Innocent Kid - Bab 641 Enyalah!

Theo masuk ke rumah sakit, lalu pergi ke konter suster untuk bertanya kamar pasien Ibu Fu, ia pun langsung kesana.

Pintu kamar sedikit tertutup tidak terkunci, Theo yang berjalan cepat sepanjang perjalanan pun memperlambat langkah kakinya.

Melewati pintu yang tidak tertutup dengan rapat, ia bisa melihat Scarlett yang sedang sibuk didalam.

Ia membelakangi pintu menyuapi air kepada Ibu Fu, punggung nya tampak semakin kurus, pinggangnya mungkin masih belum cukup ia genggam bersamaan dengan 2 tangan.

Setelah Scarlett selesai menyuapi air kepada Ibu Fu, melihat orangnya memejamkan mata.

Saat ini barulah ia menegakkan pinggang, dengan tidak sadar ia mencubit-cubit alisnya.

Seberapa lelah menjaga orang sakit, hanya orang yang benar-benar mencobanya lah yang mengetahuinya.

Beberapa hai ini Scarlett bahkan tidak tidur dengan lelap, bawah matanya pun sedikit menghitam.

Tapi ia masih tetap menahan rasa lelah itu, dan merapikan meja .

Lalu ia merasakan ada sebuah pandangan yang panas tertuju pada nya, hatinya pun gemetar ketakutan.

Ia membalikkan kepala, dengan terkejut melihat Theo yang ada di luar pintu.

Seluruh hati dan pandangannya hanya ada 1 pikiran : Kenapa dia datang.

Mengenakan jas mewah dan berkualitas, postur tubuh nya tegap.

Dengan prilaku yang terhormat dari bawaan lahir , meskipun berada di rumah sakit, juga tidak mengurangi sedikit pun.

Mata yang hitam pekat dengan mendalam tertuju pada nya, di wajah yang tampan itu, ada sedikit rasa suram.

Scarlett sedikit panik, seperti sudah melakukan suatu hal yang memalukan.

Dengan sadar mengalihkan pandangannya, membalikkan kepala melihat Ibu Fu yang sedang memejamkan mata.

Sepertinya Ibu Fu sudah tertidur, tidak merasakan apa-apa.

Scarlett sedikit menenangkan hati, tanpa sadar tangannya menggenggam sebuah gelas, ingin menghindari pandangan Theo, malah merasa tidak bisa bersembunyi dari nya.

“Keluar.” Theo memberikan isyarat tangan, menggunakan gerak mulut menyampaikan padanya.

Scarlett sedikit menggeleng-gelengkan kepala, dia sudah bertekad untuk menghindari Theo, saat ini bagaimana bisa berjumpa lagi.

Mata Theo menggelap, kembali mengulangi nya sekali lagi.

Melihat Scarlett hanya menggigit bibir dan tidak bergerak, seketika rasa dingin di matanya mengitari seluruh bagian.

Melangkah dengan 1 langkah besar, ternyata mau langsung masuk.

Jika menyebabkan keributan saat masuk, Ibu Fu pasti akan menyadarinya.

Scarlett tidak bisa mempedulikan begitu banyak lagi, dengan cemas berjalan keluar, sembari menutup pintu.

Theo melekukkan ujung mulut, namun tidak ada senyuman di matanya.

Scarlett membawa Theo ke tangga, membalikkan kepala dan baru saja mau berbicara, tiba-tiba sebuah bayangan menekan, menutupi sekujur tubuh Scarlett di dalam, hampir ia menabraknya.

“Kamu....”

Scarlett mundur 1 langkah, hatinya berdebar kencang, hidungnya penuh dengan aroma dingin tubuh Theo yang wangi .

“Kenapa?” Theo bertanya dengan dingin.

Jantung Scarlett masih berdebar dengan sangat kencang, mendengarkan hal itu pun mengerutkan alis, “Kenapa apa?”

Namun sepertinya Theo sudah kehilangan kesabarannya, memaksa mendekat 1 langkah, dengan menggigit gigi bertanya: “Kenapa mau menikah dengannya?”

“Bukan urusan mu.” Scarlett menjawabnya dengan dingin.

Sekarang dia pada dasarnya sudah lelah, Theo masih memasang ekspresi wajah interogasi seperti ini, siapa pun juga tidak akan ada ekspresi wajah yang bagus.

Jika ia sanggup mengontrol masalah pernikahan ini, maka tidak akan mengakibatkan situasi sekarang ini.

Meskipun diantara mereka berdua sebelumnya pernah ada sesuatu, namun dari awal hingga akhir tidaklah cocok.

Pikirannya memutar dengan cepat, hati Scarlett pun muncul sebuah ide, dengan sengaja memasang ekspresi dingin, lalu berkata: “Karena kamu sudah tahu, maka kelak lebih baik jangan datang kesini mencari ku lagi. Leon bisa marah, aku juga susah, kelak kita jadi orang asing saja.”

Saat mengatakan hal ini, Scarlett tidak melihat Theo, matanya melihat ke arah lain, hanya memberikan sebuah sisi wajah yang indah kepada Theo, terlihat sangat dingin tak berperasaan.

Dibawah bulu mata nya yang panjang, dengan menyeluruh menutupi perasaan yang ada di matanya , membuat Theo tidak bisa mengetahui lubuk hati nya.

“Kamu adalah istri ku, menikah dengan orang lain, artinya melanggar hukum bersuami 2.”

