Innocent Kid - Bab 167 Aku Tidak Pantas Untukmu

Setelah Scarlett Jiang kabur dari tempat kejadian, Hendri Lu juga buru-buru berdiri, sambil mengambil tas dan ponsel Scarlett, ia meminta maaf dan berkata, “Maaf, saya dan Scarlett pulang duluan.”

Sekarang dengan kondisi seperti ini, mana mungkin mereka bisa lanjut makan makanan yang ada di depan mereka?

Clarissa Su tertawa dan mengangguk-anggukkan kepala, “CEO Lu, cepat kejar Nona Scarlett!”

Hendri Lu berbalik badan pergi, sempat menjanjikan Nana Xu akan mencarikan orang untuk mengantarnya pulang nanti.

“Baiklah, terima kasih CEO Lu.”

Nana Xu duduk di kursinya, masih dengan perasaan tercengang mengganggukkan kepala.

Setelah beberapa orang itu pergi, air muka Theo Jin semakin gelap, ia pun bangkit, berniat untuk pergi.

“Theo, kamu mau pergi kemana?” Clarissa Su bertanya. Ia tidak dapat menahan rasa khawatirnya, Theo Jin tidak mungkin pergi untuk melarang Hendri Lu mencari Scarlett Jiang, ‘kan?

“Pulang istirahat.”

Saat suara dingin itu terdengar, Theo Jin sudah berjalan jauh dari meja makan.

“Tidak makan lagi?”

Sambil menanyakan, Clarissa Su juga berjalan mengikuti Theo Jin keluar. Ia dapat melihat jelas bahwa Theo Jin sedang marah, juga bisa dibilang sedang cemburu.

Ia sendiri cemburu terhadap Scarlett Jiang. Sesaat kemudian, ia pun merasa hatinya terbakar amarah.

Namun di perjalanan pulang, ia masih juga tersenyum sambil berkata, “Theo, CEO Lu ini terlihat begitu berprestasi, ia sudah kenal begitu lama dengan Nona Jiang, bahkan menyukainya bertahun-tahun. Bisakah mereka berdua bersama?”

Theo Jin tidak mengatakan apapun, ia berkedip perlahan, Scarlett Jiang bersama dengan Hendri Lu, sebuah hal yang mustahil.

......

Di sisi lain, Scarlett Jiang sudah menenangkan diri di kamar kecil.

Awalnya ia mengira malam ini hanya akan makan malam biasa saja, namun tidak disangka-sangka, malah terjadi kejadian seperti ini.

Kakak kelasnya yang selalu berprestasi itu malah bertahun-tahun menyukai dirinya yang seperti ini. Scarlett Jiang tidak berani memercayainya, namun memang begitulah kenyataannya.

Tapi dirinya sendiri selalu menganggap Hendri Lu sebagai kakak kelas, selalu menjadikannya panutan. Habislah sudah, setelah ini, harus bagaimana ia menghadapi kakak kelasnya ini?

Susah payah menenangkan diri kembali, ketika Scarlett berjalan keluar dari kamar kecil, Hendri Lu justru sudah menunggunya di depan.

Melihat Scarlett Jiang, Hendri Lu berjalan maju, dengan sedikit perasaan bersalah mengatakan, “Scarlett, maaf, kejadian tadi terlalu tiba-tiba, kita sekarang pulang saja!”

“Hmm,” Scarlett menganggukkan kepala, rasanya canggung, dan ia tidak berani menatap mata Hendri Lu.

Berjalan keluar dari restoran, tempat duduk mereka tadi sudah kosong melompong, Hendri Lu membuka mulut, “Aku sudah menyuruh orang mengantarkan Nana pulang, CEO Jin dan Clarissa Su juga seharusnya sudah pergi.”

Mendengar perkataannya, Scarlett Jiang juga tidak berkata apa-apa, namun tanpa sadar hatinya malah memikirkan Theo Jin, tidak tahu apa yang sedang dipikirkan pria itu sekarang, ataukah ia sudah pergi makan dengan Clarissa Su di restoran lain?

Pikiran Scarlett Jiang sangat kacau, ia bersama Hendri Lu pergi dari restoran itu, naik mobil dan kembali ke hotel.

Sepanjang perjalanan, suasana di mobil itu sangat canggung. Dari awal, Scarlett juga tidak tahu apa yang harus dibicarakan. Sesampainya mereka di bawah hotel, Hendri Lu membantu Scarlett membuka pintu mobil.

“Terima kasih sudah mengantarkan saya, kakak kelas, kalau begitu saya duluan, Anda hati-hatilah di jalan.”

Selesai berkata seperti itu, Scarlett langsung ingin pergi.

Namun Hendri Lu malah menarik pergelangan tangannya, hanya terdengar ia berkata pelan, “Scarlett, aku tahu kejadian tadi terlalu tiba-tiba untukmu, namun yang aku katakan itu semuanya benar, selama bertahun-tahun ini, aku selalu menyukaimu.”

Menerima kalimat pernyataan seperti itu, otak Scarlett Jiang seperti meledak terbuka, saat itu juga ia semakin tidak tahu harus menjawab apa.

Hendri Lu melepaskan Scarlett, lalu melanjutkan perkataannya, “Dulu saat di OSIS, rasa senang dan kagum terhadapmu berubah menjadi rasa suka, saat itu aku memang sudah ingin mencari kesempatan menyatakan perasaanku padamu, namun...”

Namun Scarlett Jiang dan Edward Lan sudah bersama, keduanya juga sangat bahagia. Hendri Lu saat itu, tidak usah ditanyakan seberapa sedihnya. Saat rapat OSIS, ia sering termenung. Saat di kelas, ia tidak mendengarkan pelajaran. Saat ujian malah muncul masalah besar, bahkan ia sampai dimarahi habis-habisan oleh gurunya. Posisinya sebagai ketua OSIS saat itu bahkan sampai terancam.

Hendri Lu sejak awal memang pernah terpikir, dirinya suatu hari nanti bisa seputus asa itu, namun hatinya saat itu betul-betul terluka.

Lama kelamaan, malah Scarlett sendiri yang menghiburnya, menanyakan padanya apakah ia ada masalah.

Saat itu Hendri Lu hanya bisa tertawa, ia begitu ingin berkata, masalah yang memberatkan hatinya, justru adalah Scarlett sendiri!

Hendri Lu masih ingat, saat itu Scarlett Jiang berkata, “Kakak kelas, tidak ada masalah yang tidak bisa dilewati. Tidak peduli ada masalah seperti apapun, Anda sejak lama adalah kakak kelas yang saya hormati, Anda harus semangat! Kita masih bisa saling mendukung di OSIS!”

Waktu berlalu, Hendri Lu kembali seperti sedia kala. Ia tidak ingin membuat wanita yang ia sukai kecewa terhadapnya. Hendri Lu akhirnya menginvestasikan waktu dan tenaganya untuk belajar. Masalah percintaannya kala muda itu tidak pernah ia ceritakan pada siapapun, dan juga tidak memberitahu wanita yang ia sukai itu.

Setelah lulus, ia lebih-lebih tidak pernah mengganggu wanita itu.

“Scarlett, tahukah kamu? Awalnya aku memang sudah menyerah bertahun-tahun lalu. Sejujurnya, memang aku merasa menyesal, tapi aku mengingat kamu dengan Edward Lan begitu bahagia, sehingga tidak terpikir untuk mencari dan mengganggumu. Namun setelah bertemu kembali beberapa waktu lalu, aku mengetahui kamu dan Edward sudah berpisah. Aku juga ingin berjuang, untuk diriku sendiri.”

Hendri Lu awalnya berencana untuk menyatakan kembali perasaannya setelah lewat beberapa waktu, namun Theo Jin selalu muncul di dekat Scarlett Jiang, membuatnya merasa tidak tenang. Ia takut, tidak mudah untuk bertemu kembali dengan Scarlett, ia tidak ingin kejadian lama terulang kembali, bahkan waktu itu perasaannya pun tidak tersampaikan.

Hari ini Clarissa Su membicarakan masalah ini di meja makan, Hendri Lu akhirnya memberanikan diri untuk membuka mulut, mengakui bahwa dirinya selama ini menyukai Scarlett Jiang.

“Scarlett, kamu tidak perlu merasa terbebani, kalaupun kamu menolakku, aku nantinya juga tetap menjadi kakak kelas untukmu, seperti dulu.”

Scarlett Jiang menurunkan pandangannya, mengingat-ingat masa lalu, Hendri Lu di sekolah dulupun begitu baik terhadap dirinya, saat itu ia tidak sadar. Dulu ketika perayaan peringatan ulang tahun sekolah pun, ia dengan begitu bodohnya masih mengira yang Hendri Lu sukai adalah orang lain, tak disangka yang ia maksudkan adalah Scarlett sendiri.

Selang beberapa waktu, perasaan Scarlett Jiang begitu rumit, namun ia tetap membuka mulutnya, “Maafkan saya, kakak kelas, saya sekarang belum berpikir terlalu banyak, maka...”

Mendengar perkataan Scarlett, pandangan Hendri Lu saat itu menjadi redup, hatinya begitu kecewa. Mengapa Scarlett Jiang menolaknya? Apakah karena Scarlett memang tidak menyukai dirinya, ataukah karena Scarlett sudah menyukai orang lain? Apakah orang itu adalah Theo Jin...

Hatinya memang sedih, namun Hendri Lu masih berpura-pura menampilkan ekspresi seakan tidak apa-apa, “Tidak apa-apa, sebenarnya aku sudah lama tahu, namun aku tidak mau menyerah. Scarlett, aku berharap kamu masih bisa berhubungan denganku seperti biasanya, jangan karena masalah ini kamu jadi menghindariku. Aku tidak ingin memberikanmu kesulitan apapun.”

Kakak kelas begitu memerhatikan perasaannya, Scarlett semakin merasa tidak enak. Ia selalu mengagumi pria yang sangat berprestasi ini, namun... Scarlett Jiang tidak bisa tidak mengakui, dalam hatinya sudah ada orang lain. Lagipula, Hendri Lu bukan tipenya.

Karena merasa tidak ada kemungkinan, ia pun bertekad sebisa mungkin tidak mau membuat Hendri Lu berharap, jadi ia sekali lagi berkata, “Kakak kelas, Anda sebegini hebat dan berprestasi, pasti bisa bertemu orang yang lebih baik, aku tidak pantas untukmu.”

Novel Terkait

Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
5 tahun yang lalu
Awesome Guy

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Baby, You are so cute

Baby, You are so cute

Callie Wang
Romantis
4 tahun yang lalu
The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu
Wanita Pengganti Idaman William

Wanita Pengganti Idaman William

Jeanne
Merayu Gadis
5 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
4 tahun yang lalu
Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
4 tahun yang lalu