Innocent Kid - Bab 710 Sedikitpun Tidak Baik

Scarlett Jiang terdiam sesaat, lalu dia segera berkata, “Tapi, aku sebenarnya merasa agak bosan di rumah sakit.”

Setelah Scarlett Jiang selesai mengatakannya, dia terlihat seakan dirinya adalah korbannya dan merasa sangat bersalah.

Dimata Theo Jinn, ekspresi kecil Scarlett Jiang terlihat sangat lucu.

Theo Jin pun mengambilkan segelas air untuk memberi Scarlett Jiang minum, namun Scarlett Jiang malah menghindarinya.

Tangan Scarlett Jiang tidak sengaja menyentuh luka Theo Jin, dimana membuat Theo Jin merintih kesakitan

Scarlett Jiang segera menarik kembali tangannya, lalu dia segera bertanya kepada Theo Jin begitu melihat raut kesakitannya. “Apakah aku telah menyakitimu? Apakah tubuhmu ada luka?”

Theo Jin tersenyum sambil menggelengkan kepalanya. “Tidak apa-apa. Ini adalah hal kecil.”

Meskipun Theo Jin tampak seakan tidak peduli, namun Scarlett Jiang dapat merasakan bahwa hal ini tidak semudah yang dia katakana.

Namun Scarlett Jiang juga tidak banyak menanyainya. Karena Theo Jin tidak ingin mengatakannya, maka Scarlett Jiang juga tidak dapat memaksanya. Tapi Scarlett Jiang tentu masih merasa agak cemas.

Dua puluh menit kemudian, mereka berdua masih terdiam. Di dalam ruangan ini pun hanya tersalur bunyi Scarlett Jiang yang sedang memakan apelnya.

Di dalam ruangan sebesar ini hanya Scarlett Jiang yang mengeluarkan suara, makanya dia seketika menjadi bingung.

Namun beberapa saat kemudian, mereka berdua serentak membuka suara mereka.

“Kamu…”

“Oh iya…”

Theo Jin mengambil tisu di sebelahnya dan membantu mengelap mulut Scarlett Jiang. Lalu dia dengan lembut berkata, “Kamu katakan saja dulu.”

Karena tatapan Theo Jin begitu lembut, Scarlett Jiang pun tanpa sadar terus menatapnya.

Theo Jin juga tidak memalingkan pandangannya. Pandangannya terus menuju ke mata Scarlett Jiang

Waktu seakan tiba-tiba berhenti. Melalui tatapan mata, hati mereka seketika seakan telah bersatu.

Namun, akan selalu ada orang yang datang untuk menghancurkan momen manis ini

Ada suster yang membuka pintunya. Suara pintu berderit telah membuat Scarlett Jiang tersadar. Scarlett Jiang pun segera menyembunyikan wajahnya dalam selimut begitu melihat wajah tampan Theo Jin berada di depan wajahnya.

Ini sangat memalukan dan malah ketagihan melihat wajah Theo Jin.

Theo Jin pun tersenyum begitu melihat Scarlett Jiang yang malu. Sikapnya yang ini sama sekali tidak berubah.

Suster yang di sebelah pun bingung melihat gerakkan kedua orang ini.

Bukankah nona Jiang sudah memiliki calon suami? Kenapa sekarang muncul pria yang lain lagi?

Apakah mungkin dia selingkuh?

Dirinya pun tidak berani bertanya kepada Scarlett Jiang. Dia juga hanyalah seorang suster dan lebih baik dia tidak mencarikan masalah.

Suster tersebut pertama kali datang ke rumah sakit ini, jadi dia tentu tidak mengetahui hubungan Scarlett Jiang dengan Theo Jin.

Ketika suster ini melihat wajah Theo Jin, hatinya pun berbunga-bunga. Theo Jin memiliki wajah yang tampan dan tegas, aura yang dipancarkan tubuhnya pun sangat kuat, dimana membuat dirinya seperti actor yang tampan.

Ketika Theo Jin menyadari bahwa suster itu menatapnya, dia pun menjadi kesal dan berkata dingin. “Bukankah katanya mau periksa? Kenapa masih tidak mulai-mulai?”

Theo Jin tidak menahan ketegasannya ketika mengatakan perkataan ini.

Aura besar Theo Jin seketika membuat suster ini lupa dengan tugasnya.

Tapi suster ini tersadar kembali dan tidak ragu-ragu lagi.

Setelah memeriksa Scarlett Jiang selama lima menit, suster ini meninggalkan ruang rawat inap seakan dia sedang kabur.

Setelah keluar dari ruang rawat inap, suster ini masih terus memegang jantungnya sambil ngos-ngosan.

Pria ini juga terlalu menakutkan. Perlakuannya terhadap suster dan Scarlett Jiang sama sekali berbeda.

Scarlett Jiang yang melihat perlakuan barusan Theo Jin pun mulai menceramahinya. “Kenapa kamu barusan galak sekali? Dia hanya seorang suster baru.”

“Aku tidak suka wanita lain melihatku selain kamu.”

