Innocent Kid - Bab 696 Kesalahan Besar

Melihatnya telah mempersiapkan diri, Theo Jin juga tak berpanjang lebar lagi.

Vaness Bai telah melepaskan Levita Zi tanpa seijinnya, ia harus memberinya pelajaran agar menjadi peringatan bagi yang lain.

“Kalau begitu, ini adalah jalan yang kau pilih sendiri. Kau telah berada di sisiku selama bertahun-tahun, maka aku hanya akan menghancurkan lenganmu untuk memberimu pelajaran.”

Kata Theo Jin dengan tegas.

Vaness Bai berlutut di permukaan tanah yang dingin dan memejamkan matanya.

“Terimakasih, Tuan...”

Ia tidak membunuhnya saja, Vaness Bai sudah merasa sangat bersyukur.

Melihatnya sudah siap, beberapa orang menarik Vaness Bai untuk berdiri di hadapan Theo Jin.

Sambil menatapnya dengan dingin, Theo Jin segera menendang lengan Vaness Bai.

Segera terdengar suara tulang retak.

Vaness Bai mengerang, ia mengeluarkan keringat dingin.

Tapi ia berusaha menahan rasa sakitnya dan tidak berteriak.

Bagus sekali, seorang pria sejati.

Segera setelah itu, dilanjutkan dengan tendangan kedua, ketiga, semua di posisi yang sama.

Suara tulang retak terdengar berkali-kali, dan beberapa orang yang memegangi Vaness Bai jadi mengkhawatirkannya.

Dengan cara seperti ini, lengan Vaness Bai pasti akan patah.

Tapi Theo Jin tak tampak seperti akan berhenti.

Dan mereka sebagai bawahannya, punya hak apa mereka untuk menghentikan Theo Jin?

Darah mengalir keluar dari lengan Vaness Bai, membasahi permukaan tanah.

Banyak orang yang melihat kejadian ini merasa mual dan mengerutkan kening, dalam hati diam-diam merasa prihatin terhadap Vaness Bai.

Melihat keadaan Vaness Bai yang memilukan, Theo Jin sama sekali tak merasa peduli.

Ia bukannya tak tahu perasaan Vaness Bai terhadap Levita Zi, awalnya ia berpikir, jika akhirnya Vaness Bai dan Levita Zi benar-benar menjadi kekasih, ia akan menyelenggarakan pesta pernikahan yang mewah untuk mereka berdua.

Hanya saja, Levita Zi melakukan suatu hal yang mencari mati bagi dirinya sendiri.

Dan Vaness Bai hanya menjadi kambing hitam.

Melihat Vaness Bai terengah-engah, Theo Jin tak mengatakan apapun.

Lalu ia duduk di sebuah kursi, tangan kanannya mengusap-usap keningnya, ia berkata dengan suara kecil tapi tegas, “Perintahkan orang untuk menemukan Levita Zi, tak peduli bagaimanapun, kalian harus menangkapnya.”

Setelah mengatakannya, Theo Jin pergi.

Dengan segera satu per satu orang yang berada di sana ikut keluar, hanya tersisa Vaness Bai yang sedang terkapar di tanah.

Ia bisa merasakan darah mengalir dari luka di sisi tubuhnya, tapi dalam hati ia merasa sangat tenang.

Sejak awal saat ia melepaskan Levita Zi tadi, ia tahu hal ini akan terjadi.

Tapi, ia sama sekali tak menyesalinya.

Ini semua kemauannya sendiri, ia rela melakukannya demi Levita Zi.

Setelah beberapa saat, kesadaran Vaness Bai mulai memudar, tiba-tiba ia mendengar suara dari arah pintu.

Lalu pintu terbuka, dan Alex Gu berjalan masuk.

Melihat kondisi Vaness Bai yang memilukan, ia menghela nafas.

Lengan Vaness Bai patah, dan darah di lukanya telah mulai menggumpal, membuat lukanya tampak mengerikan.

Di sini tidak ada perban maupun obat pereda rasa sakit.

Theo Jin hanya menyuruh orang datang untuk menghentikan pendarahannya, tak ada yang lain lagi.

Karena menahan rasa sakit, ekspresi wajahnya menjadi sangat buruk.

Saat Alex Gu masuk, ia tersenyum.

“Tidak usah tersenyum, tampak lebih mengerikan dibandingkan menangis.”

Alex Gu memberinya isyarat untuk menghentikannya.

Vaness Bai pun tak melanjutkannya, mereka telah bekerja bersama selama bertahun-tahun, dan sudah sangat akrab satu sama lain.

Bahkan jika salah satu dari mereka berada dalam kondisi yang menjijikkan seperti ini pun, mereka takkan mempermasalahkannya.

“Bagaimana kau bisa datang kesini? Aku yakin pasti bukan tuan yang menyuruhmu datang.”

Vaness Bai berusaha melontarkan candaan, tapi suaranya terdengar sangat lemah.

Alex Gu duduk di sebelahnya dan menatapnya.

“Seharusnya kau memprioritaskan dirimu sendiri dulu, sebenarnya apa yang kau inginkan sampai kau menjadi seperti ini?”

Vaness Bai menundukkan kepala dan tersenyum, tak mengatakan apapun.

