Innocent Kid - Bab 808 Dengan Segera Membantumu

Melihat tidak ada jalan buat kabur dari kamar, hati Scarlett Jiang menjadi semakin berantakan.

Tidak terpikirkan olehnya Leon akan melakukan hal ini kepadanya

Tahanan...

Segala cara pun dengan berani dilakukan olehnya.

Scarlett Jiang duduk di karpet, memeluk lututnya tanpa bisa melakukan apapun dan dengan cara ini dirinya bisa memberikan sebuah kehangatan.

Teringat sosok Theo yang melintas dalam benaknya, dia hanya bisa berharap Theo bisa menemukannya dengan cepat.

Di tengah kekaburan ini, Scarlett yang bersandar di kasur ini pun tertidur.

Theo disini terfokus pada titik merah yang berkedip di depan layar.

Titik merah ini adalah lokasi Leon sebelumnya.

Orang bawahan dari Theo sedang melacak keberadaan Leon di Itali, tetapi dengan mengecewakannya, Leon pun menghilang.

Dengan jelas setelah Leon memasuki Itali seseorang membantu dia untuk menghapus jejaknya.

Melihat layar yang gelap Theo tidak dapat berkata apa-apa.

Dengan sulitnya melacak pentunjuk tetapi jejak ini telah terputuskan.

Jika ingin menemukan lokasi Scarlett, pasti ini akan menghabiskan waktu yang panjang.

Dia tidak mempunyai waktu yang panjang lagi, ketika mengingat tidak tahunya keberadaan dari Scarlet, dan apakah Leon akan menyakiti dia.

Hati Theo seperti di remas oleh sebuah tangan, rasa sakit ini tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata.

Dia mengulurkan tangannya dan menggosok pelipisnya sambil memerintahkan Alex : “Perluas daerah dalam waktu singkat ini Leon tidak mungkin membawa Scarlett pergi begitu jauh.”

“Baik, tuan muda.”

Alex Gu mendapat perintah ini dengan segera untuk bergegas pergi.

Setelah Alex pergi, terdengar sebuah ketukan pintu dari kamar Theo, “Bos, ada yang mencarimu.”

“Siapa? Theo dengan tidak sabar menanyakan hal ini.

Setelah mendengarkan ini bawahannya mendorong pintu lalu menyerahkan sesuatu ke tangan Theo.

Ketika melihat isyarat ini, Theo tahu jika ini dari siapa lalu berkata : “Biarkan dia masuk.”

Seorang wanita asing berpakaian menawan, berjalan dengan postur berayun masuk ke dalam.

Rok stocking berwarna merah memperlihatkan lekukan tubuh dari wanita ini dan wajahnya dilengkapi dengan riasan yang ringan.

Setelah melihat Theo, tatapan matanya terlihat menjadi lebih semangat.

“Jin, aku tidak menyangka itu dirimu!”

Setelah berbicara wanita ini bergegas untuk mendekati Theo dan ingin memeluk Theo, setelah Theo menyadari gerakannya dengan segera menghindarinya.

Dengan nada yang datar ia berkata : “Kamu kesini buat apa? Jangan melakukan apapun.”

Wanita itu dengan tidak puasnya berkata : “Jin, kamu kenapa tidak begitu peka.”

Namun wanita ini bukanlah orang yang suka dengan kemunafikan lalu segera menyimpan wajahnya dan berkata dengan serius : “Aku kesini ingin melihat teman lama setelah mendengar kamu datang dan aku juga searah ke sini, kenapa, kamu tidak berencana untuk mentraktir aku makan?”

Mendengarnya ini Theo duduk di kursi kantor dan tanpa mengangkat kepalanya berkata : “Aku sekarang tidak ada waktu untuk melayanimu, jika tidak ada urusan segeralah pergi.”

Sudah terbiasa dengan temperamen dari Theo, wanita ini tidak marah malah tersenyum.

“Jangan baru datang saja sudah mendapatkan sebuah usiran, aku baru saja melihat Alex sangat terburu-buru saat keluar dari pintu, apakah ada sesuatu masalah yang besar?”

Sambil berkata wanita itu sambil bergerak mendekati Theo, kedua tangannya diletakkan di atas meja dan dengan penuh hasrat melihat ke arah Theo : “Apakah perlu bantuan? Di Itali tidak ada yang tidak bisa dilakukan oleh seorang Seven.”

Perkataan Seven kelihatan sombong tetapi modal itu saja sudah cukup membuktikan kesombongannya.

Bagaimanapun wanita satu ini dapat mengendalikan seluruh pintu kematian dan semua ini bukan karena modal kecantikannya.

Setelah perkataan Seven terdengar, Theo mulai memikirkan ini.

Awalnya dia ingin menolak tawaran dari Seven tetapi setelah berpikir di Italia kekuatannya tidak bisa melampauinya.

Ditambah lagi dengan pintu kematian itu adalah organisasi intelijen dari dunia dan jikalau bisa mendapat bantuannya pastinya dengan gampang mencari jejak Scarlett.

Namun wanita ini memang seorang pembuat onar...

Melihatnya diam, Seven juga tidak segera menanyakannya kemudian berjalan ke depan jendela sambil melihat pemandangan di luar jendela.

Menyanyikan sebuah lagu dengan suasana hati yang baik.

Sambil bernyanyi, perlahan-lahan dia menari seolah-olah tenggelam dalam dunianya sendiri.

Setelah beberapa saat, Theo berkata: “Aku ingin kamu membantuku mencari seseorang.”

Setelah mendengar ini, Seven terkejut dengan tidak percaya berkata : “Tidak disangka di dunia ini ada seseorang yang tidak bisa ditemukan oleh Theo, katakanlah seperti apa orang itu?”

Theo memperlihatkan sebuah foto dari sebuah layar dan berkata dengan dinginnya : “Ini adalah istriku, dia dibawa seseorang ke Itali.”

Setelah mendengar perkataannya, Seven jelas merasa terkejut : “Jadi benar jika kamu sudah menikah, aku kira semua ini hanya gosip saja, ada seorang wanita yang bisa membuat Theo membungkukkan tubuhnya aku pasti akan bertemu dengan wanita ini.”

Theo sungguh malas meladeni omong kosongnya dan berkata dengan serius : “Kamu akan membantuku atau tidak?”

“Bantu, pasti membantumu, namun kamu harus mentraktir aku makan nantinya.” Sambil tertawa Seven berkata.

Tiba-tiba Theo Jin menutup laptop di depannya, dan memperlihatkan wajahnya yang serius.

“Sekarang aku tidak berniat untuk bercanda denganmu, istriku mungkin dibawa oleh kelompok Ming Yan, waktunya sangat cukup mendesak, jika kamu bisa menemukan orangnya maka aku akan sangat berterimakasih kepadamu.”

Ketika mengatakan ini, mata Theo diliputi oleh amarah dan luapan emosinya terlihat seperti haus akan darah.

Setelah Seven melihatnya, dirinya sungguh ingin tahu wanita seperti apa yang membuat pria ini begitu mementingkannya.

Dengan segera dia menyimpan senyuman itu dan berkata dengan serius : “Kelompok Ming Yan? Ini bukanlah suatu organisasi yang baik untuk dihadapi, siapa istrimu sebenarnya, kenapa bisa membuat kelompok Ming Yan itu hingga ikut campur dengan semua ini.”

Theo tidak menjawab pertanyaannya Seven dan berkata: “Istriku Scarlett kemarin tiba di Italia, ada seorang pria yang berada di sebelahnya bernama Leon.”

Setelah mengingat namanya, Seven berjanji: “Serahkan semuanya padaku, aku akan berusaha membantumu mencarinya.”

Setelah dia menjawab, dengan jarangnya Theo mengatakan ini, “Terimakasih Seven.”

Seven penuh dengan keterkejutan sambil melihat ke arah Theo dan tersenyum: “Tidak di sangka dirimu yang begitu hebat dari kotanya bisa mengucapkan kata terimakasih,semua perkataan ini terdengar sangat segar, dan aku merasa pantas untuk membantumu.”

Setelah berkata dia tertawa dengan sangat keras dan pergi.

Theo kembali memandangi layar komputer dan jari tangannya tidak berhenti bergerak di keyboard.

Pada saat itu ponsel Theo berdering dan di sana tertera nomor teleponnya Oscar.

Setelah ponsel itu tersambung, suara perhatian dari Oscar terdengar, “Kakak, apakah kakak ipar sudah ditemukan?”

“Belum.”

Suara Theo Jin terlihat sangat berat dan Oscar sudah tahu jika situasi di sana kurang bagus.

“Proyek dari Perancis telah aku pindahkan kedalam negeri, maka semua ini akan lebih mudah, kamu tidak perlu mengkhawatirkan ini.”

“Baik, aku tutup.”

Setelah berkata, Theo menghempaskan ponselnya ke samping dan dengan jengkelnya melepas kancing kemejanya.

Berjalan ke depan jendela dan sambil menyalakan sebatang rokok.

Melihat kota yang besar dan tidak tahu bagaimana cara untuk menemukan lokasi Scarlett.

Ketika membayangkan dia akan disiksa orang lain, hati Theo seketika menjadi sakit dan tidak sanggup untuk membayangkannya.

Seolah-olah tertusuk oleh sebuah dan pada akhirnya semua ini seperti membuat hatinya semakin terasa sakit.

Scarlett, kamu ada dimana...

Novel Terkait

Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu
My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
3 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu
Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
3 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
4 tahun yang lalu