Innocent Kid - Bab 712 Mereka Barulah Sekeluarga

Leon Fu langsung melihat adegan ini begitu dia masuk ke ruang rawat inap.

Wajah cantik dan lembut wanita sedang tersenyum. Meskipun Leon Fu hanya melihat sebagian sisi wajahnya, dia pun dapat merasakan kebahagiaan Scarlett Jiang.

Leon Fu pun tersenyum. Ini bukan senyuman paksa, melainkan senyuman tulus.

Entah bagaimana, langkah kaki Leon Fu terhenti. Dia pun tertegun menatap Scarlett Jiang.

Dengan kata lain, Leon Fu sedang melihat kedekatan Scarlett Jiang dengan Theo Jin.

Semenjak Scarlett Jiang terluka, senyumannya perlahan-lahan memudar.

Leon Fu bahkan tidak mengikat senyuman Scarlett Jiang seperti apa.

Leon Fu pernah sekali membuatnya tertawa, namun yang didapatkan hanyalah tawa paksanya.

Leon Fu sama sekali tidak berhasil membuatnya tersenyum meskipun dirinya telah mengerahkan seluruh tenaganya, namun Theo Jin dapat dengan mudah membuatnya tersenyum.

Pada saat ini, Leon Fu merasakan dirinya tidak berdaya dan tidak berguna.

Nesya yang berada di sebelah sama sekali tidak menyadari keganjilan pada Leon Fu. Dia pun menatap Leon Fu sambil berkata dengan suara manisnya.

“Daddy mengapa tidak masuk? Oh…. Apakah itu daddy!”

Nesya pun tampak sangat terkejut begitu melihat sosok bayangan Theo Jin.

Leon Fu terbengong seketika, lalu dia kembali tersadar begitu mendengarkan perkataan Nesya. Leon Fu pun tersenyum, seakan-akan tidak terjadi apa-apa. “Maaf, tadi daddy sedang memikirkan sesuatu. Ayo kita masuk.”

Nesya mengangguk kepalanya, lalu dia menarik tangan Leon Fu masuk ke ruang rawat inap.

Nesya sudah sangat lama tidak melihat Theo Jin, makanya dia segera loncat ke pelukan Theo Jin sambil berkata manis. “Daddy, Nesya rindu denganmu.”

Orang-orang yang hatinya dingin bagaikan es pun akan segera mencair begitu melihat gadis yang manis seperti ini.

Theo Jin mengelus kepala Nesya dan berkata, “Daddy juga rindu Nesya. Daddy sekarang sangat bahagia melihat Nesya.”

Scarlett Jiang pun tersenyum sambil menepuk Nesya. “Apakah Nesya tidak rindu dengan mommy?” tanya Scarlett Jiang cemburu.

Nesya pun segera mencium pipi Scarlett Jiang. “Nesya tentu rindu mommy dong.”

Leon Fu duduk sendirian dan tampak sedih di sebelah.

Mereka terlihat seperti sebuah keluarga yang Bahagia, sedangkan Leon Fu sendiri hanya orang luar.

Meskipun dia telah mencoba untuk menggantikan posisi Theo Jin, namun hasilnya tetap sia-sia.

Leon Fu berusaha menahan kesedihan hatinya, lalu dia menoleh ke Scarlett Jiang dan berkata, “Lett, apakah kamu sudah baikan? Ibu selalu bilang bahwa dia sangat cemas denganmu.”

Scarlett Jiang tersenyum, meskipun wajahnya tampak sedikit pucat, namun sudah lebih membaik dibanding sebelumnya.

Senyumannya itu bagaikan sinar matahari yang dapat menghangatan hati orang.

“Sudah tidak ada masalah besar. Aku sungguh minta maaf telah membuat ibu cemas. Ketika kamu pulang, tolong sampaikan kepada ibu bahwa aku baik-baik saja dan dia tidak perlu mencemaskanku.”

Leon Fu mengangguk kepalanya. Scarlett Jiang pun menatap Nesya dengan lembut dan penuh kasih sayang.

Melihat orang-orang pada mengabaikannya, Leon Fu merasa dirinya semakin tidak berdaya.

Leon Fu pun bangkit berdiri karena ingin segera pergi dari sini. Lalu dia mencari alasan dan berkata, “Hari ini aku akan menitipkan Nesya dengan kalian dulu. Aku masih ada urusan di laboratorium, jadi aku pamit dulu ya.”

Scarlett Jiang tidak memikirkannya terlalu banyak dan mengangguk kepalanya. “Hati-hati di jalan.”

“Hmm… Aku pamit dulu.”

Leon Fu pun bergegas keluar dari ruang rawat inap.

Di dalam sana, Leon Fu seakan seperti orang luar yang tidak dapat bergabung dengan mereka.

Ketika sampai di laboratorium, Florent sedang fokus melihat laporannya.

Saat Florent melihat Leon Fu duduk di kursi, Leon Fu tampak sangat lesu. “Apakah kamu baik-baik saja?” tanya Florent.

