Innocent Kid - Bab 930 Memperebutkan Pewaris

Di tengah perbincangan, George Fang tiba-tiba berdiri dan berjalan keluar.

“Kakak sepupu, ada apa?”

Scarlett Jiang mengira ia memiliki urusan mendadak, tetapi ia menoleh dan menjawab, “Aku pergi mengambil sesuatu.”

Lalu ia bergegas pergi.

Beberapa menit kemudian, ia kembali dengan tas-tas besar dan kecil.

“Kamu ini pedagang grosir?”, Scarlett Jiang termangu melihatnya meletakkan belasan tas-tas besar maupun kceil di lantai.

“Pertama kali dengan resmi datang berkunjung haruslah membawa hadiah.”, ujar George Fang dengan senyum tulus.

Terakhir kali datang karena terburu-buru dan juga tidak banyak tahu keadaan, maka ia tidak sempat menyiapkan apa-apa.

Kali ini sudah ia siapkan.

Scarlett Jiang berkata dengan senyum tak berdaya, “Meskipun begitu juga tidak perlu sebanyak ini.”

“Tidak banyak.”, ujar George Fang sambil mencari di antara tas itu.

“Tante, ini untukmu. Aku juga tidak tahu apa yang Anda suka jadi aku pilihkan syal ini. Semoga tante menyukainya. ” Ia memberikan salah satu tas kepada ibu Jin.

Ibu Jin pun tersanjung. “Aku juga ada hadiah”

”Tentu saja.” George Fang mengangguk. Lalu satu per satu ia memberikan tas tersebut. “Ini adalah daun teh untuk paman.”

“Kamu ini sungguh baik sekali.”

Kesan ibu Jin kepada George Fang pun semakin meningkat.

Selain beberapa hadiah utnuk orang dewasa, sisanya adalah manian. Ada boneka, mobil-mobilan, transformer, dan mainan lainnya.

Bahkan Ace yang biasanya tampak dewasa pun menjadi bergairah. Ia memegang mobil mainan yang ia suka dan tak rela untuk melepaskannya.

Melihat begitu banyak mainan, Scarlett Jiang pun kaget. “Kenapa kamu membeli mainan sebanyak ini?”

“Karena suka ketika melihatnya maka aku beli.”

Jawaban George pun membuat Scarlett Jiang kehabisan kata-kata.

“Kamu akan memanjakan mereka berudua.”

Meskipun keluarga Jin sangat berada, namun ia tidak pernah membelikan negitu bnya mainan kepada anak-anaknya. Ia takut mereka tidak bisa menghargainya jika punya banyak mainan.

Melihat kedua anak itu begitu bahagia, ia pun tidak bisa berkata apa-apa. Lalu ia berkata pada George Fang, “Lain kali jangan begitu lagi.”

George Fang menggangguk tersenyum.

Sementara tidak ada yang memperhatikan, ia berjalan ke Theo Jin dan berbisik padanya, “Bahan obat itu yang kamu montaku kirim ke Italia sudah sampai kemarin.. Seharusnya aku mengabarimu, tetapi karena sibuk pun aku lupa.”

Akhir-akhir ini urusan keluarga Fang sangatlah banyak sampai ia melupakan hal itu.

Theo Jin tersenyum. “Aku tahu, mkamu melakukannya dengan bagus.”

Mendapat pujiannya, George Fang pun lega dan berkata, “Senang bisa membantumu.”

Scarlett Jiang menoleh pada mereka dan bertanya dengan bingung, “Apa yang kalian bicarakan?”

“Urusan kerja.”, jawab George Fang.

Scarlett Jiang pun titdak mencurigainya. “Jangan bicarakan kepentingan kerja di rumah, bahas yang santai saja.”

“Baiklah.”

George Fang bertukar tatapan dengan Theo Jin dan mereka tidak lagi membahas tentang masalah pekerjaan.

Pada saat makan malam, anggota keluarga Jin lainnya menyambut George Fang dan berterima kasih atas hadiahnya. Suasana pun menjadi semakin hangat.

“Kakak ipar, gen keluargamu benar-benar kuat sekali ya. Semuanya terlihat tampan.”

Oscar Jin menatap pada Scarlett Jiang dan George Fang lalu berkata seperti itu.

Mendengarnya, Scarlett Jiang pun tersenyum. “Terima kasih atas pujianmu.”

“Kalau begitu putriku kelak pasti juga sangat cantik.” Oscar Jin memgusap pelan pada perut Devina Song yang hamil. “Gen keluarga kita pun sangat kuat.”

Scarlett Jiang meletakkan sumpitnya dan berkata, “Beraninya memuji diri seperti itu.”

Devina Song pun menepuk tangan Oscar Jin. “Siapa yang bilang anak perempuan.”

“Pasti anak perempuan.”, ujar Oscar Jin dengan yakin.

Dia sanagtlah menginginkan anak perempuan yang lucu dan cantik seperti Nesya, bahkan sampai memimpikannya.

“Aku merasa itu anak laki-laki.”, ujar Devina Song dengan sengaja melawan Oscar Jin.

“Perempuan!”

Melihat keduanya hampir bertengkar, ibu Jin pun menghentikan mereka, “Sudah, sudah. Perempuan atau laki-laki pun itu anak kalian, apa yang kalian perebutkan. Lagipula masih ada tamu di sini.”

“Mana ada tamu, semuanya kan orang keluarga.”

Ucapan Oscar Jin membuat George Fang tersanjung.

Meskipun keluarga Fang tidaklah kalah jauh dengan kelaurga Jin, namun dengan keadaan keluarga Fang sekarang ini, ia pun terharu mendengar ini.

Scarlett Jiang menambahkan lauk pada mangkok George Fang dan bercanda dengannya, “Kakak sepupu, usiamu tidak jauh berbeda dengan Oscar , dia saja sebentar lagi akan menjadi seorang ayah, kamu juga harus berjuang.”

George Fang: “.........”

Kenapa topik pembicaraan beralih padanya?

Setelah makan malam, yang lainnya pun sibuk dengan kegiatan mereka masing-masing, hanya tersisa Scarlett Jiang yang menemani George Fang di ruang tamu.

“Lett, aku sudah mengabari kakek bahwa kalian ingin pergi mengunjunginya. Tetapi ia bertekad untuk datang sendiri ke kota Jiang.”

.........

Sebelum makan malam, George Fang menelepon kepada kakek Fang untuk memberitahunya bahwa ia akan makan malam di keluarga Jin dan sekaligus tentang keinginan Scarlett Jiang mereka untuk pergi ke ibukota.

“Tidak perlu kemari, aku yang akan ke sana.”

Kakek Fang dari awal pun ingin mengunjungi keluarga Jin dan juga untuk melihat keadaan cucu luar perempuannya.

Namun akhir-akhir ini masalah yang terjadi sangatlah banyak sehingga tertunda.

“Kakek, kondisi badan Anda .........”

Ia khawatir kondisi badan kakek Fang tidak akan tahan dengan perjalanan tiga jam dari ibukota menuju kota Jiang.

“Badanku masih tangguh.”

Mungkin karena ingin membuktikannya, suara kakek Fang pun menjadi kuat.

George Fang pun tertawa akan kelucuan Kakek Fang.

“Kamu beritahu Lett mereka, setelah kuselesaikan masalah pewaris, aku akan pergi melihatnya dan anaknya.”

Mendengar kata “pewaris”, senyum George Fang pun memudar. “Baik, akan kuberitahukannya.”

“Kamu hati-hati di jalan pulang ya.”

Kemudian kakek Fang pun mengakhiri panggilan telepon.

.........

“Kakek akan datang sendiri?” Scarlett Jiang tidaklah terlalu kaget. Terakhir kali pun kakek Fang pernah mengatakan akan datang ke kota Jin.

Namun ia tetap khawatir, “Apakah badannya tahan?”

George Fang tersenyum dan berkata, “Tenanglah, ada aku, tidak akan ada masalah.”

“Kapankah dia datang?”

“Setelah menentukan sang pewaris.”

Scarlett Jiang mengernyit, “Pewaris?”

“Ya.” George Fang mendesah dan melanjutkan, “Akhir-akhir ini kondisi keluarga Fang tidaklah damai, itu semua karena masalah pewaris ini.”

Melihat ekspresinya yang berubah serius, Scarlett Jiang pun ikut khawatir, “Semuanya memperebutkan pewaris ini, benarkan?”

Novel Terkait

Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
4 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu
My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
3 tahun yang lalu
Menaklukkan Suami CEO

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
3 tahun yang lalu
Dipungut Oleh CEO Arogan

Dipungut Oleh CEO Arogan

Bella
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Harmless Lie

Harmless Lie

Baige
CEO
4 tahun yang lalu