Perkataan Theo Jin ini malah membuat pipi Scarlett Jiang seketika memerah. Scarlett Jiang pun segera mengalihkan pembicaraannya dan berkata, “Oh iya, aku barusan mau menanyakanmu mengenai kondisi Ace. Apakah dia masih baik?”

Scarlett Jiang samar-samar mengingat tatapan aneh di mata Ace ketika dia akan pergi.

Tidak tahu mengapa, tapi hati Scarlett Jiang terasa sakit begitu mengingatnya.

Meskipun kondisi tubuh Scarlett Jiang masih belum membaik, dia tetap mencemaskan Ace. Theo Jin pun berkata, “Ace sekarang baik-baik saja di rumah, jadi kamu tidak perlu mencemaskannya. Saat ini yang terpenting adalah memulihkan tubuhmu.”

Namun sebenarnya, Ace sedikitpun tidak baik.

Semenjak dia berbicara dengan Devina Song, Ace menjadi lebih menutupi dirinya.

Ace akan mengurung dirinya seharian di kamar. Ini pun membuat orangtua keluarga Jin menjadi sangat cemas.

Oscar Jin dan Devina Song tidak memiliki cara lain selain mencoba untuk mengajak Ace bermain ke luar agar dapat mengalihkan pemikirannya.

Tapi dimanapun Ace berada, dia akan selalu membawa boneka keramik tersebut.

Ace juga tidak banyak berbicara dengan Oscar Jin mereka, dan hanya duduk sendirian di sebelah.

Bahkan ketika mereka membawanya ke tempat yang sebelumnya dia tertarik, Ace juga akan tetap terdiam seperti sebuah boneka saja.

Ace terpendam dalam dunianya sendiri dan bahkan melirik ke arah mereka pun juga tidak.

Ini pun membuat Oscar Jin menjadi semakin cemas. Oscar Jin juga telah menghubungi Theo Jin, tapi itu juga sama sekali tidak membantu.

Ace yang saat ini tidak bersedia berbicara dengan siapapun. Dia setiap hari duduk terbengong di depan jendela.

Ketika Theo Jin membicarakan mengenai Ace, Scarlett Jiang telah mendapatkan kecemasan pada pandangan Theo Jin. Dia pun merasa bahwa perkataan Theo Jin ini tidak benar.

Sebenarnya tidak perlu ditebak saja juga dapat mengetahui bahwa Ace pasti tidak Bahagia.

Siapapun pasti tahu rasanya saat dikhianati oleh orang yang paling dicintainya, dan itu tentu tidak enak.

Selain itu, Ace sebelumnya begitu mempercayai dan dekat dengan Scarlett Jiang.

Setelah terdiam beberapa saat, Scarlett Jiang baru membuka suaranya dan berkata, “Tunggu sampai tubuhku membaik, kita langsung pergi melihat Ace.”

Scarlett Jiang sungguh merasa bersalah pada Ace. Jika bukan karenanya, maka anak yang awalnya girang itu pasti akan hidup dengan lebih baik dan bahagia.

Theo Jin masih tamppak bingung, namun dia segera tersadar kembali dan berkata, “Jika Ace mengetahui kabar ini, maka dia pasti akan menjadi sangat bahadia.”

Disaat ini, ponselnya Theo Jin berdering.

Theo Jin melirik sekilas dan mendapatkan bahwa itu adalah telepon dari rumahnya.

Theo Jin sebenarnya ingin mengangkatnya di luar karena ada Scarlett Jiang disini, namun pandangan mata Scarlett Jiang membuatnya ingin segera mengangkat panggilan ini.

Pandangan itu pun terlihat sangat cemas.

Theo Jin hanya dapat memberanikan diri untuk menjawabnya. “Ada apa?”

Dari ujung ponselnya terdengar suara tangisan ibu Jin. “Theo, kamu tolong cepetan membujuk Ace. Dia sudah mengurung dirinya seharian di kamar, tidak makan maupun minum. Aku sungguh khawatir aka nada sesuatu yang terjadi padanya.”

Oscar Jin juga dengan cemas berkata, “Kak, apakah kamu bisa pulang sekarang? Ace saat ini sungguh membutuhkanmu. Kita sungguh tidak tahu harus berbuat apa lagi.”

Suara di ponsel sangat besar. Scarlett Jiang yang berada di sebelah dapat mendengarnya dengan sangat jelas.

Scarlett Jiang tidak menyangka bahwa situasi Ace akan menjadi seburuk ini.

Scarlett Jiang pun segera merebut ponsel dari genggaman Theo Jin dan berkata, “Paman, bibi, ini aku, Scarlett Jiang. Apakah Ace berada di sisi kalian sekarang? Bisakah aku berbicara dengannya?”

Orang-orang yang mendengar suara Scarlett Jing tentu menjadi sangat Bahagia. Ibu Jin tanpa ragu-ragu segera berkata, “Baik baik baik, kamu tunggu sebentar ya. Aku akan pergi mengetuk pintu Ace.”

Novel Terkait

Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
3 tahun yang lalu
Half a Heart

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
3 tahun yang lalu
Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
Rahasia Seorang Menantu

Rahasia Seorang Menantu

Mike
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
3 tahun yang lalu