Leon Fu memegang kepalanya. Kali ini dia tidak memiliki tenaga untuk membalasnya.

Leon Fu bahkan tidak memiliki keberanian untuk membohongi dirinya.

Setelah terdiam beberapa saat, Leon Fu menutup matanya. “Bagaimana ini guru… aku merasa diriku tidak bisa tetap berada di sisi Lett. Aku merasa diriku semakin lama semakin jauh dengannya, seakan-akan kita sama sekali tidak pernah berhubungan. Guru, menurutmu… apakah aku harus menyerah?”

“Hah…”

Florent menghela napasnya. Dia tahu bahwa perasaan Leon Fu terhadap Scarlett Jiang sangat dalam.

Melihat Leon Fu yang menyedihkan, Florent pun berkata, “Aku akan memberimu saran sebagai temanmu, masalah seperti perasaan itu pasti tidak akan berjalan lancer. Kamu jangan kecewa. Terus mempertahankannya saja.”

“Baiklah, aku tahu. Terima kasih,” kata Leon Fu terpaksa.

Kemudian Leon Fu bangkit berdiri dan meresapi dirinya dalam pekerjaan.

Dia pun bekerja bagaikan kuda, memberitahu dirinya sendiri untuk jangan memikirkan hal yang lainnya agar dapat mengebaskan perasaannya.

Sore hari menjelang malam. Leon Fu sedang mengemaskan barang-barangnya dan bersiap untuk pulang.

Leon Fu yang duduk di kursi pengemudi melihat matahari terbenam melalui jendela mobilnya.

Awan-awan berwarna biru, dimana tidak mudah untuk menenangkan kegangguan dalam hatinya.

Leon Fu saking kesalnya menginjak pedal gas menuju ke rumah sakit. Dia tidak dapat menahan dirinya untuk melihat Scarlett Jiang.

Pada akhirnya, Leon Fu memalingkan pandangannya dan terus menyetir mobil.

Apa yang sedang dilakukan Scarlett Jiang saat ini?

Seharusnya dia akan bersikap manis ketika berbicara dengan Theo Jin ditambah dengan Nesya yang aktif dan imut. Keluarga yang sangat bahagia, kan.

Sungguh membuat orang iri.

Di kediaman keluarga Fu.

Leon Fu pulang kembali ke kediaman keluarga Fu. Lalu dia meletakkan tas di samping.

Leon Fu berjalan ke depan kulkas dan membuka pintunya. Lalu dia mengeluarkan sebotol air dan meminumnya.

Air dingin ini telah menenangkan pikiran Leon Fu. Lalu dia menundukkan kepalanya.

Ibu Fu yang melihat Leon Fu bertingkah seperti dapat menebak apa yang sebenarnya telah terjadi. Lalu dia menghampiri Leon Fu dan bertanya, “Kenapa? Apakah suasana hati buruk?”

Leon Fu menghela napasnya. Lalu dia berjalan dan duduk di sofa. Leon Fu menutup matanya sambil memijat dahinya. “Bu, aku tidak tahu apakah aku masih bisa terus menahannya. Aku beneran… ingin menyerah…”

Ini sangat sulit.

Mencintai Scarlett Jiang adalah hal yang mudah, namun mengejarnya adalah hal yang sangat susah.

Leon Fu telah berkali-kali mengejar Scarlett Jiang, namun hasilnya tetap selalu kejam.

Ibu Fu menghela napasnya, lalu dia pergi menghampiri Leon Fu.

Ibu Fu menepuk punggung Leon Fu sambil menghiburnya. “Leon, saat ini kamu yang harus membuat keputusanmu sendiri. Namun ibu akan memberitahumu, jjika kamu beneran menyukai Lett dan ingin menjalani hidup bersamanya, maka tetaplah mengejarnya.”

“Kamu baru melalui sebagian kehidupanmu. Bertemu dengan seseorang yang kamu sukai sepenuh hati itu sangat sulit. Karena kamu sudah menemukannya, maka bagaimanapun hasilnya, tetaplah mengejar dia.”

Hatinya Leon Fu pun berdebar begitu mendengarkan perkataan ibu Fu.

Menemukan orang yang dicintai itu sangat mudah, namun jika meneruskannya tentu bukan hal yang mudah.

Leon Fu pun membuka matanya dan menoleh ke ibu Fu sambil terseyum.

Leon Fu yang telah membuat keputusan dalam hatinya berkata, “Bu, aku sudah tahu. Aku pasti akan tetap mempertahankannya.”

Ibu Fu pun tersenyum melihat Leon Fu. “Ini baru anak ibu. Kamu tenang saja, apapun yang kamu lakukan, ibu pasti akan selalu mendukungmu.”

Novel Terkait

The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
3 tahun yang lalu
Meet By Chance

Meet By Chance

Lena Tan
Percintaan
3 tahun yang lalu
Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
3 tahun yang lalu
Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
3 tahun yang lalu
Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu
Mr Huo’s Sweetpie

Mr Huo’s Sweetpie

Ellya
Aristocratic
3 tahun yang lalu
Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
3 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu