Innocent Kid - Bab 540 Kamu Harus Segera Datang Untuk Menjemput Ace

Dengan perasaan bersalah dan kehilangan kendali, dia berlari tanpa kearah depan.

“Scarlett!”

Teriakan yang menggema ini tenggelam dilaut yang dingin ini.

Oscar yang melihat kondisi ini dengan takut dia berkata : “Segera selamatkan kakakku!”

Beberapa orang berlari kearah Theo, juga mulai menaha Theo.

Tetapi tenaganya itu mengejutkan semua orang, ketika beberapa orang sedang menahan sudah ada beberapa orang yang terjatuh.

“Lepaskan aku, Scarlett sudah tenggelam!”

Dibayangannya Theo, tangan kecilnya Scarlett terus saja memberontak didalam air.

dia dengan kecewa menjulurkan tangannya, dia berusaha untuk meraihnya tetapi tidak bisa.

Maka itu dia berpikir untuk melompat keluar...

Kenyataannya, beberapa orang yang mendekati Theo telah terjatuh dilantai.

Oscar melangkah lebih lamat satu langkah, melihat Theo yang berada diujung, membuat dia hampir melompat dan terlihat sangat gila.

Dia berkata kepada Theo : “Kak, kakak ipar tidak berada disini, semua itu palsu jika kamu melompat maka kamu tidak akan pernah bertemu dengannya lagi!”

Pada saat ini matanya seperti dipaksa memerah.

Suara yang muncul disekitarnya, kemudian kembali melihat.

Theo mendengar perkataannya, menyadari dan kembali sadar dari semua ini.

Matanya melihat kesemua penjuru.

Perkataan Oscar ini ada gunanya, lalu kembali berkata : “Kak, kamu lihat lagi ini hanyalah sebuah dermaga, bahkan tidak ada bayangannya kakak ipar. Kakak ipar sedang menunggu kamu untuk menyelamatkannya, maka dari itu kamu tidak boleh kenapa-napa!”

Dengan pelan dia melangkan kearahnya Theo, tanpa bersuara.

Karena takut jika Theo berpikir dengan sembarangan, apalagi jarak tubuhnya dengan laut ini hanya satu langkah kaki saja.

“Scarlett masih menungguku.” Theo seperti sebuah pertunjukkan, terus mengulangi perkataan ini, tatapanya berubah menjadi bersinar.

Mendengar ini Oscar menjulurkan tangannya dan berkata : “Benar kak, kakak ipar menunggu kamu maka itu kamu harus kembali dulu.”

Pada saat ini hati Oscar seperti sedikit lebih tenang, suasana yang menegang ini membuat semua orang bernafas melihat hal ini.

“Palsu.” Theo kembali mengulangi perkataannya Oscar.

Dia kembali melihat, tidak ada Scarlett disana.

Dia kembali tersadar kembali menyadari kesakitan ini.

Ketika pemikirannya kehilangan akal, Oscar melangkahkan kakinya dengan besar.

Ketika dia mendapatkan Theo, dia menarik dan kedua kakak adik ini terjatuh kelantai.

Orang yang disekitar melihat dan menarik mereka dan merasa lega.

Dia melihat kearah Theo, dirinya seperti sedang kerasukan.

Theo menyuci wajahnya dengan air dingin barulah pemikirannya itu kembali tersadar.

Sekelompok orang yang berada dikapal, melihat keseluruh laut ini.

Semua orang dikapal ini berjalan, mereka semua melakukan pekerjaannya mereka sendiri.

“Team pertama, kekiri dan lihat lebih detail lagi...”

“Team kedua...”

Theo yang berdiri dujung kapal ini, melihat kearah laut, tatapan matanya terlihat kabur.

Lautan yang besar terus saja melihat, ombak yang besar terus menyapu kapal ini.

Setiap kali hal ini seperti menusuk tubuhnya terasa sangat sakit.

Tempat ini, seperti telah menelan orang yang dia cintai.

Theo tidak berani membayangkan dan tidak ingin membayangkan.

Dia bahkan berpikir untuk masuk kedalam kegelapan ini, seperti menghukum dirinya untuk masuk kedalam dasar laut ini.

Oscar yang takut dia mengalami masalah, sambil melihat keseluruh penjuru juga harus melihat setiap gerakkannya Theo.

