Innocent Kid - Bab 453 Evaluasi Antara Orang Tua Dan Anak

Setelah mendengar Scarlett Jiang yang tidak menyetujuinya, Fidelia Sheng berlutut lagi di hadapannya, dan memohon:“Nona Jiang, aku mohon padamu untuk mengembalikan Ace padaku, aku tahu bahwa Ace sangat bergantung padamu, tapi sebenarnya adalah anakku. Dan sekarang malah menyebut orang lain sebagai ibu, nona Jiang, apakah kamu bisa mengerti dengan penderitaan di dalam hatiku?”

Fidelia Sheng mengubah nama panggilannya, dan berharap agar Scarlett Jiang bisa memperbaiki identitasnya.

Perilakunya menarik perhatian orang-orang di sekitar yang merasa penasaran.

Scarlett Jiang hanya terdiam memandang wanita di hadapannya, perkataannya seperti sebuah pisau, yang menusuk ke dalam hatinya secara mendalam.

Dia tidak berani memandang mata Fidelia Sheng, lalu berlari keluar dari kafe dengan terburu-buru, dan kabur.

Duduk di kursi tersebut, Scarlett Jiang merasa seolah-olah dirinya dicekik oleh orwng lain, dan tidak bisa bernafas, lalu dia merasa sesak.

Langit masih terlihat sangat biru, dan matahari yang hangat menyinari tubuh Scarlett Jiang.

Tapi dia merasa seperti berada di musim dingin yang mematikan.

Berjalan di jalanan dengan perasaan bingung, dan Scarlett Jiang tidak bisa menerima kenyataan ini.

Apakah dia benar-benar harus memilih untuk mundur?Dan mengembalikan Ace kepada ibu kandungnya?

Dia tidak rela.

Tiba-tiba sebuah suara rem mobil yang keras menganggu pemikirannya, dan Scarlett Jiang langsung menghentikan langkah.

“Apakah kamu tidak membuka matamu, kamu sudah berjalan di tengah jalan raya.” Seorang pria terburu-buru berjalan ke arah Scarlett Jiang sambil marah-marah.

Setelah mendengar apa yang di katakan, Scarlett Jiang mengangkat kepalanya secara perlahan, dan terlihat sebuah wajah yang dipenuhi oleh air mata, lalu pria tersebut pun terdiam dalam sekejap.

Dia menggaruk kepala dengan sedikit tidak nyaman, lalu berkata dengan sedikit tergagap:“Berjalan harus melihat mobil, lagi pula sekarang adalah masa puncak pulang kerja.”

“Terima kasih.”

Setelah berbicara, Scarlett Jiang langsung berbalik dan pergi.

Dia menghentikan sebuah mobil di pinggir jalan, lalu Scarlett Jiang kembali ke perusahaan.

Ketika masuk ke dalam kantor, dia melihat Theo Jin sedang duduk di tempat duduknya sambil tersenyum memandangnya.

Memikirkan apa yang dikatakan wanita itu tadi, Scarlett Jiang tidak bisa menahan rasa sakit, dan air matanya mengalir turun dari matanya seperti garis yang terputus.

Tagisan dia, membuat Theo Jin merasa terkejut, lalu dia buru-buru mengambil tisu untuk menghapus air matanya.

“Lett, ada apa denganmu?”Theo Jin bertanya dengan khawatir.

Melihat wajah Theo Jin, Scarlett Jiang tiba-tiba memeluknya, dan berkata dengan suara yang gemetaran:“Theo, aku sangat takut, aku benar-benar takut kehilanganmu.”

Theo Jin mengerutkan alis, lalu memeluknya dengan erat, dan bertanya dengan lembut:“Lett, beritahu aku, siapa yang menganggumu?Atau apakah ada orang mengatakan sesuatu padamu?”

Scarlett Jiang menggelengkan kepala, dan hanya terisak.

Sambil menunggu emosinya stabil, Theo Jin memaksanya untuk berhadapan dengan dirinya.

“Lett, katakan, sebenarnya apa yang terjadi, aku adalah suamimu, yang rela berbagi beban demi kamu.”

Melihat pantulan di mata Theo Jin, Scarlett Jiang tidak terus menangis lagi.

Namun, dia segera memperbaiki emosinya sendiri, dengan menarik nafas dalam, seperti sedang membuat sebuah keputusan.

Setelah beberapa saat, Scarlett Jiang berkata secara perlahan:“Jika suatu hari Ace mendapatkan kebahagiaan yang lebih sempurna, apakah kamu akan memberikannya?”

Theo Jin merasa sedikit tidak paham, jadi dia membenamkan kepalanya di lehernya, lalu bergumam:“Sekarang aku dan Ace sudah sangat bahagia, Lett, jangan berpikir terlalu banyak.”

Setelah mendengar perkataannya, hati Scarlett Jiang merasa jauh lebih tenang.

Tapi dia masih merasa sangat takut, jika suatu hari dia benar-benar kehilangan, maka harus bagaimana lagi.

Theo Jin memperhatikan bahwa suasana hatinya masih belum sangat baik, maka dia langsung mencium bibirnya. Lalu memperingatkannya dengan sangat serius:“Lett, aku berharap di antara kita tidak ada hal yang disembunyikan, tidak peduli apapun yang terjadi, rasa cintaku padamu tidak akan pernah berubah.”

