Innocent Kid - Bab 955 Tidak Tahu Malu!

Meskipun matanya selalu tertuju ke Scarlett Jiang,namun disaat berjalan di depan mereka,Theo Jin tidak lupa memanggilnya dengan sopan : “Bibi kecil.”

Olivia Shang membalasnya dengan senyum, “Sudah datang.”

Dia menoleh dan melihat Scarlett Jiang, “Kalian pergi lebih awal saja, George seharusnya menunggu kalian di tempat.”

Theo Jin menjawab “Baik”, kemudian menggenggam tangan Scarlett Jiang.

“Bibi kecil, ayo kita pergi. Kamu kembali dengan hati-hati. “Scarlett Jiang berkata.

Olivia Shang tertawa, “ Aku tahu.”

Melihat mereka pergi meninggalkan, Olivia Shang menelepon supir untuk mengantar dirinya. 。

……

Setelah naik ke mobil, Scarlett Jiang menarik selendang, mengucurkan bibir, memalingkan kepalanya dan menatap pria di kursi pengemudi, bertanya dengan ragu : “ Aku begini apakah terlalu berlebihan?”

Theo Jin tidak menjawab.

Scarlett Jiang mengerutkan kening, “Kenapa? Tidak cantik kah?”

Dia tidak memperhatikan sorotan mata Theo Jin, tiba tiba di depan matanya menjadi gelap, pinggang menjadi kencang.

Masih belum bereaksi, bibir tersumbat oleh kehangatan.

Merampas dengan gila, dan sangat melekat.

Disaat Scarlett Jiang merasa hampir kehilangan nafas, dia melepaskannya, di dalam matanya yang gelap bersinar dengan cahaya.

Hati Scarlett Jiang tidak bisa menahan dan ikut bergetar.

Jari jempolnya yang tebal menggosok bibirnya dengan lembut, Scarlett Jiang tanpa sadar menelan air liur.

Di dalam mobil yang hening terdengar suaranya yang serak.

“Malam ini sangat cantik.”

Hanya dengan satu kata, tubuh Scarlett Jiang bergetar, mengangkat sudut bibirnya, “ Kamu juga sangat tampan.”

“Sangat tidak ingin kamu menghadiri pesta.”

Dia ingin menyembunyikan wanita kecil ini di dalam rumah, menikmatinya sendiri.

Scarlett Jiang takut begini terus, mungkin benar tidak bisa menghadiri pesta.

Jadi dia mengayunkan tangannya, berpura pura tenang dalam berkata : Sudahlah, ayo kita berangkat. Kalau tidak abang sepupu menunggu dengan gelisah.”

Theo Jin tahu pemikirannya ,tersenyum, kemudian menyalakan mobil, berkendara menuju ke hotel yang mengadakan pesta.

……

Pesta amal malam ini, mengumpulkan orang terkenal di berbagai kalangan di Kyoto, keluarga Fang sebagai keluarga bangsawan yang terkenal di Kyoto, hampir semuanya sudah hadir.

George Fang berdiri di lobi hotel lantai pertama, sebentar bentar melihat ke depan.

“ George, kamu disini sedang apa?”

Saat sekeluarga Simon Fang masuk, melihatnya ada sedikit aneh.

“Paman besar, bibi besar. “George Fang dengan sopan menganggukkan kepalanya.

“Kamu tidak naik ke atas? “ Simon Fang bertanya.

“Aku sedang menunggu Lett dan adik ipar sepupu.”

Jawaban George Fang membuat sekeluarga Simon Fang terkejut.

“Mereka juga mau datang?” Simon Fang bertanya dengan ragu.

George Fang tersenyum, tidak menjawab tapi bertanya balik : “Apakah mereka tidak boleh datang?”

“Aku tidak bermaksud begitu. “Simon Fang bergegas menjelaskan,Aku hanya tidak tahu mereka juga mempunyai kartu undangan.”

“Paman besar bibi besar, kalian naik duluan. “George Fang tidak ingin banyak berbicara dengan mereka, merusak suasana.

Simon Fang saling bertukar pandang dengan putranya, kemudian berkata dengan tersenyum : “Kami juga menunggu saja. Sekeluarga seharusnya menghadiri secara bersama.”

Sekeluarga.

Dalam hati George Fang tersenyum sinis, kalau bukan Lett menikah dengan Theo Jin, takutnya sampai mati pun mereka tidak mau mengakui Lett keponakan perempuan ini.

Dia malas menghiraukan mereka, mereka mau menunggu ya menunggu.

Sesaat kemudian, sekeluarga Mario Fang juga sudah datang, juga sama seperti Simon Fang, mendengar George Fang mereka mau datang, juga ikut menunggu.

Jadi, belasan orang datang berdiri di depan lobi hotel utama, setiap orang melihat keluar, dengan sabar menunggu.

Scarlett Jiang dan Theo Jin sudah sampai di hotel, sekali masuk melihat George Fang dan mereka.

Di saat melihat orang lain, ada sedikit kejutan di mata Scarlett Jiang.

Kenapa semua ada disini?

“Theo,Lett, akhirnya kalian datang juga. “ Simon Fang melangkah duluan.

“ Paman besar. “ Scarlett Jiang memanggil dengan patuh.

“Sudah datang mari ke atas saja.” Simon Fang berkata sambil tersenyum.

Theo Jin mengabaikannya, menggenggam Scarlett Jiang berjalan menuju ke depan.

“Adik ipar sepupu,Lett,kita berjalan sebelah sini. George Fang kemari, sambil berbicara menunjuk ke arah lift.。

Semua orang diabaikan, raut muka semua orang sangat luar biasa.

“Pa, Ma, orang - orang tidak melihat kita sekilas pun, untuk apa kita menunggu mereka?” Terryx Fang mengeluh dengan tidak puas.

“Kamu mengerti apa?” Mario Fang melototnya, “Theo Jin siapa? Apabila kita bisa mendapatkannya, kedepannya kita di Fang’s Corp berjalan sejajar.”

“Berjalan sejajar? “ Terryx Fang mendengus dengan hina.

Bukannya sekarang Theo Jin berdiri sepihak dengan George Fang?

Tetapi bukannya George Fang di Fang’s Corp memiliki waktu yang sulit.

Tapi....

Teryyx Fang menatap sosok Scarlett Jiang yang berjalan menjauh, menjilati bibir, harus mengatakan bahwa sepupunya terlihat tidak buruk.

“Aku beritahu kamu, tidak seharusnya memiliki ide apa pun.” Lucas Fang melihat isi pemikirannya, berbisik kepadanya.

Teryyx Fang mendengus, “Kamu tidak perlu mencampuri urusanku.”

Selesai berkata, melangkah maju ke depan.

Sisaan orang juga mengikuti dengan cepat.

Tempat pesta di tata dengan mewah, cahaya terang, penuh dengan keharuman.

Theo Jin dan Scarlett Jiang begitu masuk, segera menjadi fokus.

“Mereka siapa?” seseorang membuat suara yang penasaran.

“Aku tidak tahu. Pria ini sangat tampan!”

“Wanita di sisinya juga sangat cantik.”

Berbagai macam seruan dan diskusi di telinga, Scarlett Jiang menggenggam tangan Theo Jin.

Sementara waktu ini dia tidak datang ke tempat umum ini, tiba – tiba di tatapi orang- orang, sungguh tidak bebas.

George Fang membawa mereka ke suatu sisi tempat.

“CEO Fang.” Ada orang datang menyapa.

Orang itu memandang Theo Jin, kemudian berbalik kepala dan berkata dengan George Fang : “ CEO Fang, kenapa aku merasa tidak asing.”

George Fang tertawa, “ Dia adik ipar sepupuku, Theo Jin.”

“Theo Jin.” Orang itu mengulangi nama itu, dengan mata terbuka lebar, “ Kamu adalah Theo Jin!”

Orang itu mengelap tangan, kemudian mengeluarkan tangan, “Apa kabar, CEO Jin, sudah lama mendengar namamu.”

Theo Jin memegang tangannya, “ Apa kabar.”

Ada orang mengenal Theo Jin, juga datang menyapa.

Tidak sampai beberapa menit, Theo Jin di kelilingi oleh sekelompok orang.

Scarlett Jiang mengangkat sudut bibir, ternyata benar, pria di sebelahnya, tidak peduli jalan ke mana pun adalah orang yang paling menarik perhatian orang.

“Jika kamu tidak menyukainya, istirahat di samping, tunggu aku.“ Theo Jin berbisik di telinga nya.

“Baik.”

Scarlett Jiang duduk sendirian di sudut sofa, dia melihat sekeliling tempat pesta, sangat ramai.

Tapi keramaian ini tidak cocok dengannya.

Dia jadi memikirkan kakek dan ibunya di rumah sakit, perasaan menjadi sedikit rumit.

“Adik sepupu Lett, apakah kamu tidak bosan sendirian?”

Mendadak, ada suara yang malas berbunyi.

Scarlett Jiang memalingkan kepala dan melihat ke arah suara itu.

Terryx Fang berjalan kemari, dan tertawa melihatnya,” Maukah aku menemanimu mengobrol?”

Hari ini dia mengenakan jas putih, kelihatan masih mirip orang, tetapi wajah yang berlebihan itu membuat orang merasa tidak nyaman.

“Tidak perlu.” Scarlett Jiang menolak dengan dingin.

Dia tidak ingin terlalu banyak melibatkannya.

“Jangan.”

Terryx Fang duduk tepat di sampingnya.

Disaat waktu bersamaan, Scarlett Jiang berdiri, “Abang sepupu duduk sendiri saja.”

Selesai berkata, dia melangkah untuk pergi.

Kemuraman terlintas di mata Terryx Fang,. Ada sebuah langkah panah yang menghalang di depannya.

“Adik sepupu, kamu ini tidak memberi aku muka.” Terryx Fang berubah wajah tadi yang ketawa, raut mukanya ada sedikit suram melihatnya.

“ Tidak, kamu salah paham.”

Scarlett Jiang mencoba melewatinya, tapi juga menghalanginya tidak kasih dia lewat.

Terakhir, dia tidak bisa menahan lagi dan berteriak:” Kamu minggir!”

Terryx Fang ketawa, sama sekali tidak menyembunyikan rasa cabul, dan melihatnya dari atas ke bawah,” Adik sepupu, aku suka kamu yang begini.”

“ Tidak tahu malu!” Scarlett Jiang memarahinya.

Dia dengan sekuat tenaga mendorongnya.

Detik berikutnya, sudah dipegang lengan.

Novel Terkait

Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Jasmine
Percintaan
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
4 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
4 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
3 tahun yang lalu