Innocent Kid - Bab 932 Ingin Sebuah Hadiah

“Walaupun sekarang sangat berantakan, tetapi aku rasa kalau ada kakek, paman besar dan paman kedua mereka juga tidak berani ribut.”

Perkataan memang seperti itu, tetapi George Fang masih sedikit bingung, dan bertanya:”Takut karena takut mereka menghadapi bahaya demi keuntungan.”

Scarlett Jiang juga ikut khawatir.

Orang Keluarga Fang, selain George Fang, yang lainnya hanya bertemu sekali dua kali, tetapi dia bisa melihat paman besar dan paman kedua bukanlah orang yang baik.

Manusia demi harta, sikap mereka yang egois, tidak akan melihat kakek memberikan perusahaan keluarga kepada George Fang dengan mata kepalanya sendiri.

“Aku akan berhati-hati.”

Sampai saat ini, George Fang tahu dirinya juga tidak ada jalan lain, asalkan dia semakin kuat, baru bisa membuat orang-orang itu tidak berani sembarangan berbicara.

“Aku akan menyuruh asistenku mengantarkan surat nanti, setelah surat kontrak sudah sah, akan menjadi senjatamu yang ampuh.”

Maksud Theo Jin sangat jelas, yaitu membantunya dengan sungguh-sungguh.

“Terimakasih.” George Fang selain berterimakasih juga tidak tahu harus berkata apa.

“Kamu pulang bahas dengan kakek, suruh dia tidak perlu kesini, aku dan Theo dan anak-anak kesana saja.”

Setelah masalah pemilihan pewaris ini, pasti akan ada masalah yang tidak sedikit, kakek sudah cukup cemas, Scarlett Jiang tidak tega menyuruhnya bolak-balik.

George Fang mengangguk, “Baik, aku kembali katakan kepada kakek.”

Alex Gu sangat cepat mengantarkan surat kontraknya.

Kerjasama Jin Corp’s dan Fang Corp’s, setelah menandatangani nama sendiri diatas surat Theo Jin dan George Fang, sah dimulai.

“Adik ipar, selamat bekerjasama.” George Fang mengulurkan tangannya.

Theo Jin mengulurkan tangan menggenggamnya,”Selamat bekerjasama.”

Selesai tandatangan kontrak, George Fang langsung pergi.

Dia ingin pulang mempersiapkan rapat direktur besok.

……

“Menurutmu akan bermasalah tidak?”

Kembali kekamar, Scarlett Jiang masih tidak bisa tenang, hanya memikirkan keadaan Keluarga Fang saat ini saja, dia benar-benar sangat khawatir dengan kakek.

“Kita pergi ke Kyoto?” Theo Jin bertanya.

Scarlett Jiang menggelengkan kepala, “Tidak, kita pergi sekarang akan semakin berantakan, tetap menunggu sampai selesai saja.”

Dia tidak ingin merepotkan kakek disaat itu.

“Kamu jangan banyak mikir.” Theo Jin memeluknya dalam pelukannyam berkata dengan lembut:”Harus percaya George Fang, kalau kakek sudah memberikan kepada dia, itu berarti dia juga percaya George Fang ada kemampuan untuk menyelesaikan semuanya.”

Scarlett Jiang menghela napasnya, “Aku bukan tidak percaya kepada dia, aku takut paman besar dan paman kedua mereka jahat hati.”

Dikeluarga orang kaya ini, karena banyaknya perebutan, ada juga yang sampai kehilangan nyawa karena ini.

Melihat pemikirannya, Theo Jin pun tidak tahan tertawa sampai bersuara, “Kamu ini, terlalu banyak nonton drama.”

“Tidak!” Scarlett Jiang mengangkat kepalanya melototi dia, “Kedua paman dan bibiku ini lebih menakutkan daripada drama.”

Teringat pertama kali ketemu, segala ejekan mereka, benar-benar membuat dia bingung.s

“Kalau kamu benar-benar tidak tenang, aku suruh orang kesana untuk membantu George Fang.”

“Kamu yakin?” Scarlett Jiang sangat terkejut.

“Bukannya kamu khawatir?” Theo Jin melihatnya merasa lucu, kalau bukan untuk menenangkan dia, dia tidak ingin ikut campur dengan masalah perebutan warisan keluarga oranglain.

Scarlett Jiang melengkungkan bibirnya, “Aku memang khawatir, tetapi tidak perlu. Seperti yang kamu katakan, harus percaya kakak.”

‘Semua ikuti kamu.”Theo Jin meraba wajahnya,”Pergi mandilah, istirahat awalan.”

“Kamu?”

“Aku juga ingin istirahat.”

“Oh.” dia mengira dia ingin sibuk dengan kerjaannya.

Melihat dia masuk kedalam toilet, Theo Jin baru membalikkan badan dan keluar.