Pada akhirnya, Theo berbicara kepadanya dengan suara yang serak, “Dimana Ace?”

Ace juga termasuk salah satu dari kesakitannya, dia berusaha menarik diri ke kenyataan ini.

Keluarga, adalah harapan terakhirnya.

“Mama telah membawanya ketempat kakek, tenang lah Ace baik-baik saja, dia tidak tahu apa-apa.” Oscar berkata dengan suara yang serak.

Theo tidak bisa berkata hanya menganggukkan kepalanya.

Dia mengepalakan tangannya sambil melihat jala yang telah dilemparkan itu.

Didalam air laut yang asin ini, dia tidak bergerak dan tetap berada diatas ini.

Siapun yang memanggil dia, dia tidak membalasnya.

Dia terdiam didunianya sendiri, punggungnya terasa dingin.

Kecewa dan keputusasaan ini terus saja berputar dikepalanya, semakin lama semakin...

Dan dikomplek besar, seiring berjalannya waktu Ace merasakan sesuatu yang tidak beres.

Dia berlari kearah bajunya kakek Qin, dengan wajah yang lucu, terlihat khawatir.

“Kakek, aku ingin pulang, kamu minta mommy unyuk menjemput aku ya.”

Kakek Qin yang mendengar ini, wajahnya terlihat sedikit berubah.

Dia melihat kearah Ace, tatapan matanya terlihat sedih dan berduka.

Ace sendiri belum tahu, jika mommynya mungkin tidak akan kembali.

Apalagi dia sangat menyukai Scarlett...

Seperti sebuah tipuan nyata.

Kakek Qin sedikit mengosok sudut matanya kemudian membawa Ace untuk duduk dikakinya.

“Ace merindukan mommy?” Dengan lembut dia memegang kepalanya Ace.

“Benar, karena hari sudah gelap, mommy pasti akan mencariku dan dia pasti akan khawatir.” Ace mengepalkan tangannya, dengan pintarnya dia berkata.

Apalagi karena daddynya tidak berada dirumah, tentu saja dia harus menjaga bayi diperut mommynya!

“Tidak mungkin, kakek baru saja meneleponnya, dia berkata kamu bermain dulu beberapa hari dirumah kakek, karena mommymu sedang berada ditempat lain tidak bisa menjemput kamu dulu.”

Suara kakek Qin memberat karena berbohong kepada Ace.

Takut jika Ace mengetahui ini akan merasa sedih.

Sekarang seluruh keluarga Jin penuh keributan karena hal ini.

Mendengar ini Ace merasakan hidungnya kemudian terdengar sebuah tangisan.

“Tetapi...”

Dia merindukan mommynya.

Melihat kakek yang seperti itu, dia segera memberikan wajah sedih.

“Apakah Ace tidak menyukai kakek, karena ditempat kakek tidak ada mainan, dan hal ini membuat Ace merasa bosan, kamu tidak ingin menemani kakek lagi...”

Ace yang melihat hal ini, segera menghiburnya, “Tidak, Ace menyukai anda.”

“Jika seperti itu Ace tidurlah disini selama 2 hari, setelah mommy kembali, maka dia akan langsung menjemputmu oke?” Kakek Qin berkata.

Ini adalah kelemahannya Ace, jika memperlihatkan kesedihan dia akan menurutinya.

“Baiklah jika begitu.”

Setelah beberapa lama, Ace mengiyakannya.

Dia tidak ingin kakeknya sedih maka itu dia berkata seperti itu, karena mommy juga pasti akan merasa tidak senang.

Malam hari, waktu tidur telah tiba, Ace telah berada diatas kasur, dirinya telah masuk kedalam selimut.

Dia memejamkan matanya terus memikirkan.

“Selamat malam mommy, kamu harus segeram menjemput Ace...”

Dia melihat kearah langit lalu terlelah.

Dibagian laut, mencari ditengah malam dengan cahaya dibawah hanya ada sebuah suara.

Ditengah laut ini, hanya ada Theo pada yang sedang berada diatas kapal.

Novel Terkait

My Cold Wedding

My Cold Wedding

Mevita
Menikah
4 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
4 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
4 tahun yang lalu
Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
3 tahun yang lalu
My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Cinta Yang Dalam

Cinta Yang Dalam

Kim Yongyi
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Get Back To You

Get Back To You

Lexy
Percintaan
4 tahun yang lalu