Setelah beberapa hari, ibu Jin mengatur Theo Jin untuk bertemu dengan Fidelia Sheng.

Di dalam kafe, Fidelia Sheng duduk di hadapan Theo Jin, dengan sedikit malu dan gugup.

Hatinya tergerakkan, aura pria ini lebih kuat dibandingkan yang dikabarkan, dan juga lebih memperkuat keinginannya untuk menetap di sisi Theo Jin.

Demi pertemuan hari ini, Fidelia Sheng dengan sengaja berdandan sebaik mungkin, dan juga merias wajahnya dengan riasan yang lembut.

Tapi kedua tangannya yang saling terjalin malah membuat hatinya terasa gelisah.

“Theo, ini adalah ibu Ace yang pernah aku katakan sebelumnya padamu. ”

Ibu Jin memimpin pembicaraan, dan memecahkan kesunyian.

Sambil berbicara dia memberikan sebuah isyarat mata kepada Fidelia Sheng, agar dia menyapa Theo Jin.

Fidelia Sheng langsung mengerti, lalu dia tersenyum sambil mengulurkan tangan ke arah Theo Jin. “Hai Theo, aku adalah Fidelia Sheng.”

Theo Jin tidak menghiraukan perkataan Fidelia Sheng, dan langsung berkata ke intinya:“Aku tidak suka orang asing menyapaku seperti ini, kita masih belum berada pada titik akrab, terlebih lagi, waktuku sangat berharga.”

Tangan Fidelia Sheng telah mengering di udara, dan dalam sekejap dia merasa canggung.

“Kamu mengatakan bahwa kamu adalah ibu Ace, kalau begitu apakah kamu mengetahui golongan darah Ace?”Theo Jin memberikan pertanyaan pertama sambil mengerutkan alis.

Dia menatap lurus ke arah Fidelia Sheng, dan membuat Fidelia Sheng merasa kurang percaya diri.

“Pada saat itu setelah aku melahirkan Ace, Ace telah dibawa pergi oleh orang lain, jadi aku sama sekali tidak tahu golongan darah Ace. ”

Fidelia Sheng berkata sambil meneteskan air mata dari sudut matanya, dan dia tanpak seperti sedang dipaksa.

Tapi Theo Jin sama sekali tidak terpengaruh dengannya, dan terus bertanya:“Saat anak dilahirkan bukankah darahnya juga akan ikut teridentifikasi?Dan akan diberitahukan pertama kali kepada sang ibu, kenapa kamu tidak mengetahuinya?”

Fidelia Sheng merasa terkejut di dalam hatinya, lalu menjelaskan dengan panik:“Aku……sebenarnya kondisiku sangat lemah saat melahirkan Ace, dan tidak sempat untuk melihatnya. ”

“Sebelumnya kamu mengatakan bahwa Ace di bawa pergi oleh orang lain setelah kamu melahirkannya, kalau begitu dari siapa kamu mengetahuinya bahwa Ace adalah anak dari keluarga Jin ?”

Perkataan Theo Jin yang agresif membuat Fidelia Sheng kewalaham, dan pada akhirnya dia mengandalkan usaha untuk berpura-pura bodoh.

“Baiklah, aku sudah paham dengan sebagian besar masalahnya, sekarang kita harus melakukan evaluasi antara orang tua dan anak, untuk mengetahui apakah sebenarnya yang kamu katakan adalah kebenaran atau bukan.”

Theo Jin bahkan tidak mempercayai perkataan Fidelia Sheng sedikitpun, walaupun sandiwaranya lebih mirip dibandingkan dengan para wanita sebelumnya, tapi dia tidak bisa memastikan bahwa wanita di hadapannya ini merupakan ibu kandung Ace.

Mendengar bahwa akan melakukan evaluasi antara orang tua dan anak, ekspresi wajah terlihat kaku, tangannya gemetaran secara tak tertahankan, dan dia tetap berpura-pura untuk tenang:“Tidak masalah, kamu tetapkan waktu, aku akan pergi ke sana dengan tepat waktu. ”

Theo Jin melambaikan tangan, dan berkata dengan dingin:“Kamu tidak perlu muncul secara pribadi, aku hanya membutuhkan sehelai rambutmu. ”

Awalnya Fidelia Sheng ingin mengatakan alasan untuk menolak, tapi aura Theo Jin tidak memberinya toleransi untuk berbicara.

Dia hanya bisa mencabut sehelai rambut dan menyerahkannya kepada Theo Jin.

Setelah mengambil rambutnya, Theo Jin dan ibu Jin pun pergi.

Setelah mereka pergi, Fidelia Sheng juga buru-buru mengambil tas dan kembali ke tempat tinggalnya.

Kemudian, dia menelpon Bella Jiang, lalu meceritakan tentang masalah pertemuan mereka hari ini.

Bella Jiang menghiburnya bahwa dia tidak perlu khawatir, dan sisa permasalahannya terdapat di dalam dirinya.

Setelah memutuskan panggilan, Fidelia Sheng merasa tidak terlalu percaya, bahkan jika Bella Jiang memiliki kemampuan, apakah dia bisa melakukan kebohongan yang besar?

Novel Terkait

The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Pernikahan Tak Sempurna

Pernikahan Tak Sempurna

Azalea_
Percintaan
3 tahun yang lalu
Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
4 tahun yang lalu
This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
3 tahun yang lalu
Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
4 tahun yang lalu