Innocent Kid - Bab 694 Dia Akhirnya Mati !

"Scarlett Jiang, kamu sudah mengambil waktunya terlalu banyak, kamu lahir di dunia ini hanya satu kesalahan saja! Kamu seharusnya sudah mati. Mengapa sampai sekarang, kamu masih hidup? Kamu seharusnya mati! Kamu orang yang paling seharusnya mati!"

Levita sambil berkata sambil menaruh pisau di bawah dagunya.

Pisau yang tajam dan dingin ini memperingati Scarlett, saat ini kondisinya sangat bahaya.

Scarlett memaksa dirinya untuk tenang, agar bisa memikirkan startergi berikutnya.

Dia tahu wanita yang di depan ini benar-benar menginginkan nyawa dia, jadi dia bertanya: "Apa yang kamu inginkan?"

"Aku ingin kamu mati!"

Levita tanpa ragu dan nada sangat mengerikan.

Selesai bicara, dia tertawa, "Kamu mengapa membuat dia tidak bisa melupakan kamu? Karena wajah ini?"

Pisau mengores di wajah Scarlett dan meninggalkan bekas darah.

Melihat ekspresi Scarlett yang takut ini, Levita dengan puas tertawa, menyimpan pisau.

Disaat Scarlett lega, Levita tiba-tiba menampari dia.

"Pia!"

Suara yang nyaring ini gema di dalam ruangan, suara ini begitu keras.

Tamparan ini membuat Scarlett menjadi pusing.

Tidak tunggu Scarlett sadar kembali, Levita sudah berdiri, hak tinggi menginjak di tangan Scarlett.

Scarlett merasakan sepuluh jari tangan dia sangat sakit.

Ingin bergerak tapi tidak ada tenaga.

Melihat Scarlett yang kasihan ini, Levita merasa suasana hati sangat nyaman.

"Scarlett, kamu tahu tidak? Dulunya aku memikirkan begitu banyak cara untuk membuat kamu mati, tapi sekarang kamu akhirnya ada di tangan aku. Aku tidak akan membiarkan kamu mati dengan mudah, aku ingin kamu sengsara, memutuskan lengan dan kaki kamu, membuat kamu pasra!"

Levita tertawa dengan gila, tidak ada akal lagi.

"Aku pasti akan membuat kamu merasakan kesakitan yang sama dengan aku rasakan, agar kamu tahu, aku betapa sakit!"

Selesai bicara, dia melepaskan kaki Scarlett, kemudian memunggut tali yang di samping.

Tersenyum jahat, nada sangat rendah seperti iblis yang datang dari neraka.

"Scarlett, kamu seumur hidup tidak akan melupakan hari ini, aku akan membuat kamu ingat selamanya."

Sekarang Levita sudah karena kebencian dan kecemburuan kehilangan logika, tidak mempedulikan yang lain.

Beberapa jam kemudian terhadap Scarlett adalah mimpi buruk.

Levita tanpa kasihan melakukan kekerasan pada Scarlett, dia memikirkan semua cara untuk menyiksa Scarlett sampai terluka.

Tidak lama dia seolah-olah sudah capek, duduk di sana menutup rapat mata.

Dan dia merangkak seperti anjing yang kecapekan, tulang yang di tubuhnya seperti sudah patah.

Dia dengan jelas tahu jika begini terus cepat lambat dia akan mati, sekarang harapan satu-satunya adalah kabur dari pabrik ini.

Tatapan melihat ke arah pisau yang di sana.

Scarlett menggigit gigi, memutuskan untuk mencoba sekali.

Menggerakkan kakinya, mencoba mendapatkan pisau itu.

Dia melirik Levita yang sedang beristirahat ini, melihat mata panda Levita sangat berat, kelihatan pasti sangat capek.

Kemudian dengan pisau memotong tali yang di tubuhnya, pelan-pelan semua tali terpotong putus.

Dia menarik nafas, dalam hati menghitung, "Tiga, dua, satu! Lari!"

Kemudian berdiri dan menahan rasa sakit tubuh berlari ke arah depan pintu.

Mendengar suara bergerak dari sana, Levita bergegas membuka mata.

Dalam keadaan panik ini, Scarlett berlari ke depan pintu.

Kaki tidak tahu terinjak apa, Scarlett berteriak dan jatuh ke lantai.

Namun dia tidak bisa mempedulikan ini, bangkit dan lari ke depan lagi.

Dengan cepat Levita mengejar ke depan dia dan menarik rambutnya.

Scarlett kesakitan, tidak tahan untuk melawan dan memukul Levita.

Levita yang di pukul beberapa kali juga menjadi emosi, dengan tidak senang katakan: "Kamu yang memaksa aku......"

Pisau yang bersilau ini muncul di tangan dia lagi, Scarlett dengan takut berteriak dan menghindar.

Levita seperti sudah gila, dengan tertawa berkata: "Asalkan kamu matu, Theo baru bisa melihat aku."

"Kamu sudah gila!"

Suara Scarlett sangat gemetar.

Meskipun dia tidak suka Levita, tapi tidak menyangka Levita sangat membenci dia, menyiksa dia sangat lama juga belum puas, bahkan ingin membunuh dia!

"Benar, aku sudah gila."

Dengan kuat menarik rambut Scarlett, seolah-olah ingin menarik kulit kepalanya dan tubuhnya juga mendekat ke arah Levita.

Levita tertawa, pisau yang di tangan menusuk kuat ke perut Scarlett......

"Ah!"

Scarlett dengan sakit berteriak, memegang perutnya, mundur beberapa langkah, eskpresi terlihat sangat kesakitan.

Satu tangan dengan tidak berdaya melambaikkan.

Kemudian tubuhnya jatuh.

Wajah Scarlett menempel di lantai, darah juga mengalir keluar dari celah tangannya dan membuat lantai menjadi merah.

Levita menunduk kepala melihat dia, tatapan sangat senang.

Dia berusaha untuk berdiri, darah juga tersebar di mana-mana.

Berusaha beberapa kali tetap gagal, tubuh sangat sakit.

Apalagi hati sakit sampai mati rasa, depannya menjadi gelap, semakin tidak sadar......

Akhirnya Scarlett pingsan.

Levita memegang pisau yang penuh dengan darah ini, menarik nafas beberapa kali.

Melihat Scarlett tidak bergerak lagi, tatapan terlihat panik, namun dengan cepat tenang kembali.

Dengan pelan maju kedepan, menendang tubuh Scarlett yang tidak bergerak lagi, tidak ada reaksi.

Dia sudah mati! Dia akhirnya sudah mati!

Levita mundur selangkah ke belakang, tangan gemetar, merasa senang juga takut.

Tidak ada orang yang bisa mendapatkan perhatian Theo lagi!

Saat ini, pintu pabrik terbuka.

Vaness membawa segerombolan orang masuk ke dalam, melihat kondisi ini, melotot dengan tidak sangka berkata: "Levita, kamu sudah gila!"

Kemudian menyuruh bawahan mengelilingi Levita.

Levita melihat orang yang datang adalah Vaness, juga panik sebentar kemudian menenangkan diri.

Merapikan rambutnya yang berantakan, bertanya Vaness, "Apa yang kamu lakukan disini?"

Dengan cepat berpikir, ingin mencari alasan untuk tidak terkait dengan hal ini.

Tatapan Vaness yang terkejut ini masih belum hilang, melihat Levita seperti melihat seseorang yang dia tidak kenal.

Dia berekspresi dingin tidak berbicara hanya melihat ke arah pintu.

Levita juga ikut melihat ke sana, sekejap tangan menjadi dingin.

Hanya melihat sosok yang tinggi dengan panik masuk ke dalam, biasanya rambut yang rapi juga sedikit berantakan.

Wajah yang dingin ini terlihat panik.

Saat melihat orang yang berbaring di dalam, suara weng, otak Theo menjadi kosong, tatapan penuh dengan darah.

Orang yang dia sayangi dan cinta, saat ini dengan tenang berbaring di dalam darah, wajah sangat pucat, seperti tidak ada suara nafas lagi.

Theo juga menjadi gemetar.

Sebelum pergi dia masih baik-baik, kenapa bisa begini, kenapa bisa begini?!

Dia ingin orang yang melukai dia sengsara!

Nafas Theo yang berubah ini membuat orang yang di dalam ruangan menjadi takut.

Theo yang mengeluarkan rasa kekejaman ini, membuat semua orang takut dan menunduk kepala.

Novel Terkait

The Serpent King Affection

The Serpent King Affection

Lexy
Misteri
5 tahun yang lalu
Gadis Penghancur Hidupku  Ternyata Jodohku

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu
King Of Red Sea

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
4 tahun yang lalu
My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu
My Japanese Girlfriend

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
4 tahun yang lalu
This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
4 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Be Mine Lover Please

Be Mine Lover Please

Kate
Romantis
4 tahun yang lalu