Theo mengatakan sepatah demi sepatah , hampir mengatakan dengan amarah.

Scarlett mendengar istri 1 kata, tidak tahu kenapa, dalam hatinya seperti di aduk dengan ringan oleh sesuatu .

Dia menggoyang-goyang kepala nya, mengontrol perasaan yang tidak bisa diungkapkan ini , dengan dingin berkata: “Aku sudah pernah mengatakannya, kamu salah, aku bukan istri mu.”

Perkataan ini sama seperti pisau bermata tajam yang menusuk ke hati Theo, wajah dia yang berpura-pura seketika hancur.

Wajah tampan nya mengerut hingga begitu mengejutkan, aura yang dipancarkan penuh dengan amarah.

Scarlett menggigit bibir, langsung menatap mata Theo yang penuh amarah itu, bersikeras tidak mundur 1 langkah pun.

Gaya yang keras kepala semakin menusuk sepasang mata Theo.

Ialah dia yang bersalah terhadap Theo, namun dia tidak mempunyai pilihan lain.

Sekarang ibu Leon masih belum terlepas dari bahaya, bagaimana mungkin dia berpura-pura tidak melihat.

Semua ini adalah salah nya , dia tidak seharusnya pergi mengganggu kehidupan Keluarga Jin.

Tapi jika bisa dengan begini membuat Theo melupakannya, jangan begitu menderita, jadi dia sudah mengakuinya.

Orang jahat, biar lah dia yang melakoninya.

Bulu mata yang panjang dan tebal, bagaikan kupu-kupu yang sudah sekarat, gemetar dengan begitu cepat.

Wajah Scarlett berubah pucat, bibirnya juga tidak berwarna.

Dia sedikit menundukkan kepala, badannya jelas-jelas sangat lemah , tapi malah juga begitu menjengkelkan dan keras kepala.

Theo melihat dia yang seperti ini, hatinya pun sudah mau robek.

Dia mengambil nafas yang dalam, 1 kepalan memukul ke tembok di belakang Scarlett.

Sekujur badannya memaksa mendekat ke Scarlett, membuat dia terperangkap di antara dirinya dan tembok.

Menundukkan kepala, Scarlett pun memejamkan matanya dengan erat.

“Kamu tidak teringat sedikit pun ? Benar-benar tidak ingat pada ku?” Hati Theo masih memeluk sedikit harapan.

Diantara mereka pernah ada keindahan yang terlalu banyak, pernah melewati banyak hal bersama-sama.

Itu semua adalah harta Theo yang paling berharga, dia dengan hati-hati menyimpannya dengan baik dalam lubuk hatinya yang terdalam.

Namun pemeran utama lainnya yang berharga itu malah melupakan segalanya tanpa ada yang tersisa, sekarang masih mau menikah dengan orang lain, bagaimana mungkin dia bisa menerima nya!

Berhadapan dengan tatapan dia yang tersakiti, Scarlett masih bersikeras mengatakan: “Tidak ingat.”

“Aku adalah Theo, aku adalah suami mu, bagaimana mungkin kamu tidak ingat apapun!”

Suara Theo, seperti hewan liar yang mengalami kesakitan yang parah.

Scarlet dengan erat menggigit bibirny, punggung nya menempel di tembok, berharap dirinya bisa masuk ke dalam tembok itu.

Dia tidak mengatakan apapun , kepalanya miring ke samping, jatuh dipandangan Theo, adalah penolakan.

Dia tertawa dingin, menurunkan telapak tangannya, tiba-tiba menggenggam belakang kepala Scarlett.

Lalu, wajahnya menekan ke arahnya, dengan ganas menggigit bibir Scarlett

“Eh, kamu!”

Mata Scarlett terbuka lebar, dengan panik, tidak bernai , takut, tercengang berbagai macam perasaan semua meluapi hatinya.

Membuat pikirannya seketika menjadi kacau, setelah tertegun, ia pun berusaha melepaskan diri.

Sayangnya tenaga pria itu sangat besar melampaui nya, bersikeras mengurung Scarlett dalam pelukannya.

Tenaga untuk menciumnya sangat besar tidak seperti biasanya, seperti dunia kiamat.

Mata Scarlett sudah memerah, dengan ganas mengigitnya.

Theo kesakitan, terpaksa untuk melepaskannya.

Lalu, terdengar suara pukulan, suara tamparan yang jelas menyebar ke tangga.

Theo juga menenangkan diri secara perlahan, tapi dia tidak menyesal sedikit pun.

Pandangannya tertuju pada bibir Scarlett yang merah tua bagai darah itu, ekspresi wajahnya dingin.

Scarlett melepaskan tangan, merapikan rambutnya yang berantakan, ketenangan yang berusaha ia lakukan dihancurkan oleh tatapan Theo.

Ia mengelap bibirnya dengan ganas , lalu dengan marah berkata: “Theo, bajingan ini, kamu keluar, aku tidak ingin melihat mu lagi!”

Selesai berkata, ia dengan panik membalikkan badan, lalu melarikan diri.

Novel Terkait

Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu
Cinta Yang Dalam

Cinta Yang Dalam

Kim Yongyi
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
3 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
Mr Lu, Let's Get Married!

Mr Lu, Let's Get Married!

Elsa
CEO
4 tahun yang lalu
Half a Heart

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
3 tahun yang lalu
Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milea Anastasia
Percintaan
4 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
3 tahun yang lalu