Innocent Kid - Bab 678 Permasalahan Ini Belum Berakhir

Tetapi, Theo tidak berkata jika meminta seseorang untuk menjaganya.

Scarlett mengerti maksud dari Theo.

Sambil mengerutkan dahinya dan berkata : “Kamu mengenal wanita itu? Atau wanita itu juga mengenal aku dulu?”

Leon yang mendengar hal ini, wajahnya juga ikut khawatir.

“Dulu, dia dan kita pernah bertemu dan dia selalu ingin menyakitimu.”

Theo hanya menjelaskan satu kalimat.

Scarlett ingin terus bertanya karena Theo telah membuka pembicaraan.

“Tetapi dia sudah mati, setelah dia mendorong kamu terjadi kecelakaan kepadanya dan hal ini tidak ada hubungannya denganmu, jika pihak polisi bertanya kamu tidak perlu takut.”

Kedua orang yang mendengarkan ini, wajahnya berubah dan merasa terkejut.

Theo menjelaskan hal ini dengan singkatnya.

Scarlett seperti masuk kedalam kejadian ini.

Perasaannya terasa campur aduk, tidak tahu apa perasaan itu.

Seketika ruangan pasien ini terasa hening.

Theo melihat ke wajah Scarlett lalu hatinya merasa khawatir.

Takutnya hal ini kembali membuat ingatan buruk kepadanya.

Kemudian dirinya menemaninya sejenak, setelah dia melihat keadaan Scarlett baik-baik saja, kemudian Theo pun pergi.

Sebelum pergi, dia meninggalkan beberapa pengawal, mereka harus menjaga keselamatan Scarlett dan mengikuti Scarlett.

Jika terjadi sesuatu, maka nyawa mereka adalah taruhannya.

Pengawalpun tidak berani mengabaikan hal ini.

Setelah itu dokter datang untuk memeriksa keadaan Scarlett.

Setelah melihat dia tidak kenapa-napa, dokter tidak menghentikan pemikiran mereka yang ingin keluar dari rumah sakit, hanya saja mengingatkan dia untuk kembali dan diobati.

Setelah kembali ke kediaman Fu, telah sangat larut malam.

Scarlett dan Leon masuk kedalam rumah, ibu Fu segera mendatanginya.

Kemudian menarik lengannya Scarlett dengan sedikit khawatir.

“Scarlett, kamu tidak kenapa-napa bukan? Dimana lukanya? Sudah diperiksa dokter kan?”

Ayah Fu juga terlihat khawatir, kemudian ikut bertanya : “Baru saja keluar rumah langsung mengalami kesialan, apakah kamu tidak kenapa-napa?”

Setelah mengetahui kabar dari Leon kedua orang ini merasa khawatir kepada Scarlett.

Setelah melihat Scarlett tidak kenapa-napa, butuh waktu yang lama untuk merasa tenang.

Mereka sungkan membuat kedua orang tua ini merasa khawatir, Scarlett dengan rasa bersalah berkata : “Ayah ibu, aku tidak kenapa-napa kalian tidak perlu khawatir.”

“Kamu ini, keluar rumah saja tidak hati-hati.” Ibu Fu berkata.

“Untung saja kali ini tidak ada masalah, jika ada masalah bagaimana?”

Scarlett mengerti kekhawatiran ibu Fu, hatinya pun merasa nyaman.

Dengan lembut dia berkata : “Ma tenanglah, lain kali tidak seperti ini lagi, aku akan dengan sangat hati-hati.”

“Scarlett...” Ibu Fu tersenyum tidak bisa apa-apa dan tidak tahu harus berkata apa.

Hal ini mrmang membuat ibu Fu merasa takut, dia menarik Scarlett dan berkata : “Beberapa hari ini jangan keluar, diamlah dirumah untuk menemani Nesya, anak itu sangat merindukan kamu.”

Karena kecelakaan ini, Scarlett tidak ingin keluar lagi maka dia pun menurutinya.

Ibu Fu kemudian ingin menarik Scarlett lagi ingin berbicara tetapi ayah Fu menahannya.

Mengingat Scarlett yang baru saja kembali dari rumah sakit, dirinya mungkin masih merasa tidak nyaman.

Ayah Fu berkata : “Sudahlah, kamu jangan khawatir lagi, Scarlett anak ini pasti merasa lelah, biarkanlah dia istirahat dulu.”

Scarlett yang mendengar ini segera berkata : “Tidak apa-apa aku tidak merasa lelah.”

Tetapi ibu Fu juga menyayangi Scarlett maka dari itu dia pun meminta dia istirahat.

Setelah Scarlett pergi, ibu Fu merasa khawatir lalu bertanya kepada Leon.

“Leon, benarkah yang kamu katakan ditelepon? Kecelakaannya kali ini ada yang sengaja membuatnya?”