Scarlett Jiang keluar selesai mandi, melihat Theo Jin tidak didalam kamar, mengerutkan kening, dia bukannya mau istirahat? Kenapa orangnya tidak ada?

Saat dia sedang bingung, pintu didorong orang dari luar.

Dia mengangkat kepala melihatnya, melihat Theo Jin masuk dengan memakai handuk.

Ternyata dia mandi dikamar tamu.

Melihat rambutnya basah, Theo Jin mengerutkan keningnya, langkah kakinya semakin cepat sampai didepan dia, berkata:”Kenapa tidak keringkan rambut?”

“Aku…...aku lupa.”

Scarlett Jiang seperti murid yang mengakui kesalahan didepan gurunya sambil menundukkan kepala.

Melihat itu, Theo Jin sadar nada bicaranya terlalu serius, dia meletakkan handuk yang ada ditangannya dikepalanya, dengan lembut mengelapnya.

Selanjutnya dia masuk kedalam kamar mandi.

Scarlett Jiang melepaskan handuk yang ada dikepalanya, mengangkat kepala melihat, wajah polos yang kecil itu tersenyum.

Dia duduk ditepi kasur, kedua tangannya dikasur, sepasang kakinya perlahan digoyangkan, seperti anak kecil.

Theo Jin melihat itu saat dia keluar, terdiam beberapa detik, dan tersadar, bibirnya pun perlahan melengkung.

“Kamu ingin aku membantumu mengeringkan rambut, iya kan?” Dia berjalan mendekat.

Scarlett Jiang memiringkan kepala, sepasang matanya seperti memancarkan kelicikan, “Kamu tebak.”

Theo Jin tersenyum dengan kasihnya, melihat tatapannya yang lembut sampai hampir meneteskan air.

Dia mengambil pengering rambut, kemudian membantunya mengeringkan rambutnya.

Kamar yang besar itu, hanya ada suara pengering rambut itu, suasana sangat hangat.

Merasakan jarinya perlahan mengusap kepalanya, Scarlett Jiang tersenyum semakin lebar, hatinya penuh terisi.

Beberapa saat kemudian, Theo Jin meraba rambutnya, sudah kering.

Dia mematikan pengering rambut, menundukkan kepala melihat dia tersenyum, tidak tahan dan tertawa, “Kamu kenapa ketawa?”

“Ah?” Scarlett Jiang mengangkat kepala, memandang mata hitamnya, seketika itu tidak merespon.

“Tadi kamu ketawa apa?” Theo Jin bertanya lagi.

“Aku ketawain……”Scarlett Jiang sengaja.

“Hmm?”

“Aku ketawa kehidupanku sebelumnya pasti banyak kebaikkan jadi bisa bertemu denganmu, dan bersama denganmu.” Scarlett Jiang menatap dengan serius.

Theo Jin mengangkat alisnya, “Benar.”

Mendengar itu, Scarlett Jiang mendorongnya, “Aku hanya bicarakan saja, kamu masih menganggap serius!”

Theo Jin tertawa merangkulnya, mencium rambutnya, berkata dengan lembut:”Sebenarnya seharusnya kehidupan sebelumnya aku sudah menabung banyak kebaikkan, kalau tidak juga tidak akan bertemu denganmu.”

“Ini masih mending.” Scarlett Jiang meletakkan kepala pada dadanya, mendengarkan suara hatinya, benar-benar membuat orang tenang.

Theo Jin menundukkan kepala, “Kalau begitu boleh aku meminta hadiah?”

“Hadiah apa?” Scarlett Jiang mengangkat wajahnya.

“Ini.”

Theo Jin menundukkan kepalanya, mencium bibir merahnya.

Scarlett Jiang menutup mata, mengangkat kepala memegang lehernya, mengikuti alunannya merespon ciumannya.

Suasana perlahan menjadi menawan, Theo Jin pun langsung memeluknya, keduanya terbaring dikasur.

“Daddy, Mommy!”

Tiba-tiba, terdengar suara anak-anak.

Scarlett Jiang terkejut dan mendorong Theo Jin, dan langsung duduk dikasur.

Melihat Ace dan Nesya membuka pintu, satu depan satu belakang berlari masuk.

“Kamu…..kalian kenapa masih belum tidur?” Scarlett Jiang merapikan rambutnya yang berantakan dan baju tidurnya, wajahnya sedikit tidak alami menatap keduanya.

Dan Theo Jin disamping malah menjadi hitam wajahnya, tatapannya berat menatap kedua kakak beradik itu.

Dia merasa lain kali setiap masuk kamar harus mengunci pintu.

Novel Terkait

Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Summer
Romantis
4 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
Mata Superman

Mata Superman

Brick
Dokter
3 tahun yang lalu
Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu