

Tentu saja selanjutnya dia berkata dengan sengaja : “Ayah telah menemukan sendiri, pastinya sudah melewati tiga pengecekan...”

Kemudian dia menganti pembicaraannya, “Tetapi mengapa tidak melihat adik kembali? Bukannya aku ingin mengatainya tetapi pada saat itu dia dengan keras kepalanya pergi dan membuat kakek sangat mengkhawatirkannya selama bertahun-tahun.”

Vivian dengan segera mengubah ekspresi wajahnya dan menambahkan, “Bukankah begitukan? Dalam beberapa tahun ini kakek terus saja merindukan dia, adik ini memang keterlaluan, bahkan di hari ulang tahun papa dia sendiri tidak datang, tetap saja kakek akan merindukan dia, sungguh membuat orang lain khawatir.”

Keduanya berkata dan secara blak-blakan merendahkan Chella.

Para hadirin yang menyaksikan pun tidak mengetahui alasan sebenarnya namun setelah mendengarkan ini timbul rasa curiga kepada Chella.

“Menghilang selama bertahun-tahun dan bahkan acara ulang tahun ayahnya sendiri dia tidak datang, sungguh... tidak berbakti.”

“Bukankah begitu? Dengar-dengar pada saat itu dia kawin lari dengan seorang pria.”

“Apa? Bukankah ini terlalu memalukan? Bagaimana dia bisa kembali?”

Perbincangan ini sangat tidak bersahabat, Samuel dan istrinya tidak bisa mendengarkan ini.

Bersiap untuk berkata, Scarlett berkata terlebih dulu, “Ibuku pada saat itu tidak pengertian, hal ini malah menyusahkan kalian, maaf ya. Tetapi giliran dia telah kembali malah kedua bibi ini, kakek telah bersusah payah mencari putrinya selama bertahun-tahun, bukankah seharusnya kalian merasa senang, kenapa malah melakukan hal ini dan membuat orang lain menganggap kita ini seperti sebuah lelucon?”

Perkataan Scarlett membuat wajah kedua orang itu berubah.

Hanya Terryx yang melihat ke mata Scarlett dengan berbinar-binar.

Dia mengalihkan pandangan ke Theo yang berada di samping Scarlett dengan mata kesengajaan.

“Adik hanya bercanda, bibi dan ibuku tidak bermaksud begitu lagipula mereka sudah lama tidak bertemu bibi dan kakek sangat merindukannya... namun adik sungguh mirip dengan bibi lalu dan dengar-dengar sudah menikah, jadi siapa orang yang di sebelahmu ini?”

Ketia Terryx mengatakan ini, dia menatap ke Scarlett dan matanya seperti ingin mengetahui.

Tatapan mata itu seperti melihat sebuah barang.

Dan tatapan matanya membuat Scarlett merasa tidak nyaman.

Ditambah dengan nada bicaranya yang membuat dia lebih membencinya.

Theo yang berdiri disamping ini wajahnya seketika berubah, dengan tatapan mata yang semakin dingin, bahkan melihat kearah mereka dengan dingin.

“Aku adalah suami Scarlett, ada komentar?”

Setelah mengatakan ini Theo memegang erat tangan Scarlett dan tangan yang satu lagi memegang bahunya dengan penuh kekuasaan.

Terryx yang melihat tatapan dingin dari Theo lalu terdiam sesaat dan kemudian berkata : “Suami adik berasal darimana? Kelihatannya bukan orang biasa.”

Begitu kata terucap, Simon dan Mario seketika menatap dengan erat ke Theo.

Melihat bahwa dia seperti yang dikatakan oleh Terryx, dengan sikapnya yang tidak biasa membuat mereka merasa tertarik.

Tatapan Theo yang dingin dan datarnya lalu berkta : “Hanya bisnis kecil-kecilan.”

“Bisnis apa? Berapa penghasilanmu?”

Terryx berkata.

Theo dengan tenang dan tidak tergesa-gesa berkata: “Tidak banyak dan tidak digaji.”

Simon dan Mario yang mendengarkannya, seketika ekspresi wajahnya berubah.

Bahkan tidak memiliki gaji berarti ini hanya bisnis kecil-kecilan yang pas-pasan saja!

Akibatnya beberapa orang memandang Scarlett dengan tidak senang, dan malas untuk berkata kepada Scarlett dan Theo lagi.

Dan langsung berkata kepada Samuel dan Olivia: “Adik keempat, sepertinya tingkat kamu akan menurun.”

Samuel tercengang beberapa detik dan sebelum dia menjawabnya, terdengar cibiran dari Simon, “Siapapun diundang, mungkinkah mengira ingin menggunakan keluarga Fang agar bisa mendapatkan beberapa saham?”

Vivian yang mendengarkan ini juga tertawa ringan dan dengan tatapan merendahkan mereka.

George hanya merasa ini sangat konyol.

Siapakah Theo? Apakah dia akan merebut warisan keluarga Fang?

Jika dikatakan mungkin akan mencopoti giginya mereka.

“Kalian...”

George berniat mengingatkan kedua keluarga itu tentang identitas dari Theo.

Pada saat ini dari pintu tiba-tiba terjadi sebuah keributan, diiringi dengan teriakan dari beberapa wanita.

“Astaga, siapa mereka? Bukankah itu Joey Yun, Dean Ji, Randy Jing? Ketiga keluarga besar di Kyoto!”

“Ini terlalu memberi muka kepada kakek.”

“Tuan Joey sangat tampan.”

Para hadirin menjadi gelisah.

Scarlett dan George pada juga melirik ke sana.

Termasuk Simon dan Mario kedua keluarga ini.

Yang hadir merupakan perwakilan dari generasi muda dari tiga generasi... Joey Yun, Dean Ji, Randy Jing.

Pada hari biasa, ketiga orang ini memiliki identitas yang tinggi sehingga untuk mengundang salah satu dari mereka saja akan sulit.

Apalagi mereka bertiga muncul secara bersamaan di ulang tahunnya kakek.

Tidak hanya orang-orang yang berada di lokasi itu gempar bahkan kakek juga terkejut melihat ini.

Kedua keluarga Simon dan Mario yang sedang mengolok-ngolok Scarlett pun juga terkejut.

“Aku mengingatnya.”

Pada saat ini Darius tiba-tiba berkata : “Dua hari yang lalu, aku sangat beruntung bisa minum di barnya tuan Joey, pada saat itu aku mengundangnya, tidak disangka tuan Joey sungguh dan bahkan membawa kedua pangeran ini.”

Maksud dari perkataannya ini, dirinya sendirilah yang mengundang ketiga pangeran ini.

Orang tua Darius yang mendengar ini dengan semangat berkata, “Jadi buat apa kamu masih berdiam diri disini? Cepat sambutlah mereka!”

Darius menganggukkan kepalanya dan bersama dengan kedua orangtua nya melangkah kearah ketiga orang ini.

Keluarga Mario juga tidak jauh dari sana.

“Pergi! Kami juga ingin melihat-lihat.”

Novel Terkait

His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
4 tahun yang lalu
Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
4 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
4 tahun yang lalu
Dark Love

Dark Love

Angel Veronica
Percintaan
5 tahun yang lalu
Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
5 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
4 tahun yang lalu