Leon duduk disofa, kemudian meneguk airnya untuk melegakan dahaganya.

“Seperti ini, yang dikatakan Theo itu seperti itu, siapa orangnya ditelepon aku telah menjelaskannya. Aku merasa permasalahan ini belum berakhir, seperti... masih ada masalah lagi.”

Leon mengerutkan dahinya penuh dengan amarah.

Permasalahan ini tidak hanya berkaitan dengan Scarlett tetapi juga keluarganya.

Ibu Fu terkejut, matanya dan ayah Fu bertemu, perasaannya terasa tidak tenang.

Kehidupan apa yang Scarlett lewati dulu, kenapa orang disekitarnya ingin membahayakannya?

Melihat orang tuanya yang merasa khawatir, Leon mengelus dahinya dan berkata dengan dingin : “Pa ma, hal ini akan aku selesaikan, kalian tidak perlu khawatir, karena keluarga kita tidak bisa diganggu seperti itu.”

Ayah Fu menpunyai jabatan yang tinggi, terhadap permasalahan yang dalam ini.

Jika putranya sudah berkata seperti ini, maka dirinya tidak akan ikut campur.

Hanya berkata : “Hal ini diserahkan kepadamu, maka selesaikan dengan baik, jangan meninggalkan bahaya yang tersembunyi.”

“Baik.” Leon berkata.

Karena waktu yang telah berlarut malam, Leon berbincang sebentar dengan ayah ibunya lalu menuju ke ruangan buku untuk menyelesaikan pekerjaannya.

Setelah itu, Scarlett menemani Nesya dirumah, karena mommy nya berada dirumah Nesya terlihat bersemangat.

Hari ini Scarlett menemani Nesya dikamar sambil menikmati biskuit, seketika pelayan dirumah mengetuk pintu.

“Nona Scarlett, nyonya memintamu untuk turu, karena ada orang yang menjenggukmu.”

Mendengar ini Scarlett sedikit terkejut, lalu menepuk kepalanya Nesya, meminta dia untuk menunggu sebentar disini.

Kemudian Scarlett turun, belum sempat dia berkata, seseorang telah mendatanginya dan berkata dengan sangat manja : “Mommy!”

Memeluk kakinya Scarlettl lalu dengan kedua mata yang bersinar dia melihat kearah Scarlett.

Ternyata adalah Ace, seketika Scarlett kembali bersemangat.

Dia menundukkan dirinya untuk mengendong Ace, tidak disangka anak ini bisa berada datang ke kediaman Fu.

“Ace, kenapa?”

“Mommy, akumerindukanmu.” Ace mengakui hal ini.

Dia melingkarkan tangannya dileher Scarlett setelah melihat wajahnya Scarlett yang bulat ini.

Ace juga manja kepada Scarlett, takut dia mengendongnya terlalu lama dan akan merasa lelah.

Dirinya sendiri berusah untuk turun dan duduk disampingnya.

Ibu Fu tahu hubungan dia dengan Scarlett yang dekat ini, lalu meminta pelayan untuk menghidangkan buah untuk Ace.

“Ace makan buah.”

“Terimakasih nenek Fu.”

Ace mengambil potongan buah pear ini lalu dengan manisnya berkata terimakasih.

Diluar Ace jangan berperaturan, terlihat kesempurnaan dari keluarga Jin, membuat orang tidak bisa menemukan kesalahannya.

Walaupun orang tua Leon baru pertama kali bertemu dengan Ace, tetapi Ace sangat penurut, jika ditanya apa menjawab apa.

Juga terlihat sangat mengemaskan, sikapnya kepada kedua orang ini juga tidak menyebalkan.

Setelah mengupas buah persik untuk Ace, ayah Fu berkata : “Apakah Ace datang untuk melihat Scarlett?”

“Benar.” Ace berkata dengan serius.

Kemudian melihat kearah Scarlett sambil memegang ujung bajunya dengan erat : “Mommy, kamu tidak kenapa-napa kan? Aku dengan dari daddy jika kamu hampir kecelakaan, aku ingin datang melihatmu, tetapi daddy tidak mengizinkannya, setelah aku membujuknya baru dia mengizinkan aku keluar.”

Ace memperlihatkan suaranya yang kasihan, tatapan matanya terlihat mengelap, sepertinya sudah beberapa hari tidak bisa beristirahat dengan tenang.

Scarlett yang melihat ini, hatinya terasa sakit.

Nadanya seperti mendapatkan hukuman : “Aku tidak kenapa-napa tetapi Ace baru saja sembuh harus membutuhkan istirahat.”

Novel Terkait

Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
3 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
3 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
4 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
Ten Years

Ten Years

Vivian
Romantis
4 tahun yang lalu