Melihatnya terdiam, Alex Gu mengalihkan pandangannya ke lengannya yang patah dan dengan ragu-ragu berkata, “Lenganmu...”

“Tidak masalah, sudah dirawat dengan baik.” Kata Vaness Bai dengan santai.

Alex Gu melihat perbannya, dan dalam hati berkata, apakah ini bisa disebut sudah dirawat dengan baik? Jelas-jelas ia hanya dibungkus dengan sepotong kain.

Tapi ia juga tak bisa berbuat apa-apa, jika saat ini ia memanggilkan dokter untuk merawat Vaness Bai, keesokan harinya lengan Vaness Bai yang satunya lagi akan dipatahkan juga.

Ia sangat memahami Theo Jin.

Mereka berdua terdiam sejenak, lalu Alex Gu berkata, “Vaness Bai, kau tahu seperti apa sikap tuan, jangan melanggar batas kesabarannya. Kita tak perlu sampai jadi seperti ini hanya demi seorang wanita.”

Justru karena ia mengenal sikap Theo Jin, maka Vaness Bai berani mengambil resiko ini demi orang yang dicintainya.

Ia adalah seorang pria sejati, mana mungkin ia tega melihat wanita yang dicintainya menderita.

“Bicaralah.” Desak Alex Gu dengan serius.

Vaness Bai mendongakkan kepala dan tersenyum, “Karena aku mencintainya.”

Alex Gu mengerutkan kening, “Begitu mencintainya sampai rela diri sendiri menderita? Tahukah kau, jika tuan marah, ia bisa-bisa mengurungmu seumur hidup. Atau membuangmu ke sebuah pulau tak berpenghuni, maka sisa hidupmu ini akan berantakan! Kau tahu sendiri bagaimana susahnya kau bisa sampai di posisi ini.”

Alex Gu tak mengerti bagaimana bisa ia rela hidupnya berantakan demi seorang wanita.

Vaness Bai menatap Alex Gu dan menghembuskan nafas.

“Kak Gu, kau tak mengerti, saat mencintai seseorang kau tak menggunakan logika.”

Lalu, Vaness Bai terdiam sejenak, kemudian melanjutkan, “Dulu aku juga mencemooh para pria yang merasa ingin mati setelah putus cinta, aku merasa mereka terlalu berlebihan, tapi saat aku sendiri mengalaminya, aku baru paham, cinta memang tidak adil, aku sudah pernah melihat bagaimana tuan memperlakukan pengkhianat, bagaimana aku bisa tega membiarkannya menjalani hukuman itu?”

Setelah mendengarnya, Alex Gu terdiam.

Cinta benar-benar membuat orang buta, membuat orang tak mempedulikan dirinya sendiri.

Saat ini, Alex Gu merasa sangat kagum pada Vaness Bai.

Setidaknya, ia adalah seorang pria sejati.

Tapi ia tetap mengkhawatirkan mereka.

“Vaness Bai, apakah kau mengira, setelah kau melepaskan Levita Zi, ia akan bisa melarikan diri? Dan Tuan takkan mengejarnya?”

Walaupun ia tahu perkataan ini terdengar kejam, tapi ia harus memperingatkan Vaness Bai.

Vaness Bai bergidik, tiba-tiba menyadari sesuatu, dan ia bertanya, “Apa maksudmu?”

Alex Gu menatapnya dengan lekat dan mengucapkannya perlahan kata demi kata.

“Aku bertanya padamu, jika Levita Zi kabur, apakah tuan akan membiarkannya begitu saja?”

Mendengarnya, wajah Vaness Bai memucat, dan ia mengepalkan tangannya yang tak terluka.

Alex Gu melanjutkan, “Kau juga telah bekerja dengan tuan selama bertahun-tahun, kau pasti tahu seperti apa ia, jika ada sesuatu yang ia inginkan, ia takkan mungkin tak mendapatkannya.”

Benar, jika Theo Jin mencari seseorang, tak mungkin ia tak bisa menemukannya.

Vaness Bai tercengang.

Ia sungguh naif, sungguh suatu kesalahan besar!

Setelah beberapa lama, ia berkata dengan pahit, “Aku akan memohon padanya, apapun hukumannya aku akan menerimanya, selama ia membebaskan Levita Zi, aku rela melakukan apapun!”

Alex Gu menghela nafas, nada bicaranya menunjukkan rasa prihatin.

“Tuan tidak mungkin setuju, ia menganggap nyonya jauh lebih penting daripada nyawanya sendiri, dan Levita Zi mengusiknya, kau kira ia akan membiarkannya? Sekarang memang ia belum ditemukan, tapi tuan telah mengirim banyak orang untuk mengejarnya, dan memberi perintah tegas agar mereka mengerahkan seluruh daya upaya untuk menangkap Levita Zi.”

Dan setelah ia tertangkap, tak perlu mereka katakan, dalam hati mereka telah bisa menebak apa yang akan terjadi.

Novel Terkait

Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Star Angel
Romantis
4 tahun yang lalu
Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu
I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Mata Superman

Mata Superman

Brick
Dokter
3 tahun yang lalu
Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
3 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
4 tahun yang lalu